SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Advertisements

KOMPONEN KIMIAWI SEL MARHENY LUKITASARI
KOMPONEN KIMIAWI SEL MARHENY LUKITASARI
PROTEIN.
SISTEM PENCERNAAN.
PROTEIN Pembentukan molekul protein Asam amino Protein.
Tanggal : 17 September 2012 Ceramah : 50 menit Diskusi : 50 menit
FUNGSI HATI.
KELOMPOK 3: 1. MILANDO AMARULLAH S 2. GIOVANI PUTRA PS 3. TIARA ANANDA.
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Ekskresi Melalui Kulit
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
FUNGSI HATI.
KIMIA PANGAN.
SIFAT SIFAT DAGING.
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
“SUSU” KOMPOSISI MIKROBIOLOGI SUSU
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
Gelatin.
AIR.
SIFAT FISIK DAN KIMIA KULIT
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
Komposisi Tubuh dan Makanannya
ILMU DAGING.
SISTEM SIRKULASI.
MINERAL (LANJUTAN) Seng sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
PENYAMAKAN KULIT MENTAH (LANJUTAN)
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
Perubahan protein pada proses pengolahan
KARAKTERISTIK PROTEIN
ZAT MAKANAN Terkandung dalam makanan Zat makanan makro
PROTEIN.
Peran penting protein pada organisme hidup
PENGENALAN KIMIA PANGAN Moh. Taufik, STP, MSi. SUBTOPIK 1.Pengenalan Kimia Pangan 2.Komposisi Bahan Pangan 3.Reaksi Kimia dalam Bahan Pangan.
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka Septiawan Novi Zahrani
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
PROTEIN RABIATUL ADAWIYAH,M.Si.,Apt D-III FARMASI
Kelompok 1 : Rahmatul Husna Wiwik Juliandestika
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
KARAKTERISTIK PROTEIN
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SUSU
KULIT / INTEGUMEN.
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. Oleh : M. Ma’ruf Habibi Zat Makanan.
JARINGAN PADA KULIT.
KERUSAKAN BMT Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP AI/BMT.
TUGAS PRESENTASI ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
SUPLEMEN APPLE STEMCELL DENGAN RASA MIXBERRY
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
DASAR NUTRISI TERNAK DAN BAHAN MAKANAN TERNAK
Kegiatan Belajar 1. Klasifikasi Komoditas Hasil Pertanian
Transcript presentasi:

SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan penggunaan bahan kimia.

Proses kimiawi yang terjadi dalam kegiatan penyamakan kulit : pelarutan protein globular, pemisahkan dan penghancurkan epidermis, folikel rambut serta pemisahkan bulu, mempertahankan serabut kolagen, melarutkan serabut elastis, substansi dasar serta penghilangan lemak

Komposisi kimia pada kulit mentah atau segar Proporsi masing-masing zat kimia yang menyusun komponen kulit cukup bervariasi, tergantung dari : jenis ternak, umur, makanan, iklim dan kebiasaan hidup ternak itu sendiri.

Komposisi zat kimia yang menyusun kulit Air 65%, Protein 33%, Mineral 0,5% dan Lemak 2-30%. Komposisi zat kimia tersebut tidaklah konstan, namun sangat tergantung dari macam kulitnya. Penyusun terbanyak adalah komponen air dengan jumlah cukup bervariasi yakni antara 60-70%.

Komponen lemak dalam kulit variasinya justru lebih besar dan menyulitkan sehingga perlu perhatian khusus bagi para penyamak kulit, terutama komponen lemak pada kulit domba dan babi. Jenis lemak yang terdapat pada kulit terdiri atas beberapa macam, diantaranya adalah trigliserida, phospholipid, cholesterol dan lilin (wax). Lemak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak kulit banyak mengandung wax serta ester yang berasal dari asam lemak dengan alkohol. Sel lemak pada korium kulit dan jarigan lemak pada subkutis terutama mengandung trigliserida.

Komponen mineral yang umum terdapat dalam kulit diantaranya adalah garam dari K, Na, Ca dan Mg, phosphat, karbonat, dan klorida. Persentase mineral dalam komponen kulit relatif lebih rendah dengan total mineral hanya berkisar 1%. Karbohidrat dalam kulit berada dalam bentuk glikogen, “gula kulit”, amino-sugar, mucopolisakarida maupun bentuk lainnya.

Protein merupakan kandungan zat kimia penting yang terdapat pada kulit, karena protein tersebut sangat menentukan kualitas produk-produk kulit hasil penyamakan. Kadar protein dalam komponen kulit berada sekitar 80% dari total bahan kering. Komponen protein yang terdapat dalam kulit terdiri atas beberapa macam, namun yang menjadi perhatian para penyamak kulit secara garis besarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu, protein fibrous dan protein globular.

Protein fibrous Protein fibrous terdiri dari : keratin (penyusun utama epidermis, bulu atau rambut maupun wol), kolagen (protein utama pada kulit), retikulin (bersama-sama dengan serabut kolagen, banyak dijumpai di stratum papilare) dan elastin (banyak dijumpai di stratum papilare) yang jumlahnya akan semakin bertambah sesuai dengan pertambahan umur dan sampai saat tertentu pertambahan tersebut akan terhenti.

Protein globular Protein globular, merupakan protein yang berasal dan serum dan disintesis oleh sel dalam jaringan ikat korium. Protein globuler tersusun atas : albumin, globulin (serum darah) dan mucin/mucoid atau mucoprotein (berasal dari sel dan berperan sebagai substansi dasar)

Enzim Selain zat-zat kimia tersebut dijumpai pula enzim, yaitu enzim cathepsin yang dapat menyebabkan terjadinya autolisis apabila kulit mentah atau kulit awetan disimpan pada suhu dan kelembaban yang tinggi. Enzim yang lain berupa enzim dopa oxidase. Oleh aktivitas sinar ultra violet (UV), maka sinar tersebut akan mengubah senyawa tirosin dalam tubuh menjadi senyawa dopa (deoxyphenilalanin) hingga selanjutnya senyawa dopa tersebut akan teroksidasi karena adanya pengaruh dari enzim dopa oxidase tersebut. Hasil akhirnya berupa senyawa melanin, yakni butiran zat berwarna yang terdapat pada kulit. Penampilan warna gelap pada kulit ternak hidup menunjukkan adanya kemungkinan besar disebabkan oleh karena peristiwa tereksposnya kulit tersebut di bawah terik matahari dalam jangka waktu yang lama

Warna kulit berpengaruh terhadap cara pengawetan kulit. Kulit gelap harus mendapat perhatian khusus karena bila diawetkan secara dikeringkan, akan cepat mengubah protein kolagen pada kulit menjadi gelatin atau yang lazim dikenal dengan istilah gelatinisasi.