PEREMPUAN & ANAK korban kekerasan DAMPAK PSIKOLOGIS Bagi Dalam acara Sosialisasi PPT Di Kecamatan Manguharjo By : INEU PRIHATINIWULAN APS, SPsi, Psikolog PUSAT PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN PEREMPUAN & ANAK KOTA MADIUN Madiun, 23 Maret 2017 PEREMPUAN & ANAK korban kekerasan
BENTUK – BENTUK KEKERASAN SEPERTI TERCANTUM DALAM UU NO BENTUK – BENTUK KEKERASAN SEPERTI TERCANTUM DALAM UU NO.23 TH 2004 TERHADAP ISTRI DAN ANAK : KEKERASAN FISIK (Ps.5 huruf a) : perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat KEKERASAN PSIKIS (Ps.5 huruf b) : perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang KEKERASAAN SEKSUAL (Ps.5 huruf c) : pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup hidup rumah tangga tersebut. : pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. PENELANTARAN RUMAH TANGGA (ayat 1) : setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak didalam atau diluar rumah sehingga korban berada dibawah kendali orang tersebut
Bentuk-bentuk kekerasan terhadap wanita Kekerasan Fisik : memukul, menendang, dan lain-lain yang mengakibatkan luka, rasa sakit, atau cacat,seperti bilur-bilur, muka lebam, gigi patah atau bekas luka lainnya.. Kekerasan Psikis / emosional : tindakan penyiksaan secara verbal (seperti: menghina, berkata kasar dan kotor) yang mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya. Kekerasan seksual: : perbuatan yang berhubungan dengan memaksa melakukan hubungan seksual dengan cara-cara yang tidak wajar. Kekerasan Ekonomi tidak memberi nafkah istri, bahkan menghabiskan uang istri. tindakan eksploitasi, manipulasi dan pengendalian lewat sarana ekonomi
Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak Kekerasan Fisik : dipukul, dibakar, digigit, diracun, diberi obat salah atau ditenggelamkan. Kekerasan seksual : ketika anak laki-laki atau perempuan dianiaya secara seksual oleh orang dewasa dapat berupa hubungan seksual (penetrasi), masturbasi (seks oral), hubungan seks anal (sodomi) atau menjual untuk kepentingan pornografi. Kekerasan Psikis atau emosional : ketika anak kurang mendapatkan kasih sayang dan cinta, sering dikritik, diancam dan dicela sehingga anak kehilangan percaya diri dan harga diri. Kekerasan Ekonomi :suatu tindakan yang mengakibatkan anak menjadi depresi karena secara fisik dieksploitasi untuk menghasilkan uang
Faktor PENYEBAB EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA / KEYAKINAN CEMBURU
SIAPAKAH PELAKUNYA?
PERBEDAANNYA... 1. KEKERASAN FISIK Lebih mudah diperoleh dan lebih mudah diusut melalui aparat penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengacara dan semacamnya) 2. KEKERASAN PSIKOLOGIS Tidak mudah diperkarakan. Karena tidak ada alat bukti fisik yang terlihat sesuai dengan bahasa hukum
PERILAKU KEKERASAN PSIKOLOGIS W A N I T A Menghina, komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan harga diri Perilaku cemburu berat atau posesif Menghalang-halangi bekerja atau sekolah, menghambat karir dan karya prestatif Meludahi, intimidasi dan mengancam dengan kekerasan atau meninggalkan; Merusak barang pribadi korban Menyangkal telah melakukan kekerasan dan menyangkal luka pada korban; Menyalahkan korban telah memprovokasi munculnya perilaku kekerasan yang dilakukannya, atau menyatakan korban layak diperlakukan kasar; Berusaha merusak atau menghambat hubungan korban dengan keluarga atau teman Mengontrol pengeluaran keuangan; Memaksakan perilaku seksual walau korban tidak menginginkannya Mudah marah dan agresif jika sedang menggunakan alkohol atau narkoba
PERILAKU KEKERASAN PSIKOLOGIS ANAK 1. Pengabaian : Orang tua yang seharusnya bertanggung jawab terhadap anak, telah gagal menyediakan kebutuhan anak secara tepat. Kebutuhan emosi seperti sentuhan, cinta dan pengasuhan, tidak terpenuhi. Kurang memberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak. Tidak memperhatikan kebutuhan makan, bermain, rasa aman, kesehatan, perlindungan (rumah) dan pendidikan. Mengacuhkan anak, tidak mengajak bicara. Membeda-bedakan kasih sayang dan perhatian antara anak-anaknya. Dipisahkan dari orang tua, jika tidak ada pengganti yang stabil dan memuaskan 2. Kekerasan Emosi/Verbal. Kekerasan yang ditujukan untuk mengendalikan dengan cara menakut-nakuti, mengancam.
FAKTOR PENYEBAB KEKERASAN SUAMI TERHADAP ISTRI Masyarakat membesarkan anak laki – laki dengan menumbuhkan keyakinan bahwa anak laki – laki harus kuat, berani dan toleran Laki – laki dan perempuan tidak diposisikan setara dalam masyarakat Persepsi mengenai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga harus ditutup karena merupakan masalah keluarga dan bukan masalah sosial Pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama mengenai aturan mendidik istri, kepatuhan istri pada suami, penghormatan posisi suami sehingga terjadi persepsi bahwa laki – laki boleh menguasai perempuan Budaya bahwa istri bergantung secara ekonomi pada suami Kepribadian dan kondisi psikologis suami yang tidak stabil Pernah mengalami kekerasan pada masa kanak – kanak Anggapan bahwa laki – laki superior dan perempuan inferior Melakukan imitasi, dimana anak laki – laki dengan orang tua yang melakukan kekerasan pada ibu dan dirinya.
DAMPAK PSIKOLOGIS WANITA ANAK Kehilangan minat untuk merawat diri Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain Perilaku depresif Terganggunya aktivitas atau pekerjaan sehari-hari 5. Ketidakmampuan melihat kelebihan diri, tidak yakin dengan kemampuan diri, dan kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain yang dianggapnya lebih baik. 6. Kehilangan keberanian untuk melakukan tindakan yang ditunjukkan dengan tidak berani mengungkapkan pendapat 7. Stres pascatrauma 8. Kebingungan-kebingungan dan hilangnya orientasi 9. Menyakiti diri sendiri 10. Perilaku berlebihan dan tidak lazim seperti tertawa sendiri 11. Perilaku agresif 12. Sakit tanpa ada penyebab medis (psikosomatis) Mundur kembali ke fase perkembangan sebelumnya 2. Gangguan perkembangan bahasa seperti keterlambatan perkembangan bahasa, gangguan bicara seperti gagap, 3. Depresi yang tampil dalam bentuk perilaku menolak ke sekolah; prestasi menurun; tidak dapat mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah dengan baik yang ditandai dengan banyaknya kesalahan, kurangnya perhatian pada tugas atau pada penjelasan yang diberikan orang tua/guru, dan berbagai keluhan fisik
Bagaimana menghindarinya..... Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik Saling mengahargai agar tercipata kerukunan dan kedamaian Adanya komunikasi yang baik Adanya rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya antar anggota keluarga
Matur suwun.....