Metode Penelitian Hukum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR
Advertisements

Populasi Dan Sampel Pertemuan 8.
BAB 14 TEKNIK SKALA PENGUKURAN
8 th meeting Ihyaul Ulum MD. and/or Website:
S0192 – Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8
Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel Mengurangi kerepotan
Desain Analisis & Teknik Analisis
Pertemuan X.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
METODELOGI PENELITIAN
Pertemuan XI.
POPULASI DAN SAMPEL.
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
METODE PENELITIAN Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM..
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
V. TEKNIK SAMPLING Nuhfil Hanani
DESAIN SAMPLING Pertemuan 6: Mata kuliah : vers 04.
TEKNIK SAMPLING MODUL: 7
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
METODOLOGI PENELITIAN SESI 6 PENGUKURAN (MEASUREMENT) & SAMPLING
POPULASI & SAMPEL PENELITIAN
Pertemuan 10 Metode Pengumpulan Data Eriya, S.Kom, MT
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
SAMPEL DAN POPULASI ADHI GURMILANG.
POPULASI DAN TEKNIK SAMPLING
INSTRUMEN PENELITIAN Pertemuan 7 : Mata kuliah : SEMINAR
TEKNIK SAMPLING MODUL: 7
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
POPULASI DAN SAMPEL.
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
PENGUKURAN VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA DOSEN: LELA NURLAELA WATI
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
POPULASI DAN SAMPEL.
Metode dan Penentuan Sampel
DEFINISI DAN TEKNIK SAMPLING Oleh : Inne Novita Sari, M.Si.
Pengambilan Sampel Probabilitas
OBSERVASI.
SAMPLING.
Materi ajar Populasi dan Sampel : 1. Probability Sampling
SKALA PENGUKURAN & INSTRUMEN PENELITIAN
TEKNIK PENENTUAN SAMPEL
Syarat-syarat data yang baik adalah:
METODE PENGUKURAN: DEFINISI OPERASIONAL DAN SKALA PENGUKURAN
DEFINISI DAN TEKNIK SAMPLING Oleh : Inne Novita Sari, M.Si.
Populasi dan Sampling.
Variabel penelitian: Gejala yang nilainya bervariasi.
Khusnul hidayah Dari berbagai sumber
Sampel dan Pengukuran.
Kuliah Ke-4 dan 5; Metode Penelitian
Sampel ? Populasi adalah sesuatu hal yang dijadikan Sampel
Kuliah ke-8 dan 9 Instrumen Penelitian
4.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
POPULASI DAN SAMPLING:
POPULASI DAN SAMPEL.
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Pertemuan IX Populasi dan Sampel.
Thresya Febrianti, M. Epid
METODE PENELITIAN.
Muhlis Fajar Wicaksana, S. Pd., M. Pd
POPULASI DAN SAMPEL KELOMPOK 1 FATHIN AMMAR ASIDIK ENDAH MARIADI
Populasi Teknik sampling Dosen Unggul Pambudi, M.Pd.I
Chapter 08 POPULASI DAN SAMPLING Konten: Definisi populasi
TEKNIK SAMPLING (teknik pengambilan sampel)
4.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
DATA DAN PENGUKURAN DATA
11. MENENTUKAN SUMBER DATA
Pertemuan VI Populasi dan Sampel.
SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik.
Transcript presentasi:

Metode Penelitian Hukum Kuliah ke-11 Metode Penelitian Hukum

Populasi dan Sampel Prof. Dr. I Gede A.B Wiranata, S.H., M.H.

Populasi-Population: Keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Populasi/universe: Populasi: keseluruhan unit atau manusia (dapat juga berbetuk gejala, atau peristiwa) yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Populasi:

sejumlah unit atau manusia yang menjadi bagian dari populasi. Populasi/universe: sejumlah unit atau manusia yang menjadi bagian dari populasi. Sub-populasi:

Populasi/universe: anggota dari sejumlah unit atau manusia yang menjadi populasi atau subpopulasi. Elemen populasi:

Populasi sasaran/target populasi: Populasi/universe: keseluruhan individu dalam areal/wilayah tertentu dimana akan ditarik suatu sampel berdasarkan teknik sampling tertentu. Populasi sasaran/target populasi:

Populasi/universe: Populasi sampel: keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalam populasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan atau ditarik sebagai sampel penelitian Populasi sampel:

Dilihat dari penentuan sumber data: Populasi terbatas: populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif. Misalnya th. 2004 sebanyak 150.000 siswa, 78.000 putra dan 72.000 putri.

Dilihat dari penentuan sumber data: Populasi tak terhingga: populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Karena luas populasi tdk terhingga, ia hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.

Dilihat dari kompleksitas objek populasi Populasi homogen: populasi yang memiliki sifat-sifat hampir sama satu dengan lainnya. Populasi ini cenderung terdapat pada ilmu eksakta.

Dilihat dari kompleksitas objek populasi Populasi heterogen: populasi yang masing-masing individunya relatif mempunyai sifat-sifat individual sebagai pembeda individeu satu dengan individu lainnya.

Dilihat dari tujuan populasi: Populasi Sampling: Contoh: akan diteliti seluruh rumah tangga di Kelurahan Gedungmeneng sebagai sampel penelitian.

Dilihat dari tujuan populasi: Populasi Sasaran: Contoh: yang dijadikan objek penelitian hanya rumah tangga yang kepala rumah tangganya bekerja sebagai nelayan.

Catatan: Pembatasan dan penentuan populasi haruslah berpedoman kepada tujuan dan permasalahan penelitian. Pembatasan populasi penelitian akan memudahkan di dalam memberikan ciri atau sifat yang lain dari sebuah populasi, yang akhirnya memberikan keuntungan dalam penarikan sampel.

Sampel Penelitian Tidak semua penelitian menggunakan sampel sebagai sasaran penelitian. Pada penelitian tertentu dengan skala kecil, yang hanya memerlukan beberapa orang sebagai objek penelitian, ataupun beberapa penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil, tidak diperlukan sampel, sebab keseluruhan objek dapat terjangkau dengan mudah.

Sampel Penelitian Pengantar: Pengambilan sampel ditentukan dlm konteks representatif/ keterwakilannya. Pengantar: Jumlah sampel yang besar, tidak selalu menjadi tolok ukur sebuah keterwakilan populasi Kasus Jajak Pendapat Presiden Roosevelt

Bagaimana Merancang sampel? Keseragaman populasi Kemampuan peneliti Kebutuhan peneliti Penggunaan teknik sampling Pertimbangkan

Ukuran Sampel? N n= --------------- N (d)2 + 1 n: jumlah sampel yang dicari N: jumlah populasi d : nilai presisi

Contoh: Populasi 4540 Tingkat presisi 90% atau 0.1 Sampelnya? 4540 4540 n = --------------- = ------------- = 97,84 4.540 (0.1)2 + 1 46.4

Metode Sampling Probabilitas Mengundi unit populasi Mengundi tabel bilangan random Sistematis

Metode Sampling Nonprobabilitas Populasi berstrata Populasi area Populasi cluster Populasi beraneka sifat

Proporsional sampling Semester I100 orang Semester II 200 orang Semester III 1000 orang Semester IV 50 orang

Sampelnya ? Contoh: Purposive sampling Lebih mengutamakan tujuan penelitian, daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian Contoh: meneliti jenis kembang gula mana yang lebih diminati masyarakat, maka sampelnya adalah anak-anak yang berumur 5 – 10 tahun. Sampelnya ?

Quota sampling Meneliti tentang pekerjaan apa yang disenangi mahasiswa di kopertis wilayah II Sumbagsel? Tentukan dulu Universitas apa saja, Sekolah Tinggi apa saja, Diploma apa saja Tentukan jatahnya

Populasi Sampel Sampel: Sebagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya Populasi

Mengapa diperlukan Sampel? Agar mampu meneliti seluruh anggota populasi (dana dan tenaga yangdibutuhkan tidak menjadi masalah) tetapi dibatasi oleh waktu Pengguna sampel mempertimbangkan penghematan biaya, waktu dan tenaga dengan melakukan pengambilan sampel dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan bila mereka harus memeriksa semua anggota populasi Pengguna sampel tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengeksploitasi seluruh anggota populasi (karena keterbatasan sumber daya yang tersedia)

Kapan Sampel Digunakan? Seringkali tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak Menghemat waktu, biaya dan tenaga Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam (komprehensif)

Siapa Pengguna Sampel? …………….?! Peneliti?!

Bagaimana Menghasilkan Sampel yang baik? Tidak bias Efisien Konsisten

Variabel Variabel independen/bebas: variabel yang menjadi sebab terjadinya/ terpengaruhnya variabel devenden

Variabel Variabel dependen/terikat: variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel indevenden Variabel

Variabel Variabel moderator: variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel devenden dan indevenden Variabel

Variabel Variabel intervening: seperti variabel moderator, tetapi nilainya tidak dapat diukur, seperti: kecewa, gembira, sakit hai dsbnya. Variabel

Variabel kontrol: Variabel variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti Variabel

Tipe Sampling Sampling Teknik Probabilitas Sederhana Acak Sistematik Stratified Cluster Non venience Con- Judgement Quota Snowball

Probabilitas/acak Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel

Convenience sampling Sampel diambil berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Kelebihan: murah, hemat waktu Kekurangan: Cenderung memiliki bias yang relatif tinggi Bila populasi dapat didefinisikan, sampling jenis ini tidak relevan Diperlukan kehati-hatian yang tinggi dalam penterjemahan hasil penelitian

Judgement sampling/pertimbangan Kelebihan: Probability sampling tidak dapat digunakan Ukuran sampel sangat kecil (<20) Penelii memiliki pengetahuan dan penguasaan yang memadai terhasap topik penelitian Kelemahan: Perlu kejelian peneliti dalam mendefinisikan populasi dan membuat pertimbangan yang relevan dan masuk akal dengan maksud penelitian

Quota = Judgment sampling dua tahap Kelebihan Kekurangan Rendahnya biaya yang diperlukan Peneliti leluasa menentukan elemen-elemen setiap quota Kekurangan Data yang diperoleh sangat beragam Tingginya kesulitan yang dihadapi Tidak ada tata cara baku bagi pewawancara dan teknik yang digunakan

Snowball Sampel diambil secara berantai Kelebihan Kekurangan Bias perolehan data sangat kecil Kelebihan Akibat populasi yang spesifik serta tersebarnya populasi, maka: Kekurangan Lama waktu yang dibutuhkan Biaya relatif besar Snowball

Catatan: Dalam praktek penarikan sampel secara nonprobability sampling relatif tepat bila digunakan pada kondisi: Tahapan eksplorasi dalam penelitian Pengujian awal suatu angket Berhadapan dengan populasi yang homogen Minimnya pengetahuan peneliti dalam bidang statistika Adanya tuntutan akan kemudahan dari aspek operasional

Besaran Sampel? Jumlah mahasiswa FH Unila non reguler 910 orang. Angkatan 2003 50 orang Angkatan 2004 100 orang Angkatan 2005 360 orang Angkatan 2006 400 orang TA 2007 Unila menyediakan beasiswa Bila 19 beasiswa @ 1 juta rp, tentukan jumlah mahasiswa setiap angkatan bila mempergunakan proporsional sampling, Bila 10 beasiswa @ 2 juta rp, tentukan jumlah mahasiswa setiap angkatan bila mempergunakan proporsional sampling

Besaran Sampel? Jumlah mahasiswa FH Unila non reguler 910 orang. Angkatan 2003 50 orang Angkatan 2004 100 orang Angkatan 2005 360 orang Angkatan 2006 400 orang TA 2007 Unila menyediakan sarana mess bagi mahasiswanya. Bila mempergunakan quota sampling sebesar 10% dari setiap angkatan berhak untuk mengajukan permohonan memperoleh mess, berapa kamar mess yang harus dipersiapkan?

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan variasi acak

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan spesifikasi

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan penentuan responden

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan karena ketidaklengkapan cakupan daftar unsur populasi

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan karena ketidaklengkapan respon

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan penarikan sampel

Sumber kesalahan dlm sampling Kesalahan pengukuran

Pembagian variabel berdasarkan sifatnya: 1.Variabel Dikotomis Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling berlawanan. Laki-Laki : 1 Perempuan : 2 2. Variabel Kontinyu Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel tertentu. Berat badan Didi : 50Kg Berat badan Dodo : 62,75Kg

Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antar variabel: Variabel Bebas Variabel Tergantung 2. Variabel Moderator 4. Variabel Intervening Upah Semangat Kerja L. Kerja Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja Prestasi Akademik Karir Nasib

5. Variabel Kontrol Karyawan Tidak Dilatih Dilatih

Desain Pengukuran 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Skala Semantic Deferensial 4. Skala Rating

Skala Likert Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1

Skala Gudman Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya

Skala Semamtik Deferensial Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1. Sangat Buruk 5. Sangat Baik

Skala Rating Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif. Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank CBA:

DESAIN SKALA Skala dalam penelitian ada lima tingkatan: Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Rasio

Skala Nominal Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja Contoh: Wanita 1 Laki-laki 2

Skala Ordinal Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas. Contoh: Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya ! Sri Ratu……………………… 1 Moro ………………………… 3 Matahari ………………….. 5 Rita I ………………………. 2 Rita II ……………………… 4 Super Ekonomi …………. 6

Skala Interval Contoh: Skala Pada Termometer Skala Pada Jam Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Contoh: Skala Pada Termometer Skala Pada Jam Skala Pada Tanggal

Skala Rasio Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak . Contoh: Berat Badan Pendapatan Hasil Penjualan

Ringkasan Tentang Skala Tipe Pengukuran Kategori Peringkat Jarak Perbandingan Nominal Ya Tidak Ordinal Interval Rasio

Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel Mengurangi kerepotan Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak Adanya bias dalam pengumpulan data Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL Berapa jumlah sampel yang akan diambil Bagaimana teknik pengambilan sampel

Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel Seberapa besar keragaman populasi Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti

Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi tarjet Memilih Kerangka sampel Menentukan Metode Pemilihan Sampel Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Menentukan ukuran Sampel Menentukan unit sampel Pelaksanaan Kerja Lapangan

Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992 Kerangka sampel Populasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992 Kerangka sampel No Nama 01 Suli 2 Rofiq 3 Prio …. 95 Malik Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,

Pedoman Menentukan Jumlah Sampel Pendapat Slovin Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

2. Interval Penaksiran Untuk menaksir parameter rata-rata  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 0,05,?

Untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?

3. Pendekatan Isac Michel Meotode Penelitian 3. Pendekatan Isac Michel a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata  Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari 5 persen ?

B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?

Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Probability Sampling Non Probability Sampling Simple Random Sampling Stratified Sampling Propotional Disproportional Cluster Sampling Double Sampling Convenience Sampling Purposive sampling Judgement Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

Simple Random Sampling Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel. Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah: Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Populasi Sampel

Sistematis Random Sampling Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

Stratified Random Sampling Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel 1 2 3 4 = (3 x 50) SD 150 37,5 19 SMP 125 31,25 16 SMU 75 18,75 9 Sarjana 50 12,5 6 Jumlah 400 100

Disproposional Random Sampling Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proprsional 1 2 3 4 = (3 x 50) 5 SD 150 37,5 19 18 SMP 125 31,25 16 15 SMU 122 30,5 14 Sarjana 0,75 Jumlah 400 100 50

Cluster Sampling Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen Purwokerto Purwokerto utara Purwokerto selatan Purwokerto barata Purwokerto timur Baturaden Sokaraja Baturaren

Double Sampling/Multyphase Sampling Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap). Purwokerto Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwangkal karanggintung Rw I Rw II Rw III Rw IV

Convenience Sampling Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.

Purposive Sampling Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

Quota Sampling Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.

Snow Ball Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi. A B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6

Teknik Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

Indeks Kesepakatan Observasi Karena indek kesesuaian  0,6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.

Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.

Kuesioner terbuka Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?…………………………………………………… Kuesioner tertutup Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ?  Sangat mahal  Murah  Mahal  Sangat murah  Cukup

Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner Tidak memerlukan hadirnya si peneliti Dapat dibagikan serentak Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada Dapat dibuat anomin Kuesioner dapat dibuat standar

Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: Menentukan variabel yang diteliti Mementukan Indikator Menentukan subindikator Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner