PROSES PRODUKSI FILM KARTUN (1) M.SUYANTO

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
3.
Advertisements

TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Storyboard dalam proses produksi
PENULISAN NASKAH.
PRA PRODUKSI-4 M.SUYANTO • Synopsys adalah versi pendek dari cerita yang asli. Misalnya, sebuah penyederhanaan dengan mengambil poin.
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-3 M.SUYANTO
DESAIN PRODUKSI Deskripsi Program :
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-3 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-2 M.SUYANTO
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-6 M.SUYANTO
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
NAMA : RAHMAT HIDAYAT AKKAS NIS : KELAS : XI IPA 1
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
PERTEMUAN VIII (KE DELAPAN) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-2 M.SUYANTO
Memperkenalkan cerita perjuangan bangsa Indonesia
PERTEMUAN XIII (TIGA BELAS)
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-3 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-4 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-2 M.SUYANTO
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-7 M.SUYANTO
OUT-LINE DAN STRATEGI PENULISAN ILMIAH
IDENTITAS PROGRAM AUDIO VISUAL
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
PRA PRODUKSI-1 M.SUYANTO
PRA-PRODUKSI ( NASKAH DRAMA) Pertemuan 07
TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR
MENULIS SKENARIO SEKOLAHKU
Storyboard.
TEKS ANEKDOT.
Unsur Instrinsik dan ekstrinsik Novel
*STORYTELLING.
BROADCASTING TV M.SUYANTO
Unsur A U D I O VISUAL INTRINSIK.
Menulis berbgai karya sastra/cerpem
UNSUR-UNSUR PROSA FIKSI
Komunikasi Antarpribadi
MENULIS SKENARIO KELAS FILM KARTUN BOX OFFICE
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Menulis skenario? Gampang, Kok!
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
CERITA REKAAN/PBIN4211 (Materi TTM Pertemuan VI)
Storyboard Pengembangan Media Pembelajaran Matematika
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
[deskripsi] Elemen Naskah AUDIO VISUAL.
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN M.SUYANTO
Teknik Presentasi Disarikan dari buku Presentasi Efektif oleh
Menulis skenario? Gampang, Kok!
Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Skenario.
Bab 3 Visual Storytelling dan Storyboard
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
KAWASAN SASTRA DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUN FIKSI
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-7 M.SUYANTO
TAHAP PENGEMBANGAN FILM KARTUN-5 M.SUYANTO
Narrative Strategies.
JUDUL KOMIK Story by : Nama Penulis Art by : Nama Artist
PRINSIP-PRINSIP ANIMASI 12 Principles of Animation.
Transcript presentasi:

PROSES PRODUKSI FILM KARTUN (1) M.SUYANTO www.msuyanto.com

www.msuyanto.com

TAHAPAN PEMBUATAN FILM KARTUN PRA PRODUKSI PRODUKSI PASCA PRODUKSI

PROSES PRODUKSIFILM KARTUN

PRA PRODUKSI PRA PRODUKSI mencakup seluruh persiapan dan aktivitas sebelum ke studio atau lapangan pada hari pertama produksi Tahap 1 : aktivitas menstransformasi dari ide menjadi naskah. Tahap 2 : rincian kebutuhan produksi, misal : lokasi, crews, dsb.

PRA PRODUKSI PERENCANAAN PRA PRODUKSI : DARI IDE KE NASKAH Menghasilkan Ide program Mengevaluasi Ide Proposal Program Persiapan Anggaran Menulis Naskah

PRA PRODUKSI PERENCANAAN PRA PRODUKSI : KOORDINASI Orang dan Komunikasi Permintaan Fasilitas Skedul Praproduksi Perijinan dan Copyright aman Publisitas dan Promosi

Proses Pembuatan Cerita Ide Adalah Sesuatu yang ingin kita ciptakan setelah melihat atau memperhatikan lingkungan. b. Proses pengembangan ide Proses pengembangan ide adalah suatu langkah untuk memproses ide yang telah kita dapatkan untuk menjadi sebuah cerita baik untuk komik, novel, film, sinetron atau animasi. Tema. Tema adalah suatu pesan yang akan kita sampaikan kepada audiens ketika mereka nanti menonton atau membaca karya kita.

Script writer, Creator dan Pembuat cerita. Creator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menciptakan suatu cerita atau karya. Pembuat cerita adalah seseorang yang membuat alur cerita dan unsur-unsur cerita. Pembuat naskah (Scriptwriter) adalah Seseorang atau sekelompok orang yang bertugas untuk menulis dan mencatat naskah dalam sebuah film baik itu film biasa atau animasi..

STRUKTUR CERITA DRAMATIS TEMA : Apa yang ingin disampaikan dalam cerita PLOT : Bagaimana cerita mengalir ke depan dan berkembang. KARAKTER : Bagaimana seseorang berbeda dari yang lainnya dan bagaimana masing-masing bereakti terhadap situasi yang terjadi LINGKUNGAN : Tempat adegan terjadi

Karakter Tokoh Protagonis / Tokoh Utama. Adalah tokoh yang biasanya menjadi “pahlawan” dalam cerita dan ditempatkan sebagai tokoh utama, Kepribadiannya cenderung baik hati, suka menolong pokoknya “All Around Good guy.” Tokoh Antagonis. Adalah tokoh yang biasanya menjadi “penjahat” atau lawan dari tokoh Protagonis, kepribadiannya adalah lawan dari kepribadian tokoh Protagonis. Tokoh Grey (Abu-abu). Adalah tokoh yang tidak jelas apakah Protagonis atau Antagonis biasanya kepribadiannya cenderung kejam dalam bertindak tetapi berdasarkan alasan yang benar.

Setting Lokasi. Setelah membuat karakter maka kita juga harus menentukan tempat, tahun sebagai latar belakang cerita kita, disini kita menentukan secara mendetil tempat (Pulau, daerah, lokal atau regional), tempat tinggal, kantor, sekolah (interior dan exterior) dan lingkungannya agar memudahkan background artist.

JENIS KONFLIK DRAMATIS AREA UMUM KONFLIK Budaya sama vs budaya berbeda Ideologi sama vs ideologi berbeda Ideal vs rasional Perasaan vs pikiran Berpikir bijaksana vs realitas Sosial vs individual Kebaikan vs kejahatan Kaya vs miskin

JENIS KONFLIK DRAMATIS AREA KHUSUS Agama Alam Anggota keluarga Birokrasi Diri sendiri Gaya hidup Kawan Keadaan Kebenaran Kepercayaan Kesamaan Kekuasaan KONFLIK Kewenangan Kekuasaan Lingkungan Moral Pemerintah Prinsip Sahabat Sistem sosial Tekanan pasangan Teman sekelas Tetangga

DRAMATURGI KLASIK PERKENALAN : yang mengatur konteks dalam adegan yang terjadi TITIK BANGKIT : munculnya krisis yang pertama PENINGKATAN KETEGANGAN : konflik dan kesulitan meningkat KLIMAKS : terjadinya krisis terbesar atau titik belok PEMECAHAN : Pahlawan masuk dalam kesulitan dan menang atau kalah

DRAMATURGI KLASIK Klimaks Peningkatan ketegangan Pemecahan Perkenalan (krisis terbesar) Penurunan ketegangan Peningkatan ketegangan Baik (Pahlawan Selamat) Konsekuensi Krisis terbesar Peningkatan konflik Pemecahan Jelek (Pahlawan Mati) Perkenalan (suasana) Titik bangkit (krisis yang pertama)

STRUKTUR CERITA NONDRAMATIS LAPORAN BERITA : DOKUMENTER : dari produk komersial VIDEO INSTRUKSIONAL KOMPLEKS : beberapa prosedur medis

Sinopsis Sinopsis Harry Potter and The Sorcerer’s Stone Harry Potter belajar pada ulang tahunnya yang ke-11 bahwa ia adalah anak yatim piatu dari dua penyihir ternama dan memiliki kekuatan magis dalam dirinya. Di Sekolah Hogwarts dari Witcheraft and Wizardry, Harry memulai pada petualangan hidupnya. Ia belajar olah raga terbang-tinggi Quidditch dan bermain sebuah permainan catur hidup yang mendebarkan dengan caranya menghadapai Penyihir Jahat lihai yang akan menghancurkan dirinya.

Sinopsis Adalah isi keseluruhan cerita, jadi berawal darimana dan berakhir sampai mana, konflik dalam cerita, percintaan, misi yang ingin disampaikan dsb. Contoh Sinopsis: Sinopsis JATAYU #8 Akhirnya siang itu di gudang rusak, JATAYU (JAROT) bertempur melawan NAGA HITAM (BHARATA) untuk membebaskan orang tuanya. Sinopsis ABDAN #1 Ketika neneknya mengatakan bahwa orang tuanya telah pergi maka Abdan dengan tidak percaya segera berlari mencari orang tuanya ke seluruh ruangan.

Outline/Treatment/Breakdown Adalah alur cerita dalam setiap adegan para tokohnya dalam secara kasar dan belum ada dialog. Contoh Outline : S 1 C 1 (JATAYU) Int. Gudang Rusak – siang NAGA HITAM mendesak JATAYU dengan pukulan bertubi-tubi ke kepala JATAYU. S 1 C 1 (ABDAN) Int. Rumah Abdan – siang ABDAN sambil menangis berlari menuju pintu untuk mencari orang tuanya.

Script/Screenplay/Naskah Adalah sebuah cerita yang dapat dibuat ke dalam media audio visual. Setelah outline sudah disetujui baru bisa kita buat scriptnya. Contoh : Script JATAYU S 1 C 1 Int. Gudang Rusak – siang ON NAGA HITAM dan JATAYU, NAGA HITAM memukul Wajah JATAYU dengan pukulan kiri menyamping dan kemudian memukul wajah JATAYU dengan hook kanan dan membuat JATAYU kesakitan. Waktu : 1/2 dtk. Script ABDAN S 1 C 1 Int. Rumah Abdan – siang ON ABDAN menangis dan berbalik dari neneknya dan berlari ke pintu depan. Waktu : 1 dtk.

Script/Screenplay/Naskah Naskah terdiri dari : Title Page, Scene Heading, Action, Dialogue, Parenthetical dan Transition Title Page (Judul) Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser apakah seorang screenwriting merupakan screenwritting profesional atau hanya amatiran. Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1 halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks. Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis “Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak person dan informasi hak cipta (copyright).

Script/Screenplay/Naskah Naskah terdiri dari : Title Page, Scene Heading, Action, Dialogue, Parenthetical dan Transition Title Page (Judul) Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser apakah seorang screenwriting merupakan screenwritting profesional atau hanya amatiran. Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1 halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks. Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis “Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak person dan informasi hak cipta (copyright).

Title Page (Judul) Naskah terdiri dari : Title Page, Scene Heading, Action, Dialogue, Parenthetical dan Transition Title Page (Judul) Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser apakah seorang screenwriting merupakan screenwritting profesional atau hanya amatiran. Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1 halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks. Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis “Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak person dan informasi hak cipta (copyright).

Scene Heading Scene Heading merupakan petunjuk dimulainya sebuah cerita naskah. Kata-kata yang digunakan mulai dengan “EXT.” --- jika sebuah cerita berada di luar ruangan (exterior) atau outdoor, atau “INT.” --- jika sebuah cerita berada di dalam ruangan (interior) atau indoor. Kemudian nama sebuah tempat harus dengan huruf besar (capital), misalnya: “DESA BANJARSARI” Setelah itu diikuti dengan waktu yang ditandai dengan spasi, atau hyphen (garis penghubung), atau spasi lainnya, contohnya: “ DAY” atau “ PAGI” dan sebagainya. Sebagai contoh misalnya: EXT.DESA BANJARSARI – PAGI HARI Scene Heading ditulis dengan margin 1,5 inches (37 mm) dari kiri dan 1 inch (25 mm) dari kanan. Kadangkala scene heading diberikan angka, namun dalam format awal ini tidak terdapat. Format dengan angka biasanya dibuat kemudian ketika dibutuhkan untuk pengambilan gambar shooting pada film live.

Action Dua baris dibawah scene heading dengan margin yang sama, maka dimulailah sebuah action. Action menggambarkan apa-apa yang akan terlihat di dalam adegan film dan selalu keadaan sekarang (present tense). Saat mengenalkan karakter, harus ditulis dengan huruf kapital (huruf besar), misalnya: (“…Di pagi yang cerah ABDAN bersama ayahnya bermain catur….”)

Dialogue Di dalam screenwriting dialog merefernsikan kepada segala sesuatu yang dibicarakan oleh karakter/tokoh. Tanda (“Cue”) dialog ditandai oleh Nama dari si pembicara. Margin masuk 4,2 inches (107 mm) dari kiri halaman. Nama pembicara/tokoh harus huruf besar/kapital. Standar pembicaaran adalah 35 karakter setiap baris dimulai dari 3,1 inches (79 mm). Contoh: ABDAN Hore…Aku menang…Aku menang…!!!

Parenthetical Parenthetical berfungsi untuk memberikan keterangan segala sesuatu yang dilakukan oleh tokoh atau karakter. Parenthetical diletakkan 1 baris dibawah Nama tokoh diawali dengan tanda kurung buka dan diakhiri dengan tanda kurung tutup. Margin parenthetical 3,7 inches (94 mm) dari kiri, 1 inches (25 mm) dari kanan Contoh: AYAH (melambaikan tangannya ke Abdan) Ayo, Dan! Sekarang kambingnya udah kuat lagi!

Transition Transisi adalah sebuah deskripsi pendek untuk menggambarkan bagaimana sebuah film berpindah dari scene satu ke scene yang lain. Letak transisi ini berada di rata kanan dari lembar screenplay dan dikuti dengan colon (tanda titik dua). Beberapa contoh transition(transisi) pada screenplay antara lain: CUT TO: mengindikasikan transisi langsung (cut) menuju scene baru DISSOLVE TO: mengindikasikan dissolve, yaitu perpindahan secara fade in/out menuju scene baru. Dissolve biasanya identik dengan perpindahan waktu. INTERCUT WITH/INTERCUT BETWEEN: mengindikasikan cut to cut antara 2 scene saling berbalik. Biasanya identik dengan percakapan telepon, atau aksi yang berlawanan pada tempat yang berbeda namun pada waktu yang sama.

Judul Naskah “PETUALANGAN ABDAN” Written By M.SUYANTO Cp: M. Suyanto STMIK AMIKOM Yogyakart Jl. Ring Road Utara, Condong-Catur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia Copyright© by M.Suyanto All Right Reserved

(melihat simbol kerajaan Majapahit dan berbicara dalam hati) Naskah EXT. KAKI GUNUNG WILIS – PAGI HARI Sesosok orang tua setengah baya, pandangannya menerawang jauh ke puncak Gunung Wilis. Di tangan kanannya memegang sebuah simbol kerajaan Majapahit dari pemerintahan Raja Brawijaya. Dialah MOHAMMAD BIN UMAR, seorang prajurit pilihan yang dianugerahi sebuah tanah di kaki gunung wilis. MOHAMMAD BIN UMAR (melihat simbol kerajaan Majapahit dan berbicara dalam hati) Puji Syukur Ya Allah, yang telah memberiku berkah berupa tanah yang demikian suburnya.