FINAL TEST before Jelaskan apa yang sudah anda pelajari dari mata kuliah Ilmu dan Evaluasi Gizi. Detail salah satu topik.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Advertisements

KARBOHIDRAT.
Mekanisme Penyerapan Zat Gizi Makro dalam Usus Halus
PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
Digesti dan absorpsi protein diet
KARBOHIDRAT.
KARBOHIDRAT.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Selamat Datang Di Dunia Biologi
SISTEM PENCERNAAN Saluran makanan Rongga mulut Pharink Esofagus
Karakteristik Komponen Pangan
Struktur dan fungsi lambung dan usus halus
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
NUTRISI Kadek Rachmawati.
ANALISIS KADAR AIR.
Kegagalan pengaturan gula darah Terganggunya pengaturan gula darah tubuh DIABETES MELITUS.
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
ANALISIS SERAT KASAR, SERAT PANGAN & RESISTANT STARCH (PATI RESISTEN)
SERAT Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
Indeks Glikemik.
KARBOHIDRAT.
KARBOHIDRAT oleh Kelompok 2 Gusti Pandi Liputo
PENGANTAR METABOLISME
PANGAN FUNGSIONAL ke-10 SERAT PANGAN
KARBOHIDRAT PENGANTAR KLASIFIKASI ASUPAN KARBOHIDRAT
Dietary fiber atau serat pangan adalah bagian dari tanaman yang dapat dimakan atau karbohidrat analog yang tahan (resisten) terhadap pencernaan atau absorpsi.
Kegagalan pengaturan gula darah
III. Senyawa penghambat dalam kacang-kacangan
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
SERAT KASAR – ‘crude fibre’
EFEK KARBOHIDRAT TERHADAP DIGESTI DAN ABSORPSI MIKRONUTRIEN
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
RUMINOLOGI 2 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
LIPIDA.
Universitas Gadjah Mada
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
ILMU DAN EVALUASI GIZI MINGGU II.
Sistem Pencernaan (digestive system)
KARBOHIDRAT.
KARBOHIDRAT.
KARAKTERISTIK KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT.
Dept. Gizi Kesehatan – FKM Unair
Polisakarida Posikarida memiliki pola umum (C6H10O5)n
PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIAL ASAL LIMBAH AGRO INDUSTRI
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
Prebiotika.
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT By : yessi cristyana By : yessi cristyana.
KARBOHIDRAT.
SYAFRIANI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Fisiologi Pergerakan Usus Halus ke Usus Besar
Digesti lemak di usus halus
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
II. FISIOLOGI PASCA PANEN
PENCERNAAN DAN NUTRISI
PENCERNAAN DAN NUTRISI
KARAKTERISTIK KARBOHIDRAT. A.Pengertian Karbohidrat Senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana,
KARBOHIDRAT.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners.
Metabolisme Lipid ARLY FEBRIANTI.
EVALUASI GIZI KARBOHIDRAT
ANALISIS KARBOHIDRAT NUR HAIRANI SAMAL
METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KELAINANNYA
Applied Biopharmacetic
Mekanisme Absorbsi.
KARBOHIDRA T. Istilah karbohidrat timbul dari konsepsi yang salah mengenai struktur gula Rumus empiris gula = CH 2 O Rumus molekul Cx(H 2 O)y Rumus molekul.
Transcript presentasi:

FINAL TEST before Jelaskan apa yang sudah anda pelajari dari mata kuliah Ilmu dan Evaluasi Gizi. Detail salah satu topik

Presented by Chatarina Wariyah 05/1683/PS EFFECT OF COMPLEX CARBOHYDRATES ON THE DIGESTION AND ABSORPTION OF MACRONUTRIENTS Presented by Chatarina Wariyah 05/1683/PS

Dietary fiber atau serat pangan adalah bagian dari tanaman yang dapat dimakan atau karbohidrat analog yang tahan (resisten) terhadap pencernaan atau absorpsi dalam usus halus manusia, dan sebagian atau seluruhnya dapat mengalami fermentasi dalam usus besar SERAT PANGAN

Termasuk dalam kelompok serat pangan adalah polisakarida, oligosakarida, lignin dan substansi dalam tanaman yang masih terikat seperti lilin, kutin dan suberin. Sedangkan yang dimaksud karbohidrat analog adalah substansi yang memiliki sifat-sifat karbohidrat, akan tetapi tidak dapat dicerna yang dapat dihasilkan dari proses pengolahan baik secara kimia maupun fisik yang mempengaruhi daya cernanya

karbohidrat analog adalah Resistant Starch (RS), Resistant maltodextrin, metil selulosa dan hidroksipropilmetil selulosa. Resistant Starch (RS) atau pati resisten didefinisikan sebagai jumlah dari pati dan hasil pencernaan pati yang tidak diserap di dalam usus halus individu sehat secara analitis RS merupakan pati yang tahan terhadap dispersi air mendidih dan hidrolisis amilase pankreas dan pullulanase, tetapi dapat terdispersi oleh KOH dan dihidrolisis oleh amilo- glukosidase

RS diklasifikasikan menjadi empat tipe yaitu RS1, RS2,RS3 dan RS4 RS diklasifikasikan menjadi empat tipe yaitu RS1, RS2,RS3 dan RS4. RS1 merupakan RS yang terjadi karena proteksi fisik, RS2 resisten terhadap gelatinisasi dan akan terhidrolisa secara lambat oleh α-amilase, RS3 adalah pati teretrogradasi yaitu pati yang sudah disimpan dalam waktu lama dan atau yang dipanaskan berulang-ulang, dan RS4 adalah modifikasi pati secara kimia dengan menggunakan reagen kimia.

Efek fisiologis tersebut antara lain bahwa 1) RS dapat mencegah terjadinya kanker kolon, 2) RS memiliki efek hipoglikemik yang bermanfaat bagi penderita diabetes mellitus, 3) RS memiliki efek hipolipidemik, 4) RS sebagai prebiotik dan 5) RS dapat meningkatkan absorpsi mineral.

KOMPONEN PROXI-MATE CRUDE FIBRE TOTAL DF BY DIFF COMP CHO AIR ABU PROTEIN LEMAK Gula Pati Cellulose BY Hemi cel DIFF Lignin Pektin & Gum Inul & FOS RS

KARBOHIDRAT KOMPLEKS DAN MAKRONUTRIEN Viscous polysaccharides Non-viscous polysaccharides Makronutrien : Protein Karbohidrat lemak KARBOHIDRAT KOMPLEKS DAN MAKRONUTRIEN

VISCOUS AND NON-VISCOUS POLYSACCHARIDES

STRUKTUR KIMIA PEKTIN

GUAR GUM

SELULOSA

HEMISELULOSA

Peran non-starch polysaccharides pada digesti dan absorpsi tergantung dari bentuk larutannya viskous/tidak viskous Beberapa hasil penelitian tg penambahan purified substances pada makanan atau larutan glukosa, penting untuk diketahui penyebabnya mengingat makanan secara alami juga mengandung polisakarida kompleks

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN (FIBER)

Aktivitas kontraktil dari usus bgn atas untuk mengendalikan kecepatan absorpsi dan digesti dg cara : Regulating the progress of food and digestive secretion Mixing food with digestive enzymes and Exposing the nutrients to the absorptive surface

GASTRIC CONTRACTILITY

OVERALL EFFECT AND IMPORTANCE OF VISCOSITY Viscous Polysaccharides Memperlambat pengosongan lambung (gastric emptying) Mengurangi digesti pankreas Menurunkan postprandial hyperglycaemia (dg menurunkan absorpsi glukosa) dan insulinaemia Membatasi masuknya nutrien untuk terabsorpsi dalam epithelium (dengan melawan aliran cairan) Non-Viscous Polysaccharides Ingestion selulosa meningkatkan jumlah TG dalam lumen dan mukosa dari distal small intestine Mengurangi absorpsi dg sequestration nutrient Binding enzim inhibitor Intestinal morphology OVERALL EFFECT AND IMPORTANCE OF VISCOSITY

6.1 VISCOUS POLYSACCHARIDES Effect on Gastric Emptying Memperlambat pengosongan cairan dari lambung, shg membatasi isi lambung untuk kontak dg absorptive sites Mengurangi postprandial glycaemia ex : locust bean gum akselerasi gastric emptying dg membatasi msknya glukosa ke duodenum reseptor yg mengatur gastric contractility Sebaliknya : kec pengosongan solid sering dipercepat dan jumlah partikel yang mll pilorus meningkat Kurangnya solid/liquid, krn solid gagal settle dlm gastric, shg tertinggal dlm axial stream dan dibersihkan dg cairan mll pilorus 6.1 VISCOUS POLYSACCHARIDES

GASTRIC EMPTYING MECHANISM

(lanjutan) Effect on Pancreatic Digestion Viscous polysaccharides menurunkan digesti dalam usus Digesti scr invitro menunjukkan rusaknya interaksi dg enzim Efek mixing scr invivo dg viscous polysaccharides Rusaknya enzim untuk degradasi

(lanjutan) Effect on Intestinal Absorption, tergantung : Delivery from stomach Efisiensi digesti Epithelial transport Tingkat kontak dengan epithelium (lanjutan)

(lanjutan) Reduced absorption Mixing dg viscous polysaccharides+ lar glukosa menurunkan absorpsi glukosa pada intestinal loops Penelitian scr invitro larutan polisakarida + asam alkali pada digestive juices, menurunkan viscous properties melemahkan efek Tdk ada bukti bhw viscous polysaccharida mempengaruhi epithelial transport mechanism, tp dpt dijelaskan berdasarkan epithelial contact (lanjutan)

6.1.4.2 Increased Epithelial Contact Dua mekanisme yang menyebabkan kontak : Kontraksi intestinal menimbulkan kekacauan dan convective current. Hal ini akan mencampur isi luminal dan membawa material dari bagian tengah lumen ke epithelium Nutrien selanjutnya hrs terdifusi mll lapisan tipis yang relative unstirred dg lapisan cairan yang berdekatan dg epithelium Viscous polysaccharides meningkatkan apparent thickness dr unstirred layer absorpsi kurang

Peningkatan functional unstirred layer thickness dpt diseb reduksi luminal convection yang menyebabkan peningkatan unstirred region Invitro studi : Viscous Polysaccharide menurunkan akses ke epithelium tgt ukuran molekul : Mol kecil dan ion, dihambat masuk karena perlawanan convective effect dr intestinal contraction Mol besar (kompleks) spt misel ditolak masuk mll reduksi koefisien difusi Lanjutan

6.1.4.3 Slowing Transit Viscous polysaccharides menyeb penundaan transit makanan dr mulut sp caecum Berhub dg gastric emptying Efek pada small intestine transit Meningkatkan resistance luminal content Penundaan absorpsi nutrien dlm jejunum mungkin menghasilkan pengiriman nutrien > ke ileal receptor sites resulting in a reflex slowing on transit

Lanjutan Penundaan transit ke small intestine disebabkan VP dapat mengurangi kecepatan absorpsi nutrien dg membatasi penyebaran isi luminal, krn luminal merupakan areal kontak dr mukosa dg nutrien Penundaan small bowel transit jg diharapkan meningkatkan derajat absorpsi dg memperpanjang lama kontak

6.1.5 Change in Intestinal Morphology 6.1.5.1 Increased cell turnover Ingesti viscous polysacchararide meningkatkan cell turnover dengan meningkatnya proliferasi sel dan cell destruction pada distal maupun proximal small intestine Jejunalisation of distal intestine Hsl eksperimen : terjadi penurunan absorpsi nutrien dlm jejunum, shg tjd peningkatan pengiriman nutrien ke distal small intestine Pd hewan : viscous polysaccharide meningkatkan jumlah villi dlm distal small intestine untuk menambah panjang small intestine dan jumlah berat distal intestine segment efek trophic langsung nutrien luminal dan mukosa

6.2 NON VISCOUS POLYSACCHARIDES 6.2.1 Overall Effects Tdk ada bukti bhw suplemen non viscous polysaccharides mengurangi absorpsi dalam small intestine Ingesti selulosa meningkatkan jumlah TG dlm lumen dan mukosa dari distal small intestine Tdk spt viscous polysaccharides, pengurangan absorpsi lebih disebabkan sequestration nutrien atau binding enzyme inhibitor drpd efek motor activity 6.2 NON VISCOUS POLYSACCHARIDES

6.2.2 Sequestration of Nutrient Efek non viscous polysaccharides pd bahan makanan dan suplemen berbeda. Pada bahan makanan efeknya lebih kecil Efeknya menurunkan kecepatan absorpsi dalam small intestine 6.2.2 Sequestration of Nutrient

Bbrp bahan tanaman mengandung enzyme inhibitor spt anti alpha amilase dlm legume dan sereal, lipase inhibitor dlm bran adsorpsi enzim ini oleh non viscous polysaccharides menghambat digesti Wheat bran, oat bran, solca floc-cellulose dan alfalfa menurunkan aktivitas enzim pankreatik scr invitro Studi thd efek non viscous polysaccharides thd output pankreatik output , conflict ada yang menaikkan, ada yg tdk berubah 6.2.3 Enzyme inhibitor

6.2.4 Intestinal Morphology Adaptasi morfologi dr distal small intestine stl ingesti NVP tidak ada bukti. Pd tikus puasa +wheat bran meningkatkan celluler proliferasi Berat mukosa meningkat dg adanya selulosa Sedikit fek thd morfologi yg penting sequestration nutrient 6.2.4 Intestinal Morphology

TERIMA KASIH