REKAYASA TRANSPORTASI Universitas Mercu Buana Jakarta Kuliah 12: Keselamatan Perjalanan Dosen DR.Ir.Indrayati M Subagio DEA
Revisi jadwal kuliah 1-14 Pendahuluan Ruang Lingkup Faktor2 yang mempengaruhi Karakteristik Pengguna transportasi Jalan Metoda yang digunakan Kapasitas Jalan Raya Kapasitas Jalan toll X. UTS 8. Survey Transportasi 9. Jenis Survey Lalu-lintas Sarana Pengendalian Arus Lalu-lintas 11. Jenis2 Persimpangan jalan 12. Keselamatan Perjalanan. 13. Metode Mathematik dan Probabilitas Lalu-lintas 14. Review Kuliah dan Contoh soal XX. UAS
Keselamatan Perjalanan Definisi : Keselamatan transportasi adalah hasil dari suatu kondisi penyelenggaraan transportasi yang lancar sesuai dengan prosedur operasi dan persyaratan kelaikan teknis terhadap sarana dan prasarana serta sistem pendukung dalam sistem transportasi, baik itu transportasi darat, laut maupun udara. Keamanan transportasi adalah kondisi yang terwujud dari penyelenggaraan transportasi yang bebas dari gangguan fisik dan tidak menyalahi atau melanggar hukum yang berlaku.
Faktor-faktor penyebab kecelakaan Faktor manusia adalah faktor yang sangat dominan sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan, antara lain seperti : - Kelalaian ( lengah =inattention) - Kondisi Sakit ( illness) - Ketidak-nyamanan (impairment) seperti akibat pengaruh minuman atau obat,kelelahan, ketuaan, dll Faktor sarana dan prasarana transportasi, karena tidak layak atau laik jalan dan tidak mengikuti aturan spek yang baik serta over-loaded atau over kapasitas. Faktor lain seperti gangguan keamanan, budaya setempat, ketidak mampuan dalam mengikuti kemajuan teknologi . Faktor cuaca, misalnya cuaca hujan atau angin kencang.
Beberapa masalah yang dihadapi kedepan Beberapa masalah utama dalam keselamatan perjalanan yang masih akan dihadapi dan memerlukan pemikiran adalah seperti : - Pertumbuhan kendaraan yang cukup tinggi khususnya sepeda-motor yang memerlukan penanganan yang serius, mengingat angka kecelakaan sepeda-motor cukup tinggi. - Angka kecelakaan yang masih tinggi, baik dari transportasi darat, laut dan udara. - Budaya keselamatan jalan masih kurang diperhatikan - Penanganan kecelakaan belum bersifat preventif tapi reaktif. - Antisipasi gangguan eksternal belum optimal - Perhitungan transportasi yang murah mengabaikan segi keselamatan penumpang.
Faktor yang mempengaruhi keselamatan perjalanan Sebagai faktor yang mungkin banyak mempengaruhi keselamatan perjalanan adalah mencakup : Software yang belum memadai , seperti regulasi, aturan dan prosedur Hardware yang sudah tidak layak atau tidak cocok : seperti produk teknologi sarana dan prasarana. Liveware yang kurang mendukung, seperti pelatihan, budaya, lisensi. Organoware yang belum kondusif, seperti instansi, kelembagaan, organisasi, perusahaan dan komunitas.
Usaha mendapatkan tingkat keamanan dan keselamatan transportasi Untuk mendapatkan tingkat keamanan dan keselamatan transportasi yang baik harusnya dimulai dari awal, yaitu : setelah mengetahui dan mendapatkan data yang cukup tentang kondisi yang ada, maka dipikirkan adanya : - konsep yang memadai - rancangan berdasarkan konsep yang ada - proses dengan melakukan penerapan yang sesuai - perawatan yang baik untuk sarana, prasarana maupun korban yang ditimbulkan - investigasi dilakukan bila terjadi kecelakaan, dan mengevaluasi mengapa terjadi kecelakaan tersebut.
Lingkup kegiatan keamanan dan keselamatan transportasi Yaitu : Pengaturan ( regulatory) Proses jaminan keselamatan operasi ( safety assurance) maupun proses penyelidikan kecelakaan ( investigation) Upaya melakukan pencegahan ( prevention) agar tidak terjadi kecelakaan yang sama secara berulang.
Indikator keselamatan perjalanan Pada transportasi darat khususnya untuk keselamatan lalu-lintas terkait dengan kecelakaan lalu-lintas dibagi dalam 4 macam, yaitu : - Klasifikasi Berat (fatal accident), bila ada korban mati - Klasifikasi Sedang, bila tidak ada korban mati namun ada yang mengalami luka berat - Klasifikasi Ringan, bila korban mengalami luka ringan - Klasifikasi Lain-lain, bila tidak ada korban namun ada kerugian materiel berupa kerusakan kendaraan, jalan atau jembatan atau fasilitas lainnya.
Sebagai indikator keselamatan lalu-lintas digunakan : - jumlah nominal kecelakaan lalu-lintas jalan yang dilihat dari segi keparahannya ( degree of severity) - jumlah nominal korban mati, luka berat, sedang, ringan atau kerugian materiel. - jumlah nominal korban berdasarkan golongan umur - tingkat resiko kecelakaan ( risk of accident) berdasarkan : * jumlah kecelakaan per jumlah penduduk * jumlah kecelakaan per jumlah kendaraan * jumlah kecelakaan per jumlah kendaraan-km * jumlah kecelakaan per jumlah orang-km - tingkat resiko kematian ( risk of fatality) - biaya kecelakaan ( accident cost)
Analisa data kecelakaan Analisa data kecelakaan dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu : a. Metode statistik , secara - analisa makro yang menentukan karakteristik yang umum, misalnya lokasi kecelakaan - analisa mikro yang mengidentifikasi penyebab dan tindakan perbaikan. Hasil analisis disimpulkan dalam bentuk pemetaan, grafik, tabel tentang data-data yang ingin disampaikan seperti perkembangan kondisi kecelakaan, jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan, waktu terjadinya, jenis jalan, dll b. Metode klinis
Usaha pencegahan Secara prinsip maka usaha pencegahan terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang terkait dengan penyebabnya seperti sarana dan prasarana jalan, pengemudi dan lingkungannya, yaitu : Pembangunan jalan yang mengikuti standard yang telah ditetapkan Kendaraan yang laik jalan dan mengikuti prosedur lalu-lintas yang berlaku, seperti administrasi yang patut. Peningkatan kemampuan pengguna jalan Pengawasan pada pengguna jalan Melengkapi rambu-rambu, lampu pengatur dan penerangan, marka jalan yang jelas dan penerapan manajemen lalu-lintas jalan
Keselamatan perjalanan kereta-api Selama ini penanganan keselamatannya bersifat reaktif, artinya dilakukan setelah kereta beroperasi dan terutama setelah ada kecelakaan. Tindakan preventif seperti melakukan perawatan berkala bersifat sangat segera karena akan segera digunakan dan tidak berdasarkan waktu yang seharusnya dirawat. Dengan berubahnya teknologi sarana dan prasarana sistem perkereta-apian maka banyak hal yang berubah dalam penanganannya, sedangkan peralatan yang ada masih untuk kondisi yang lama, dan memerlukan waktu peralihan yang lama dan mahal. Regulasi perkereta-apian kurang cepat dalam mengantisipasi perubahan sistem terutama sistem teknoloogi informasi dan komunikasi , sedangkan tuntutan penggunaan teknologi ini sangat cepat dan sangat urgent.
Keselamatan perjalanan transportasi laut Seperti pada transportasi darat maka pada transportasi laut keselamatan perjalanan tergantung pada kondisi kapal dan cuaca, sedangkan faktor manusia biasanya karena mengisi kapal dengan muatan yang berlebihan yang disebut muatan sarat atau badan kapal tenggelam sampai batas sarat Kondisi kapal yang sudah melebihi umur ekonomis biasanya merupakan sumber kecelakaan dilaut, yang mengakibatkan kapal tenggelam dan korban tenggelam karena tidak dapat berenang atau tidak dilengkapi dengan pelampung ( safety vest) karena terjadi kebocoran pada badan kapal. Yang paling banyak kecelakaan dilaut adalah karena faktor cuaca, angin dan gelombang tinggi yang mengakibatkan kapal kehilangan kendali dan tenggelam. Selain itu faktor tumbukan dengan gundukan atau gosong menyebabkan kapal rusak.
Dengan teknologi komunikasi yang sudah relatif baik sebenarnya informasi tentang cuaca atau adanya perairan dangkal dan jalur layar sudah dapat diperoleh, namun tidak jarang budaya untuk persiapan yang baik biasanya diabaikan. Usaha untuk mengurangi resiko kecelakaan antara lain : - Adanya mercu suar yang memberi tanda bagi pelayaran untuk menghindari wilayah karang laut agar terhindar dari tumbukan dengan batu karang, yang biasanya dekat pantai atau teluk, berpotensi karam. - Sistem navigasi laut juga membantu para nakhoda untuk lebih seksama mengendalikan kapalnya.
Pemikiran kedepan tentang usaha keselamatan pelayaran Ketersediaan tenaga pengajar yang memenuhi kriteria Ketersediaan alat peraga atau simulator untuk melatih para siswa pelaut Ketersediaan kapal-kapal untuk praktek laut bagi para kadet sehingga mereka harus antre yang menghambat kerja praktek lautnya Implementasi ISPS (international ship and port fasciliry security) code secara menyeluruh Keandalan fasilitas sistem navigasi Keandalan kapal-kapal pandu (tug-boat) dari segi jumlah dan kondisi teknisnya Kuantitas dan kualitas kapal patroli penjagaan dan penyelamatan dibanding luas kemaritiman Indonesia.
Faktor keselamatan penerbangan Yang paling seksama dalam mengurangi resiko kecelakaan adalah pada transportasi udara, karena dapat berakibat sangat fatal. Peraturan yang diterapkan adalah sangat ketat untuk seluruh penerbangan didunia terutama untuk penerbangan komersiel. Meskipun demikian karena ketergantungan pada sarana dan prasarananya sangat besar, maka banyak faktor kelemahan pada transportasi udara, seperti pada komitmen pengelola dan pemilik maskapai penerbangan, penegakan peraturan yang belum tegas, kehandalan komponen pesawat kurang terjamin terutama dari segi perawatan, kualifikasi awak pesawat, kehandalan fasilitas bandar udara dan layanan ATC keakuratan informasi cuaca, dan lain-lain.
Dalam pelayanan transportasi udara diperoleh informasi bahwa pengoperasian pesawat udara di Indonesia masih didominasi oleh pesawat terbang yang umurnya lebih dari 20 tahun (dikategorikan pesawat berumur tua). Untuk menjaga kelangsungan pelayanan penerbangan maka pesawat ini masih mendapat ijin beroperasi sepanjang dinyatakan laik terbang oleh regulator dengan memenuhi semua persyaratan kelaikan terbang dan dirawat sesuai prosedur manual yang dikeluarkan oleh pembuat pesawat , misalnya oleh Boeing, Bombardier.
Safety is never ending war Usaha untuk menciptakan keselamatan merupakan proses dinamis yang tidak pernah berhenti Safety is never ending war