ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Laju Pertumbuhan Penduduk
Advertisements

Materi Pembelajaran Ekonomi Kelas XI Semester 1
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: Kependudukan, Pengangguran, Wanita dan Migrasi PART 8.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
NERACA ARUS DANA.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Pertumbuhan Ekonomi II
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
Negara Maju dan Berkembang
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Tinjauan Ekonomi terhadap Jaminan Kesehatan Menyeluruh Oleh : Timboel Siregar.
Disampaikan pada Kuliah Umum di Universitas Muria Kudus, 16 Mei 2016
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pertumbuhan Ekonomi II
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
TEORI EKONOMI MAKRO.
Garapan Drs. Puji Suharjoko
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
TRANSFORMASI STRUKTURAL
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN MENGAHADAPI MEA 2015
MENGAPA NEGARA TERHAMBAT PEMBANGUNANNYA?
Indikator Keberhasilan Pembangunan
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Negara Maju Negara Berkembang
Sasaran Strategis dan Strategi RENSTRA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
TUGAS IPS NAMA : ERWIN BANGKIT PRASETYO NOMOR : 16 KELAS : 9D
TUGAS MAKRO EKONOMI YULI OKTAVIANI
EKONOMI PEMBANGUNAN.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
KEMISKINAN.
EKONOMI PEMBANGUNAN.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Indikator dan Masalah Pembangunan
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Lingkungan Pemasaran Global
“ NEGARA MAJU & BERKEMBANG “
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Optimalisasi Demographic Dividend
BONUS DEMOGRAFI DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
MSDM Indonesia dalam MEA
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: Kependudukan, Pengangguran, Wanita dan Migrasi PART 8.
Peluang dan Tantangan BONUS DEMOGRAFI INDONESIA.
Negara Maju dan Negara Berkembang
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh m.
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Indikator Pembangunan Ekonomi
Bab 2 Data, Variabel, dan Indikator Ekonomi Makro
Transcript presentasi:

ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

DASAR PEMIKIRAN (INGAT KULIAH KE-6 TENTANG TEORI-TEORI PEMBANGUNAN) TEORI PEMBANGUNAN MANUSIA Manusia adalah fokus/modal utama dalam pembangunan ekonomi. Peningkatan standar hidup (kesehatan, harapan hidup, pendidikan dsb) adalah fokus dari pembangunan ekonomi. Modal manusia (Human Capital) : investasi perekonomian yang menganggap manusia sebagai unit modal dengan tingkat kemampuan (skill), kesehatan, pendidikan dsb (Todaro&Smith, 2015, hal. 360).

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Adalah ukuran utama pembangunan manusia dalam pembangunan ekonomi. Merupakan indeks yang menjelaskan akumulasi angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan konsumsi per kapita riil yang disesuaikan dari sebuah negara. Standar penghitungan di seluruh dunia mengikuti yang ditentukan oleh United Nations Development Program (UNDP). Secara berkala setiap negara melakukan penghitungan IPM-nya dan di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) serta dapat dilihat dalam publikasi Statistik Sosial BPS.

Cont’d (Contoh Penghitungan IPM) Standar UNDP menunjukkan demikian: Indikator Komponen IPM Nilai maksimum Nilai Minimum Catatan Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP) Angka Melek Huruf 100 Rata-rata lama sekolah 15 Konsumsi per kapita yang disesuaikan dalam Rupiah 732.720 300.000 UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan dengan mata uang negara yang dihitung

Cont’d (Contoh Penghitungan IPM) Kondisi Sebuah Negara adalah sebagai berikut (untuk angka-angka Indonesia dapat diperoleh lewat BPS): Angka harapan hidup : 64,93 (tahun) Angka melek huruf : 93,94 (%) Rata-rata lama sekolah : 7,04 (tahun) Konsumsi per kapita riil yang disesuaikan dalam Rupiah : Rp 551.350,-

Cont’d (Contoh Penghitungan IPM) Indeks angka harapan hidup : (64,93 – 25) / (85 – 25) = 0,6655 Indeks angka melek huruf : (93,10 – 0) / (100 – 0) = 0,9310 Indeks rata-rata lama sekolah : (7,04 – 0) / (15 – 0) = 0,4693 Indeks pendidikan : 2/3 (0,9310) + 1/3 (0,4693) = 0,7771 (Porsi Angka Melek Huruf lebih dari rata-rata lama sekolah karena mayoritas masyarakat dapat melek huruf tanpa sekolah dalam waktu lama; keduanya sama-sama dikategorikan sebagai indeks pendidikan) Indeks Konsumsi per kapita riil yang disesuaikan : (551,35 – 300) / (732,72 – 300) = 0,5808 IPM Negara Bersangkutan = 1/3 (0,6655 + 0,7771 + 0,5808) = 0,6745 Sebagai perbandingan, IPM tertinggi di dunia saat ini adalah Norwegia dengan nilai IPM 0,944 (2015); data tahun 2015 menunjukkan IPM Indonesia adalah 0,734 atau berada di urutan 111 di dunia dan dikategorikan menengah hingga baik (UNDP, 2016)

GENDER GAP Salah satu ukuran pembangunan manusia lainnya adalah sejauh mana perekonomian memberikan gap berdasarkan jenis kelamin. Di negara-negara kurang maju, pembangunan manusia terkesan jomplang antara laki-laki dan perempuan di mana laki-laki lebih mendapatkan fasilitas ketimbang perempuan yang sering dianggap sebagai warga kelas dua. Secara perekonomian, hal tersebut kurang menguntungkan karena negara kurang dapat memanfaatkan modal manusia secara keseluruhan dengan kurang memperhitungkan perempuan sebagai bagian unit produktif dalam mendorong pembangunan ekonomi.

Cont’d Gambar di atas adalah contoh data mengenai gap jender berdasarakan pendidikan (educational gender gap) di mana di beberapa belahan dunia (Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan) tingkat melek huruf penduduk laki-laki meninggalkan tingkat melek huruf perempuan. Hal ini disebabkan masih terdapatnya paradigma bahwa perempuan tidak perlu diberikan pendidikan. Ingat kuliah ke-4: baik MDGs dan SDGs menempatkan kesetaraan gender sebagai tujuan pembangunan global.

STUDI KASUS: BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA Bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan penurunan proporsi penduduk muda yang mengurangi besarnya biaya investasi untuk pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Bonus demografi hanya akan dialami sekali oleh sebuah bangsa. Apabila momentum bonus demografi dapat dijaga maka akan tercipta jendela kesempatan (window of opportunity) untuk mengakselerasi pembangunan. Ini merupakan saat ideal untuk melakukan pembangunan manusia dimana pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan penduduk muda sangat minimal, tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni kalau tenaga kerja yang ada mendapatkan kesempatan kerja produktif, mempunyai tabungan yang diinvestasikan, serta tersedianya modal manusia yang mampu memanfaatkan the window of opportunity tersebut (Bloom, 2003). Usia ketergantungan di Indonesia adalah 0 – 15 (anak) dan lebih dari 64 tahun (lansia); usia produktif adalah 15 – 64 tahun.

Grafik di atas adalah prediksi bonus demografi Indonesia (Bank Dunia, 2013). Sejak pertengahan 80-an usia produktif Indonesia (angkatan kerja) merupakan proporsi penduduk terbesar. Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2020 – 2035 di mana penduduk angkatan kerja terus naik dan penduduk ketergantungan terus turun; pemanfaatan bonus demografi ditentukan pula oleh tingkat IPM di Indonesia.

STUDI KASUS: PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA DAN LIBERALISASI SEKTOR JASA ASEAN Di sektor jasa ASEAN telah disepakati pengaturan saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangements /MRAs) bagi 8 jenis kualifikasi profesional: Engineering Services (jasa teknik rekayasa); Nursing Services (jasa keperawatan); Architectural Services (jasa arsitektur); Surveying  services (jasa pemetaan); Tourism Professional (jasa profesi pariwisata); Accountancy Services (jasa akuntansi); Medical Practitioners (jasa medis); Dental Practitioners (jasa dokter gigi). Dengan kata lain, untuk 8 sektor di atas maka alur perpindahan tenaga kerja antar negara ASEAN akan dibebaskan (contoh: dokter gigi dari Singapura ke depannya dimungkinkan untuk berpraktik di Indonesia).

Cont’d Dalam arus ekspor tenaga kerja, Indonesia berada di peringkat 20 terbesar di dunia dalam hal tingkat penghasilan devisa tahunan (ILO, 2011). Sayangnya, ekspor tenaga kerja Indonesia ke luar tersebut banyaknya fokus pada tenaga kerja dengan tingkat keterampilan rendah (contoh: pembantu rumah tangga). Indonesia harus berhati-hati dengan dua negara ASEAN terdekat, Singapura dan Malaysia, yang IPM-nya mengungguli Indonesia di mana bisa saja keduanya memanfaatkan mekanisme AFTA untuk membanjiri tenaga kerja terampil dan berpendidikan di Indonesia sebaliknya Indonesia hanya dapat mensuplai tenaga kerja dengan tingkat keterampilan rendah ke sana. Indonesia juga perlu memperhitungkan Filipina yang juga tingkat IPM-nya hampir mendekati Indonesia. Filipina punya keunggulan di mana tingkat profisiensi (kemampuan) bahasa Inggris dari penduduknya jauh mengungguli Indonesia (Kajian Komisi VI DPR RI, 2016).

Cont’d Tren IPM di ASEAN

Referensi Economic Development 11th Edition (Todaro&Smith, 2012; Chapter 8)