Pengantar psikologi bermain Unita Werdi Rahajeng unita@ub.ac.id
play? Apa yang ada dalam bayangan anda ketika ada kata BERMAIN? Bukan hal yang serius untuk dibicarakan atau diteliti...??? Seperti tertawa, humor...??? Aktivitas bermain ada pada setiap masa (fakta bahwa dari jaman dahulu sampai sekarang manusia melakukan aktivitas bermain), ada pada setiap rentang usia (anak-anak sampai dewasa melakukan aktivitas bermain)
Inspirator kajian bermain PLATO filsuf pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain (misal : apel untuk memperlajari aritmatika, miniatur balok agar anak menjadi ahli bangunan kelak) ARISTOTELES bermain sebagai katarsis dan anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan mereka tekuni dewasa nanti
INSPIRATOR KAJIAN BERMAIN Friedrich Wilhelm Froebel (1782–1852) menulis Education of Man Play is the highest phase of child development – there presentation of the inner necessity and impulse. Merancang GIFT alat-alat untuk bermain yang memiliki manfaat praktis untuk mendukung perkembangan pendidikan
Teori bermain dari masa ke masa Teori Klasik ( abad 19 s/d awal abad 20) Teori Kontemporer (setelah tahun 1920)
TEORI KLASIK Teori klasik menekankan pada pentingnya faktor biogenetik dalam bermain. Bermain didefinisikan sebagai mekanisme alami untuk mendukung perkembangan fisik yang optimal atau mencerminkan sejarah evolusi manusia
TEORI KLASIK TEORI PENGGAGAS Surplus Energi Schiller/Spencer Rekreasi Lazarus Rekapitulasi Hall Praktis Groos
Schiller & Spencer Surplus Energy Theory kegiatan bermain dilakukan oleh anak kecil dan anak binatang dengan tingkat evolusi tinggi. Pada binatang dg tingkat evolusi rendah, energi tubuh lebih dimanfaatkan untuk bertahan hidup. Kritik: bermain sebagai suatu insentif bukan kelebihan energi Lazarus Recreation Theory ketika seseorang capek bekerja, bermain dilakukan untuk.memulihkan tenaga sebagai kegiatan rekreatif Kritik : kurang ilmiah
G.Stanley Hall Recapitulation Theory Pengalaman nenek moyang akan tampil dalam bentuk aktivitas permainan anak-anak Karl Groos (1901) Practic Theory bermain sebagai cara alami manusia (instink) untuk menpersiapkan dirinya sendiri untuk bertahan hidup dan menghadapi berbagai tugas dalam masa kehidupan dewasanya.
TEORI-TEORI KONTEPORER PERAN BERMAIN DALAM PERKEMBANGAN ANAK Psikoanalitik Mengatasi pengalaman traumatik, coping terhadap frustasi Kognitif - Piaget Mempraktekkan dan melakukan konsolidasi konsep-konsep serta keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya Kognitif - Vygotsky Memajukan berpikir abstrak, belajar dalam kaitan ZPD, regulasi diri Kognitif- Bruner/ Sutton-Smith Memunculkan fleksibilitas perilaku dan berpikir, imanjinasi dan narasi Arousal Modulation Tetap membuat anak terjaga pada tingkat optimal dengan menambah stimulasi Bateson Memajukan kemampuan untuk memahami berbagai tingkatan makna
Teori Psikoanalisis Bermain merupakan suatu cara yang digunakan anak-anak mengurangi kecemasannya (Freud,1974) Bermain sama seperti lamunan atau fantasi Melalui bermain, anak mengambil peran aktif dan memindahkan perasaan negatif
JEAN PIAGET (1963) Anak akan menciptakan sendiri pengetahuan mereka tentang dunianya melalui proses interaksi, mereka menggunakan informasi yang ia dapat sebelumnya dengan menggabungkan informasi yang baru dengan ketrampilan yang ia sudah kenal dan mereka menguji gagasan pengalaman tersebut dengan gagasan yang baru Ex: Anak yang bermain peran, menggunakan batu ia ibaratkan sebagai telur, ranting sebagai sendok makan dll.
Lev Vygotsky Bermain sebagai cara untuk mendukung ZPD anak Bruner bermain sebagai sarana mengembangkan kreativitas dan fleksibilitas yang penting adalah maknanya bukan hasil akhirnya
Sutton Smith - Transformasi simbolik yang muncul dalam kegiatan bermain khayal memudahkan transformasi simbolik kognitif anak sehingga meningkatkan fleksibilitas mental - Adaptive Variability bermain meingkatkan aktualisasi potensi otak sehingga memerlukan variabilitas Singer Kritik thd Freud coping Kritik thd Piaget bermain sebagai asimilasi Bermain memajukan kecepatan stmulasi emosi menyenangkan
TEORI ARROUSAL MODULATION THEORY (ELLIS) Teori ini menekankan pada bermain sendirian (solitairy) Bermain disebabkan adanya kebutuhan atau dorongan agar sistem saraf pusat tetap berada dalam keadaan terjaga. ex: bila anak mendapatkan mainan baru maka arrousalnya meningkat dan ketika ia mengekplorasi benda itu maka arrousalnya menurun. Bermain sebagai aktivitas mencari rangsangan (stimulus) yang dapat meningkatkan arrousal secara optimal. ex: kalau anak bosan bermain prosotan dari atas ke bawah maka ia berusaha mencari stimulus baru dengan berusaha naik dari prosotannya.
Bateson bermain bersifat paradoksil Tindakan yang dilakukan saat bermain tidak sama dengan yang dimaksudkan dalam kehidupan nyata Saat bermain anak dapat merubah identitas dan merangsang minat dalam berkomunikasi Bermain dipengaruhi konteks
Bermain dan tinjauan neurosain http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED427845.pdf
Definisi bermain Hurlock: Bermain adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan >< bekerja yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil tertentu. James Sully (dalam Tejasaputra): Tertawa adalah tanda dari kegiatan bermain dan tertawa ada di dalam aktivitas sosial yang dilakukan bersama sekelompok teman. Oxford English Dictionary: ada 116 definisi, salah satu: kegiatan yang dilakukan berulang- ulang demi kesenangan. >< bermain tidak semata-mata hanya untuk kesenangan tetapi ada sasaran yang ingin dicapai.
NEXT Huizinga (dalam Monks, dkk.): Bermain merupakan tindakan sukarela yang dilakukan dalam batas-batas tempat dan waktu, berdasarkan aturan yang mengikat tapi diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya sendiri, disertai dengan perasaan tegang dan senang dan dengan pengertian bahwa bermain merupakan sesuatu “yang lain” daripada kehidupan biasa. Schaefer & Reid membedakan pengertian “play” (bermain) dan “games” (permainan).
CIRI KEGIATAN BERMAIN
CIRI KEGIATAN BERMAIN Rubin, Fein, & Vandeberg (1983) : Bermain harus dilandasi motivasi intrinsik Bermain harus dapat dipilih secara bebas Bermain harus menyenangkan/ emosi positif Bermain harus bersifat fleksibel Bermain menekankan pada proses yang berlangsung daripada hasil akhir Mempunyai kualitas pura-pura