PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA ADSORPSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA ADSORPSI Merupakan Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Limbah Cair PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA ADSORPSI  Pembimbing : Prof. Dr. Bastian Arifin. M.Sc. IRMAYANI 1509200090007 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA BIDANG TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN DARUSSALAM-BANDA ACEH 2016

PENDAHULUAN Salah satu teknik yang paling menjanjikan karena mudah untuk dilakukan, memiliki kapasitas yang tinggi dan kinetik yang cepat. Oleh karena itu penerapannya menjadi lebih luas. Adsorpsi ADSORPSI

Adsorpsi pertama kali diperkenalkan oleh Keyser tahun 1881. TINJAUAN PUSTAKA Adsorpsi pertama kali diperkenalkan oleh Keyser tahun 1881. Adsorpsi adalah proses yang terjadi ketika fluida (cairan maupun gas) terikat kepada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan tipis) pada permukaan padatan tersebut. (Lakherwal, 2014) ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA PROSES ADSORPSI Padatan berpori (pores) yang menghisap (adsorp) dan melepaskan (desorp) suatu fluida disebut adsorben. Molekul fluida yang dihisap tetapi tidak melekat ke permukaan adsorben disebut adsorptive. Fluida yang melekat ke permukaan adsorben disebut adsorbate. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Adsorpsi Fisika (physisorption) : Gaya yang mengikat adsorbat oleh adsorben adalah gaya Van der Waals. Contoh: Karbon aktif Klasifikasi Adsorpsi Adsorpsi Kimia (chemisorption) : Interaksi adsorbat dengan adsorben melalui pembentukan ikatan kimia Contoh : Ion Exchange ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA ADSORPSI Fisika Terjadi reaksi van der waals Molekul teradsorsi dan mempertahankan identitasnya Reversible Tidak butuh energi aktivasi Multilayer Kimia Ada ikatan kimia Molekul yang teradsorpsi hilang identitasnya Irreversible Butuh energi aktivasi Monolayer ADSORPSI

Faktor yang mempengaruhi adsorpsi Konsentrasi Ion Logam Ukuran Partikel Faktor yang mempengaruhi adsorpsi Suhu pH Waktu Kontak ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Adsorben Adsorben adalah zat penyerap berupa bahan padat dengan luas permukaan yang sangat besar. (Handayani dan Sulistiyono, 2009) Syarat-syarat adsorben yang baik: 1. Daya serap tinggi 2. Luas permukaan besar. 3. Tidak larut dalam zat yang akan diadsorpsi. 4. Tidak terjadi reaksi kimia dengan zat yang akan dimurnikan. 5. Dapat diregenerasi dengan mudah. 6. Tidak meninggalkan residu berupa gas yang berbau. 7. Harga murah dan mudah didapat. (Richardson dkk., 2002) ADSORPSI

BEBERAPA JENIS ADSORBEN YANG SERING DIGUNAKAN ADALAH : TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik jenis adsorben komersial yang sering digunakan untuk proses adsorpsi ditandai dengan luas pori yang besar mencapai 100 sampai 2000 m2/g (Geankoplis, 1993). BEBERAPA JENIS ADSORBEN YANG SERING DIGUNAKAN ADALAH : 1. Karbon aktif/ arang aktif/ norit 2. Silika gel 3. Zeolit 4. Polimer sintetik atau resin ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA 1. KARBON AKTIF Karbon yang sudah diaktifkan sehingga permukaannya menjadi lebih luas dan pori-porinya terbuka sehingga memiliki daya serap tinggi. (Sembiring dan Sinaga, 2003) 1. KARBON AKTIF ADSORPSI

KOMPOSISI KARBON AKTIF ADALAH : TINJAUAN PUSTAKA Rongga atau pori karbon dibersihkan dari senyawa lain atau kotoran sehingga permukaannya menjadi luas dan memiliki daya adsorpsi terhadap cairan atau gas. KOMPOSISI KARBON AKTIF ADALAH : 1. Karbon (C) 2. Hidrogen (H) 3. Senyawa organik 4. Senyawa anorganik (abu) ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Agen penyerap (Aydin dkk., 2008) Manfaat Karbon Aktif Katalis dan penyimpan gas (Dilek, 2014) Proses produksi air minum dan penanganan limbah (Wu, 2004). ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Karbon Aktif banyak dimanfaatkan dalam industri seperti terlihat pada tabel. ADSORPSI

Memiliki daya adsorpsi yang tinggi disebabkan banyaknya pori. TINJAUAN PUSTAKA Memiliki daya adsorpsi yang tinggi disebabkan banyaknya pori. Klasifikasi ukuran pori : ADSORPSI

PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF TINJAUAN PUSTAKA 1. PROSES DEHIDRASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF Proses penghilangan air pada bahan baku. Bahan baku dipanaskan hingga temperatur 170°C. ADSORPSI

PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF TINJAUAN PUSTAKA 2. PROSES KARBONISASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF Proses pembakaran bahan baku dengan menggunakan udara terbatas dengan temperatur udara antara 300oC sampai 900oC sesuai dengan kekerasan bahan baku yang digunakan. Terjadi pemutusan ikatan karbon sehingga senyawa-senyawa volatil menguap dan meninggalkan ruang-ruang kosong (pori-pori). ADSORPSI

PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF TINJAUAN PUSTAKA 3. PROSES AKTIVASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF Proses untuk membuka pori-pori karbon agar menjadi lebih luas (misalnya dari 2 m2/g menjadi 300-2000 m2/g). AKTIVASI FISIKA AKTIVASI KIMIA ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA AKTIVASI FISIKA 1. Fase pembentukan pori Terjadi pada saat pengarangan bahan baku pada suhu 400-600oC. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA AKTIVASI FISIKA 2. Fase pengaktifan pori Mengalirkan gas pengoksida pada suhu 800-1000 oC. AKTIVASI FISIKA Untuk membersihkan karbon dari hasil pemecahan senyawa karbon yang kembali mengembun. ADSORPSI

PEMBAHASAN AKTIVASI FISIKA Metode aktivasi secara fisika antara lain dengan menggunakan uap air, gas karbon dioksida, oksigen, nitrogen dan argon. AKTIVASI FISIKA Gas-gas tersebut berfungsi untuk mengembangkan struktur rongga yang ada pada arang sehingga memperluas permukaannya, menghilangkan konstituen yang mudah menguap dan membuang produksi tar atau hidrokarbon-hidrokarbon pengotor pada arang. ADSORPSI

CONTOH AKTIVASI FISIKA PEMBAHASAN Penelitian Erlina (2015) aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas Argon pada tungku. Perlakuan panas pada karbon dalam suasana inert dapat menghilangkan kelompok oksida permukaan tersebut sehingga pori yang terbentuk semakin banyak. CONTOH AKTIVASI FISIKA Warna lebih hitam dari pada karbon aktif yang hanya diaktivasi kimia saja. Serbuk karbon aktif yang didapat semakin halus. Hal ini menunjukkan bahwa pada aktivasi fisika terdapat pemecahan kembali rantai karbon yang masih tersisa. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA AKTIVASI KIMIA Fase pengaktifan Proses aktivasi kimia dengan menggunakan bahan-bahan kimia atau reagen pengaktif. Bahan aktif masuk di antara pelat kristalit karbon sehingga terjadi pengikisan permukaan kristalit dan permukaan karbon menjadi terbuka. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA ZAT AKTIVATOR CaCl2, Ca(OH)2, NaCl, MgCl2, HNO3, HCl, Ca3(PO4)2, H3PO4, ZnCl2, NaOH, dll. ZAT AKTIVATOR Semua bahan aktif ini umumnya bersifat sebagai pengikat air ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA CONTOH AKTIVASI KIMIA Penelitian Erlina (2015) dilakukan dengan merendam karbon pada larutan KOH selama 24 jam. Dari gambar terlihat bahwa larutan KOH hasil rendaman berwarna cokelat kehitaman. CONTOH AKTIVASI KIMIA Hal ini dikarenakan larutan KOH bersifat basa kuat yang korosif sehingga menghasilkan banyak abu yang terlepas dari arang. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Taroci Nailasa, dkk (2013) melakukan penelitian mengenai pemanfaatan arang aktif biji kapuk sebagai adsorben limbah cair tahu. HCl Kadar air setelah diaktivasi sebesar 0.48%, kadar abu 5.0%, dan luas permukaan 23.711 m2 /gr. HCl bersifat korosif dan merupakan salah satu aktivator yang baik karena bersifat efektif dalam menghasilkan karbon aktif dengan daya serap yang tinggi. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Rika Deprianti (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh waktu aktivasi dalam aktivator kimia H3PO4 dan NaOH terhadap kualitas karbon aktif dari cangkang kopi. NaOh Kadar air didapat 2.5%, kadar abu 7.6%, kadar zat terbang 16.29%, kadar karbon terikat 73.61%, yang sesuai dengan syarat mutu dari karbon aktif Penggunaan aktivator NaOH ini selain dapat mengikat air, aktivator ini juga termasuk zat kimia yang harganya terjangkau dan mudah didapat. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Haika Rahmah Ramadhona (2011) melakukan penelitian dengan menggunakan aktivator NaCl mengenai pengaruh konsentrasi aktivator terhadap kualitas karbon aktif dari bambu. NaCl NaCl mampu berfungsi sebagai zat dehidrat pada karbon aktif yang dihasilkan, tidak beracun, harganya sangat terjangkau dan aman terhadap lingkungan sehingga limbah yang dihasilkan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA 2. SILIKA GEL Gel (dari bahasa Latin gelu yaitu membeku, dingin, es atau gelatus) 2. SILIKA GEL Campuran koloid antara dua zat berbeda fase, yaitu padat dan cair. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA SILIKA GEL Butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat berpori, dibuat dari natrium silikat. SILIKA GEL Merupakan mineral alami yang dimurnikan dan memiliki afinitas yang kuat untuk molekul air. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA FUNGSI SILIKA GEL Sebagai pengering atau pencegah terbentuknya kelembaban yang berlebihan. FUNGSI SILIKA GEL Digunakan untuk menjaga kelembaban makanan, obat-obatan, bahan sensitif, elektronik dan film. Pada paket Silika Gel biasanya tertera peringatan untuk tidak dimakan isinya. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Hidrogel yaitu silika gel yang pori-porinya terisi oleh air. SILIKA GEL Serogel yaitu silika gel kering yang dihasilkan dengan mengeringkan air dalam pori-pori melalui proses evaporasi. Aerogel yaitu silika gel yang dihasilkan dengan mengeringkan fase air dalam pori-pori melalui ekstraksi superkritikal. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA Silika (SiO2) 3. ZEOLIT Alumina (Al2O3) ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA ZEOLIT Material yang efektif digunakan sebagai adsorben. ZEOLIT Luas permukaan yang besar Penyerapan yang tinggi Murah Mudah didapat ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA 4. resin Senyawa anorganik yang memiliki kemampuan untuk menyerap ion yang tidak diinginkan dari suatu larutan dan mengganti ion tersebut dengan ion hidrogen (H+) atau dengan ion hidroksil (OH–). Kedua ion tersebut dapat bergabung dan membentuk air murni (H2O). 4. resin ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA resin Banyak digunakan dalam proses pengolahan air skala industri untuk menghasilkan air bebas mineral (demineralized water). resin Apabila resin penukar ion telah digunakan dalam waktu yang lama, maka kualitas resin tersebut juga akan menurun. Penyebab utamanya adalah adanya degradasi kimiawi terhadap molukul resin penukar ion. ADSORPSI

TINJAUAN PUSTAKA JENIS ADSORBEN LAIN Fuller earth, yaitu sejenis tanah liat alam yang merupakan mineral alam dan mengandung aluminium silikat, magnesium silikat. Activated clay, sejenis bentonit atau tanah liat. JENIS ADSORBEN LAIN Alumina, yang membentuk senyawa alumina oksida hidrat. Bouksit, yang membentuk senyawa alumina hidrat. Berbagai jenis biomassa. Bone-char, berbentuk arang yang telah dikeringkan. Decolorizing carbon, campuran antara bahan-bahan alam dengan campuran senyawa organic dan anorganik seperti CaCl2. ADSORPSI

Kapasitas Adsorpsi Banyaknya jumlah logam yang teradsorpsi. 𝑄= 𝐶𝑖−𝐶𝑒 .𝑉 𝑊 Dimana: Q = Kadar logam yang teradsorpsi (mg/g) V = Volume larutan (L) Ci = Konsentrasi awal logam dalam larutan (mg/L) Ce = Konsentrasi akhir logam dalam larutan (mg/L) W = Berat/massa adsorben yang digunakan (g) ADSORPSI

Dengan menggunakan kulit almond kapasitas adsorpsi sebesar 1,33 mg/g. Perbandingan kapasitas adsorpsi pada penelitian dengan bahan baku yang berbeda Penelitian kapasitas adsorpsi dari adsorben dengan bahan baku dari kulit almond dan kulit apricot yang dipergunakan untuk menghilangkan zat warna (methylene blue) . Aygun, dkk (2003) Dengan menggunakan kulit almond kapasitas adsorpsi sebesar 1,33 mg/g. Dengan menggunakan kulit apricot kapasitas adsorpsi sebesar 4,11 mg/g. ADSORPSI

Dengan aktivator HCl kapasitas adsorpsi sebesar 12,50 mg/g. Perbandingan kapasitas adsorpsi pada penelitian dengan aktivator yang berbeda Penelitian kapasitas adsorpsi dari adsorben dengan bahan baku dari ampas tebu yang dipergunakan untuk menghilangkan ion Cd(II). Velazquez, dkk (2013) Dengan aktivator HCl kapasitas adsorpsi sebesar 12,50 mg/g. Dengan aktivator HNO3 kapasitas adsorpsi sebesar 13,50 mg/g. Dengan aktivator NaOH kapasitas adsorpsi sebesar 18,32 mg/g. ADSORPSI

Efisiensi Adsorpsi Banyaknya jumlah larutan yang terserap dibagi dengan jumlah larutan sebelum terserap %𝐸= 𝐶 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐶 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝐶 𝑎𝑤𝑎𝑙 ×100% Dimana: % E = Efisiensi adsorpsi (%) Cawal = Konsentrasi awal logam dalam larutan (mg/L) Cakhir = Konsentrasi akhir logam dalam larutan (mg/L) ADSORPSI

Kinetika Adsorpsi Kecepatan perpindahan adsorbat dari larutan ke adsorben. Persamaan Orde Satu 𝑞 𝑡 = 𝑞 𝑒 (1− 𝑒 −𝑘 1 𝑡 ) 𝑡 𝑞 𝑡 = 1 𝑘 2 𝑞 𝑒 2 + 𝑡 𝑞 𝑒 Dimana: qt = Kapasitas adsorpsi pada waktu t (mg/g) qe = Kapasitas adsorpsi pada saat equilibrium (mg/g) k1 = Konstanta kecepatan orde satu (1/min) k2 = Konstanta kecepatan orde dua (g/mg.min) ADSORPSI

Isoterm adsorpsi Model isoterm langmuir Kapasitas adsorpsi maksimum terjadi akibat adanya lapisan tunggal (monolayer) adsorbat pada permukaan adsorben. 𝐶𝑒 𝑞𝑒 = 1 𝑄𝒐 𝑏 + 𝐶𝑒 𝑄 0 Dimana: qe = jumlah adsorbat yang terserap Qo = penyerapan maksimum pada permukaan padatan b = konstanta langmuir Ce = konsentrasi pada kesetimbangan (Muslim dkk., 2015) ADSORPSI

Model isoterm freundlich Digunakan pada adsorpsi fisika, proses reversible dan multilayer qe = KF Ce1/n Dimana: qe = jumlah adsorban yang terserap KF = Kanstanta Freundlich Ce = konsentrasi pada kesetimbangan n = eksponential Freundlich. (Dada dkk., 2012) ADSORPSI

Berikut ini beberapa aplikasi adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif : 1. Menjernihkan asap cair yang didapatkan dari kondensasi asap hasil samping pirolisis, menjernihkan limbah berwarna dan air limbah. Karbon aktif yang dihasilkan akan diuji kualitasnya dan dibandingkan dengan karbon aktif kualitas SNI. ADSORPSI

METODOLOGI Tempurung Kelapa BAHAN CaCl2 ZnCl2 ADSORPSI

METODOLOGI CARA ANALISIS PENGUJIAN FISIKA Kadar Air Kadar Zat Menguap PENGUJIAN KIMIA Kadar Abu Kadar Karbon Terikat DAYA SERAP KARBON AKTIF ADSORPSI

PEMBAHASAN Menjernihkan asap cair Menjernihkan air berwarna Karbon aktif dari tempurung kelapa Menjernihkan asap cair Menjernihkan air berwarna Menjernihkan air limbah CaCl2 AKTIVASI ZnCl2 ADSORPSI

PEMBAHASAN Hubungan antara variasi lama perendaman dalam CaCl2 dan ZnCl2, lama pengovenan dengan hasil karbon aktif No. Bahan Perendaman Lama (jam) Hasil Arang aktif (%) pada pengovenan110oC dan Lama Pengovenan (jam) 1 3 CaCl2 ZnCl2 12 98 97 2 16 99 96 18 4 20 5 22 6 24 7 28 ADSORPSI

PEMBAHASAN Hasil karbon aktif dari perendaman dengan variasi bahan perendam dan suhu pengovenan pada 110oC untuk waktu 1 dan 3 jam tidak berpengaruh karena hanya mampu menguapkan sebagian airnya saja Pada suhu pemanasan 200°C air yang terkandung dalam bahan baku baru keluar menjadi uap. Jadi pengovenan pada 110oC belum mampu membuka dan memperluas pori-pori. ADSORPSI

PEMBAHASAN Pengujian Mutu Karbon Aktif (Sumber SII No.0258 -79) No Suhu (°C) Massa karbon aktif setelah aktivasi (%) Kadar air (%) Kadar abu Bil. Iodin mg/gr)gr 1 110 96,00 7,8 1,00 138,4 2 500 51,82 4,3 0,23 428,71 3 600 51,26 3,2 0,25 460,30 4 700 36,10 2,9 0,36 517,00 5 800 29,93 1,3 0,61 580,00 (Sumber SII No.0258 -79) ADSORPSI

PEMBAHASAN Hubungan antara Suhu pengovenan dengan Massa Karbon Aktif Variasi suhu pengovenan sangat berpengaruh terhadap massa karbon aktif yang dihasilkan. Penurunan massa linier dengan kenaikan suhu pengovenan. ADSORPSI

PEMBAHASAN Hubungan antara Suhu pengovenan dengan Bilangan Iod Kenaikan suhu pengovenan sangat mempengaruhi bilangan Iod atau kualitas karbon aktif. ADSORPSI

PEMBAHASAN SUHU PENGOVENAN Semakin tinggi suhu pengovenan maka akan semakin banyak pori-pori yang terbuka sehingga luasnya bertambah. SUHU PENGOVENAN Zat-zat seperti air dan kandungan volatil lainnya akan keluar sehingga mengakibatkan berat karbon aktif akan menyusut cukup banyak pada suhu 800oC sampai sekitar 70% nya. ADSORPSI

PEMBAHASAN BILANGAN IOD Semakin tinggi nilai angka iod maka semakin besar pula daya adsorpsi dari adsorben. BILANGAN IOD Jika bilangan Iodin semakin bertambah, maka daya serap terhadap Iod semakin besar dengan kenaikan suhu, ini berarti bahwa kualitas karbon aktif akan semakin baik dalam penyerapan warna. ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan Asap Cair dengan Kolom Karbon Aktif Dari penjernihan asap cair hasil pirolisis yang berwarna coklat keruh pengaruh karbon aktif adalah pada pengurangan bau yang sangat menyengat dan penurunan pH. Pengujian karbon aktif pada asap cair hasil pirolisis Parameter Dengan karbon aktif Tanpa karbon aktif Warna Bau pH tambah keruh bau asap berkurang 4 - 4,5 keruh/kecoklatan bau asap menyengat 2,6 ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan Asap Cair dengan Kolom Karbon Aktif Penggunaan karbon aktif pada asap cair hasil destilasi untuk menurunkan benzopyrene dan bau menyengat. Proses penyaringan dengan zeolit untuk benzopyrene serta tar yang masih terdapat dalam asap cair. ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan air berwarna Pengujian karbon aktif pada air berwarna Parameter Dengan karbon aktif Tanpa karbon aktif Warna pH Jernih 7,1 Hijau 6,8 ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan air berwarna Air menjadi jernih dan tidak berbau karena terserapnya kandungan zat organik, zat besi atau logam dalam air oleh pori-pori karbon aktif. ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan air limbah Air yang dipakai adalah air keruh yang bersumber dari aliran air lahan gambut yang tercemar oleh limbah rumah tangga masyarakat yang tidak memenuhi standar air bersih. Pengujian karbon aktif pada air keruh Parameter Dengan karbon aktif Tanpa karbon aktif Warna Bau pH Jernih Tidak berbau 7,0-7,5 Keruh/kecoklatan Berbau 5,6 ADSORPSI

PEMBAHASAN Penjernihan air limbah Air menjadi jernih karena terserapnya kandungan zat organik, zat besi atau logam dalam air oleh pori-pori karbon aktif. Peningkatan nilai pH dapat disebabkan adanya kation dalam karbon aktif yang terlarut dalam air. ADSORPSI

Penyerapan Sulfur oleh Sponge Iron Vessel 2. Penyerapan Sulfur oleh Sponge Iron Vessel PT. Pupuk Iskandar Muda menggunakan bahan baku gas alam yang berasal di PT. EXXON mobil untuk memproduksi pupuk urea. Gas alam ini memiliki komposisi utama gas metana juga mengandung beberapa unsur yang tidak diinginkan (impurities) yaitu hidrokarbon fraksi berat, air, sulfur dalam bentuk senyawa anorganik dan senyawa organik, merkuri dan karbondioksida. Zat pengotor ini harus dipisahkan terlebih dahulu di seksi feed treating (persiapan umpan baku) sebelum gas alam dikirim ke seksi reforming. ADSORPSI

PENDAHULUAN Akan menumpuk di dalam unggun katalis sehingga reaksi pembakaran gas umpan tidak berjalan sempurna dan membentuk deposit karbon pada katalis dan tube sulfur Sponge iron vessel sebagai unit pemisah sulfur sebelum gas umpan masuk ke unit reformer. ADSORPSI

PENDAHULUAN SPONGE IRON Serbuk kayu yang berbentuk chip yang telah dijenuhkan dengan ferri (III) oksida. SPONGE IRON Sponge Iron memiliki porous yang sangat halus dari besi yang dibuat dengan cara mereduksi (oxigen removal) besi oksida pada temperatur tepat di bawah titik leleh dari besi disebut Direct Reduce Iron (DRI). ADSORPSI

PENDAHULUAN Kelembaban pH Temperatur SPONGE IRON Bergantung pada beberapa faktor antara lain : SPONGE IRON Kelembaban pH Temperatur ADSORPSI

METODOLOGI Gas Alam BAHAN Sponge Iron (Fe2O3) ADSORPSI

METODOLOGI METODE MENGHILANGKAN SULFUR Penyerapan terjadi pada permukaan adsorben saat terjadinya kontak antara gas dengan padatan, sehingga terjadi reaksi : ADSORPSI

METODOLOGI ADSORPSI

METODOLOGI ADSORPSI

METODOLOGI Ferro sulfat akan beraksi dengan air yang terbentuk dari reaksi penyerapan sulfur pada kondisi asam. Hal ini menyebabkan kondisi dalam vessel semakin asam. Untuk menjaga kelembahan sponge iron dan menjaga pH tetap berkisar antara 7,5-9 dilakukan penambahan soda ash (Na2CO3). ADSORPSI

PEMBAHASAN Adsorpsi dengan Sponge Iron Gas alam sebagai bahan baku proses dialirkan ke dalam Desulfurizer yang berisikan Sponge Iron yang berfungsi menyerap sulfur dalam gas alam. Umur operasinya diperkirakan 90 hari untuk kandungan H2S di dalam gas alam maksimum 80 ppm dan keluar dari Desulfurizer diharapkan menjadi 5 ppm. ADSORPSI

PEMBAHASAN PERHITUNGAN ADSORPSI

PEMBAHASAN PERHITUNGAN ADSORPSI

PEMBAHASAN PERHITUNGAN ADSORPSI

DATA SULFUR PICK UP SPONGE IRON VESSEL PEMBAHASAN DATA SULFUR PICK UP SPONGE IRON VESSEL ADSORPSI

PEMBAHASAN Pada tabel di atas dapat dilihat sponge iron vessel telah dioperasikan dengan baik. pH berkisar 7,5-8. Pada life time tertentu sponge iron mengalami kondisi dry (dehidrasi) sehingga mempengaruhi kapasitas penyerapan. Sponge iron mampu bekerja lebih dari life timenya yaitu 144 hari dengan efisiensi penyerapan 232,6%. ADSORPSI

3. Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich pada proses penyerapan ion logam Chrom (VI) oleh Zeolit Metode yang digunakan untuk mengukur proses adsorpsi logam Chrom(VI) adalah metode Spektroskopi Serapan Atom (AAS). Hasil pengukuran dari AAS kemudian dianalisis lebih lanjut berdasarkan rumus empiris dari persamaan Langmuir dan Freundlich. ADSORPSI

METODOLOGI Karena zeolit tersebut terbukti memiliki kualitas bagus Zeolit yang dipilih adalah zeolit warna hijau yang diambil dari beberapa titik penambangan. 1. Penyiapan Zeolit Karena zeolit tersebut terbukti memiliki kualitas bagus ADSORPSI

METODOLOGI Dilakukan dengan pemanasan/ aktivasi sehingga molekul air dapat keluar untuk menciptakan rongga antar molekul. 2. Preparasi Zeolit Pemanasan dilakukan pada suhu sekitar 150°C dan ukuran butiran sampel zeolit 50 mesh. ADSORPSI

METODOLOGI 3. Pengukuran dengan AAS Pembuatan larutan ion logam chrom VI dalam berbagai konsentrasi yaitu 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. 3. Pengukuran dengan AAS Ditambahkan dengan zeolit sebanyak 0,5 gram dan diaduk dengan stirer selama 30 menit, kemudian disaring dan filtrat kemudian diukur dengan alat AAS. ADSORPSI

METODOLOGI 4. Pembuatan Grafik Dilakukan perhitungan dan memplotkan pada grafik dan akan diperoleh puncak-puncak data. 4. Pembuatan Grafik Dari gambar grafik tersebut selanjutnya diperoleh garis ekstrapolasi berupa garis lurus dengan persamaan Freundlich dan Langmuir. ADSORPSI

PEMBAHASAN Jumlah Ion Chrom (VI) yang teradsorpsi oleh zeolit pada beberapa konsentrasi variasi ADSORPSI

PEMBAHASAN Massa terbesar dari ion logam chrom teradsorpsi oleh zeolit adalah pada konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 7,71 mg ion logam chrom yang terserap oleh 1 gram zeolit. ADSORPSI

PEMBAHASAN Perhitungan harga x/m, Ce/(x/m), log (x/m) dan log Ce ADSORPSI

PEMBAHASAN Persamaan adsorpsi isoterm Freundlich dari log (x/m) versus log Ce ADSORPSI

PEMBAHASAN Persamaan adsorpsi isoterm Langmuir dari Ce/(x/m) versus Ce

PEMBAHASAN Persamaan Freundlich log (x/m) = 1,0739log Ce – 0,4084 R2 = 0,999 Persamaan Freundlich Model persamaan Freundlich mengasumsikan bahwa terdapat lebih dari satu lapisan permukaan (multilayer) dan sisi bersifat heterogen. ADSORPSI

PEMBAHASAN Persamaan Langmuir Ce/(x/m) = -0,0181Ce + 2,3626 R2 = 0,9999 Persamaan Langmuir Dihitung berdasarkan persamaan adsorpsi Langmuir karena dilakukan terhadap lapisan tunggal zat yang teradsorpsi dari ion logam chrom (VI) pada setiap permukaan zeolit dalam satuan mg ion logam chrom yang teradsorp/gram zeolit. ADSORPSI

PEMBAHASAN Harga konstanta Langmuir dan Freundlich Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daya adsorpsi maksimum adalah 52,25 mg /gram. ADSORPSI

KESIMPULAN 1. Adsorpsi merupakan salah satu metode yang efektif untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Adsorpsi bergantung pada kemampuan permukaan adsorben untuk menarik molekul gas, uap atau cairan. 2. Beberapa jenis adsorben yang sering digunakan adalah karbon aktif, silika gel, zeolit, polimer sintetik atau resin, biomassa, dll. 3. Karbon aktif adalah karbon yang telah mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimianya karena dilakukan perlakuan aktivasi. 4. Aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap karbon yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon. 5. Yang mempengaruhi daya serap karbon aktif adalah: sifat adsorben, sifat serapan, temperatur, pH dan waktu kontak. 6. Suhu aktivasi mempengaruhi kualitas karbon aktif yang terbentuk. ADSORPSI

DAFTAR PUSTAKA Arifin. B., 2002, Adsorpsi Merkuri Dalam Air Oleh Partikel Kayu, Disertasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Dada, A. O., Olalekan, A. P., Olatunya, A. M., Dada, O. (2012), Langmuir, Freundlich, Temkin and Dubinin–Radushkevich Isotherms Studies of Equilibrium Sorption of Zn2+ Unto Phosphoric Acid Modified Rice Husk, IOSR Journal of Applied Chemistry (IOSR-JAC), ISSN: 2278-5736. Volume 3, Issue 1(Nov. – Dec. 2012), PP 38-45, www.iosrjournals.org. Dilek, A. (2014), Production and Characterization of Activated Carbon from Sour Cherry Stones by Zinc Chloride, Fuel, 115: 804-811.   Erlina, Umiatin, Budi E. (2015), Pengaruh Konsentrasi Larutan Koh Pada Karbon Aktif Tempurung Kelapa Untuk Adsorpsi Logam Cu, Prosiding Seminar Nasional Fisika, ISSN: 2339-0654, Volume 4 (2015), Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Geankoplis, C. J. (1993), Transport Processes and Unit Operation. Third Edition, Allyn and Bacon, Inc., Boston. ADSORPSI

DAFTAR PUSTAKA Ginanjar Almuhandis, Struktur Dasar dan Degradasi Resin Penukar Ion (2013). Handayani M., Sulistiyono E., (2009), Uji Persamaan Langmuir Dan Freundlich Pada Penyerapan Limbah Chrom (Vi) Oleh Zeolit, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI. L.H. Velazquez-Jimenez, A. Pavlick, J.R. Rangel-Mendez, Chemical characterization of raw and treated agave bagasse and its potential as adsorbent of metal cations from water, Ind. Crop. Prod. 43 (2013) 200–206.   Meilita Taryana, Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya), Skripsi Jurusan Teknik Industri, FT-USU, (2002) Muslim A., Zulfian, Ismayanda M.H., Devrina E., Fahmi H. (2015), Adsorption Of Cu(II). From The Aqueous Solution By Chemical Activated Adsorbent Of Areca Catechu Shell, Journal of Engineering Science & Technology, 10(12), 1654-1666. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1998), Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa. ADSORPSI

DAFTAR PUSTAKA Ramdja A. F., Halim M., Handi J. (2008). Pembuatan Karbon Aktif Dari Pelepah Kelapa (Cocus Nucifera). Jurnal Teknik Kimia, Volume 12 No. 2, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang. Reynolds T. D. (1982). Unit Operations and Processes in Environmental Engineering, Wadsworth Inc., Belmont, CA.   Richardson, J. F., Harker, J. H., and Backhurst, J. R. (2014), Chemical enginering, Particle Technology and Separation Processes, volume 2, 5th edition, Butterworth-Heinemann, Oxford Sembiring, M.T., Sinaga, T.S. (2003), Arang Aktif Pengenalan dan Proses Pembuatannya, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. Zakaria A., Rohaeti E., Batubara I., Sutisna, Purwamargapratala Y. (2012), Adsorpsi Cu(II) Menggunakan Zeolit Sintetis Dari Abu Terbang Batu Bara, Prosiding Pertemuan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Bahan, Issn 1411-2213. ADSORPSI

Seminar Proposal Penelitian JADWAL PENELITIAN Wassalamualaikum KEGIATAN 2016/2017 I II III IV V VI Persiapan bahan baku Analisis bahan baku Eksperimen Analisis sampel dan pengolahan data Penyusunan laporan dan seminar Thank You ! Seminar Proposal Penelitian