Sunarmi Aprlia intan M Amalia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

UJI KULIT DAN MATA Esti Dyah Utami, M.Sc., Apt.
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
N A B (NILAI AMBANG BATAS)
TOLOK UKUR KUANTITATIF
PENUAAN SEL.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
1. EKOTOKSIKOLOGI
UJI EKOTOKSISITAS PENGUJIAN TOKSIKAN PADA KONSENTRASI YANG MENGHASILKAN EFEK NEGATIF BAGI BIOTA.
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
SIFAT TOKSIKAN dan EFEKNYA BAGI BIOTA
Dr. DEWA KETUT MELES, MS, DRH
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
Hewan yang dipakai untuk suatu penelitian medis : Yaitu Semua hewan
Teratologi Terapan.
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
Toksisitas & efek toksik bahan kimia industri materi.( 6 )
Mengapa kita selalu memakai hewan coba ?
edited by : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.
HUBUNGAN PEMAPARAN DAN RESPON Dalam studi epidemiologi yang terpenting adalah mencari hubungan pemaparan pekerjaan /lingkungan kerja dengan respon yang.
FARMAKOLOGI.
Toksikologi Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati
Bahan Toksik, Klasifikasi Material Toksik, Faktor yang mempengaruhi Toksik dan Interaksi Bahan Kimia Kelompok 2 Muh. Nurcholiq Fachreza ( K )
Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan
Kelompok III Herlinda K Rasti Sahara Putri K
PENUAAN SEL Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
UJI PREKLINIS DAN UJI KLINIS
PERANAN OBAT TRADISIONAL DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
PENGGOLONGAN OBAT.
ANIMAL RESEARCH Arnita Yeyen ( )
UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
ABSORBSI DAN ELIMINASI
UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
TOKSIKOKINETIK.
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Fitriani Muhammad Syamsuri
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Cakupan Ilmu Toksikologi
BIOASSAY oleh Lilik Zakiyaturrodliyah Mukhamad Syaifudin
EFEK KESEHATAN DAN TOKSIK
Dosen Pengampuh : Krisna Dewi, S.Farm., M.Si., Apt
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI Panah pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak panahnya terdapat racun.
Kelompok 1 Agung Ma’rufin Desy Purwasih Hamidah Nining Tri Sugiarti
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
ABSORBSI DAN ELIMINASI
PENGGOLONGAN OBAT.
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Tahap persiapan : Mempersiapkan kandang
Adme dan detoksifikasi
Adme dan detoksifikasi
TOKSIKOKINETIK.
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1.
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
TOKSIK PELARUT ORGANIK DI INDUSTRI
Rokok Merusak Paru-paru
Pra Akademik Pengenalan Mapel Produktif Farmasi Oleh : Nur Diana,S.Kep.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Kiki Amelia, M.Farm, Apt FARMAKOKINETIKA KLINIK. PERBEDAHAAN FARKAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA KLINIK Mengetahui apa yang dialami obat dalam tubuh mahluk.
Transcript presentasi:

Sunarmi Aprlia intan M Amalia Animal testing Sunarmi Aprlia intan M Amalia

bertujuan mengevaluasi keselamatan produk baru. Uji praklinis bertujuan mengevaluasi keselamatan produk baru.

Uji praklinis untuk mendeteksi untuk mencegah produk berbahaya dan beracun agar tidak memasuki lingkungan dan masyarakat. dapat mempercepat penemuan obat dan meringkas proses pengembangan obat.

Uji praklinis Binatang: tikus, ayam, monyet, dan kelinci Para peneliti menguji produk pada hewan dan kemudian mengamati efeknya pada kesehatan hewan. Produk hanya lulus uji praklinis jika tidak memengaruhi hewan dengan cara yang berbahaya.

Uji praklinis Uji farmakologi (pembuktian efek atau pengaruh obat), Uji toksikologi (pembuktian syarat keamanan obat secara formal), dan 

Uji farmakologi Uji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi) dan profil farmakokinetik (meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat) calon obat.

Uji toksisitas Uji toksisitas akut Uji toksisitas kronis Uji toksisitas khusus

Uji toksisitas akut Untuk mengukur dan mengevaluasi karakteristik toksik dari suatu bahan kimia.Uji ini dapat menyediakan informasi tentang bahaya kesehatan manusia yang berasal dari bahan kimia yang terpapar dalam tubuh pada waktu pendek melalui jalur oral. Data uji akut juga dapat menjadi dasar klasifikasi dan pelabelan suatu bahan kimia.

Toksisitas akut didefinisikan sebagai kejadian keracunan akibat pemaparan bahan toksik dalam waktu singkat, yang biasanya dihitung dengan menggunakan nilai LC50 atau LD50. Nilai ini didapatkan melalui proses statistik dan berfungsi mengukur angka relatif toksisitas akut bahan kimia.

KETENTUAN UJI TOKSISITAS AKUT Menggunakan dosis tunggal, atau berulang tidak lebih dari 24 jam Route bahan uji : 2 route, sesuai yang disarankan, salah satunya diberi Intravena (bila memungkinkan)  untuk mengetahui keamanan efek sistemik obat. Penentuan LD50 yakni dosis yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan untuk dibadingkan dengan obat lain. Penentuan dosis maksimum yang tidak menyebabkan kematian. Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari, Semua hewan coba di korbankan  pengamatan makroskopis dan mikroskpis thd. organ vital.

Pelaksanaan Uji Toksisitas Akut Hewan coba : Dua spesies mamalia, termasuk non rodent (bila memungkinkan) jantan & betina. Dosis : maksimum yang tidak mematikan. Pengamatan dilakukan dalam 24 jam Hewan coba separo dikorbankan di amati perubahan2 makroskopis dan mikroskopis Separo hewan coba lain di amati setiap hari selama 14 hari terhadap : Perub. BB dan Perubahan makroskopis. Setelah hari ke 14 semua hewan coba dikorbankan  di amati perub.Makroskopis dan mikroskopis pada jantung, paru2, hati, ginjal, limpa dan jaringan lainya. Dibuat kurva dosis – respon.

PENENTUAN LD50 LD50 = Anti log ( log A + (B x log C) Keterangan : A = Dosis dibawah 50% B = Jarak Proporsional yakni : 50% kematian-% kematian dibawahnya % kematian diatas 50% - % dibawah 50% C = Penambahan Dosis yakni : Dosis diatas LD50% Dosis dibawah LD50%

Uji toksisitas kronis Diperlukan jika uji toksisitas akut tidak menghasilkan efek, maka bukan berarti toksikan tidak bersifat toksik. Oleh karena itu perlu uji kronis. Percobaan ini dilakukan dengan memberikan dosis tertentu bahan kimia terhadap hewan percobaan melalui penelanan atau inhalasi terhadap bahan kimia yang sedang diuji selama masa hidupnya. Untuk mencit dapat memakan waktu hingga 2 tahun sedangkan untuk tikus sedikit lebih singkat.

Maksud dari uji kronik (seumur hidup), untuk menentukan apakah bahan kimia dapat menimbulkan setiap efek kesehatan yang mungkin memerlukan waktu yang lama untuk menimbulkan suatu efek seperti kanker, atau paparan jangka panjang terhadap bahan kimia menimbulkan efek kesehatan pada organ seperti ginjal.

Uji toksisitas khusus Uji toksisitas khusus meliputi penelitian terhadap sistem reproduksi termasuk teratogenisitas, karsinogenisitas, mutagenisitas, dan uji uji ketergantungan.

Pengujian Toksisitas Berulang (Sub akut dan kronis) Tujuan : Menentukan toksisitas kumulatif dan perubahan fisiologis dan patologis hewan coba. Hewan coba : minimal 2 spesies hewan berbeda Dose : maximal effect tidak mematikan. Cara pemberian : seperti dipakai di klinik. Lama pengujian : Untuk pemakaian klinik 1-3 hari  lama pengujian 14 hari. Untuk pemakaian klinik 7 hari  lama pengujian 28 hari. Untuk pemakaian klinik 4 minggu  lama pengujian 90 hari. Untuk pemakaian  1 bulan  lama pengujian 6 bulan.

Uji Karsinogenik 1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau terapi penyakit kronis. 2. Zat kimia yang potensial menimbulkan karsinogenik. Dosis yang dipakai : Dosis tinggi (100x dosis terapi) Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan. FDA  per kelompok minimal 25 ekor per jenis kelamin, dan harus hidup sampai akhir percobaan. Kematian tak lebih 50% bukan karena kanker. Dosis yang dipakai adalah dosis tertinggi yang tidak menyebabkan kematian. Evaluasi : adanya Neoplasma dibandingkan kontrol.