KOMISI PENGKADERAN TAFSIR ALKITAB.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Prosedur Analisis Data Dokumen
Advertisements

Penalaran, Asumsi, Konteks dan Peta Berpikir
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Pendekatan Bimbingan.
Langkah-langkah Eksposisi Alkitab
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE DALAM MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
Pendekatan dalam sastra
ILMU SEJARAH DI PRANCIS
Pengantar KAJIAN Kesusastraan
Hakekat Cerita Anak Cerita anak adalah cerita tentang kehidupan anak baik suka dukanya dalam keluarga dan masyarakat, sedangkan cerita untuk anak adalah.
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2011 “MENDENGARKAN TUHAN BERCERITA” "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi.
PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE
Resensi Buku: How the Universe Gots Its Spots, Diary of a Finite Time in a Finite Space Apakah alam semesta itu tak hingga atau hanya sangatlah besar?
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
1. Pengertian dan karakteristik suatu dukungan
Sastra & Sosiologi Ki Puji Karyanto.
PENGEMBANGAN PENYAJIAN Salah satu cara untuk mencapai potensi yang maksimal bukan hanya berdasarkan pendidikan Melainkan mengebangkan kemampuan dalam studi.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Hubungan Sains dan Agama
PENGANTAR PENDEKATAN CONTENT ANALYSIS
METODOLOGI PENELITIAN KEPUSTAKAAN
Dwiyatna Widinugraha S.Sos., M.A.
TEORI-TEORI TENTANG MEDIA
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
OBYEK DAN TUJUAN FILOLOGI
(disarikan dari P Purnomo OFM) RD V Rudy Hartono
POLLING DAN PENDAPAT UMUM
Fikom UEU Halomoan Harahap
PENGANTAR PENDEKATAN CONTENT ANALYSIS
Komunikasi Massa.
NARASI.
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN
PETA PEMIKIRAN ISLAM.
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
KITAB SUCI DAN TRANSFORMASI HIDUP
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Realitas & “Kesadaran” Semiotika
PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP Pengertian KAP Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan.
PETA ANALISIS ISI MEDIA
Teori Belajar Humanistik
KOMUNIKASI DAN AKULTURASI
PERTEMUAN KE LIMA PENGERTIAN FILOLOGI.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
KITAB SUCI DAN TRANSFORMASI HIDUP
Workshop Penyusunan Renungan
ALKITAB/KITAB SUCI (LANJUTAN)
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILOLOGI
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
Mata Kuliah Al Qur’an Hadis Oleh Syukur
Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Teori Dasar (2).
ASUMSI – ASUMSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
KONSUMSI TEKS.
KRITIK TERHADAP HERMENEUTIKA
Membuat Resume.
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
MINGGU 15 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan:
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Bab 1 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
KESEPAKATAN KELAS 8.1 ( PAK ) KBM PENDIDIKAN AGAMA = 80
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
Teori Komunikasi : Awal Mula Teori dan keilmuan komunikasi
Transcript presentasi:

KOMISI PENGKADERAN TAFSIR ALKITAB

PENDAHULUAN KENDALA MENGERTI ISI ALKITAB: ADANYA JURANG SEJARAH ANTARA PENULIS DAN PEMBACA ADANYA JURANG BUDAYA ANTARA PENULIS DAN PEMBACA

APA ITU TAFSIR ALKITAB CARA/ METODE UNTUK MEMPERMUDAH MENGERTI ISI ALKITAB UPAYA MEMBANGUN JEMBATAN KARENA ADANYA JURANG SEJARAH, BUDAYA ANTARA PENULIS DAN PEMBACA MENANGKAP PESAN ATAU INTI TEKS PADA MASA ITU, DAN MERELEVANSIKAN UNTUK MASA SEKARANG KEGIATAN MURNI OLAH OTAK SEHINGGA TAFSIR ITU DIGUNAKAN UNTUK MENYUSUN KHOTBAH, PA, RENUNGAN, CERAMAH

MODEL-MODEL TAFSIR

Pendekatan-pendekatan Kritis Hermeneutik Teks Kitab Suci sebagai: “jendela” (teropong, atau lubang kunci, atau jembatan) “cermin” (atau permukaan air bening). Kalau dipandang sebagai jendela, si penafsir melalui teks melihat jauh ke belakang, kepada sejarah teks, sejarah si penulisnya atau komunitasnya dan sejarah di dalam teks―ini disebut tafsir dengan pendekatan diakronik (“melintasi waktu”). Kalau teks dilihat sebagai cermin, si penafsir melihat dirinya ada bersamaan dengan dan di dalam teks (sebagaimana orang bercermin)― ini disebut tafsir dengan pendekatan sinkronik (“bersamaan waktu”).

KRITIK SEJARAH Pendekatan ini menaruh perhatian pada sejarah dari teks dan sejarah di dalam teks. SEJARAH DI DALAM TEKS, menunjuk pada hal-hal kesejarahan dan kebudayaan yang dapat dibaca di dalam teks: hal apa yang sedang dikisahkan, apakah kisah di dalam teks itu betul terjadi dalam dunia ini, adakah hal penting yang perlu diperhatikan, adakah kisah paralel di luar teks yang dapat dipakai untuk lebih mengerti, faktor-faktor sejarah dan budaya kontemporer apa yang muncul. SEJARAH DARI TEKS, berkaitan dengan kelahiran, penerusan, persebaran dan situasi sosial historis apa teks ditulis, siapa penulisnya, di mana ditulis, untuk menjawab kebutuhan dan persoalan apa, apa maksud dan tujuan si penulis, siapa penerima, apa kondisi sosial historis yang sedang dihadapi penerima, apakah teks relevan dengan persoalan yang sedang dihadapi penerima, dan bagaimana keadaan teks ketika diteruskan dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu generasi ke generasi lainnya.

2) KRITIK TEKSTUAL Matius 22:37-40 dengan Markus 12:30-31 Fokus: berbagai varian teks yang tersedia, yang dari padanya harus dipilih, paling dapat diandalkan autentisitasnya. Dalam teks Alkitab, akan ditemukan sejumlah catatan kaki yang berguna untuk mengetahui varian teks dan mana yang lebih dapat diandalkan (karena usianya yang lebih tua; atau karena pembacaan dan susunan katanya yang lebih sesuai dengan maksud perikop).

3) Kritik bentuk Matius 21:18-22 bnd Markus 11:12-14,20-25 Fokus pada bentuk teks yang lebih kecil sebagai jenis teks tersendiri, yang sudah ada dan dipakai oleh komunitas keagamaan dalam periode lisan penerusan Yang ingin diketahui oleh kritik bentuk adalah apa fungsi dan peran yang dimainkan oleh bentuk atau jenis teks yang lebih kecil ini misalnya, kisah tentang mukjizat, perumpamaan, pengajaran, debat-debat doktrinal, ajaran missioner, kisah pemberitaan, madah, kegiatan ritual, dll

4) Kritik feminis - Gender, Kejadian 2: 18 Kritik ini lahir dari kesadaran dan pengetahuan bahwa teks-teks Kitab Suci ditulis dalam suatu kebudayaan androsentris (“berpusat pada laki-laki”) dan patriarkhal (“dipimpin oleh laki-laki”), dan karena itu berisi bias dan agenda perjuangan kaum laki-laki yang meminggirkan kaum perempuan dari peran sosial-budaya dan politik mereka.

5) Kritik naratif Dengan kritik ini, si penafsir memusatkan perhatian bukan pada sejarah teks atau pada si penulis teks, melainkan pada dunia teks atau dunia kisah yang ada pada teks. Teks sebagai kisah yang berjalan Narator: Sang Maha tahu, penulis dan pembaca tidak diberi peran untuk memberi makna dalam teks Pusat perhatian kritik naratif adalah dunia kisah,

6) Kritik tanggapan-pembaca Berangkat dari realitas Teks kemudian menjadi teman dialog bagi realitas kehidupan (isu-isu riil pluralisme agama-agama, diskriminasi, gender, HAM, ekologi dan lainnya). Reader-response tidak berfokus pada diri si pembaca masa kini, pada pengalaman membaca yang sedang dialami si penafsir, sebagai tanggapan pribadinya terhadap teks yang sedang dibaca. Yang menentukan makna atau pesan teks bukan dunia kisah dalam teks, juga bukan si penulis zaman dulu, melainkan si pembaca masa kini.

7) Literal/letterlijk/harafiah/ayatiah/wantah? (Ulangan 22:8) Bagaimana pembaca menerapkan hukum/ budaya begitu saja, bukan pesan intinya. Dianggapnya bahwa setiap ayat dalam kitab suci itu diambil begitu saja untuk menjawab pergumulan yang dialami oleh pembaca. Sebuah ayat yang tidak dilihat bentuk bahasanya, sejarahnya, konteksnya dll. Bahkan apa yang dikatakan dalam alkitab itu bisa diberlakukan begitu saja dalam konteks kita sekarang ini. Misalnya jika laki-laki tidak boleh pakai tudung dalam sebuah ibadah sedangkan perempuan harus bertudun

8. Kritik sosial-saintifik (social-scientific criticism) Pendekatan kritis ini paling mutakhir dalam kajian-kajian teks-teks Kitab Suci. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap teks membawa makna (meaning) atau maksud (intention) yang dihasilkan oleh sistem sosial di dalam mana teks dihasilkan dan si penulis teks hidup. Setiap teks dipahami sebagai socially and culturally conditioned, maksudnya: teks itu selalu dipengaruhi dan dibentuk oleh sistem sosial budaya di dalam mana si penulis teks menulis teksnya. Karena itu, untuk memahami teks dengan benar, si penafsir harus mengenali sistem sosial budaya di dalam mana si penulis teks hidup dan berkarya.

Latihan Menafsir Baca perikop berulang (Yoh. 21:15-19) Catat tokoh-tokohnya, seting waktu, tempat, dinamika peristiwa, perasaan, pokok persoalannya dan lain-lainnya sehingga punya gambaran awal untuk menemukan pesan/maksud utama. Cermati ‘konteks dekat’ (perikop sebelum dan sesudah) dan ‘konteks jauh’ (seluruh kitab). Mencari bantuan dari kamus Alkitab, Ensiklopedi, peta Alkitab, Buku Tafsir atau bahasa aslinya. Menghubungkan semua info dan menemukan pokok-pokok pesan utama

Aplikasi Mencermati persoalan masa kini yang ‘dekat’ dengan persoalan dalam teks meski berbeda waktu, tempat dan budaya Menarik relevansi dari pesan utama teks untuk diaplikasikan pada persoalan kita