PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Dra. Hj. PAUJIA ROSMINI, M.M, M.Pd SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH : Dra. Hj. PAUJIA ROSMINI, M.M, M.Pd Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SD NEGERI PERCOBAAN (RUJUKAN) MEDAN GERAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SD NEGERI PERCOBAAN (RUJUKAN) MEDAN
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) Definisi Gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Urgensi 1. Pembangunan SDM merupakan pondasi pembangunan bangsa. 2. Menuju Generasi Emas 2045 dengan dibekali Keterampilan abad 21 : Kualitas Karakter, Literasi Dasar, dan Kompetensi 4C (Critical thinking, Creativity, Communication, and Collaboration). 3. Membekali siswa menghadapi kondisi degradasi moral, etika, dan budi pekerti.
Bersahabat/Komunikatif Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga (Etika) UTAMA (Kinestetika) (Literasi) (Estetika) Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai
SALAM PPK CERDAS (kedua jari dibagian samping dahi) BERKARAKTER (memegang dada) MENYENANGKAN (menunjuk kedua pipi) LUAR BIASA (membuka kedua lengan tangan ) YES...YES...YES (mengepal sambil menarik atas-bawah)
TEPUK PPK RELIGIUS (meletakkan kedua tangan didada) NASIONALIS (sikap menghormat) MANDIRI (mengepal sambil menarik atas-bawah) GOTONG ROYONG (seperti memikul cangkul) INTEGRITAS ( seperti berjabat tangan)
TEPUK PPK
KONSEP DASAR PPK FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 1. Struktur Program Jenjang dan Kelas Ekosistem Sekolah Penguatan kapasitas guru 2. Struktur Kurikulum PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler PPK melalui kegiatan non-kurikuler 3. Struktur Kegiatan Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga) PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS Integrasi dalam mata pelajaran Optimalisasi muatan lokal Manajemen kelas PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT Orang tua Komite Sekolah Dunia usaha Akademisi, pegiat pendidikan, Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra Pemerintah & Pemda KELUARAN Pembentukan individu yang memiliki karakter dan kompetensi abad 21 HASIL Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah Keteladanan pendidik Ekosistem sekolah Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah 5S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN & SANTUN) SETIAP PAGI SEBELUM MASUK GERBANG APEL PAGI DAN INFORMASI TERKINI & MOTTO SDNP MEDAN BERSAMA IMTAQ SETIAP HARI JUMAT PAGI DI BARISAN SEBELUM MASUK KELAS (SALAWATAN-ISLAM & KEROHANIAN-NON MUSLIM) SEBELUM MEMULAI PELAJARAN SISWA-SISWI DIWAJIBKAN BERDOA BERSAMA MENYANYIKAN LAGU WAJIB DI KELAS MASING-MASING LITERASI SELAMA 10 MENIT SEBELUM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH KETELADANAN PENDIDIK Pendidik SDPN menerapkan konsep pendekatan yang harmonis dengan peserta didik Pendidik SDPN selalu mengutamakan nilai-nilai agama tanpa mengesampingkan perbedaan kepercayaan Pendidik SDPN terus meningkatkan mutu pendidikan dengan terus mengikuti seminar dan pelatihan baik dalam kota maupun luar kota Pendidik SDPN terus berpacu untuk terus meningkatkan kualitas kompetensi dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH EKOSISTEM SEKOLAH Sekolah melakukan hubungan baik dengan berbagai masyarakat/lembaga sekitaran sekolah, seperti sekolah berdekatan dengan BRIMOB yang selalu mengawasi dan memantau keadaan sekitaran ruang lingkup sei petani Sekolah melakukan hubungan baik dengan pedagang disekitaran ruang lingkup sekolah dalam pengawasan makanan, jajanan dan lain-lain.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH NORMA, PERATURAN, DAN TRADISI SEKOLAH Penekanan Norma SDPN pada mulai masuk saling salam Penekanan norma SDPN Imtaq jumat Penekanan norma SDPN berdoa sebelum KBM Peraturan SDPN masuk pukul 07.25 WIB Peraturan SDPN pakaian lengkap dasi, topi, kaus kaki sebetis, dan sepatu menggunakan perekat Peraturan SDPN rambut laki-laki cepak dan perempuan rambut diikat rapi
PELIBATAN PUBLIK 1. Orang Tua Komunikasi (melalui buku penghubung atau sosmed via WA dll) Komitmen Pengawasan (bersama dalam pemantauan peserta didik) Konsistensi (kesepakatan yang terjalin baik terus menerus) Finansial (bersama dalam membangun kemajuan dan kenyamanan peserta didik) Berbagi Pengetahuan (Ajang Festival diluar sekolah, Workshop dari berbagai bidang pekerjaan dll)
PELIBATAN PUBLIK 2. Komite Sekolah Mediasi (musyawarah/orientasi lingkungan sekolah dengan wali murid tentang tata tertib sekolah pada saat PSB) Mobilisasi Sumber Daya (bekerja sama dengan pihak jaringan lingkungan sekolah demi kelancaran sekolah seperti bersama Alumni dll) Pengawasan (melakukan pantauan kegiatan yang ada di sekolah)
3. Dunia Usaha PELIBATAN PUBLIK CSR (Corporate Social Responsibility = tanggung jawab suatu usaha/perusahaan). Kerjasama dengan perusahaan buku yang up to date dalam penerbitan , percetakan kelengkapan sekolah dan ATK Sekolah Sumber belajar (percetakan buku, referensi, perpustakaan daerah) dan Bimbel (Ganesha Operation, Primagama dll) Media massa (sumut pos, garuda pos, Trans 7 dll)
4. Akademisi PELIBATAN PUBLIK Literasi (pembelajaran 10-15 menit sebelum KBM berlangsung) Program Inovasi = Program moving class SDPN (pembelajaran di luar kelas dalam program setiap kelas) = pembelajaran ke Museum (museum Gallery Rahmadsyah, Museum Juang 45, Museum Gedung Arca) = pembelajaran ke PT. Railink KAI Medan = pembelajaran dusun kreatif, pemerahan susu dll
5. Pemerintah dan Pemda PELIBATAN PUBLIK Kolaborasi Sumber Daya (bantuan peremajaan, pemeliharan dan pengembangan sekolah seperti sanitasi kamar mandi, sanitasi kantin dan lain-lain) Kemdagri (BPOM Medan) Kemenkes (Sosialisasi Kesehatan/Gizi anak melalu Puskesmas, USU Fakultas Kedokteran Gigi dll) POLRI (Pengamanan disekitar sekolah = Patroli BRIMOB Medan) DISHUB (Pengalihan Arus lalu lintas pada jam masuk/pulang sekolah) Pemkot (workshop bersama PGRI Medan Kota, Workshop pengembangan kompetensi pendidik dll)
KONKLUSI MANFAAT ASPEK PENGUATAN Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad Based Education (BBE) 2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah dengan pengawasan guru 2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler, dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra, olahraga, sains, serta keagamaan 3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan Guru sebagai inspirator PPK 3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala Sekolah/Guru dan pelatihan secara berkelanjutan 4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi masyarakat 4. Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku, konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik 5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 5 (lima) hari 5. Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan keberagaman kultural daerah/wilayah 6. Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar lainnya 6. Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan publik yang transparan dan akuntabel
1 2 TERIMA KASIH 3 4 5 6 7