MAKALAH SOSIALISASI ILMU PERMUSEUMAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MUSEUM DAN MASYARAKAT DARI ASPEK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Advertisements

KELOMPOK INFORMASI MASYARAKAT
KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
MENGENAL MUSEUM.
Dendy Sugono Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional
Peran Wakil Rakyat dalam Pengembangan Museum di Indonesia
UNIVERSITAS PASUNDAN Universitas Pasundan (Unpas) berdiri sejak tanggal 14 November 1960, didirikan oleh Paguyuban Pasundan(1913). Pada usianya menjelang.
STRUKTUR BELANJA DAERAH
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
Selamat Datang Presentasi Makalah Bahasa Indonesia.
UNDANG-UNDANG PERPUSTAKAAN DAN STANDAR KOMPETENSI PUSTAKAWAN
“Membumikan AMI, Membangun Museum Indonesia” OLEH. YADI MULYADI (UNIVERSITAS HASANUDDIN) Disampaikan dalam FGD dengan tema Peranan Asosiasi Museum Indonesia.
ERWINDA SEPTIANINGSIH, Eksistensi Tradisi Lomban Sebagai Aset Kepariwisataan Seni Budaya Kabupaten Jepara.
PELAKSANAAN POKJANAL POSYANDU DAN SIP DI KOTA TANGERANG
ATMIRA SATYA MARDHIKA, PERAN ABDI DALEM DALAM MELESTARIKAN BUDAYA DI KERATON SURAKARTA HADININGRAT.
Konteks mutakhir. merupakan suatu pertanyaan yang setiap saat harus dijawab dalam for further detail, please visit
MAMBO PEMBUATAN WEBSITE SMA NEGERI 1 JONGGOL MENGGUNAKAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Museum Trowulan Mojokerto
TEPRA BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN TEPRA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGEMBANGAN PROFESI Disampaikan pada Diklat Pengawas TK/SD
Museum Sebagai Sarana Pendidikan
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
Visi DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN Kota Padang
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA
UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
MANAJEMEN KESISWAAN.
PERAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
PANITIA SNMPTN 2014 DENPASAR, 9 DESEMBER 2014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
Peninggalan Sejarah Hindu
IDENTIFIKASI MASALAH KEPENGAWASAN
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
PAPARAN KOMISI 6 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Perpustakaan Sebagai Media dan Sumber Belajar.
Pertemuan 1 Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
ASOSIASI PENGAWAS SEKOLAH INDONESIA (Association of Indonesian School Superintendent) APSI.
DIPLOMASI KEBUDAYAAN DIPLOMASI KEBUDAYAAN
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
PENGENALAN KOPERASI ITA ATHIA, S.Sos, MM PERTEMUAN 1.
UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2010
Presented By: Lailatul Hikmah
SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Mata kuliah : Pendidikan Pancasila Bahan Tayang Modul 2.
MENGGALI POTENSI TERSEMBUNYI DESA WISATA KLAYAR SUATU UPAYA MEMBENTUK PEMUDA KREATIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Disusun Oleh: 1. AN-NISA DWI UTAMI/1219.
Pertemuan 1 Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
SOSIALISASI SNMPTN dan SBMPTN 2018
JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI.
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
SOSIALISASI SNMPTN dan SBMPTN 2018
Bagian 4 Hukum dan Undang-Undang Kepariwisataan
Peran Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional Kelompok 6 1.DINDA APRILLA PRATIWI 2.DESI ERIKA 3.EDO SUSANTO 4.QOLBIYAH KHOIRUNNISA 5.SAHVIRAH.
TEPRA BERBAGI PENGALAMAN PELAKSANAAN TEPRA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA
KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM RANGKA PENINGKATAN KERUKUNAN BERAGAMA Oleh: Drs. H. Marjanis, M.Pd. (Kepala Kankemenag Kabupaten Pasaman Barat) Disampaikan.
PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Universitas Negeri Jakarta
SIKLUS PERENCANAAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
DOKUMENTASI DAN PUBLIKASI CAGAR BUDAYA
PENGHAPUSAN DAN PENCATATAN KEMBALI CAGAR BUDAYA
Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 “Negara Menjamin Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara.
PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KETAHANAN EKONOMI SOSBUD DAN ORMAS
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MENGIKUTI UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN.
Transcript presentasi:

MAKALAH SOSIALISASI ILMU PERMUSEUMAN Oleh: Drs. Zularfi

PERAN MUSEUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA A. Pengertian Museum. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, meneliti dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya untuk tujuan penelitian, pendidikan dan kesenangan.

B. Visi Museum. Terwujudnya sebuah museum yang mampu menjadi cermin kebudayaan dan peradaban bangsa Indonesia.

C. Misi Museum Mulawarman Menjadikan museum sebagai pusat studi ilmiah,kegiatan edukatif kultural,pelestarian warisan budaya dan menunjang kepariwisataan. Menyelamatkan benda-benda warisan budaya yg mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Memelihara dan memanfaatkan benda-benda bernilai budaya yang bersifat daerah untuk kepentingan memajukan peradaban dan kebadayaan. Mendorong pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta wahana sebagai sumber inspirasi dan apresiasi budaya dari generasi ke generasi. Melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam upaya memperkokoh jatidiri dan rasa kesatuan bangsa.

Sejarah Singkat Museum Mulawarman Bangunan induk museum merupakan bekas Keraton Kutai Kertanegara yang dibangun oleh HBM (Holland Beton Matscappy) tahun 1935. Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1957 tentang penghapusan daerah Swaparja dan membentuk Daerah Tingkat II Kutai, maka pada tanggal 6 Oktober 1966 Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim mengeluarkan ketentuan 01/Pem/KKTI/1966 bahwa semua benda milik pribai/warisan dikembalikan pada pribadi, sedangkan benda milik Kerajaan menjadi milik Negara. Atas dasar UU tersebut, bangunan milik keraton yang saat ini digunakan sebagai museum diganti rugi oleh pihak Pemerintah Daerah Tingkat II Kaltim beserta beberapa barang peninggalan lainnya seperti keramik dan peralatan upacara adat sebesar Rp 64.000.000,00 Museum ini memiliki luas keseluruhan 35.100 m2. Pada tanggal 25 November 1971, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Kutai resmi mendirikan sebuah museum yang diberi nama “Museum Kutai”.

Awalnya museum ini merupakan bagian dari PUSKORA (Pusat Kebudayaan dan Olahraga). Pada tanggal 18 Februari 1976, terjadi perundingan segitiga antara PEMDA Tingkat I Kaltim, PEMDA Tingkat II Kutai, dan DEPDIKBUD yang hasilnya adalah penyerahan museum kepada DEPDIKBUD oleh Gurbernur Kaltim yang saat itu adalah Brigjen Abdul Wahab Syahrani. Berdasarkan SK. Mendikbud tanggal 28 Mei 1979 Nomor 093/0/1979, kemudian nama Museum Kutai diganti menjadi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur “Mulawarman”.

D. Fungsi Museum Melestarikan dan memanfaatkan warisan alam budaya. Pendokumentasian,penelitian,penginformasian dan pengomunikasian seni,ilmu teknologi dan religi. Media pembinaan seni, ilmu, teknologi dan religi. Pelengkap sarana peragaan pendidikan. Perkenalan budaya nusantara dan antar bangsa. Cerminan perkembangan alam, sejarah perjuangan bangsa dan peradaban manusia Pusat rekreasi.

E. Tugas Pokok Museum Mengumpulkan, meneliti dan mengelola koleksi sejarah, budaya dan sejarah alam. Memberikan bimbingan edukatif kultural dalam hal pengenalan koleksi kepada masyarakat dan pelajar. Melaksanakan tugas registrasi dan dokumentasi koleksi. Melaksanakan perpustakaan. Mensosialisasikan hasil penelitian koleksi dalam bentuk buku, folder dan selembaran. Melaksanakan pameran. Melaksanakan kerumahtanggaan museum.

F. Koleksi Museum Mulawarman Koleksi adalah : Benda-benda material hasil budaya manusia, alam dan lingkungan yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Museum “MULAWARMAN” merupakan museum umum yang koleksinya terdiri dari 10 jenis (klasifikasi) yaitu: Koleksi Geologika (55 buah) Koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologi yang meliputi batuan, mineral, fosil dan benda bentukan alam. Koleksi Biologika (155 buah) Koleksi yang merupakan objek penelitian ilmu bilogi, berupa tengkorak dan rangka manusia, hewan dan tumbuhan. Koleksi Etnografika (2073 buah) Koleksi yang menjadiobjek penelitian Antropologi yang merupakan hasil budaya manusia yang menggambarkan identitas suatu etnis. Koleksi Arkeologka (43 buah) hasil budaya masa pra sejarah sampai masuknya pengaruh barat yang menjadi objek penelitian Arkeologi. Koleksi Sejarah (1295 buah) merupakan objek penelitian ilmu sejarah meliputi masuknya budaya barat sampai sekarang. Koleksi Numismatika/Heraldika (880 buah) mata uang atau alat tukar yang sah dan tanda jasa, lambang dan pangkat. Koleksi Filologika (31 buah) merupakan koleksi penelitian ilmu filologika yang berupa naskah kuno. Koleksi Keramologika (581 buah) berupa benda yang dibuat dari tanah liat yang dibakar bentuk barang pecah belah. Koleksi Seni Rupa (197 buah) koleksi seni yang menggambarkan ekspresi manusia. Koleksi Teknologika (99 buah) yang merupakan kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa peralatan dan hasil produksi yang dibuat secara masal.

G. Peran Museum 1. Peran sosial. 2. Peran akademik. 3. Peran edukasi. 4. Peran Pemberdayaan masyarakat 5. Peran Ekonomi

H. Jati Diri Bangsa. Secara nasional nilai dasar kebudayaan itu ada delapan yaitu: kemerdekaan, kemajemukan, kejujuran, kebangsaan, keseimbangan, kemandirian, kemanusiaan dan kekeluargaan.