oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
KESEHATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS
SISTEM MANAJEMEN K3 PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN K.3 MATERI 1
Administrasi Perkantoran
DELLA AMBAR KISTIA FEBRIANA PUSPASARI
Sanitasi dan Keamanan.
Keselamatan Kerja Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Keamanan & Kesehatan Karyawan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nama : Agung Martono Bayu Rachmanto Esti Wulandaru Muna Najat Fadilah Kelompok 9.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan I
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERANCANGAN & PENGELOLAAN TENAGA KERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
RUMAH SEHAT.
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja disusun oleh: farah fadillah ade rismana annisa prima hani lestari (1-b kesmas)
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
PROGRAM K 3 “KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
PRODUKTIVITAS KERJA.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
PSIKOLOGI KESEHATAN : PENYAKIT AKIBAT KERJA
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
Manajemen Sumber Daya Manusia
KESEHATAN KERJA SYAFRIANI, M.Kes.
ASPEK ERGONOMIK KELOMPOK : 1. Noval Azmi 2. Yulizar Ikhsan. F 3. M. Wahyu Setiawan 4. Riki Supriyadi 5. Adi Gilang Wahyu. A 6. Achmad Rinandar. F AMIK.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ERGONOMI.
Stres....
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
H I SYAFRIANI.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
FAKTOR PSIKOLOGI.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA DIATAS KAPAL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
12 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Pemeliharaan Karyawan
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
HALIMA TUSSAKDIYAH, S. Pd KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)
PENGERTIAN Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc.
Kecelakaan kerja.
Kesehatan Lingkungan Industri-Higiene Industri-
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
KONSEP DASAR K3 TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA SMKN 1 CIBARUSAH.
Transcript presentasi:

oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013

Pengantar Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dll) dan yg menjadi pasien dari kesehatan kerja adalah masyarakat pekerjaan dan masyarakat sekitar perusahan tsb Upaya pokok kesehatan kerja ialah pencegahan kecelakaan akibat kerja Perusahaan dapat mencegah timbulnya penyakit2 yg disebabkan oleh limbah produk perusahaan tsb

Kesehatan kerja dalam perusahaan disamping upaya preventif dan promotif, harus dilengkapi pula dgn pelayanan kuratif Dari aspek ekonomi, penyelenggaraan kesehatan kerja sangat menguntungkan perusahaan, utk meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin Tujuan akhir kesehatan kerja adalah utk menciptakan tenaga kerja yg sehat dan produktif

Tujuan utama kesehatan kerja Pencegahan dan pemberantasan penyakit2 dan kecelakaan2 kerja Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar terhindar dari bahaya2 pencemaran Perlindungan masy luas dari bahaya2 yg ditimbulkann oleh produk perusahaan

Perbandingan kesehatan kerja dengan kesehatan masyarakat Kesehatan masyarakat kerja sebagai sasaran utama Kesehatan masyarakat umum sebagai sasaran utama Mengurunsi golongan karyawan yg mudah didekati Mengurusi masyarakat yg kurang mudah dicapai Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan periodik Sulit utk melaksanakan pemeriksaan periodik Yang dihadapi adalah lingkungan kerja Lingkungan umum merupakan masalah pokok Tujuan utama peningkatan produktivitas Tujuan utama ; kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Dibiayai oleh perusahaan atau tenaga kerja Dibiayai oleh pemerintah dan partisipasi masyarakat

1. Beban kerja Setiap pekerjaan membutuhkan kekuatan otot dan pemikiran, menjadi beban bagi yg melakukan Beban baik berupa fisik maupun mental, atau beban sosial Kuli angkut  membutuhkan fisik yg kuat utk membawa barang2 Petugas bea cukai  menanggung beban mental dan sosial Penempatan seorang pekerja harus sesuai dengan beban optimum yg sanggup dilakukan, dipengaruhi oleh pengalaman, keterampilan, motivasi, dll

2. Beban tambahan Disamping beban kerja yg harus dipikul oleh pekerja, kadang2 disertai dengan beban tambahan berupa kondisi atau lingkungan yg tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pekerjaan Disebut mengganggu karena harus diatasi oleh pekerja yg bersangkutan

Faktor beban kerja tambahan Faktor fisik  penerangan/pencahayaan yg tidak cukup, suhu ruangan panas, bising, dll Faktor kimia  bahan2 kimia yg menimbulkan gangguan kerja seperti ; bau gas, asap, debu, dll Faktor biologi  yaitu binatang atau hewan dan tumbuhan yg menyebabkan pandangan mata tidak enak misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dll Faktor fisiologis  peralatan kerja tidak sesuai dgn ukuran tubuh misal meja/kursi yg terlalu pendek/tinggi Faktor sosial-psikologis  suasana kerja yg tdk harmonis misalnya gosip, cemburu sosial, dll

Upaya utk meningkatkan gairah kerja Penerangan/pencahayaan yg cukup Dekorasi warna ditempat kerja Penambahan pendingin ruangan (AC) Bebas serangga (lalat, nyamuk, dll) Penggunaan musik, dll

3. Kemampuan kerja Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan seseorang yg lain, meskipun pendidikan dan pengalaman sama, dan bekerja pada suatu pekerjaan atau tugas yg sama Kapasitas adalah kemampuan yg dibawa dari lahir oleh seseorang yg terbatas Kapasitas kerja dipengaruhi oleh gizi dan kesehatan ibu, genetik, dan lingkungan

Kemampuan kerja umumnya diukur dari keterampilannya dalam melaksanakan pekerjaan Semakin tinggi keterampilan, semakin efisiensi badan (anggota badan), tenaga dan fikiran (mentalnya dalam melaksanakan pekerjaan Penggunaan tenaga dan mental atau jiwa yg efisien, berarti beban kerjanya relatif rendah Dari beberapa laporan, pekerja yg memiliki keterampilan tinggi memiliki angka sakit yg lebih rendah dibandingkan pekerja yg keterampilannya rendah

Faktor fisik dalam kesehatan kerja Lingkungan kerja dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial Kedua hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan kerja

1. Kebisingan Bunyi yg ditangkap melalui telinga merupakan bagian dari kerja misal bunyi telepon, bunyi mesin cetak, dll Sebagian bunyi menyebabkan tidak nyaman misal teriakan orang, bunyi mesin diesel yg melebihi ambang batas pendengaran Bunyi yg tidak diinginkan/kehendaki yg disebut bising atau kebisingan Kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan, menyebabkan kerusakan indra pendengar hingga tuli Kebisingan dapat mengganggu komunikasi Kebisingan terus menerus dapat mengganggu konsentrasi pekerja, cenderung membuat kesalahan, produktivitas kerja menurun

2. Penerangan atau pencahayaan Penerangan yg kurang di lingkungan kerja menimbulkan kesan kotor, menghindarkan dari kesalahan bekerja Kurangnya penerangan menyebabkan kelelahan fisik dan mental ; sakit kepala (pusing-pusing), menurunnya kemampuan intelektual, menurunnya konsentrasi dan kecepatan berfikir

3. Bau-bauan Bau-bauan kaitannya dgn kesehatan kerja adalah bau-bauan yg tidak enak di lingkungan kerja dan mengganggu kenyamanan kerja Juga menggangu kesehatan dan produktivitas kerja Pengukuran tingkat bau masih bersifat subjektif Ketajaman penciuman seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis sewaktu2 misal ; emosi, tegangan, ingatan, dll

Ergonomi Ergonomi adalah ilmu penyesuaian peralatan dan perlengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mancapai kesehatan tenaga kerja dan produktivitas kerja yg optimal Tujuan dari ergonomi adalah utk menciptakan suatu kombinasi yg paling serasi antara sub-sistem peralatan kerja dgn manusia sebagai tenaga kerja

Misi pokok ergonomi Penyesuaian antara peralatan kerja dgn kondisi tenaga kerja yg digunakan Apabila peralatan kerja dan manusia (tenaga kerja) sudah cocok maka kelelahan dapat dicegah dan hasilnya lebih efisien

Psikologi kerja Setiap pekerjaan akan menimbulkan reaksi psikologis Reaksi dapat bersifat pisitif  senang, bergairah, merasa sejahtera Reaksi negatif  bosan, acuh, tidak bergairah Banyak faktor yg membuat reaksi negatif, diantaranya tidak cocok dgn pekerjaan, kurangnya insentif, lingkungan kerja tdk menyenangkan, dll

Cara ergonomis yg sesuai dgn teori psikologis Memberikan pengarahan dan pelatihan ttg tugas sebelum melaksanakan tugasnya Memberikan uraian tugas tertulis yg jelas Melengkapi karyawan/pekerja dgn peralatan yg sesuai/cocok dgn ukurannya Menciptakan lingkungan kerja yg nyaman dan aman

Faktor yg menjadi penyebab stres Faktor internal, dari dalam diri sendiri misal ; kurang percaya diri, kurangnya kemampuan atau keterampilan dlm melakukan pekerjaan,dll Faktor eksternal yaitu lingkungan kerja mencakup lingkungan fisik dan sosial

Kecelakaan kerja Kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yg berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan (Sumakmur, 1989)

Penyebab kecelakaan kerja Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia), yg tidak memenuhi keselamatan, misal ; kecerobohan, mengantuk, kelelahan, dll Kondisi2 lingkungan pekerjaan yg tidak aman (unsafety condition), misal ; lantai licin, pencahayaan kurang, dll

Klasifikasi penggolongan kecelakaan kerja menurut organisasi perburuhan internasional (ILO) Klasifikasi menurut jenis kecelakaan  terjatuh, tertimpa benda, terjepit, dll Klasifikasi menurut penyebab  mesin, alat angkut, lingkungan kerja, dll Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan  patah tulang keseleo, salah urat, luka bakar, gegar dan remuk, dll Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh  kepala, leher, tangan, dll