TAHAPAN PERANCANGAN SISTIM VENTILASI LOKAL (LEV) 4/18/2012 FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT, PEMINATAN K3- INDUSTRI ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
1. Tahapan-tahapan Perhitungan PROSEDUR PERANCANGAN 1. Tahapan-tahapan Perhitungan 4/18/2012 Langkah pertama ; Menghitung Debit hisapan kecepatan aliran volum / Volumetric Flowrate, persamaan (3.3), halaman 34 Q = V*A V = adalah kecepatan udara, dalam fpm (kaki per menit) A = adalah duct area luas bebas dari bukaan inlet ( Cross-Sectional Area) ft2 . ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
dc = 4𝑄 𝜋𝑉𝑎 . Langkah ketiga ; Langkah kedua ; adalah menentukan diameter duct = dc dc = 4𝑄 𝜋𝑉𝑎 . dimana, dc = diameter duct , in Q = debit udara (ft3/menit) Va = kecepatan transport/angkut (ft/menit) 4/18/2012 Langkah ketiga ; adalah menghitung luas bukaan hood yang di desain= A , ft2 A = 1/4 (dc/12)2 Contoh misalnya ditentukan diameter duct--- dc = 26 in, dikonversikan ke feet ------------ dc =26/12 ft Maka, = 3,14/4 (26/12)2 = 3,6870 sq.ft Maka, duct area luas bebas dari bukaan inlet,----- A = 3,6870 ft2 . ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Perhitungan diatas memenuhi persyaratan standar. Langakah keempat; adalah menghitung kecepatan duct l/Actual Duct Velocity =.Vc,------Vc =Q/A, 4/18/2012 Dalam perancangan sistem ventilasi industri, kecepatan dalam setiap duct tidak boleh lebih besar dari 6.000 fpm karena dapat menimbulkan bising/noise ditempat kerja. Perhitungan diatas memenuhi persyaratan standar. ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah kelimah; yaitu menghitung kecepatan tekan pada duct VPd, dalam in H2O Kecepatan tekanan pada pipa (VPd), dalam persamaan (3.5) sebagai berikut : VPd = 𝑉 4005 2 4/18/2012 Contoh, Bila diketahuia, V = 5.316 fpm VPd = 5.316 4005 2 = 1,7618 in H2O Maka, Kecepatan tekanan duct—VPd = 1.7618 in H2O (dihitung ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah keenam; Langkah ketujuh; adalah menentukan kecepatan aliran dalam slot /Slot Velocity Vs kecepatan Slot Langkah ketujuh; Mengitung Tekanan kecepatan Slot VPs ,dalam i in H2O, dengan menggunkan rumus persamaan (3.5), halaman 35. VPs = 𝑉𝑠 4005 2 Contoh Bila diketahui Dimana –Vs = 400 fpm VPs = (400/4005)2 = 0,0100 in H2O Maka tekanan kecepatan -------- VPs = 0,0100 in H2O 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah kedelapan; Langkah kesembilan; yaitu menentukan Slot loss coeficien Slot loss coeficien----- gambar 6.27, bagian- 6. halaman 176, Koefisien kehilangan pada Slot sebesar 1,78 Langkah kesembilan; adalah menghitung kehilangan yang di slot dalam rancangan dipakai istilah Slot loss per VP, sedangkan acceleration factor atau faktor percepatan diambil dalam perancangan sistem ventilasi lokal diambil bilangan 0 atau 1 Slot loss per VP, dihitung dengan menggunakan rumus , Slot loss per VP = Slot Loss koefisien +Acceleration Factor = 1,78 + 0 = 1,78 dimana, Slot Loss koefisien = 1,78 --- ditentukan dalam perancangan Acceleration Factor = 0 Maka, kehilangan yang terjadi Slot adalah sebesar 1,78 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah kesebelas; Duct Entry Loss Factor Langkah kesepuluh ; Untuk menghitung tekanan statis slot atau Slot Statik Presure SPs dalam in H2O, digunakan rumus sebagai berikut : Slot Statik Presure SPs = Slot Velocity Pressure * Slot loss SPs = VPs * Slot loss = 0,0100 * 1,78 = 0,0178 Dimana, Slot loss = 1,78 VPs = 0,0100 in H2O Maka tekanan statis slot-----SPs adalah sebesar 0,0178 in H2O Langkah kesebelas; Duct Entry Loss Factor Duct Entry Loss Factor-----gambar 6.25, bagian-6, halaman 171, Faktor kehilangan pada Duct sebesar 0,250 (untuk hood persegi) Langkah kedua belas; Duct Entry Loss per VP Duct entry loss per VP, dihitung dengan menggunakan rumus , Duct entry loss per VP = Duct entry loss factor + Acceleration factor Duct entry loss per VP= 0,250 + 1 = 1,250 dimana, Acceleration factor = 1 (Acceleration factor diambil bilangan 0 atau 1) 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
adalah menghitung kehilangan di duct atau Duct Entry Loss, Langkah ketiga belas; adalah menghitung kehilangan di duct atau Duct Entry Loss, Duct Entry Loss, dihitung dengan menggunakan rumus Duct Entry Loss = Duct Velocity Pressure * Duct Entry Loss per VP Duct Entry Loss = VP * Duct entry loss per VP = 1,7618 * 1,250 = 2,202 in H2O Maka kehilanagn pada duct sebesar 2,202 in H2O 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah keempat belas; adalah menghitung tekan statis hood atau Hood Static Pressure, SPh Maka untuk menghitung tekanan statis hood (SPh) adalah diambil dari persamaan SPh = hes + hed + VPd Contoh Bila diketahui, VPd = Tekanan kecepatan dari duct = 1,7618 in H2O H ed = Entri loss, diambal pada gambar.6.29 , = Fh * VPd = 0,250 * 1,7618 = 0,44045 hes = kehilanagn pada slot, Slot Loss koefisien = 1,78 gambar.6.29 hes = 1,78 VPs -------- dihitung VPs = 0,0100 in H2O hes = 1,78 VPs = 1,78 * 0.0100 = 0,0178 SPh = hes + hed + VPd = 0,0178 + 0.44045 + 1,7618 = 2.220 Maka, Tekanan Statis Hood, SPh = 2,220 in H2O 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Langkah ke tujuh belas; Friction Los per VP, Langkah ke limah belas; Menentukan panjang lurus duct atau Straight Duct Length, dalam ft Langkah ke enam belas; Friction Factor (Hf) Untuk mendapatkan besarnya bilangan Friction Factor (Hf), didapatkan persamaan 3.19, halaman 46 Langkah ke tujuh belas; Friction Los per VP, Friction Los per VP, dihitung dengan rumus Friction Los per VP = Straight Duct Length * Friction Factor (Hf) Langkah ke delapan belas; Menghitung Elbow Loss per VP, dengan rumus Elbow Loss per VP = No.of 900 Elbow * loss Factor Langkah ke sembilan belas; Entry loss per VP Entry loss per VP= No. of Branch Entries * loss factor Langkah ke dua puluh; Duct Loss per VP, Dihitung dengan rumus , Duct Loss per VP = Friction Los per VP + Elbow Loss per VP + Special Fitting Loss Factor Langkah ke dua puluh satu; Duct Loss Duct Loss = Duct Velocity Pressure * Duct Loss per VP Langkah ke dua puluh dua; Duct SP Loss, Duct SP Loss = Hood Static Pressure + Duct Loss 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L
Terima Kasih 4/18/2012 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING, M.ARIEFF.L