Pokok-Pokok Manajemen Perawatan PEMELIHARAAN DAN TEKNIK KEANDALAN MINGGU I LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA 2010
PENGANTAR PTK Kurikulum JTI Dan PTK Tujuan Mata Kuliah PTK Rancangan Pembelajaran PTK Team Teaching PTK Gambaran Umum Pembelajaran PTK
GAMBARAN UMUM PTK Video Profil suatu perusahaaan Kelancaran kegiatan proses produksi dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan kondisi faktor-faktor produksinya. Faktor-faktor produksi yang amat penting antara lain adalah ketersediaan peralatan/mesin.
Well Designed Production System ? Secara alamiah tidak ada barang buatan manusia yang tidak dapat rusak. Meskipun demikian, manusia dengan kemampuan akalnya dapat mengusahakan agar kecepatan kerusakan diperlambat dengan usaha pemeliharaan. Untuk dapat memanfaatkan peralatan/mesin se-optimal mungkin, manusia harus melakukan pemeliharaan secara terencana.
Perencanaan Pemeliharaan Gangguan peralatan/mesin karena tidak cermatnya pemeliharaan akan memberikan konsekuensi pengeluaran biaya. Di sisi lain, pemeliharaan juga memberikan konsekuensi pengeluaran biaya pula. Sehingga diperlukan suatu perencanaan permeliharaan yang paling optimal sehingga biaya pengoperasian peralatan/mesin ditekan seekonomis mungkin.
Pemeliharaan Pemeliharaan adalah rangkaian kegiatan untuk melakukan pemeriksan (inspeksi), penambahan bahan-bahan habis, perbaikan dan penggantian terhadap komponen-komponen suatu peralatan/mesin dan lain sebagainya. Tujuan perawatan adalah untuk meningkatkan keandalan suatu peralatan sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu sistem produksi (peralatan, mesin dan fasilitas lainnya).
Peranan Pemeliharaan Tanpa pemeliharaan, peralatan akan mengalami penurunan keandalan yang drastis. Sedangkan pemeliharaan yang terlalu sering akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan. Peranan tindakan pemeliharaan sering diabaikan karena pihak perusahaan enggan mengeluarkan ongkos tambahan yang besar. Peranan pemeliharaan baru akan terasa dibutuhkan bila sistem mulai mengalami gangguan atau tidak dapat dioperasikan.
Frekwensi kerusakan tergantung keandalan peralatan Ongkos Kerusakan Sebetulnya ongkos total yang dikeluarkan untuk memperbaiki peralatan yang rusak jauh lebih besar dibandingkan ongkos yang dikeluarkan untuk tindakan perawatan. Pada sistem yang rusak terdapat ongkos yang timbul akibat terjadinya downtime yang tidak terencana, di samping itu kemungkinan kerusakan yang terjadi telah meluas mempengaruhi komponen-komponen lainnya. Frekwensi kerusakan tergantung keandalan peralatan
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan TUJUAN PEMELIHARAAN Memaksimalkan kesiapan atau ketersediaan (availability) mesin dan perlengkapan produksi. Memelihara peralatan/mesin dengan meminimumkan keausan dan kerusakan sehingga umur ekonomis mesin atau peralatan tersebut dapat tercapai. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana dan peralatan tersebut. Menjamin kelancaran beroperasinya proses produksi sehingga target produksi dapat dicapai.
MESIN DAN KOMPONEN Terjadinya kerusakan pada peralatan/mesin dapat diakibatkan oleh terjadinya kerusakan pada salah satu komponen peralatan/mesin tersebut. Untuk itu di dalam perawatan suatu peralatan/mesin sering menyangkut penggantian komponen sehingga mesin dapat berfungsi dengan baik kembali. Untuk mengurangi kemungkinan kerusakan peralatan/mesin pada saat digunakan atau berproduksi, penggantian komponen harus terjadwal dengan baik.
Jadwal Pemeliharaan Penjadwalan penggantian komponen peralatan/mesin di dalam perawatan menyangkut : Mesin yang mana Komponen apa Kapan harus diganti. Untuk merencanakan pemeliharaan dan penggantian komponen secara baik maka perlu diketahui parameter-parameter penting yakni : Karakteristik waktu antar kerusakan tiap-tiap mesin Interval perawatan yang optimal Interval penggantian komponen kritis yang paling optimal
ELEMEN WAKTU PEMELIHARAAN Waktu operasi, yaitu waktu yang dipergunakan untuk sistem untuk melakukan kegiatan produksi. Waktu delay, yaitu waktu dimana sistem dalam keadaan menganggur, tetapi sistem bukan dalam keadaan rusak. Waktu downtime, yaitu total waktu dimana sistem tidak mungkin dioperasikan. Downtime terjadi bila sistem rusak, diperbaiki, atau dalam tindakan perawatan lainnya. Downtime dapat berupa waktu pemeriksaan, waktu menunggu perbaikan, waktu perbaikan, waktu menunggu datangnya spare parts, dan waktu pemasangan spare parts.
FAKTOR-FAKTOR YG MENDUKUNG KEGIATAN PEMELIHARAAN Adanya ketersediaan komponen pengganti (spare parts) pada saat yang dibutuhkan. Adanya penjadwalan untuk aktivitas pemeliharaan. Tersedianya biaya pemeliharaan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Adanya tenaga pelaksana perbaikan (Maintenace crew) yang mempunyai ketrampilan yang memenuhi syarat yang dibutuhkan. Tersedianya prasarana fasilitas pemeliharaan yang memadai.
OBYEK PEMELIHARAAN Pemeliharaan mesin-mesin tetap (stasioner) Ilustrasi Layout sebuah pabrik Pemeliharaan mesin-mesin tetap (stasioner) Yaitu pemeliharaan mesin-mesin besar yang tidak bergerak, misalnya generator, mesin-mesin produksi, mesin-mesin perkakas bengkel, pompa, dll. Pemeliharaan peralatan bergerak (mobile) Yaitu pemeliharaan semua peralatan yang mudah pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain seperti alat-alat pemindahan bahan (material handling) dan alat-alat transportasi Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan ini terkonsentrasi pada sarana fisik utilitas di dalam pabrik misalnya : perbaikan pada bangunan gedung, perbaikan dan merawat halaman pabrik dan sarana penunjang lainnya.
OBYEK PEMELIHARAAN Pemeliharaan listrik Pemeliharaan khusus lainnya Instalasi dan pemeliharaan sistem kelistrikan pada pabrik biasanya dirancang untuk suatu kelompok kerja tertentu. Pabrik yang menggunakan banyak peralatan listrik yang kompleks menuntut adanya ketrampilan pemeliharaan kelistrikan yang memadai. Pemeliharaan khusus lainnya Keempat bidang pemeliharaan tersebut di atas merupakan hal yang umum dijumpai pada perusahaan-perusahaan manufaktur. Pada situasi tertentu perusahaan memerlukan kegiatan pemeliharaan yang bersifat khusus dan ditangani oleh tim khusus pula. Salah satu contoh bentuk tipe ini adalah pemeliharaan terhadap alat-alat pemadam kebakaran.
ANALISIS BIAYA DAN PRIORITAS PEMELIHARAAN Seringkali perusahaan enggan untuk menghitung dan menganalisa biaya-biaya pemeliharaan terhadap sarana produksi yang dimiliki. Satu alasan bagi mereka untuk tidak melakukannya adalah perhitungan dan analisis biaya perawatan tersebut cukup rumit, berbeda dengan biaya kegiatan-kegiatan produksi lainnya.
Berapa besar biaya pemeliharaan yang diperlukan ? Selalu tidak ada jawaban yang pasti untuk hal ini. Peningkatan biaya pemeliharaan mungkin saja terjadi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Pembebanan berlebihan Beban yang tidak semestinya Pengoperasian mesin yang tidak benar Penyetelan mesin yang kurang tepat Pemeliharaan yang tidak mencukupi, mungkin karena kurangnya perhatian terhadap kegiatan pemeliharaan Standar pemeliharaan yang rendah Kehabisan suku cadang, yang merupakan masalah umum pada mesin peralatan yang sudah tua, atau dibuat khusus. Tidak cukupnya informasi teknis dari pabrik pembuat agar pemeliharaan dan penyetelan mesin dilakukan dengan benar
Gambar 2 Hubungan Antara Biaya Pemeliharaan Dengan Waktu Menganggur