Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Pertemuan 2 dan 3 Teknik Demografi (Pertumbuhan Penduduk, Komposisi, dan Distribusi) Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Pertumbuhan Penduduk Terdapat tiga model perhitungan pertumbuhan penduduk yaitu aritmatik, geometrik dan eksponensial Ketiga model perhitungan tsb juga digunakan sebagai dasar dalam proyeksi penduduk dengan menggunakan metode tingkat pertumbuhan penduduk. Ketiga model perhitungan tsb juga digunakan dalam menghitung perkiraan waktu ketika jumlah penduduk mencapai dua kali lipat (doubling time)

Metode Aritmatik: asumsi jumlah penduduk bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahun Pt = jumlah penduduk tahun t Po = jumlah penduduk tahun awal r = laju pertumbuhan penduduk t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t DT = doubling time

Metode Geometrik: asumsi jumlah penduduk bertambah secara geometrik menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk. Penduduk bertambah pada tingkat pertumbuhan (persentase) yang tetap Pt = jumlah penduduk tahun t Po = jumlah penduduk tahun awal r = laju pertumbuhan penduduk t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t DT = doubling time

Metode Eksponensial: asumsi pertambahan penduduk terjadi secara sedikit-sedikit sepanjang tahun. Berbeda dengan metode geometrik yang mengasumsikan pertambahan penduduk hanya terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu. Pt = jumlah penduduk tahun t Po = jumlah penduduk tahun awal r = laju pertumbuhan penduduk t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t DT = doubling time

Komposisi Penduduk Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu: Biologis: mis: umur dan jenis kelamin Sosial : mis: pendidikan, status perkawinan Ekonomi: mis: kegiatan utama, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, pendapatan Rumah tangga: mis: jumlah anak, ukuran keluarga, hubungan dengan kepala rumah tangga Budaya: mis: agama, bahasa dan suku bangsa.

Komposisi Umur dan Jenis Kelamin

Konsep Komposisi umur dan jenis kelamin mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah laku demografis maupun sosial ekonomi Diperlukan untuk perencanaan baik pemerintah (mis. untuk perencanaan dalam bidang pendidikan, militer, kesehatan dll) maupun swasta (mis. untuk perencanaan penjualan ). Data umur diperlukan untuk proyeksi: proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi murid yang akan terdaftar di sekolah (school enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi kebutuhan perumahan, proyeksi kebutuhan pangan dsb. Distribusi umur: tahunan, lima tahunan, menurut kepentingan tertentu (mis: usia sekolah)

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Perbandingan penduduk laki-laki terhadap perempuan. Dinyatakan dalam banyaknya laki-laki per 100 perempuan 𝑆𝑒π‘₯ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ= π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘™π‘Žπ‘˜π‘–βˆ’π‘™π‘Žπ‘˜π‘– π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘› x 100 SR dipengaruhi oleh: SR at birth Pola mortalitas laki-laki dan perempuan Pola migrasi laki-laki dan perempuan

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Perbandingan antara banyak penduduk belum/tidak produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan penduduk umur produktif (15 – 64 tahun)

Umur Median (Median Age) Umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama. lMd = batas bawah kelas median (kelompok umur yang mengandung jumlah N/2) N = jumlah penduduk fx = jumlah penduduk kumulatif sebelum kelas median fmd = jumlah penduduk kelas median i interval kelas median Catatan: cara mencari kelompok umur median, gunakan frekuensi kumulatif

Kategori umur penduduk suatu negara Berdasarkan komposisi umur Berdasarkan umur median Umur Penduduk Tua Penduduk Muda 0 – 14 ≀ 30 % β‰₯ 40% 15 – 64 β‰₯ 60 % ≀ 55% 65+ β‰₯ 10% ≀ 5% Umur Median Kategori < 20 tahun Penduduk Muda 20 – 30 tahun Penduduk Intermediate > 30 tahun Penduduk tua

Piramida Penduduk Grafik berbentuk piramida yang menggambarkan secara visual komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Penggunaan piramida akan membantu memudahkan mengenal dan memahami karakteristik penduduk suatu wilayah menurut jenis kelamin. Cara penggambaran: Sumbu vertikal untuk distribusi umur Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk (absolut atau persentase) Dasar piramida: umur 0 – 4 tahun Puncak piramida sering dibuat β€œopen end interval” mis: 75+ Bagian sebelah kiri untuk laki-laki dan bagian kanan untuk perempuan Besarnya balok diagram masing-masing kelompok umur harus sama

Bentuk Piramida Penduduk

Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu curam atau datar Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian sangat tinggi. Umur median rendah, sedangkan angka beban tanggungan (dependency ratio) tinggi. Model 2. Dasar piramida lebih lebar dan slope lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke puncak piramida. Terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat akibat adanya penurunan kematian bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan fertilitas. Median age (umur median) sangat rendah dan angka beban tanggungan (dependency ratio) sangat tinggi. Model 3. Terdapat pada negara dengan tingkat kelahiran dan kematian yang begitu rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan sangat rendah terutama pada kelompok-kelompok umur tua. Model 4. Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the bellshaped pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat kelahiran dan kematian. Umur media cenderung menurun dan angka beban tanggungan meninggi. Model 5. Tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah. Menyebabkan berkurangnya jumlah absolut penduduk.

Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu: 1. Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. 2. Constrinctive: jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara- negara diman tingkat kelahiran turun dengan cepat, dan tingkat kematiannya rendah. 3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.

Komposisi Berdasarkan Ciri-Ciri Sosial

Pendidikan Persentase penduduk usia 10+ menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan

Status Perkawinan: Belum kawin Kawin Cerai Duda atau Janda

Komposisi Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi: Lapangan pekerjaan Jenis Pekerjaan Status Pekerjaan Pendapatan

Distribusi Penduduk Komposisi penduduk menurut area geografis atau administratif dan politis Distribusi desa kota Distribusi kabupaten/provinsi Distribusi berdasarkan pulau

Kepadatan Penduduk Kepadatan kasar: banyaknya penduduk per satuan luas Kepadatan Penduduk Fisiologis adalah jumlah penduduk tiap kilometer persegi lahan pertanian Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap-tiap km2 lahan pertanian

Tugas