MINERAL DAN KRISTAL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
Advertisements

MI MUHAMMADIYAH 25 SURABAYA
Jenis-Jenis Batuan Sebagai induk dati segala batuan adalah magma, yaitu batuan cair, pijar yang bersuhu tinggi berasal dari bagian dalam bumi, yang letaknya.
BAB I BATU ALAM . Batu alam adalah semua bahan yang menyusun
PELAPUKAN KIMIA/DEKOMPOSISI/ CHEMICAL WHEATERING
MINERALOGI Geografi.
MINERAL DAN BATUAN MINERAL : Zat non-organik padat yang terbentuk secara alamiah, terdiri atas unsur atau senyawa unsur-unsur; mempunyai susunan/komposisi.
PEMBENTUKAN MOLEKUL, IKATAN KIMIA DAN IKATAN IONIK
Siklus Batuan. Siklus Batuan Distribusi batuan.
PEMANTULAN CAHAYA HARDO
AGROMINERALOGI (Mineralogi untuk Ilmu Pertanian)
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
META (=LAIN) + MORFI (=BENTUK) BATUAN YANG TELAH BERUBAH
Pertemuan <<2>> <<MCAM-MACAM BAHAN>>
ZAT PADAT.
Batuan/Mineral.
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Hellna Tehubijuluw Kimia Anorganik, Kimia – FMIPA Unpatti
CHAPTER 15 “Metamorphism, Metamorphic Rocks, and Hydrothermal Rocks”
TUGAS PERBAIKAN TEKNOLOGI BAHAN 2. Proses pembentukan biji besi menjadi besi.
Warna Tanah.
Alterasi hidrotermal dan tekstur bijih
BAB VII. BATUAN PIROKLASTIK
BAB VII. BATUAN PIROKLASTIK
Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Gorontalo
GEOFISIKA DASAR DEPARTEMEN FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
MINERAL DAN BATUAN MINERAL : Zat non-organik padat yang terbentuk secara alamiah, terdiri atas unsur atau senyawa unsur-unsur; mempunyai susunan/komposisi.
OLEH : | Natasha B. C. Abolla | Aleksander R. Thome |
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Penyimpanan dan Transportasi Bahan
Materi 02: Komponen Tanah
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
CAHAYA CAHAYA.
PENDAHULUAN DEFINISI :
MAGMA Pengertian Magma : adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobil , suhu antara derajat Celcius.
Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Gorontalo
Geologi Teknik Mineral, Batuan Norma Puspita, ST. MT.
KEMASAN GELAS SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS
Warna Tanah.
ILMU KIMIADASAR.
AGENDA PEMBELAJARAN Paparan materi (aksi) Latihan (re-aksi)
Pembentukan dan Klasifikasi Endapan Mineral
PENDAHULUAN MATERI DAN ENERGI.
KRISTALOGRAFI MINERALOGI.
Difraksi Bragg & Polarisasi
BAB III. KOMPOISI MINERAL BATUAN SEDIMEN KLASTIK
BAB III TEKSTUR BATUAN METAMORF dapat digolongkan menjadi 2 golongan
BATUAN ELEMEN MINERAL BATUAN.
THE STRUCTURE OF METAMORF ROCK
Struktur Penyusun Bumi
BAB III TEKSTUR BATUAN METAMORF
BATUAN DAN TANAH.
Tugas Teknik pengecoran
BUMI DAN ALAM SEMESTA Bagian 01..
BAB VII. BATUAN PIROKLASTIK
Batuan Metamorf.
BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)
KAOLIN.
Mata Pelajaran GEOGRAFI Kelas X - Semester GENAP
* CIBINONG * SD IT AL MADINAH
POTENSI MINERAL INDUSTRI BELERANG DI KAWAH IJEN
METALURGI FISIK.
ASPAL.
Pembagian Zona Alterasi
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
PASIR KUARSA.
MATERI - ENERGI - GELOMBANG
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok mineral logam. Manfaat Belerang dalam Industri dan Kesehatan Belerang dalam tabel.
3. MINERAL-2 PEMBENTUK BATUAN (ROCK FORMING MINERALS) UNSUR Semua benda dibentuk oleh sejumlah zat, & bagian terkecil dr zat tsb adalah unsur. Unsur :
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Transcript presentasi:

MINERAL DAN KRISTAL

MINERAL Dan KRISTAL Mineral didefinisikan sebagai suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur.

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain : Native Element Sulfida Halida Oksida dan Hidroksida Karbonat Nitrat Tungsten dan Molidan Phospat, Arsenat dan Vanadan Sulfat Borak Silikat

Bagaimana orang mempelajari mineral?? Berdasarkan sifat fisik Berdasarkan komposisi kimia Berdasarkan sifat optik (dengan bantuan mikroskop polarisasi dan pantul) Berdasarkan struktur ikatan kimia (x-ray diffraction) Berdasarkan kenampakan pada scanning electron microscope (SEM)

Sifat Fisik Mineral Bentuk Mineral (Mineral form) Warna (color) Cerat (streak) Kilap (luster) Kekerasan (hardness) Belahan (cleavage) Pecahan (fracture) Bentuk kristal (crystal form) Masa jenis dan kerapatan (specific gravityand unit weight) Daya hantar panas, listrik (heat & electrical conductivity) Indeks bias Daya simpan cahaya (fluorescence) Kemagnitan (magnetism)

Mineral form

Warna Warna dari suatu mineral bergantung dari komposisi kimia, inklusi dan pengotoran. Banyak mineral mempunyai warna khusus, misalnya mineral azurit yang berwarna biru atau mineral epidot yang berwarna kuning kehijauan. Ada pula mineral yang mengandung substansi-substansi lain yang dapat merubah warna aslinya. Misalnya mineral kuarsa (SiO2) murni berwarna putih, akan tetapi kuarsa yang mengandung zat-zat asing dapat berwarna abu-abu, ungu dan sebagainya.

Cerat (Streak)

Kilap Terjadi jika pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa kilap yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut : Kilap logam (metallic) Kilap sub logam (sub metallic) Kilap intan (adamantine) Kilap kaca (vitreous) Kilap damar (resineous) Kilap lemak (greasy) Kilap mutiara (pearly) Kilap sutera (silky) Kilap tanah (earthy)

Kilap Logam Kilap Intan Kilap Kaca Kilap Kaca - Mutiara

Kilap Sutera Kilap Lemak

Belahan dan Pecahan Ketika kristal mendapatkan suatu tekanan yang melampaui batas-batas elastis dan plastisnya, maka pada akhirnya kristal tersebut akan pecah. Jika pecahnya secara beraturan, maka akan memperlihatkan suatu pecahan. Dan jika mengikuti permukaan yang sesuai dengan struktur kristalnya, maka akan memperlihatkan suatu belahan.

Pecahan dibagi menjadi empat, yaitu : Konkoidal, dimana pecahan seperti kulit bawang Hackly, pecahannya seperti pecahan besi, tajam-tajam Uneven, permukaan pecahnya kasar dan tidak beraturan seperti kebanyakan mineral Even, bidang pecah agak kasar, tetapi kecil-kecil dan masih mendekati bidang datar

Berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang belahan, maka belahan dibagi menjadi 5, antara lain : Sempurna (perfect), bila bidang belahan sangat rata Baik (good), bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna karena masih dapat pecah kearah yang lain Jelas (distinct), bidang belah jelas tapi tidak begitu rata dan dapat pecah kearah lain dengan mudah Tidak jelas (indistinct), dimana kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan akibat adanya tekanan adalah sama besar Tidak sempurna (imperfect), bidang belah sangat tidak rata, sehingga kemungkinan untuk membentuk belahan sangat kecil dibandingkan untuk membentuk pecahan

Kekerasan Pada umumnya kekerasan mineral diartikan sebagai daya tahan mineral terhadap goresan. Merupakan suatu sifat yang ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atom

Skala MOHS (1822) Paling Lunak Paling Keras 1 Talk 2 Gipsum 3 Kalsit 4 Derajat Kekerasan Jenis Mineral Paling Lunak Paling Keras 1 Talk 2 Gipsum 3 Kalsit 4 Flourit 5 Apatit 6 Ortoklas 7 Kuarsa 8 Topas 9 Korundum 10 Intan

Talk Intan

Specific Gravity (Berat Jenis) Merupakan berat relatif dari suatu mineral yang diukur dari perbandingan antara berat material terhadap air pada volume yang sama.

Mineral Pembentuk Batuan Banyak sekali jenis batuan yang tersusun atas mineral-mineral dari mineral utama, mineral pengiring sampai ke mineral sekunder. Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu mineral hitam atau mafic mineral dan mineral putih atau felsic mineral. Mineral-mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan, terutama mineral golongan silikat.

Beberapa Mineral Mafik yang banyak dijumpai, antara lain : Olivin Piroksin Amphibol / hornblende Biotit Beberapa jenis mineral felsik, yaitu : Plagioklas K-feldspar Muskovit Kuarsa feldspatoid

Mineral tambahan adalah mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma dan terdapat dalam jumlah yang sedikit sekali umumnya kurang dari 5 %. Keberadaannya tidak menentukan sifat atau nama dari batuan.

Mineral tambahan Beberapa mineral tambahan dari batuan beku yaitu Zirkon, Sphen, Magnetit, Ilmenit, Hematit, Apatit, Pirit, Rutil, Korundum, Garnet. Pyrite Garnet

Yang dimaksud dengan mineral sekunder adalah mineral-mineral yang terbentuk dari mineral utama akibat proses pelapukan, sirkulasi air atau larutan dan metamorfosa.

Biotit Klorit

Bentuk Kristal Sebuah kristal pada wujudnya, seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan kedudukan bidang-bidang tersebut dengan pertolongan sistem-sistem koordinat.

Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan 7 jenis sistem sumbu, antara lain: Sistem sumbu kubik/isometrik/orthogonal Sistem sumbu tetragonal Sistem sumbu orthorombik/rombik Sistem sumbu monoklin Sistem sumbu triklin Sistem sumbu heksagonal Sistem sumbu rombohedral/trigonal

Sistem sumbu kubik/isometrik

Sistem sumbu tetragonal

Sistem sumbu orthorombik

Sistem sumbu monoklinik

Sistem Sumbu Triklin

Sistem sumbu heksagonal

Sistem Sumbu Rombohedral / Trigonal