SEL SEL DARAH OLEH MURSALIM
Pendahuluan Darah mempunyai fungsi utama sebagai alat transportasi dimana darah dipompa oleh jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah Plasma adalah bagian cair darah dan sebagian besar tersusun oleh air. Sekitar 91% plasma darah terdiri atas air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon).
Pendahuluan Sel darah putih atau leukosit ialah sel yang membentuk suatu komponen pada darah. Sel tersebut mempunyai inti, Namun tidak mempunyai bentuk sel yang tetap Sel darah putih dalam setiap milimeter kubik darah tersebut kurang lebih berjumlah 8.000(delapan ribu). Tempat pembentukan sel darah putih tersebut ialah pada sumsum merah tulang pipih, limpa, dan juga kelenjar getah bening. Semua sel darah putih tersebut mempunayi masa hidup antara 6(enam) hingga 8(delapan) hari, tidak berwarna.
Sel Darah Putih atau lebih dikenal dengan nama leukosit ini adalah sel yang membentuk komponen darah. sel darah putih memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh kita, Leukosit mempunyai ciri yang khas yaitu dia tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeid, dan juga dapat menembus dinding kapiler/diapedesis. selain itu di dalam tubuh manusia,sel darah putih ini tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup.
Tubuh kita memang sangat membutuhkan sel darah putih untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh kita namun jika jumlah sel darah putih di dalam tubuh kita melebihi batas kenormalan itu juga tidak baik untuk tubuh kita. Jumlah sel darah putih normal pada tubuh kita yaitu sekitar 5000 sampai 11000 namun rata-rata jumlah sel darah putih pada orang sehat sekitar 8000 sel darah putih. Namun dalam kasus penyakit leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel darah putih per/mm3 darah. Didalam tubuh kita sel darah putih ini memiliki lima jenis, lima jenis sel darah putih ini yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil. dan masing- masing jenis sel darah putih ini memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh kita, dan pada orang normal,
jumlah jenis sel darah putih berkisar antara: Neutrofil: 3150-6200 Limfosit: 1500 hingga 3000 Monosit: 300 sampai 500 Eosinofil: 50 sampai 250 Basofil: 15 sampai 50, per mikro liter darah.
Leukosit ini memang sangat penting bagi tubuh namun jika diantara lima jenis sel darah putih ini mengalami penigkatan kita harus waspada karena jika jenis del darah ini meningkat ia tidak lagi berfungsi untuk kekebalan tubuh kita namun bisa menyebabkan penyakit. misalnya yaitu jika jumlah neutrofil tinggi akan menunjukkan infeksi, kanker atau stres fisik. Sementara jumlah limfosit yang tinggi akan menunjukkan AIDS. Jumlah monosit dan eosinofil tinggi biasanya menunjukkan infeksi bakteri.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit) Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit Melindungi badan dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi Menangkap dan menghancurkan organisme hidup Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti kotoran, serpihan- serpihan dan lainnya.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit) Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan menghancurkan dan membuangnya Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang menyerang. Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke pembuluh darah Pembentukan Antibodi di dalam tubuh.
Basofil adalah jenis sel darah putih yang terutama dirilis dalam jumlah besar ketika seseorang memiliki reaksi alergi, karena melepaskan histamin, salah satu zat kimia utama dirilis pada reaksi alergi. Juga, fungsi sel darah putih ini dengan terlibat dalam respon antigen dalam tubuh. Basofil ialah sel darah putih yang berjumlah 0,01 sampai dengan 0,3% yang mengandung banyak granula sitoplasmik yang berjumlah 2(dua) lobus dan hyfa dapat bergerak ke jaringan tubuh pada suatu kondisi tertentu. Basofil tersebut ialah bagian dari granulosit, disaat teraktivasi, basofil tersebut akan mengeluarkan suatu senyawa seperti kondroitin, histamin, leukotriena, heparin, lisfospolipase, elastase dan juga beberapa jenis ataupun macam sitokina.
Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel darah putih Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel darah putih. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu dalam memperbaiki luka dengan melepaskan heparin, yang menunda pembekuan darah sehingga lebih banyak sel dapat mencapai lokasi luka.
fUNGSI Neutrofil dikatakan salah satu sel pertama yang keseluruhan pada tempat infeksi, akibatnya dimana mereka sering dicap sebagai garis pertahanan pertama dalam tubuh. Mereka menyerang bakteri dan jamur yang masuk ke dalam tubuh dan sering dibunuh dalam proses melawan patogen ini. Ini terlibat dalam respon inflamasi akut dan bertindak dengan fagositosis patogen dan sering dirinya terbunuh dalam proses. Penurunan jumlah neutrofil dikenal sebagai neutropenia
Neutrofil ialah sel darah putih yang mempunyai jumlah yang besar ialah sekitar 60% sampai dengan 70% sel darah putih (leukosit) dan juga memiliki diameter dari 10 sampai 12 mikrometer, serta jugaNeutrofil memiliki 3 inti sel yang berwarna merah kebiruan dan juga kelompok dari granula. Neutrofil tersebut juga dikenal dengan leukosit polimorfonuklear dikarenakan polimorfonuklear tersebut mempunyai kesamaan dengan neutrofil disebabkan karena mempunyai bentuk sel yang aneh. Neutrofil tersebut dapat diketahui dengan cara melihat butiran yang ada pada sitoplasma. Proses kerja dari Neutrofil tersebut ialah membunuh bakteri dengan cara menelannya secara langsung, proses tersebut disebut dengan fagositosis. proses ini dapat diketahui dan juga ditemukan pada saat terdapat luka yang bernanah. Neutrofil tersebut dapat bertahan hidup 6 sampai dengan 10 jam.
eosinofil adalah salah satu granulosit yang terutama terlibat dengan infeksi parasit. Setiap peningkatan mendadak dalam hitungan eosinofil biasanya menunjukkan adanya parasit dalam tubuh. Mereka juga hadir dalam kelimpahan ketika seseorang memiliki respon alergi terhadap sesuatu. Dengan demikian, bila ada peningkatan jumlah sel darah putih eosinofil, maka mungkin juga menunjukkan asma atau demam. Eosinofil ialah sel darah putih yang jumlahnya 7% dari seluruh jumlah leukosit didalam tubuh kita yang memerangi parasit multiseluler dan juga beberapa infeksi yang terjadi pada hewan vertebrata . Eosinofil tersebut berdiameter 10 hingga 12 mikrometer. Jumlah eosinofil tersebut meningkat disaat terjadi suatu asma, demam dan juga alergi yang membuat jangka hidup eosinofil dengan antara 8 hari hingga 12 hari. Eosinofil berguna atau berperan didalam melawan parasit multiseluler dan juga merespon alergi
Eosinofil merupakan sel darah putih yang banyak berpartisipasi dalam reaksi imunologi dan alergi. Oleh karena itu penyebab eosinofil tinggi termasuk gangguan imunologi seperti arthritis, reaksi alergi, infeksi parasit, dan kondisi kulit seperti ruam kulit.
Limfosit Limfosit ialah sel darah putih yang berjumlah 40 sampai dengan 50% dari sel darah putih tersebut ialah yang jumlah terbesar kedua. Menurut Merk, limfosit tersebut terbagi dari sel T, sel B dan juga sel pembunuh alami. Sel T dan juga sel pembunuh alami berperan didalam menyerang sel-sel asing serta membuat racun sedangkan sel B yaitu membuat anti bodi. Limfosit tersebut memiliki 1 nukleus dan juga tidak motil. Fungsi secara umum limfosit ialah membuat anti bodi dan juga menjaga kekebalan tubuh. Limfosit terutama terlibat dalam pembuatan antibodi yang dapat berikatan pada patogen sehingga untuk menghancurkan mereka. Mereka juga memediasi respon imun dan membunuh sel-sel tumor dan kanker.
Jumlah limfosit yang tinggi bisa disebabkan oleh respon terhadap infeksi, terutama oleh virus. Beberapa infeksi bakteri, seperti tuberkulosis, juga dapat meningkatkan jumlah leukosit limfosit. Bisa juga disebabkan oleh limfoma, leukemia limfositik akut atau kronis, penyakit Graves (hipertiroid) dan penyakit Crohn (radang usus).
Monosit Monosit juga bertindak atas patogen dan bantuan neutrofil dalam melaksanakan fungsi mereka Monosit ialah sel darah putih yang berjumlah 1 sampai dengan 10% yang berubah menjadi makrofag didalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan cara keluar dari aliran darah dan juga masuk ke jaringan tubuh. Monosit tersebut memiliki waktu hidup yang lebih lama dari pada neutrofil tersebut, Monosit akan dapat tinggal dalam suatu aliran darah selama 10 samapi dengan 20 jam. setelah itu monosit tersebut akan tinggal didalam beberapa hari di dalam jaringan tubuh.
Jenis lain dari leukosit termasuk makrofag, yang fungsi utama adalah untuk menelan patogen oleh fagositosis dan sel dendritik, yang pada dasarnya membantu dalam mengaktifkan limfosit ketika ada kebutuhan untuk reaksi antigen.
Ciri-Ciri Sel Darah Putih (Leukosit) Sel darah putih tersebut berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir atau mm3 Sel darah putih tersebut tidak memiliki warna ataupun tidak berwarna Mempunyai inti sel ataupun nukleus Memiliki bentuk yang banyak atau juga dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan Dapat juga berubah bentuk Sel darah putih tersebut hanya dapat bertahan hidup antara 12 sampai dengan 13 hari Sel darah putih tersebut terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan juga kelenjar getah bening Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba) Dapat juga menembus dinding pembuluh darah
Fungsi sel Darah secara Umum Alat trasportasi makanan, yang diserap dari saluran cerna dan di edarkan ke seluruh tubuh Alat transpor O2, yang di ambil dari paru-paru Alat transpor bahan buangan dari ke jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru, ginjal dan kulit dan hati akan diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja Alat transport antara jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan lain. Hal ini jelas, misalnya dalam transpor lipoprotein, Seperti lipoprotein tinggi atau hing destilaty lipoprotein (HDL), lipoprotein destitas rendah atau low destilaty lipoprotein (LDL) dan hormon..
lanjutan Mempertahankan keseimbangan dinamis dalam tubuh, termaksud di dalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan asam–basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya. Mempertahankan tubuh dari agresi benda dan senyawa asing yang umumnya selalu dianggap punya potensial menimbulkan ancaman. Nutrisi. Nutrient / zat gizi diabsorbsi dari usus, kemudian dibawa dalam plasma ke hati dan jaringan – jaringan lain yang digunakan untuk metabolisme. Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang merupakan fungsi sel darah putih
ERITROSIT FUNGSI UTAMA Adalah untuk pertukaran gas. Eritrosit membawa gas. Eritrosit membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dam membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru
ERITROSIT Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup hingga 120 hari. Fungsi sel darah merah: Megangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Oksigen diangkut oleh Heimoglobin (Hb).
Sel darah merah atau yang juga dikenal dengan nama eritrosit) ini di ambil dari Bahasa Yunani, yaitu erythros yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. sel darah merah ini merupakan jenis sel darah yang paling banyak terdapat dalam darah kita. Warnanya yakni kuning kemerahan.dan warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen dan warna merah ini berasal dari hemoglobin yang membentuk eritrosit. Sedangkan hemoglobin dibentuk oleh zat besi.
Kita tidak bisa melihat sel darah merah dengan mata telanjang Kita tidak bisa melihat sel darah merah dengan mata telanjang. karena itulah kita harus menggunakna alat bantu yakni mikroskop. jika kita melihat sel darah merah dengan menggunkan miskroskop maka bentuk sel darah merah terlihat berbentuk cakram/ kepingan bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Sel darah merah berdiameter sekitar 7,7 unit (0,007 mm) dan tidak dapat bergerak. Terdapat sebanyak kira-kira 5 juta sel darah merah di dalam 1 mm3 darah (41/2 juta).Dan Jumlah sel darah merah pada orang dewasa yaitu 2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta. Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih banyak)
Dalam klasifikasi hewan hewan bertulang belakang, eritrosit inilah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan pada tubuh lewat darah. Hal inilah yang membuatnya paling banyak terdapat pada komponen pembentuk darah, karena manfaat oksigen ini digunakan dalam metabolisme pada tubuh. Dalam darah terdapat zat yang bertugas mengikat kadar oksigen dalam darah yakni hemoglobin. Zat ini juga menjadikan darah berwarna merah karena kandungan zat besi yang merupakan unsur pembuatan hemoglobin. Pada sistem pernafasan manusia, fungsi paru-paru akan memberikan oksigen yang kemudian di ambil oleh hemoglobin yang di bawa eritrosit. Kemudian bersamaan dengan aliran darah melewati pembuluh kapiler, oksigen ini dilepaskan ke seluruh bagian tubuh.
Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. dan dalam pembentukan sel darah merah didalam sumsum tulang belakang manusia terdapat beberapa tahap yaitu: Pertama, sel darah merah akan membesar dan berisi esame namun tidak mengandung hemoglobin. Setelah itu, sel darah merah mulai memuat hemoglobin dan kehilangan nukleusnya. Kedua, sel darah merah siap diedarkan melalui sirkulasi darah dan beredar kurang lebih selama 114 – 115 hari. Jadi, lama aktifnya sel darah merah tidak lebih dari 120 hari. Dan yang terakhir sel darah merah akan dihancurkan dan mati. Hemoglobin yang keluar dari sel darah merah yang mati tadi akan terurai menjadi dua zat baru yaitu hematin yang mengandung zat besi. Zat besi ini berguna untuk membentuk eritrosit baru.
Fungsi Sel Darah Merah Ada beberapa fungsi dari sel darah merah didalam tubuh kita antara lain yaitu: Penghantar Oksigen Keseluruh Tubuh Setelah dibentuk, sel darah merah akan menyebar dan akan mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb- oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru- paru.
Penentu Golongan Darah Selain Berfungsi untuk menghantarkan oksigen sel darah merah juga berfungsi dalam pembentukan golong darah pada manusia. Penggolongan ini ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen bernama aglutinogen dalam sel darah merah. Ada dua antigen yang telah dikenali dalam sel darah merah, yaitu antigen A dan antigen B. Jadi, misalnya seseorang akan digolongkan memiliki golongan darah A, jika di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan plasma darahnya memiliki aglutinin β (anti-B).
Menjaga Sistem Kekebaln Tubuh Selain itu, eritrosit juga berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita.Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka Hemoglobin dalam sel darah merah akan mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini biasa disebut membrane sel pathogen. Membantu Pelebaran Pembuluh Darah Sel Darah Merah ini juga memiliki fungsi dan kegunaan dalam pelebaran pembuluh darah yakni sel darah merah akan melepaskan senyawa S-nitrosothiol yakni saat hemoglobin terdeoksigenasi sehingga pembuluh darah pun akan melebar dan akan melancarkan arus darah supaya darah segera menuju ke jaringan tubuh yang kekurangan oksigen.
Struktur Sel darah merah berbentik cakram binokraf dengan diameter sekitar 7,5 mikron, tebal tepi 2 mikron dan bagian tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas membran yang sangat tipis sehingga sangat mudah terjadi diffusi oksigen, karbondioksida dan sitoplasma, tetapi tidak mempunyai inti sel eritrosit tampak bulat, berwarna merah, dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, diebut central parrol yang diameternya sepertiga dari seluruh bagian eritrosit
Kelainan eritrosit Mikrositik Diameter < 6 µ, biasa disertai dengan warna pucat (hipokromia). Pada pemeriksaan sel darah lengkap di dapatkan MCV yang rendah. Sel ini dapat berasal dari fragmentasi eritrosit yang normal. Ditemukan pada : Anemia hemolitik, Anemia megaloblastik, Anemia defesiensi besi, Keracunan tembaga , Anemia sideroblasik, Hemosiderosis pulmoner idiopatik, Anemia akibat penyakit kronik
Makrositik Diameter rata-rata > 8 µ. MCV meningkat dan MCH biasanya tidak berubah. Ditemukan pada : Anemia megaloblastik (Makroovalosit), Anemia aplastik /hipoplastik, Malnutrisi, Anemia pernisiosa, Leukemia, Kehamilan, Penyakit hati menahun, Retikulositosis.
Menurut kelainan ukuran warna Hipokromia Sebagai patokan untuk melihat warna eritrosit yang mengambil warna normal disebut normokromia. Hipokromia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi Hb kurang dari normal sehingga sentral akromia melebar ( >1/2 sel ). Pada hipokromia yang berat lingkaran tepi sel sangat tipis disebut dengan eritrosit berbentuk cincin (anulosit). Hipokromia sering menyertai krositosis. Ditemukan pada : Anemia defesiensi fe, Anemia sideroblastik, Penyakit menahun (mis. Gagal ginjal kronik), Talasemia, Hb- pati (C dan E).
Hiperkromik Hiperkromik adalah eritrosit yang tampak lebih merah /gelap dari warna normal. Keadaan ini kurang mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh penebalan membrane sel dan bukan karena naiknya Hb (Oversaturation). Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak dapat terjadi pada eritrosit normal sehingga true hypercromia tidak dapat terbentuk.
Polikromasia Polikromasia adalah eritrosit yang lebih besar dan lebih biru dari eritrosit normal. Keadaan dimana terdapat beberapa warna di dalam sebuah lapangan sediaan apus. Misalnya ditemukan basophilic dan asidofilic dengan kwantum berbeda-beda karena ada penambahan retikulosit dan defek maturasi eritrosit. Dapat ditemukan pada : Keadaan eritropoesis seperti mielosklerosis,Hemopoesis ekstrameduler, Anemia hemolitik, Anemia pasca perdarahan.
Menurut kelainan bentuk eritrosit Poikilositosis Disebut poikilositosis apabila pada suatu sediaan apus ditemukan bermacam-macam variasi bentuk eritrosit. Ditemukan pada : Anemia yang berat disertai regenerasi aktif eritrosit atau hemopoesis ekstramoduler,Eritropoesis abnormal (Anemia megaloblastik , Leukemia, Mielosklerosis, dan lainnya). Dekstruksi eritrosit di dalam pembuluh darah (Anemia hemolitik)
Sferosit Eritrosit yang berbentuk lebih bulat, lebih kecil dan lebih tebal dari eritrosit normal atau tidak berbentuk bikonkaf tetapi bentuknya sferik dengan tebal 3 µ atau lebih . Diameter biasanya kurang dari 6,5 µ dan kelihatan lebih hiperkromik dan tidak mempunyai sentral akromia.
Elliptosis (Ovalosit) Bentuk sangat bervariasi seperti oval , pensil dan cerutu dengan konsentrasi Hb umumnya tidak menunjukkan hipokromik. Hb berkumpul pada kedua kutub sel. Ditemukan pada Elliptositosis herditer (90 -95% eritrosit berbentuk ellips), Anemia megaloblastik, Anemia hipokromik (gambaran elliptosit tidak >10%), Elliptositosis dapat menyolok pada mielosklerosis.
Sel target ( Mexican Het Cell, Bull’s eye cell) Sel sasaran atau leptosit. Eritrosit berbentuk tipis atau ketebalan kurang dari normal dengan bentuk target ditengah (target like appearance). Ratio permukaan / volume sel akan meningkat. Ditemukan pada Talasemia, Penyakit hati kronik, Hb-pati, Pasca splenektomi.
Stomatosis Sentral akromia eritrosit tidak berbentuk lingkaran tetapi memanjang seperti celah bibir mulut. Jumlahnya biasanya sedikit apabila jumlahnya banyak disebut stomatositosis Ditemukan pada Stomasitosis herediter, Keracunan timah, Alkoholisme akut, Talasemia, Anemia hemolitik.
Sel sabit (Sicklecell;Depanocyte;Cresentcel) Sel seperti ini di dapatkan pada penyakit sel sabit yang homozygote (SS). Untuk mendapatkan eritrosit yang berbentuk sabit, eritrosit di inkubasi dulu dalam keadaan anoxia dengan menggunakan zat reduktor Na2S2O4. Hal ini terutama dilakukan pada penyakit sel sabit heterozigot. Eritrosit berbentuk bulan sabit atau arit. Kadang-kadang bervariasi berupa lanset huruf “L”, ”V” atau “S” dan kedua ujungnya lancip. Terjadi oleh karena gangguan oksigenasi sel. Ditemukan pada : Penyakit-penyakit Hb-pati seperti Hb S dan lain-lain.
Echynocyte (Burr cell, Crenated cell, Cea-urchin cell) Sel ini adalah eritrosit yang kecil atau fragmentosit yang mempunyai duri satu atau lebih banyak (10 -30 buah), berukuran sama tersebar merata pada permukaan sel