TEMA PRIORITAS DALAM PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTK) DAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK Isu-Isu Terkini
TUJUAN PTS PTS dilakukan untuk memecahkan masalah praktis dalam manajemen sekolah dan kepengawasan sekolah, baik masalah yang berkenaan dengan pengawasan akademik maupun pengawasan manajerial.
TUJUAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK Penulisan praktik terbaik (Best Practice) oleh kepala sekolah dan pengawas mengungkap desain, proses, dan hasil pelaksanaan tugas keprofesian yang telah dilakukan sebelumnya, yang dipandang berdampak positif di lapangan.
PERMASALAHAN PTS telah cukup banyak dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas. Beberapa di antaranya telah dipublikasi, baik dalam bentuk laporan, artikel jurnal dan dokumen web. Namun, PTS yang dipublikasi tersebut lebih berfokus pada bidang supervisi akademik daripada supervisi manajerial. Pelaksanan PTS oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah ke depan perlu lebih mengarah pada bidang pengawasan manajerial, agar potret pengetahuan praktis dalam kedua bidang kepengawasan tersebut dapat diperoleh lebih lengkap.
PERMASALAHAN (lanjutan) Inovasi-inovasi yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas sekolah banyak kurang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru Pemerintah. Untuk merespon permasalahan-permasalahan tersebut, PTK dan penulisan praktik terbaik Kepala sekolah dan pengawas ke depan perlu memprioritaskan gagasan-gagasan inovatif yang potensial untuk menunjang keberhasilan implementasi kebijakan Pemerintah.
TEMA-TEMA PRIORITAS BAGI PTS DAN PENULISAN PRAKTIK TERBAIK Prioritas untuk merespon tantangan kekinian dalam pendidikan
(1) Supervisi 8 SNP Terdapat sejumlah masalah dalam supervisi delapan (8) standar nasional (SNP): Standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan, standar pembiayaan, standar penilaian. Inovatif perlu digagas untuk mengakselerasi pencapaian standar-standar tersebut. PTS ditantang untuk mengembangkan model-model efektif supervisi delapan standar tersebut. Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah melakukan inovasi dalam supervisi SNP perlu mengetangkan desain dan imoplementasi inovasi dalam praktik terbaiknya.
(2) Penguatan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter termasuk bagian integral dari proses pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Pelbagai strategi telah dikembangkan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter, baik melalui pembelajaran di kelas dan luar kelas. Namun demikian strategi-strategi pendidikan karakter tersebut belum teruji keefektifan di lapangan. PTS perlu diarahkan untuk mengembangkan model-model pendidikan karakter yang efektif. Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah membina pengembangan dan mengimplementa-sikan inovasi pendidikan karakter perlu memaparkannya dalam dokumen praktik terbaiknya.
(3) Implementasi Pendidikan Abad 21 Persaingan global yang menjadi warna kehidupan di Abad ke-21 menuntut individu untuk memiliki sejumlah keterampilan, yang dikenal sebagai “keterampilan Abad-21: Inovatif, kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, literasi ICT dll. Pendidikan untuk generasi masa kini perlu diarahkan untuk mengembangkan keterampilan Abad 21. Sangat penting kepala sekolah untuk menggagas dan melaksanakan inovasi pembinaan sekolah dan guru dalam mengintegrasikan keterampilan Abad 21 dalam program sekolah. Kepala sekolah dan pengawas sekolah yang pernah membina pengintegrasian keterampilan Abad 21 dalam program sekolah perlu mengetengahkannya dalam dokumen praktik terbaik.
(4) Pengembangan Literasi Peserta Didik Manusia yang hidup di era perkembangan iptek dan ekonomi yang sangat pesat seperti saat ini berada dalam lingkungan teknologi maju yang hadir di hadapannya, termasuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Mereka pun berhadapan dengan dampak-dampak lingkungan dari aktivitas industrialisasi, transportasi, dan pelbagai kehidupan masyarakat lainnya. Generasi muda yang hidup di masa kini perlu literat (melek), tidak terbatas pada kemampuan membaca, melainkan jauh lebih luas dari itu, termasuk literasi lingkungan, literasi teknologi, literasi ilmu pengetahuan, dan literasi ekonomi. Saat ini peningkatan literasi menjadi bagian integral dari misi pendidikan di hampir semua negara, termasuk Indonesia. .
(4) Pengembangan Literasi Peserta Didik Inovasi dalam supervisi program peningkatan literasi peserta didik perlu digagas oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam bentuk PTS. Pengalaman dalam pelaksaan tugas supervisi terkait pengembangan literasi peserta didik perlu untuk dituliskan sebagai praktik terbaik kepala sekolah dan pengawas sekolah.
(5) Perpanjangan jam sekolah (Fullday school) Gagasan tentang perpanjangan jam sekolah telah diluncurkan sebagai upaya peningkatan peran sekolah dalam proses pendidikan secara lebih menyeluruh bagi peserta didik. Fullday school telah dilakukan oleh sejumlah sekolah di Indonesia. Wacana yang berkembang di masyarakat tentang fullday school akhir-akhir ini mengarah pada antisipasi pengelolaan program pendidikan di sekolah dan penangan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dalam implementasi program tersebut.
(5) Perpanjangan jam sekolah (Fullday school) Oleh sebab itu kepala sekolah yang telah mengimplementasikan fullday school serta pengawas sekolah yang melakukan supervisi terhadap implementasi fullday school perlu memaparkan pengalaman dalam konteks ini dalam tulisan praktik terbaiknya. Pengalaman berharga tersebut dapat menjadi rujukan bagi sejawat kepala sekolah dan pengawas sekolah yang akan terlibat dalam pengelolaan dan supervisi fullday school ke depan.
CONTOH-CONTOH TEMA KAJIAN PRIORITAS UNTUK PTS DAN PRAKTIK TERBAIK No. Isu Kebijakan Tema kajian PTS dan penulisan praktik terbaik 1. Supervisi 8 standar nasional pendidikan Strategi efektif pemberdayaan MGMP tingkat sekolah. Model kemitraan sekolah dan lembaga terkait untuk meningkatkan mutu lulusan. 2. Penguatan pendidikan karakter Model pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pendidikan karakter Model untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam program semester mata pelajaran 3. Implementasi pendidikan Abad ke-21 Model pengembangan kemampuan berinovasi terintegrasi mata pelajaran Pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan asesmen otentik dalam pembelajaran. 4. Pengembangaan literasi peserta didik Pengembangan model pengembangan literasi teknologi melalui kegiatan kokurikuler Peningkatan literasi lingkungaan melalui dekorasi kelas 5. Model pelaksanaan fullday school Penurunan kasus-kasus perilaku bermasalah peserta didik dalam implementasi perpanjangan jam sekolah (fullday school). Model-model kegiatan non-instruksional dalam implementasi fullday school