Telaah Proposal Penelitian internal LEMLITBANG UHAMKA Disajikan dalam Coaching Proposal Penelitian Internal bagi Dosen UHAMKA pada 17 07 2017
UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN JUDUL ABSTRAK/RINGKASAN PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN ANGGARAN/BIAYA DAFTAR PUSTAKA
Formulir Desk Evaluasi Proposal Internal No Kriteria Penilaian Bobot (%) Skor Nilai 1 Pendahuluan ketajaman perumusan masalah dan tujuan penelitian dan urgensi penelitian 15 2 Luaran (proses dan produk) Pengembangan ipteks Menunjang pembangunan Pengembangan institusi 35 3 Tinjauan pustaka 4 Metode penelitian 20 5 Kelayakan : Jadwal Personalia Biaya Sarana dan prasarana penunjang b. Publikasi, HKI, buku ajar, teknologi tepat guna, dan Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor Komentar Penilai: ...................................................................................................................... .................................................................................................................................................
SISTEMATIKA USULAN HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN IDENTITAS USULAN PENELITIAN DAFTAR ISI RINGKASAN BAB 1. PENDAHULUAN BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 3. METODE PENELITIAN BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN Tabel Anggaran Biaya Jadwal Penelitian REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Kelayakan Judul & Abstrak Apakah Judul penelitian ditulis ringkas dan mengungkap apa yang akan dilakukan peneliti? Apakah judulnya logis dan menarik? Judul tidak terlalu panjang, spesifik (tidak general) sesuai dengan research question/ permasalahan, & tidak menimbulkan multitafsir Apakah abstrak memaparkan isu dan tujuan penelitian, target khusus yang ingin dicapai, metode yang dipakai, dan hasil yang diharapkan dicapai? Apakah disajikan secara ringkas dan ada key words?
Aspek-aspek penting terkait Judul Penelitian Judul merupakan “wajah” yang menentukan suatu penelitian menarik atau tidak menarik Judul mesti menarik, logis, padat dan mendalam Judul mesti singkat dan menggambarkan maksud dan tujuan penelitian yang hendak dilaksanakan Judul yang diajukan harus relevan dengan bidang keilmuan peneliti Variabel penelitian harus nampak tersirat dalam judul Judul harus mampu mempengaruhi, menarik dan memberi kesan pokok kepada pembaca akan keseluruhan usulan riset Judul sebaiknya mengandung masalah, metode dan atau manfaat
2. Kelayakan Pendahuluan Apakah peneliti memaparkan cerita konteks, isu riset atau permasalahan yang mau diteliti dan menjelaskan alasan mengapa isu/masalah tersebut penting untuk diteliti? Apakah ada dukungan literatur riset empiris yang relevan, terkini dan kuat? Apakah peneliti mengungkapkan motivasi, kebaruan/keunikan riset dan tujuan khusus dari risetnya disertai alasannya? Apakah peneliti menjelaskan urgensi atau keutamaan dari penelitian serta apa temuan yang ditargetkan? Apakah rumusan masalah dan tujuan riset dinyatakan secara jelas? Apa periset menyatakan kontribusi dari hasil penelitian yang diharapkan untuk pengembangan teori atau praktik, peningkatan mutu kelembagaan, aplikasi dan pengembangan Iptek, dll?
Kriteria Rumusan masalah yang baik Perumusan masalah bisa berisi intisari dari latar belakang masalah, lalu peneliti merumuskan permasalahan dalam bentuk pernyataan. Perumusan masalah riset bisa dinyatakan dalam bentuk pertanyaan dengan kata tanya sbb : Apa/apakah (tujuan risetnya adalah mengkonfirmasi hipotesis atau proposisi atau fenomena riset). Mis: Apakah A, B, C dan D berpengaruh positif/negatif terhadap Y? Jawabannya hasil risetnya adalah: Ya atau tidak. Bagaimana (tujuan risetnya untuk menguji, menganalisis, menginvestigasi bukti empiris atau femonena sosial, alam dan lainnya). Mengapa (tujuan risetnya adalah bersifat investigatif untuk menemukan alasan-alasan dibalik suatu peristiwa atau fenomena) Perumusan masalah harus sesuai dengan isu dan masalah penelitiannya.
Kriteria Rumusan Tujuan Penelitian yang baik Tujuan penelitian berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam proses penelitian. Tujuan penelitian biasanya berisi pernyataan dengan kata-kata kunci: “menguji, menganalisis, menginvestigasi, menelusuri, memetakan, merumuskan atau mengembangkan model, dan sejenisnya. Bukan untuk mengetahui). Tujuan penelitian harus searah dengan rumusan masalah.
Menetapkan Judul Penelitian Judul mencerminkan lingkup, topik dan isi penelitian Judul bukan harga mati selama proses penyusunan proposal atau penelitian sangat mungkin terjadi perubahan redaksional Penulisan singkat (sekitar 8-12 kata) dan jelas (mengungkap variabel utama, subyek, lokasi) Menarik
Menetapkan Latar Belakang Permasalahan Merupakan kunci proposal penelitian Logika penelitian dilakukan berdasarkan fenomena problematik yang harus diatasi. Harus menunjukkan sistematika yang menjurus kearah pemilihan suatu masalah tertentu. Masalah tentunya yang penting dan menarik dan berdampak
Menetapkan latar belakang Dalam latar belakang peneliti sudah dapat mengidentifikasi awal permasalahan utama dan faktor-faktor penyebab serta variabelnya.
Teknik penulisan latar belakang Dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro. Penulisan masalah dilakukan dengan memaparkan pokok pikiran utama dan pokok pikiran penjelas.
UNSUR POKOK YANG HARUS ADA DALAM LATAR BELAKANG Perlu menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti Menunjukkan tingkat keseriusan masalah (degree of seriousness of the problem) Tingkat keseriusan masalah dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek tsb perlu didukung data yang meyakinkan Untuk keperluan data pendukung, sumber-sumber pustaka sangat penting.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI PADA PENULISAN LATAR BELAKANG Awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur meski konsep pembahasan mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita kehilangan fokus. Dengan pembahasan terstruktur memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI PADA PENULISAN LATAR BELAKANG Awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur meski konsep pembahasan mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita kehilangan fokus. Dengan pembahasan terstruktur memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI PADA PENULISAN LATAR BELAKANG Awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur meski konsep pembahasan mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita kehilangan fokus. Dengan pembahasan terstruktur memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI PADA PENULISAN LATAR BELAKANG Awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur meski konsep pembahasan mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita kehilangan fokus. Dengan pembahasan terstruktur memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.
MASALAH YANG SERING DIJUMPAI PADA PENULISAN LATAR BELAKANG Awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur meski konsep pembahasan mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita kehilangan fokus. Dengan pembahasan terstruktur memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.