MODUL 4: MATRIK dan determinan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
Advertisements

DETERMINAN.
Pertemuan II Determinan Matriks.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
DETERMINAN 2.1. Definisi   DETERMINAN adalah suatu bilangan ril yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar.
Pertemuan 25 Matriks.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 1 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
BAB III DETERMINAN.
MATRIKS.
PERMUTASI Merupakan suatu himpunan bilangan bulat {1,2,…,n} yang disusun dalam suatu urutan tanpa penghilangan atau pengulangan. Contoh : {1,2,3} ada 6.
MATRIKS.
Determinan Pertemuan 2.
DETERMINAN Fungsi Determinan
PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN.
Determinan.
BAB 3 DETERMINAN.
MATRIKS.
DETERMINAN Route Gemilang routeterritory.wordpress.com.
PERSAMAAN LINEAR MATRIK.
Matriks dan Determinan
BAB 3 DETERMINAN.
DETERMINAN DARI MATRIKS Pertemuan
Matakuliah : K0352/Matematika Bisnis
Operasi Matriks Jenis-Jenis Matriks Determinan Matriks Inverse Matriks
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA STMIK HANDAYANI MAKASSSAR MATRIKS Novita Dwi Maharani S, S.Si, M.Pd.
MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER
MATRIKS EGA GRADINI, M.SC.
Transfos Suatu Matriks
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
DETERMINAN.
Chapter 4 Determinan Matriks.
PERTEMUAN 5 1. MATRIKS 2. METODE ELIMINASI GAUSS 3. METODE ITERASI GAUSS SEIDEL 4. METODE DEKOMPOSISI LU.
Pertemuan 2 Alin 2016 Bilqis Determinan, Cramer bilqis.
Definisi Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan.
Determinan.
Model Linear dan Aljabar Matriks
Aljabar Linear Pertemuan 9 Matrik Erna Sri Hartatik.
Operasi Matriks Pertemuan 24
MODUL VI SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)
Determinan ?. Determinan ? Fungsi Determinan Definisi Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1, 2, 3, …, n} adalah penyusunan.
MATEMATIKA LANJUT 1 DETERMINAN Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi.
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
Determinan Matriks Ordo 3 × 3
MATRIKS MATEMATIKA DASAR
MODUL 5 INVERS MATRIK PRAYUDI STT PLN.
Aljabar Linear Elementer
Determinan dan Invers Daniel Rudy Kristanto, S.Pd
Determinan.
Determinan Matriks Materi Determinan Contoh Soal Determinan
MATRIKS.
DETERMINAN Konsep determinan dan invers matrik.
Determinan Matriks Materi Determinan Contoh Soal Determinan
DETERMINAN Pengertian Determinan
DETERMINAN DARI MATRIKS Pertemuan - 4
Aljabar Linear.
Aljabar Linear Elementer
MATRIKS.
Aljabar Linear.
MATRIKS Matematika-2.
Pertemuan II Determinan Matriks.
MATRIKS dan DETERMINASI
Chapter 4 Invers Matriks.
DETERMINAN MATRIKS.
MATRIKS.
Aljabar Linear Elementer
MATRIKS.
DETERMINAN.
DETERMINAN 1.Pengertian Determinan 2.Perhitungan Determinan Matriks Bujur Sangkar 3.Sifat-sifat Determinan 4.Menghitung Determinan Menggunakan Sifat-Sifat.
BAB 3. MATRIKS 3.1 MATRIKS Definisi: [Matriks]
Determinan dan invers matriks Silabus Determinan dan inves matriks berordo 2x2 Determinan dan invers matriks ber ordo 3x3 Tujuan Pembelajaran Matematika.
Transcript presentasi:

MODUL 4: MATRIK dan determinan

Pengertian Matrik Istilah-istilah : Matrik adalah susunan bilangan real (kompleks) berbentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh tanda kurung, ditulis dengan : Istilah-istilah : Lambang matrik digunakan huruf besar, A, B, C Elemen matrik digunakan lambang huruf kecil, a. b , c … Bagian mendatar disebut baris Bagian tegak disebut kolom Indeks-I menyatkan baris, indeks-j menyatakan kolom Jumlah baris=m, jumlah kolom=n Ukuran matrik disebut ordo Matrik dengan jumlah baris=m, jumlah kolom=n diebut dengan ukuran (mxn) atau matrik berordo (mxn)

CONTOH CONTOH Perhatikan jaringan berikut : 1 2 4 3 Beberapa istilah yang perlu diketahui ; Elemen matrik A dapat berupa bilangan bulat, desimal, rel atau bilangan kompleks Jumlah baris A=4, jumlah kolom a=5, A berukuran (4x5) a32 : elemen baris ke-3 kolom-2 adalah 0.001 Elemen-elemen diagonal matrik A : 1, , 3, 1 Matrik jaringannya adalah sebagai berikut

CONTOH MATRIK-MATRIK KHUSUS Matrik Bujur Sangkar A dikatakan matrik bujur sangkar jika jumlah baris dan jumlah kolom A sama. Matrik A dikatakan berordo n Matrik A berordo 4, elemen-elemen diagonal utama A adalah 0, 0, 0, 0 Elemen-elemen diagonal utama A adalah a11, a22, a33, a44 ….

Matrik Segitiga Atas Matrik Segitiga Bawah A dikatakan matrik segitiga atas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen dibawah diagonal utama 0 Matrik Segitiga Bawah A dikatakan matrik segitiga atas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen diatas diagonal utama 0 Elemen-elemen diagonal utama : 3, 9, -7, 2, 8 Elemen-elemen dibawah diagonal utama 0, maka A matrik segitiga atas Elemen-elemen diagonal utama : 1, 4, 7, 2, 8 Elemen-elemen diatas diagonal utama 0, maka A matrik segitiga bawah

Matrik Diagonal = D Matrik Identitas = I A dikatakan matrik diagonal, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen selain diagonal utama 0, dan elemen diagonal utama tak nol. Matrik demikian diberi lambang D. Matrik Identitas = I A dikatakan matrik identitas, jika A adalah matrik bujur sangkar dimana semua elemen selain diagonal utama 0, dan elemen diagonal utama 1. Matrik identitas diberi lambang I.

Matrik Simetris, A=AT Transpose Matrik= AT Transpose matrik A ditulis AT adalah sebuah matrik yang diperoleh dari A dimana baris AT adalah kolam A, dan kolom AT adalah baris A. Bila A berukuran (mxn), AT berukuran (nxm) CONTOH Matrik Simetris, A=AT A dikatakan matrik simetris, bilamana A adalah matrik bujur sangkar dimana, AT=A CONTOH Matrik tridiagonal

OPERASI ARITMATIK MATRIK (1) (2) Perkalian dng skalar, kA Perkalian matrik, A=[aij] dengan skalar tak nol k ditulis kA, didefinisikan bahwa setiap elemen A dikalikan dengan konstanta tak nol k, yakni : kA=k[aij]= [kaij] Contoh : (1) Kesamaan, A=B Matrik, A=[aij] dan B=[bij] dikatakan sama ditulis A=B jika hanya jika A dan B berukuran sama Setiap elemen yang seletak nilainya sama, aij = aij ; Contoh : A dan B berukuran sama (2x3), tetapi AB, karena terdapat elemen seletak nilainya tidak sama

OPERASI ARITMATIK MATRIK (2) (3) Penjumlahan, A+B Matrik, A=[aij] dan B=[bij] dikatakan dapat dijumlahkan ditulis A+B bilamana A dan B berukuran sama. Bilamana, A+B=C, maka elemen matrik C diberikan, cij = aij + bij (elemen yang seletak dijumlahkan) Contoh : Diberikan :

OPERASI ARITMATIK MATRIK (3) (4) Perkalian Matrik, AB=C Matrik, A=[aij](m=n) dan B=[bij](pxq) dikatakan dapat dikalikan ditulis AB bilamana jumlah kolom A dan jumlah baris B sama [n=p]. (2) Bilamana, AB=C, maka matrik C=[cij](mxq) dimana elemen cij diberikan oleh : Contoh : Diberikan :

Soal Latihan Hitunglah (a). AB ; BC dan CA (b). (AB)C = A(BC) (c). (BC)(A)=B(CA) (d). (CA)B = C(AB)

DETERMINAN MATRIK Kasus, n=3, Metode Sarrus Kasus n=1 Kasus n=2 Fungsi determinan matrik bujur sangkar A dinyatakan dengan det(A)=|A|, didefinisikan sebagai jumlahan hasil kali elementer elemen-elemen bertanda A Kasus n=1 A=[a], det(A) =|a| = a Kasus n=2 Kasus, n=3, Metode Sarrus (–) (–) (–) (+) (+) (+)

METODE EKSPANSI LAPLACE Andaikan, A=[aij] (nxn) adalah matrik bujur sangkar berordo (nxn). (1). Minor elemen matrik A baris ke-i dan kolom ke-j (a-ij) ditulis Mij didefinisikan sebagai determinan matrik berordo (n-1)x(n-1) yang diperoleh dari A dengan cara menghilangkan baris ke-I dan kolom ke-j (2). Kofaktor elemen matrik A baris ke-i kolom ke-j ditulis C-ij didefinisikan sebagai : CONTOH : M21 baris ke-2 dan kolom ke-1 dihilangkan

CONTOH : Minor M23 determinan matrik berordo (3x3) baris ke-2 dan kolom ke-3 dari matrik A dihilangkan M32 determinan matrik berordo (3x3) baris ke-3 dan kolom ke-2 dari matrik A dihilangkan

DETERMINAN METODE EKSPANSI LAPLACE Andaikan, A=[aij] (nxn) adalah matrik bujur sangkar berordo (nxn), dan Cij = (-1)i+j Mij adalah kofaktor elemen matrik A baris ke-i kolom ke-j. CONTOH Hitung det (A) dengan ekspansi kofaktor

CONTOH CONTOH Hitunglah determinan matrik A Ekspnasi kofaktor baris Ekspansi kofaktor kolom

DETERMINAN : METODE CHIO Andaikan, A=[aij](nxn), dan a110, maka : Rumus diatas dikenal pula dengan, rumus menghitung determinan dengan mereduksi orde / ukuran matrik. Reduksi ordenya dapat pula menggunakan elemen matrik yang lain, tidak harus a11.

CONTOH CONTOH Hitunglah, det(A) dari : Hitunglah, det(A) dari : Jawab : Karena, a11= 2, dan n=4, maka : CONTOH Hitunglah, det(A) dari : Jawab : Karena, a11= –2, dan n=3, maka :

SIFAT-SIFAT DETERMINAN (2). Jika A dan B adalah matrik bujur sangkar yang berordo sama maka det(AB) = det(A) det(B) Contoh : (1). Jika A matrik bujur sangkar maka det(A) = det(AT) Contoh : Menurut sifat (1), maka : det(A) = det(AT) = –42

SIFAT-SIFAT DETERMINAN (3). Jika A matrik bujur sangkar yang memuat baris atau kolom dimana elemennya 0 atau sebanding, maka det(A) = 0 Contoh : (4). Jika A matrik segitiga atas (bawah) yang berordo (nxn) dimana elemen diagonal utama tak nol, maka : det(A) = a11a22a33 … ann Contoh : Baris-2 matrik A elemennya 0, maka det(A)=0 Kolom-3 matrik A elemennya 0, maka det(A)=0 A matrik segitiga atas, maka : det(A) = (2)(3)(4)(5) = 120

SIFAT-SIFAT DETERMINAN CONTOH : (5). Jika A dan B matrik bujur sangkar yang berordo sama. Jika matrik B diperoleh dari A dengan cara mengalikan sembarang baris (kolom) dengan konstanta k tak nol, maka : det(B) = k det(A) Operasi elementarnya adalah : Hi  k Hi : Baris ke-i baru = kx baris ke-i lama Kj  k Kj : Kolom ke-j baru = kxkolom ke-j lama det(A)=21 H2  2 H2 k1= 2 H2  3 H2 k2=3 det(B) = k1 k2 det (A) = (2) (3) 21 = 126

SIFAT-SIFAT DETERMINAN CONTOH : (6). Jika A dan B matrik bujur sangkar yang berordo sama. Jika matrik B diperoleh dari A dengan cara menukarkan semua elemen sembarang baris (kolom) , maka : det(B) = – det(A) Operasi elementarnya adalah : Hi  Hj : Baris ke-i baru = baris ke-j lama Ki  Kj : Kolom ke-i baru = kolom ke-j lama det(A)=21 H2  H3 det(B)= –det(A) = –21 K2  K3 det(C)= –det(B) = –(–21)=21

SIFAT-SIFAT DETERMINAN CONTOH : (7). Jika A dan B matrik bujur sangkar yang berordo sama. Jika matrik B diperoleh dari A dengan cara mengalikan sembarang baris (kolom) dengan konstanta k tak nol dan hasilnya dijumlahkan pada baris (kolom) yang lain, maka : det(B) = det(A) Operasi elementarnya adalah : Hi  Hi+kHj : Baris ke-i baru = Baris ke-i lama + k baris ke-j lama Kj  Kj+k Kj : Kolom ke-j baru = kolom ke-j lama + k kolom ke-i lama a11 = pivot a21 dan a31 direduksi menjadi 0 H2  H2 – 2 H1 H3  H3 – 3 H1 a22 = pivot a32 = direduksi – 0 H3  H3 – 2H2 Jadi, det(A) = (1)(-2)(4) = -8

Matrik Awal 2 4 40 3 1 6 Iterasi 1 PIVOT = a11 -1 -6 H2=H2-(a21/a11)H1 H3=H3-(a31/a11)H1 H4=H4-(a41/a11)H1 Iterasi 2 PIVOT=a22 -10 5 H3=H3-(a32/a22)H2 -12 8 H4=H4-(a42/a22)H2 Iterasi 3 PIVOT=a33 H4=H4-(a43/a33)H3

CONTOH : Matrik Awal 2 4 8 6 7 5 14 9 12 Iterasi3 2 4 8 -4 -10 -8 -14 -4 -10 -8 -14 1 -1 3 -2 H4=H4-(a43/a33)H3 H5=H5-(a53/a33)H3 Iterasi 1 2 4 8 -64 -4 -10 -8 -14 H2=H2-(a21/a11)H1 -9 -11 H3=H3-(a31/a11)H1 -2 H4=H4-(a41/a11)H1 1 H5=H5-(a51/a11)H1 Iterasi4 2 4 8 -4 -10 -8 -14 1 -1 3 -2 Iterasi 2 2 4 8 -64 -4 -10 -8 -14 1 -1 3 H3=H3-(a32/a22)H2 -2 H4=H4-(a42/a22)H2 5 11 H5=H5-(a52/a22)H2 H5=H5-(a54/a44)H4

DEKOMPOSISI MATRIK DAN DETERMINAN TEKNIK MENGHITUNG DEKOMPOSISI, A=LU Metode Crout, mendekomposisi matrik yang menghasilkan elemen diagonal utama matrik segitiga atas U adalah satu. Metode Doollite, mendekomposisi matrik yang menghasilkan elemen diagonal utama matrik segitiga bawah L adalah 1 Metode Cholesky mendekomposisi matrik diagonal utama L dan U sama. Metode ini hanya untuk matrik simetris. Metode Operasi Elementer, mendekomposisi matrik menjadi segitiga atas atau segitiga bawah Matrik bujur sangkar A dikatakan dapat didekomposisi, jika terdapat matrik segitiga bawah L dan matrik segitiga atas U sedemikian rupa sehingga : A = LU Akibatnya : det(A) = det(L) det (U) CONTOH

DEKOMPOSISI : METODE CROUT Kasus n=3 Rumus perhitungannya : Rumus umum untuk mencari L dan U dengan metode Crout adalah :

CONTOH : Hitunglah determinan matrik berikut dengan metode dekomposisi Jawab :

KASUS n=4 : METODE CROUT Rumus iterasi perhitungannya adalah :

CONTOH : Hitunglah determinan matrik berikut dengan metode dekomposisi Jawab :

DEKOMPOSISI : METODE DOOLITTLE Kasus n=3 Rumus perhitungannya : Rumus umum untuk mencari L dan U dengan metode Doolittle adalah :

KASUS n=4 : METODE DOOLITTLE Rumus iterasi perhitungannya adalah :

TUGAS II,III dan IV Hitunglah det(A) dengan cara : Ekspansi kofaktor baris (genap/ganjil) Ekspansi kofaktor kolom (ganjil/genap) Sifat-sifat determinan (reduksi menjadi matrik segitiga) Metode CHIO Dekomposisi matrik (CROUT dan Doolite) Hitunglah det (A) dengan cara : sifat-sifat determinan Metode CHIO Dekomposisi matrik (Crout dan Doolite)