Asuhan keperawatan klien dengan kolelithiasis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

“DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU”
Darwis Dosen Jurusan Gizi
STUKTUR DAN FUNGSI TUBUH MANUSIA KONSEP DASAR IPA
PROSES PEMBENTUKAN DAN SEKRESI EMPEDU
DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
Penyakit Pankreatobilinier
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
Created by : Fitria Anggraeni
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
SISTEM ENTEROHEPATIK.
FUNGSI DAN SEKRESI EMPEDU
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
ATRESIA BILIER PADA ANAK
Sistem perkemihan Reflidia yuni putri
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN APPENDIKSITIS
SISTEM ENTEROHEPATIK.
TYPOID PADA ANAK.
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
AN - FIS SISTEM CERNA Yani Sofiani.
Asuhan Keperawatan pada Pasien Batu Empedu
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
CA HATI FANY ANITARINI.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Muntah Muntah (emesis)  tanda kelainan saluran gastrointestinal.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
ENZIM PANKREAS.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
Sistem Ekskresi.
GANGGUAN GASTROINTESTINAL AKIBAT OBSTRUKSI
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
TYPOID PADA ANAK.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KOLELITIASIS
BAB 8 Sistem Ekskresi.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
ATRESIA BILIER By Ninis Indriani.
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Metabolisme BILIRUBIN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Karsinoma Gaster.
ASKEP COLITIS ULSERATIF
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Asuhan keperawatan angina pectoris
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
TRAUMA ABDOMEN.
FAAL HEPAR & SISTEM EMPEDU
Ensefalopati Hepatik.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Penggunaan Jamu Untuk Terapi Penyakit Saluran Cerna
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
Transcript presentasi:

Asuhan keperawatan klien dengan kolelithiasis Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpKMB

Definisi Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus,batu empedu)  terdapat batu di dalam kandung empedu (vesika felea) dgn ukuran,bentuk dan komposisi yang bervariasi. Kolelitiasis lebih sering pada individu berusia diatas 40 tahun terutama pada wanita dikarenakan memiliki faktor resiko,yaitu : obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.

Jenis Batu Batu empedu merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu, yang terdiri dari : kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, fosfolipid (lesitin) dan elektrolit. Batu empedu memiliki komposisi yang terutama terbagi atas 3 jenis : 1. batu pigmen 2. batu kolesterol 3. batu campuran (kolesterol dan pigmen)

Etiologi Etiologi  belum jelas , faktor predisposisi terpenting, yaitu : Perubahan komposisi empedu Statis empedu dalam kandung empedu  supersaturasi progresif  pengendapan Penyebab statis empedu  1. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya. 2. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin ) Infeksi bakteri  Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat presipitasi/pengendapan.

Gejala kolelitiasis  akut atau kronis Manifestasi Klinik Gejala kolelitiasis  akut atau kronis Terjadinya gangguan pada epigastrium jika makan makanan berlemak, seperti: rasa penuh diperut, distensi abdomen, dan nyeri samar pada kuadran kanan atas Joundis

Mekanisme nyeri Batu empedu Aliran empedu tersumbat (saluran duktus sistikus)  Distensi kandung empedu Bagian fundus (atas) kandung empedu menyentuh bagian abdomen pada kartilago kosta IX dan X bagian kanan Merangsang ujung-ujung saraf sekitar untuk mengeluarkan bradikinin dan serotonin Impuls disampaikan ke serat saraf aferen simpatis Korteks somatis sensori Bekerjasama dengan pormatio retikularis Serat saraf eferen (untuk lokalisasi nyeri)  Hipotalamus Nyeri hebat pada kuadran kanan atas dan nyeri tekan daerah epigastrium terutama saat inspirasi dalam

Joundise Obstuksi saluran empedu Ekresi cairan empedu ke duodenum (saluan cerna) menurun Feses tidak diwarnai  Peningkatan alkali       Peningkatan bilirubin serum oleh pigmen empedu  fosfat serum  Diserap oleh darah    Feses pucat/ berwarna kelabu                             Masuk kesirkulasi sistem     dan lengket (seperti dempul)                                                                                                             Disebut Clay Colored                                                               Filtrasi oleh ginjal                                                                                                                                                                                                  Bilirubin dieksresikan oleh ginjal                                                                                                                                                                                                                                       Warna urin kuning/ kecoklatan                                                                   -

Diagnostik 1. Ronsen abdomen / pemeriksaan sinar X / Foto polos abdomen Dapat dilakukan pada klien yang dicurigai akan penyakit kandung empedu. Akurasi pemeriksaannya hanya 15-20 %. Tetapi bukan merupakan pemeriksaan pilihan. 2. Kolangiogram / kolangiografi transhepatik perkutan Yaitu melalui penyuntikan bahan kontras langsung ke dalam cabang bilier. Karena konsentrasi bahan kontras yang disuntikan relatif besar maka semua komponen sistem bilier (duktus hepatikus, D. koledukus, D. sistikus dan kandung empedu) dapat terlihat 3. ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatographi) Yaitu sebuah kanul yang dimasukan ke dalam duktus koledukus dan duktus pancreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke dalam duktus tersebut. Fungsi ERCP ini memudahkan visualisasi langsung stuktur bilier dan memudahkan akses ke dalam duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain itu ERCP berfungsi untuk membedakan ikterus yang disebabkan oleh penyakit hati (ikterus hepatoseluler dengan ikterus yang disebabkan oleh obstuksi bilier)

Lab: Penatalaksanaan: Bilirubin : meningkat Uji enzim serum (SGOT / SGPT): meningkat Alkalin posfatase: meningkat Penatalaksanaan: Non Bedah Bedah  Cholesistektomy

Mempertahankan Tirah Baring Pemberian Analgetik Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan proses biologis yang ditandai dengan obstruksi kandung empedu Intervensi mandiri Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, meliputi : lokasi, karakteristik, awitan / durasi, Frekuensi, Kualitas, Intesitas dan keparahan nyeri. Berikan Informasi tentang nyeri, seperti :  Penyebab nyeri, seberapa akan berlangsung dan antisipasinya serta ketidaknyamanan dari prosedur. Ajarkan penggunaan teknik Non-farmakologis, seperti : Relaksasi, Distraksi, Kompres Hangat / dingin, Masase ) Mempertahankan Tirah Baring Pemberian Analgetik

DIAGNOSA LAIN TERKAIT DENGAN PERIOPERATIF