Sejarah Perkembangan Sosiologi dan Fokus Kajian Sosiologi
Sejarah Singkat Munculnya Sosiologi di Barat Diilhami dengan serangkaian perubahan jangka panjang yang melanda Eropa Barat di Abad Pertengahan Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15 Perubahan di bidang sosial dan politik Perubahan berkenaan dgn reformasi Martin Luther Lahirnya ilmu pengetahuan modern & individualisme Urbanisasi, sosialisme, perburuhan Revolusi industri dan revolusi Perancis Memunculkan pemikiran Sosiologi secara serentak di beberapa negara di Eropa-Inggris, Perancis, Jerman, pada akhir abad delapan belas dan awal abad ke sembilan belas
Sosiologi di Timur Dipelopori oleh Ibn Khaldun (1332-1406), disebut dengan ilmu perkotaan atau ilmu peradaban (ilmu umran), shg beberapa kalangan menyebut Ibn Khaldun sebagai “Bapak Sosiologi” Namun demikian masyarakat barat lebih banyak merujuk pemikiran “Auguste Comte” (1798-1857) sebagai orang pertama yang menyebut ilmu tentang masyarakat dengan istilah “Sociology”
Para Perintis Sosiologi Menurut Lewis Coser (1977), masters of sociological thought : Saint Simon, Comte, Spencer, Durkheim, Weber, Marx, Sorokin, Mead, Cooley Menurut Doyle Paul Johnson (1981) : Comte, Marx, Durkheim, Weber, Simmel (classical founders), Mead, Goffman, Homans, Thibaut dan Kelly, Blau, Parsons, Merton, Mills, Dahrendorf, Coser, Collins sebagai tokoh comtemporary perspectives Secara garis besar : Comte, Marx, Durkheim, Weber
Auguste Comte (1798-1857) – Filusuf P’cis Godfather of Sociology yang menciptakan nama ‘sosiologi’ Socius = masyarakat, kawan (Romawi), Logos = ilmu (Yunani) Awalnya Fisika Sosial, tidak jadi karena sudah ada yang menggunakan istilah tersebut Karyanya mengenai Filsafat Positivis, menghasilkan asumsi mengenai ‘hukum kemajuan manusia’ atau ‘hukum tiga jenjang’ atau ‘hukum tiga tahap’ Teologi = mengacu pada hal yang bersifat adikodrati Metafisika = mengacu pada kekuatan metafisik/abstrak Positif = jenjang tertinggi, dengan ditandai rasionalisme
Lanjutan Comte Perintis positivisme : objek yang dikaji harus berupa fakta, melalui metode (1) pengamatan, (2) perbandingan, (3) eksperimen, atau (4) metode historis. Prinsipnya sama dengan ilmu pengetahuan alam (eksakta) Membagi sosiologi ke dalam dua bagian besar : statika sosial = kajian thd tatanan sosial, mewakili stabilitas (kajian ttg struktur sosial masy, institusi didalamnya, fungsi dan hubungan antar institusi) dan dinamika sosial = kajian thd kemajuan dan perubahan sosial (perubahan sosial yang melanda negara baru setelah Perang Dunia II, arah perubahan, dan dampaknya)
Karl Marx (1818-1883) –Yahudi Jerman Tokoh sejarah, ekonomi, ahli filsafat, dan aktivis sosialisme Dalam ‘komunis manifesto’ yang ditulisnya bersama Friedrich Engels, Marx berpendapat bahwa sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kelas Pembagian kerja dalam kapitalisme terdiri dari : kelas penguasa alat produksi (kaum borjuis) dan yang tidak memiliki alat produksi (proletar). Suatu saat proletar akan melakukan perjuangan kelas dan menang, kemudian akan mendirikan masyarakat tanpa kelas Meskipun ramalannya tidak pernah terwujud, namun pemikirannya mengenai statifikasi sosial dan konflik sangat berarti dalam Sosiologi
Emile Durkheim (1858-1917) Dalam The Division of Labour, melihat pembagian kerja dalam masyarakat, juga melihat bahwa masyarakat memerlukan solidaritas, yg dibagi menjadi ‘solidaritas mekanik’ dan ‘solidaritas organik’ ‘solidaritas mekanik’ pada masy sederhana belum terdapat pembagian kerja, apa yang dapat dilakukan seorang anggota masyarakat, bisa pula dilakukan oleh yang lain, kemudian muncul diferensiasi/spesialisasi sehingga menjadi ‘solidaritas organik’ ditandai dengan tingginya kesalingtergantungan antar masyarakat, atas dasar hukum dan rasionalisme
Lanjutan Durkheim Memperkenalkan istilah ‘Fakta Sosial’ yang menjadi pokok kajian Sosiologi Buku ‘Suicide’ menjelaskan ‘fakta sosial’ berupa angka bunuh diri Berbeda dengan Comte yang membagi sosiologi menjadi ‘statika sosial’ dan ‘dinamika sosial’, maka Durkheim memperkenalkan pembagian Sosiologi berdasarkan pokok bahasannya seperti : sosiologi umum, sosiologi ekonomi, morfologi sosial, sosiologi estetika, dll
Max Webber (1864-1920) - Jerman Karyanya yang terkenal ‘The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism’ – berkembangnya kapitalisme bersamaan dengan berkembangnya sekte kalvinisme dalam protestan Kalvinisme mengharuskan umatnya untuk menjadikan dunia tempat yang makmur, sesuatu yang hanya dapat dicapai dengan kerja keras. Kemakmuran merupakan tanda baik menuntun ke Surga. Namun keuntungan yang diperoleh tidak untuk foya-foya melainkan untuk ditanamkan kembali ke usaha mereka Webber menyebutkan bahwa Sosiologi mengkaji mengenai Tindakan sosial
Pokok Bahasan Sosiologi (Apa yang dipelajari?) Durkheim menyebutnya dengan FAKTA SOSIAL, yaitu : cara bertindak, berpikir, dan berperasaan, yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Contoh : hukum, moral, adat istiadat, tata cara berpakaian, kaidah ekonomi (spesialisasi dan diferensiasi). Misal ; pendidikan anak Weber : TINDAKAN SOSIAL yaitu : tindakan dilakukan dgn mempertimbangkan perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang lain. Contoh : menyanyi utk menarik perhatian org lain, sebaliknya jika untuk menghibur diri sendiri bukan tindakan sosial
Lanjutan ... C. Wright Mills : The Sociological Imagination, diperlukan dua tools : Personal troubles of milieu (masalah pribadi) Public issues of social structure (bersifat umum) Contoh : personal troubles ; sebuah kota yang memiliki penduduk 100 juta jiwa, dan hanya memiliki seorang penganggur, issue : bilamana sebuah kota memiliki 50 juta jiwa, dan 15 juta nya adalah pengangguran Jadi bukan pada orientasinya seperti dalam Weber
Lanjutan Peter Berger : ahli Sosiologi bertujuan untuk memahami masyarakat, dan harus mengikuti aturan ilmiah. Harus objektif, mengendalikan prasangka dan pilihan pribadi, mengamati secara jernih dengan menghindari penilaian normatif. Ahli sosiologi berupaya menyingkap tabir yang nampak dari luar “debungking motif”. Berger : masalah sosiologi tidak harus bersumber pada krisis yang melibatkan antagonisme dan kontradiksi, tapi dapat juga sebaliknya, harmonisasi dan keberhasilan.
Pembagian Sosiologi : Makro, Meso dan Mikrososiologi, menurut Gerhard Lenskri Mikrososiologi : mempelajari dampak sistem sosial dan kelompok primer pada individu (psikologi sosial) Meso sosiologi : institusi khas dalam masyarakat Makrososiologi : mempelajari ciri masyarakat secara menyeluruh serta sistem masyarakat dunia
Beberapa Konsep Penting dlm Sosiologi Sosialisasi : proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978 : 116) Agen-agen Sosialisasi Sosialisasi primer dan sekunder Mana yang paling berperan
Lanjutan .... 2. Interaksi Sosial : Merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok. Syarat : Komunikasi Kontak
Lanjutan 3. Kelompok Sosial Durkheim :solidaritas Tonnies :gemeinschaft vs gessellschaft Cooley :primary vs secondary Sumner :in-group vs outgroup Merton : membership vs reference Geertz : trikotomi
Lanjutan 4. Stratifikasi Sosial : pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya Macam stratifikasi Sistem tertutup atau terbuka Mobilitas sosial Dampak stratifikasi
Lanjutan 5. Perubahan Sosial : perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat Bentuk perubahan sosial Proses Dampak
Lanjutan 6. Masyarakat dan kebudayaan Masyarakat : sekelompok orang yang hidup bersama di suatu tempat dan menghasilkan kebudayaan (Selo Sumardjan). Masyarakat dan kebudayaan tumbuh dan berkembang seiring, dimana ada masyarakat akan diikuti adanya kebudayaan
Lanjutan 7. Kekuasaan dan Wewenang Kekuasaan :kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi, mengendalikan, atau menentukan kegiatan pihak lain untuk mencapai tujuan tertentu, meskipun diluar kemauan yang bersangkutan Wewenang merupakan kekuasaan yang sah atau dilembagakan