Penumbuhan Budi Pekerti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI
Advertisements

Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
Sosialisasi KTSP MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI.
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER 1. Religius  Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama.
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pengertian Latar Belakang Visi Misi Tujuan Kegunaan Sasaran.
PROGRAM SEKOLAH MODEL SMAN 1 BOJONEGORO
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA
Manajemen Penguatan Kemitraan Satuan Pendidikan, Keluarga dan Masyarakat Disampaikan pada Pelatihan untuk Pelatih Pendidikan Keluarga, Bogor, Oktober.
ORIENTASI TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PPK (PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER)
VIENA RUSMIATI HASANAH
MANAJEMEN ASSESMENT DAN DAYA DUKUNG PENDIDIKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) SDN KLOJEN
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
INDIKATOR Pencapaian Pendidikkan Keluarga di Sekolah
Bimbingan Teknis Penguatan Pendidikan Karakter
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
Widyaiswara LPMP Bengkulu
PANDUAN PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH SMP di DKI JAKARTA
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
SEKOLAH MENYENANGKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
PERMENDIKBUD NO .18 THN 2016.
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Selamat Datang di SD MARSUDIRINI Yogyakarta.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Kelompok 3 : FITRIYANA SURYA DEWI
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Pemberian Tugas. Pemberian Tugas Anggota Kelompok: Nilam Permana Sasmita Sari Yuliana Tilar Feny Novawati.
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
GERAKAN INDONESIA MEMBACA DAN MENULIS Paparan disampaikan oleh Dra
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
TUNTUTAN PROFESIONALISME
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Kelompok VI: Masjoko ( ) Very Neno Tahin ( ) Anisetus B. Ole ( )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MEMBUDAYAKAN LITERASI DI INDONESIA
Penumbuhan Budi Pekerti
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG Jl. Dr. Wahidin 118 Semarang Semarang, DESEMBER 2015.
3 HAL PENTING DALAM IMPLEMENTASI K-13
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (PLS) BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Disampaikan Oleh : Dra. Ety Prawesti, M.Si Kepala Bidang Pembinaan.
Transcript presentasi:

Penumbuhan Budi Pekerti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Penumbuhan Budi Pekerti Anies R. Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Lingkungan pendidikan sebagai taman foto: Leon Photowork 2010

01 02 03 Intra Kurikuler Ekstra Kurikuler Non Kurikuler Kadang terkesampingkan. Perlu dirancang dengan sengaja sejak awal.

Penumbuhan Budi Pekerti Pelaksanaan serangkaian kegiatan non kurikuler di sekolah yang bertujuan untuk menciptakan iklim sekolah menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa

Nilai-nilai Mendasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Budi Pekerti Luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain Penumbuhan Budi Pekerti Sekolah selayaknya menjadi "taman" yang di dalamnya anak-anak Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran 2015/2016, Kemdikbud mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif. Budi Pekerti Luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain a Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua. Interaksi positif antar siswa. e Pengembangan potensi utuh siswa. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran. Pelibatan orangtua dan masyarakat. b f c g d Alur Pembudayaan Kegiatan Sehari-hari di Sekolah Contoh kasus: hidup bersih Beberapa kegiatan wajib Contoh-contoh pembiasaan baik Diajarkan Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Membaca buku non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Hari pelajaran dimulai dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air. Menyanyikan satu lagu daerah (dari seluruh nusantara). Mengakhiri dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru. Dibiasakan Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya. Dilatih Konsisten Diarahkan bila tidak dikerjakan, ditegur jika dilanggar. Menjadi Kebiasaan Menjadi kebiasaan (tanpa disadari) membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya. Upacara bendera tiap hari Senin. Olah raga bersama seluruh warga sekolah minimal seminggu sekali. Siswa piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian. Pertemuan wali kelas dan orangtua siswa untuk menjelaskan visi, misi dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa. Siswa dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumah dengan sepengetahuan guru dan orangtua. Siswa terlibat dengan masyarakat untuk melihat dan memecahkan masalah- masalah nyata di lingkungan sekolah. Masyarakat dari berbagai profesi berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah. Menjadi Karakter Suka kebersihan dan tidak nyaman melihat sampah bukan pada tempatnya. Menjadi Budaya Masyarakat yang berbudaya hidup bersih. www.kemdikbud.go.id @Kemdikbud_RI

Penumbuhan Budi Pekerti Sekolah selayaknya menjadi "taman" yang di dalamnya anak-anak Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur. Bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran 2015/2016, Kemdikbud mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler, yaitu rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan, seperti tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai dan karakter positif. Alur Pembudayaan www.kemdikbud.go.id @Kemdikbud_RI

Budi Pekerti Luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain Penumbuhan Budi Pekerti 1. Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan. 2. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air. 3. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua. 4. Interaksi positif antar siswa. 5. Pengembangan potensi utuh siswa. 6. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran. 7. Pelibatan orangtua dan masyarakat.

Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual Menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta dan diwujudkan dengan sikap moral keseharian untuk menghormati sesama makhluk hidup dan alam sekitar. Foto: International Islamic Student Organization

Internalisasi nilai-nilai moral dan spiritual Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru. Kegiatan wajib Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat. Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat. Membiasakan siswa menginisiasi dan melakukan kegiatan sosial. Contoh-contoh pembiasaan baik foto: SD An-Nizaam

Penanaman nilai kebangsaan & kebhinnekaan Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinnekaan untuk menjalin dan merekat tenun kebangsaan. Mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama dan golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai satu bangsa dan satu tanah air. Foto: SDN Petungsewu 1 Wagir

Penanaman nilai kebangsaan dan kebhinnekaan Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah. Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk jenjang SMP, SMA/SMK. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu daerah, lagu wajib nasional maupun lagu terkini yang bernuansa patriotik atau cinta tanah air. Kegiatan wajib Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan. Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan. Contoh-contoh pembiasaan baik foto: ruangkumemajangkarya.wordpress.com

Interaksi positif dengan sesama siswa Foto: indobackpackers.com Interaksi positif dengan sesama siswa Kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik dan kakak kelas.

Interaksi positif dengan sesama siswa Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua. Kegiatan wajib Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya. Gerakan kakak kelas asuh, di mana seorang kakak kelas membimbing seorang adik kelas yang baru masuk ke sekolah. Contoh-contoh pembiasaan baik foto: Solo Pos

Interaksi positif dengan guru dan orangtua Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga masyarakat di linglkungan sekolah dan orang tua, yang sebaliknya menghargai dan menyayangi para siswa. Foto: SMPN 1 Dayeuhluhur | begawanariyata.wordpress.com

Interaksi positif dengan guru dan orangtua Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: a) visi; b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut. Kegiatan wajib Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku. Membiasakan peserta didik untuk berpamitan dengan orang tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/ adat yang dibangun masing- masing keluarga. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian. Contoh-contoh pembiasaan baik foto: Sekolah Insan Teratai

Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak Penghargaan terhadap keunikan dan keutuhan potensi peserta didik untuk dikembangkan. Mendorong siswa mengembangkan kecakapan dasar serta minat-bakatnya. Foto: Antara

Penumbuhan potensi unik dan utuh setiap anak Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran. Kegiatan wajib Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya). Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan. Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan- kegiatan bersama/berkelompok. Warga sekolah memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pelajaran pada hari-hari tertentu (dilaksanakan secara berkala dan rutin) untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani. Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan potensi dirinya. Contoh-contoh pembiasaan baik

Pemeliharaan lingkungan sekolah Ikut bertanggung jawab memelihara lingkungan sekolah secara bergotong-royong untuk menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah. Foto: SDIntegral.sch.id

Pemeliharaan lingkungan sekolah Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan. Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Kegiatan wajib Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu. Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat. Contoh-contoh pembiasaan baik Foto: kesehatanlamsel.wordpress.com

Pelibatan orangtua dan masyarakat Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat di sekitar sekolah dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah. Foto: ayahbundaazzam.wordpress.com

Pelibatan orangtua dan masyarakat Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa. Kegiatan wajib Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah. Sekolah bekerja sama dengan instansi swasta dan organisasi profesi untuk mengenalkan profesi dan kegiatan kemasyarakatan kepada para siswa. Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Contoh-contoh pembiasaan baik foto: drglintasbatas.wordpress.com

Dukungan Dinas Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Pengumpulan dan penyebaran praktek-praktek baik C Dinas Pendidikan

Mendorong pendidikan sebagai gerakan foto: anakbersinar.com

Mohon beri masukan lewat surel: menteri@kemdikbud.go.id

TERIMA KASIH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia