Penyusunan Anggaran Bahan Baku Rita Tri Yusnita
REVIEW Kaitan dengan materi sebelumnya
Pengertian Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan langsung (direct material), bahan mentah atau bahan utama yang membentuk suatu produk. Bahan baku berbeda dengan bahan penolong atau bahan pembantu Bahan penolong/pembantu (indirect material) adalah bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk Misalnya; produk pakaian bahan utamanya kain, bahan penolongnya benang, kancing, riztleting, pita, dll.
Pengertian Anggaran Biaya Bahan Baku Bahan baku dipakai dianggarkan dalam satuan (unit) uang disebut anggaran biaya bahan baku (BBB) Anggaran Biaya Bahan Baku (BBB) adalah kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) dikalikan harga standar bahan baku (HSt) per unit, atau dinyatakan dengan rumus: Anggaran BBB = KSt x HSt Anggaran BBB disebut juga dengan Biaya Bahan Baku Standar (BBBSt)
Pengertian Kuantitas Standar Bahan baku dipakai yang dianggarkan dalam satuan (unit) barang disebut Kuantitas Standar bahan baku dipakai (KSt) Kuantitas Standar bahan baku dipakai (KSt) adalah unit ekuivalen produk (P) dikali kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB) atau dinyatakan dengan rumus: KSt = P x KSBB Unit ekuivalen produk (P) dihitung bila dalam anggaran produk terdapat sediaan produk dalam proses, tetapi bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses, maka unit ekuivalen produk = produk jadi dihasilkan periode ini
Misalnya anggaran produk Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT selama tahun 2016 sebanyak 182 botol produk jadi (P), kuantitas standar bahan baku per botol kecap (KSBB) yaitu sebanyak 2 ons kedelai dan 2 ons gula merah. Harga per ons kedelai Rp 100 (HSt) dan harga per ons gula merah Rp 60 (HSt) Dari data tersebut berarti kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) atau bahan baku dipakai dianggarkan dalam unit (satuan) barang = 182 botol x 2 ons = 364 ons. Berarti untuk memproduksi kecap sebanyak 182 botol maka dibutuhkan bahan baku kedelai 364 ons dan gula merah 364 ons
Maka Biaya Bahan Baku total dapat dihitung sebagai berikut: Kedelai 364 ons x Rp 100 = Rp 36.400 Gula Merah 364 ons x Rp 60 = Rp 21.840 Jumlah biaya bahan baku (BBB) Rp 58.240
Ilustrasi 1 Anggaran produk pada Perusahaan kecap SEDAP NIKMAT selama tahun 2016 sebanyak 182 botol Bila terdapat sediaan produk dalam proses awal 10 botol dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku (BBB) 80% dan terdapat sediaan produk dalam proses akhir 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 100%. Perhitungan unit ekuivalen produk menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO = First In First Out). Kuantitas Standar bahan baku per botol kecap (KSBB) sebanyak 2 ons kedelai dengan harga Rp 100 per ons dan 0,5 ons gula merah dengan harga per ons Rp 240 (HSt) Berapakah Biaya Bahan Bakunya?
Biaya Bahan Baku Setahun Jawaban Ilustrasi 1 Produk Jadi = 182 botol Sediaan Produk Dalam Proses Akhir 18 botol x 100% = 18 botol + Produk Dihasilkan / Produk Diproses 200 botol Sediaan Produk Dalam Proses Awal 10 botol x 80% = 8 botol – Unit ekuivalen Produk (P) 192 botol Jadi: KSt kedelai 192 botol x 2 ons = 384 ons Rp 100 per ons Rp 38.400 KSt gula merah 192 botol x 0,5 ons = 96 ons Rp 240 per ons Rp 23.040 Biaya Bahan Baku Setahun Rp 61.440
Ilustrasi 2 Anggaran produk pada Perusahaan kecap SEDAP NIKMAT selama tahun 2016 sebanyak 182 botol Tidak terdapat sediaan Produk Dalam Proses (PDP) awal, tetapi terdapat sediaan PDP akhir 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 90%. Produk terjual tahun ini 180 botol, sediaan produk jadi akhir 10 botol, dan sediaan produk jadi awal 15 botol Harga kedelai per ons Rp 100 (HSt) dan gula merah per ons Rp 240 (HSt) Kuantitas Standar bahan baku per botolnya memerlukan 2 ons kedelai dan 0,5 ons gula merah. Berapakah Biaya Bahan Bakunya setahun?
Biaya Bahan Baku Setahun Jawaban Ilustrasi 2 Jualan = 180 botol Sediaan Produk Jadi Akhir = 10 botol + Produk Siap Jual = 190 botol Sediaan Produk Jadi Awal = 15 botol – Produk Jadi = 175 botol Sediaan PDP Akhir 10 botol x 90% = 9 botol + Unit ekuivalen Produk (P) = 184 botol Jadi: KSt kedelai 184 botol x 2 ons = 368 ons Rp 100 per ons Rp 36.800 KSt gula merah 184 botol x 0,5 ons = 92 ons Rp 240 per ons Rp 22.080 Biaya Bahan Baku Setahun Rp 58.880
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Dengan disusunnya anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas bahan baku dipakai maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memakai dan membeli bahan baku Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku, sehingga dapat dijadikan pedoman harga beli bahan baku Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku, sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku Dalam anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya bahan baku merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat menentukan besarnya biaya pabrik dan biaya produksi Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancaran proses produksi
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Penyusunan Anggaran Bahan Baku Dasar penyusunan Anggaran Bahan Baku bersumber dari Anggaran Produk, Sediaan Bahan Baku, dan harga standar Bahan Baku (HSt) Belian Bahan Baku xx unit @ Rp xxx = Rp xxx Sediaan Bahan Baku Awal Rp xxx + Bahan Baku Tersedia Sediaan Bahan Baku Akhir Rp xxx - Bahan Baku dipakai (BBB)
Ilustrasi 3 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT pada tahun 2016 bermaksud menyusun anggaran bahan baku dengan data sebagai berikut: Anggaran produk setahun 182 unit produk jadi (finished good) (P) Kuantitas standar bahan baku dipakai per unit produk 2 ons (KSBB) Harga standar bahan baku per ons Rp 160 (HSt) Anggaran sediaan bahan baku akhir 65 ons Sediaan bahan baku awal 26 ons Dari data tersebut dapat dihitung kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) atau bahan baku dipakai yang dianggarkan setahun sebanyak = 182 unit x 2 ons = 364 ons. Susunlah Tabel Anggaran Bahan Baku untuk tahun 2016!
Jawaban Ilustrasi 3 KSt x HSt = BBB Keterangan Dalam Ons Harga Per Ons Perusahaan Kecap Sedap Nikmat Anggaran Bahan Baku Tahun yang berakhir 31 Desember 2016 Keterangan Dalam Ons Harga Per Ons Dalam Rp Belian Bahan Baku 403 ons Rp 160 Rp 64.480 Sediaan Bahan Baku Awal + 26 ons Rp 4.160 Bahan Baku Tersedia 429 ons Rp 68.640 Sediaan Bahan Baku Akhir - 65 ons Rp 10.400 Bahan Baku Dipakai (BBB) 364 ons Rp 58.240 KSt x HSt = BBB
Biaya Bahan Baku Standar per unit Produk (BBBSP)
Biaya Bahan Baku Standar per unit Produk Biaya Bahan Baku Standar per unit produk (BBBSP) terdiri atas kuantitas standar bahan baku dan harga standar bahan baku Kuantitas Standar Bahan Baku (KSBB) adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu Harga Standar Bahan Baku (HSt) adalah taksiran harga per unit bahan baku (umumnya didapat dari daftar harga pemasok) BBBSP = KSBB x HSt
BBB = KSt x HSt KSt = P x KSBB BBBSP = KSBB x HSt BBB = Biaya Bahan Baku KSt = Kuantitas Standar Bahan Baku dipakai HSt = Harga Standar Bahan Baku per Unit P = unit ekuivalen Produk KSBB = Kuantitas Standar Bahan Baku per unit produk BBBSP = Biaya Bahan Baku Standar per Unit Produk
Menghitung besaran KSBB Misalkan untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku kedelai dan gula merah. Untuk memproduksi per botol kecap diperlukan kuantitas standar bahan baku (KSBB) berupa kedelai dan gula merah sebagai berikut: Kedelai Gula Merah Kecap Sedang 2 ons Kecap Manis 1 ons 3 ons Kecap Asin
Mencari / Menghitung HSt Kedelai 10.000 ons Gula Merah 8.000 ons Harga Beli Bahan Baku Rp 900.000 Rp 400.000 Ongkos Angkut Rp 190.000 Rp 100.000 Potongan Beli BB (Rp 90.000) (Rp 20.000) Harga Pokok Bahan Baku Rp 1.000.000 Rp 480.000 Harga Standar Bahan Baku (HSt) Kedelai = Rp 1.000.000 : 10.000 ons = Rp 100 per ons Harga Standar Bahan Baku (HSt) Gula Merah = Rp 480.000 : 8.000 ons = Rp 60 per ons
Biaya Bahan Baku Standar per Botol Kecap BBBSP Setelah diketahui data mengenai KSBB dan HSt maka dapat dihitung BBBSP BBBSP = KSBB x HSt Tabel 1. BBBSP Perusahaan Kecap Sedap Nikmat Biaya Bahan Baku Standar per Botol Kecap Tahun 2016 Jenis Kecap Kedelai Gula Merah KSBB HSt BBBSP Sedang 2 ons Rp 100 Rp 200 Rp 60 Rp 120 Rp 320 Manis 1 ons 3 ons Rp 180 Rp 280 Asin Rp 60 Rp 260
Anggaran Bahan Baku Dipakai
Anggaran Bahan Baku Dipakai Anggaran Bahan Baku Dipakai dapat disusun dalam satuan barang dan satuan uang (rupiah). Anggaran Bahan Baku Dipakai yang disusun dalam satuan uang disebut dengan Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran BBB disusun berdasarkan Anggaran Bahan Baku Dipakai dalam unit atau Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSt)
Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSBB) Kuantitas Standar Bahan Baku dipakai disusun berdasarkan Anggaran Produk ditambah dengan data kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB) Misalkan pada anggaran produk Perusahaan kecap Sedap Nikmat selama tahun 2016 memproduksi kecap setiap triwulan sbb: Jumlah I + II+ III + IV = 187 botol Triwulan I Kecap Sedang 22 botol Kecap Manis 13 botol Kecap Asin 9 botol Jumlah I 44 botol Triwulan II 23 botol 10 botol Jumlah II 46 botol Triwulan III Kecap Sedang 24 botol Kecap Manis 14 botol Kecap Asin 9 botol Jumlah III 47 botol Triwulan IV Kecap Sedang 26 botol Kecap Manis 14 botol Kecap Asin 10 botol Jumlah IV 50 botol
Tabel 2. KSBB Ingat: KSt = P x KSBB Triwulan Jenis Kecap Setahun 187 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Triwulan Jenis Kecap Produk (P) Kedelai Gula Merah KSBB KSt botol ons I Sedang 22 2 44 Manis 13 1 3 39 Asin 9 18 75 92 II 23 46 10 20 79 95 III 24 48 14 42 47 80 99 IV 26 52 50 86 104 Setahun 187 320 390 Tabel 2. KSBB Ingat: KSt = P x KSBB
Anggaran Biaya Bahan Baku Anggaran Produk pada perusahaan kecap tsb. merupakan anggaran produk jadi, karena tidak terdapat sediaan produk dalam proses, maka produk jadi dihasilkan sama dengan unit ekuivalen produk (P). Anggaran Biaya Bahan Baku Dari data yang terdapat dalam Tabel 1. BBBSP dan Tabel 2. KSBB, maka dapat disusun anggaran biaya bahan baku (BBB) seperti dalam Tabel 3. Anggaran BBB BBB = KSt x HSt
Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Tabel 3. BBB Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Triwulan Kedelai Gula Merah Jumlah Biaya Bahan Baku KSt (ons) HSt Per ons BBB I 75 Rp 100 Rp 7.500 92 Rp 60 Rp 8.520 Rp 13.020 II 79 Rp 7.900 95 Rp 8.700 Rp 13.600 III 80 Rp 8.000 99 Rp 8.940 Rp 13.940 IV 86 Rp 8.600 104 Rp 6.240 Rp 14.840 Setahun 320 Rp 32.000 390 Rp 23.400 Rp 55.400
Anggaran Sediaan Bahan Baku
Anggaran Sediaan Bahan Baku Sediaan Bahan Baku awal periode mendatang merupakan sediaan bahan baku akhir periode sekarang. Menyusun Anggaran Sediaan Bahan Baku harus diketahui dulu data mengenai: Anggaran Biaya Bahan Baku lihat Tabel 3. Anggaran BBB Perputaran persediaan bahan baku Sediaan Bahan Baku Akhir
Untuk menentukan besarnya sediaan bahan baku akhir dapat digunakan rumus: 𝑆𝐵𝐵𝑋= 𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑃𝑆𝐵𝐵 𝑥 2−𝑆𝐵𝐴𝐴 SBBX = Sediaan Bahan Baku Akhir BBB = Biaya Bahan Baku SBBA = Sediaan Bahan Baku Awal TPSBB = Tingkat Perputaran Sediaan Bahan Baku
Ilustrasi Dengan contoh soal yang sama, menyambung dari soal sebelumnya (lihat juga Tabel 3), dan data tambahan yang diketahui sebagai berikut: Data sediaan bahan baku awal tahun 2016: Kedelai 10 ons x Rp 100 = Rp 1.000 Gula Merah 15 ons x Rp 60 = Rp 900 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT menetapkan perputaran sediaan bahan baku 8 kali Dari data-data tersebut di atas, buatlah Anggaran Sediaan Bahan Baku
Anggaran Sediaan Bahan Baku Akhir Tabel 4 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Anggaran Sediaan Bahan Baku Akhir Tiap Akhir Triwulan 2016 Tri wulan Kedelai Gula Merah Jumlah SBBX (Rp) Perhitungan SBBX (Rp) HSt (Rp) SBBX (ons) HSt (Rp) I (7500:8) x 2 - 1000 875 100 8,75 (8520:8) x 2 - 900 480 60 8,00 1.355 II (7900:8) x 2 - 875 1100 11,00 (8700:8) x 2 – 480 945 15,75 2.045 III (8000:8) x 2 - 1100 900 9,00 (8940:8) x 2 - 945 540 1.440 IV (8600:8) x 2 - 900 1250 12,5 (6240:8) x 2 - 540 1020 17,00 2.270 𝑆𝐵𝐵𝑋= 𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑃𝑆𝐵𝐵 𝑥 2−𝑆𝐵𝐴𝐴 SBBX dalam ons dihitung dengan cara (SBXX dalam Rp : HSt)
Anggaran Belian Bahan Baku
Anggaran Belian Bahan Baku Untuk menyusun anggaran belian bahan baku diperlukan data: Anggaran biaya bahan baku (Lihat Tabel 3) Anggaran sediaan bahan baku (Lihat Tabel 4) Data sediaan bahan baku awal Data sediaan bahan baku awal tahun 2016: Kedelai 10 ons x Rp 100 = Rp 1.000 Gula Merah 15 ons x Rp 60 = Rp 900
Laporan Belian Bahan Baku
Laporan Belian Bahan Baku Pembelian yang secara actual (nyata) atau real terjadi harus dibuat Laporannya berupa Laporan Belian Bahan Baku Dalam Laporan Belian Bahan Baku memuat perbandingan antara Anggaran dengan Realisasi Anggaran Versus Realisasi (Laporan)
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Laporan Belian Bahan Baku Misalkan anggaran belian bahan baku bulan Pebruari tahun 2016 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT dibandingkan dengan laporan belian bahan baku (realisasi) Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT Laporan Belian Bahan Baku Bulan Pebruari 2016 Keterangan Anggaran Realisasi Bulan Ini Realisasi Sampai Bulan Ini Ons Rp % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kedelai 73,75 7.375 24 2.280 49 66% 4.780 65% Gula Merah 85 5.100 26 1.560 53 62% 3.207 63% Jumlah 158,75 12.475 50 3.840 102 64% 7.987 Nilai yang ada dalam Realisasi Sampai Bulan Ini, adalah akumulasi bulan Januari dan Pebruari.
Keterangan Laporan Belian Bahan Baku Prosentase realisasi dalam ons kolom (7) diperoleh dengan cara data kolom (6) dibagi data kolom (2) dikalikan 100%. Prosentase realisasi dalam Rp kolom (9) diperoleh dengan cara data kolom (8) dibagi data kolom (3) dikalikan 100%. Pada kolom (7), kedelai 66%, dan pada kolom (9) 65% hal ini menunjukkan terdapat penghematan harga kedelai 1% Sebaliknya dengan gula merah, kolom (7) sebesar 62% dan kolom (9) 63% hal ini berarti terdapat pemborosan harga gula merah 1% Pemborosan harga gula merah 1% terntu saja tidak dapat dibenarkan, kecuali tidak mengganggu arus kas dan dalam keadaan darurat.
Terima Kasih