PERDAGANGAN RASULLAH SAW AGRIBISNIS SYA’RIAH PERDAGANGAN RASULLAH SAW O L E H Kelompok V
LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis dalam dunia modern sekarang ini tidak pernah lepas dari persaingan yang sudah mendunia yang mengakibatkan kehilangan konsep bisnis yang lebih relevan untuk mengatasi globalisasi bisnis dan perdagangan dunia saat ini. Hal ini dikarenakan kita sebagai umat manusia jarang melihat kebelakang bagaimana sejarah islam pada masa lalu dalam perkembangan islam rasullullah lah yang paling relevan dalam menerapkan konsep manajemen bisnis dalam dunia perdagangan dengan system syari’ah yang diterapkan oleh tokoh dunia nomor satu yang berpengaruh terhadap perkembangan umat manusia
Rumusan masalah 5.Bagaimana rasulullah Saw berdagang? Untuk membahas permasalahan di atas, penulis membatasinya dengan hal-hal sebagai berikut: 1.Apa saja pengertian manajemen? 2.Bagaimana konsep manajemen rasulullah Saw? 3.Bagaimanakah manajemen global masa kini? 4. pengertian berdagang 5.Bagaimana rasulullah Saw berdagang? 6.Bagaimana implementasi manajemen berdagang rasulullah di era globalisasi? 7.Bagaimana al-qur’an memandang perdagangan? 8. Apa saja hadis Rasulullah SAW mengenai perdagangan?
PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen B.konsep manajemen rasulullah Saw? Pengertian manajement Menurut stoner, manajemen adalah proses perancanaan, perorganisasian, pemimpinan, dan pengawasan usaha-usaha dari suatu organisasi dan dari sumber-sumber organisassi lainnya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. B.konsep manajemen rasulullah Saw? beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. C.manajemen global masa kini Untuk menjadi global, sebuah perusahaan tanpa harus menjalankan bisnis secara internasional tetapi juga harus mempunyai budaya perusahaan dan sistem nilai yang memungkinkannya menggerakan sumber dayanya kemana kemanapun didunia untuk memperoleh keunggulan bersaing terbesar. Hal ini jauh dari sekedar mengekspor, perjanjian lisensi, dan perjanjian distribusi, atau pemanfaatan sumber luar negri untuk teknologi, modal, fasilitas, tenaga kerja, dan material. Untuk manajemen global diperlukan pola piker dan keterampilan yang luar jauh melampaui jangkauan kebanyakan perusahaan sekarang ini.
Perdagangan rasullah a.Strategi Operasional Strategi bisnis yang dijalankan Rasulullah Saw meliputi; a.Strategi Operasional Strategi operasional merupakan strategi untuk mengubah masukan (bahan baku, bahan pendukung, mesin. manusia) menjadi keluaran yang bernilai. b.Strategi Meningkatkan Produktivitas c.Strategi Profesionalisme (keahlian) d.Strategi Pemberdayaan Sumber Daya e.Strategi Optimalisasi Pemberdayaan Asset
implementasi manajemen berdagang rasulullah di era globalisasi? Prinsip efisiensi dan efektivitas ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu bisnis Efisiensi ditekankan pada penghematan dalam penggunaan input untuk menghasilkan suatu output tertentu. Upaya ini diwujudkan melalui penerapan konsep dan teori manajemen yang tepat. Sedangkan efektivitas ditekankan pada tingkat pencapaian atas tujuan yang diwujudkan melalui penerapan leadership dan pemilihan strategi yang tepat. Prinsip
Pandangan al-qur’an tentang perdagangan Dalam Al-quran, perdagangan dijelaskan dalam tiga bentuk, yaitu tijarah (perdagangan), bay’ (menjual) dan Syira’ (membeli). Selain istilah tersebut masih banyak lagi istilah-istilah lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti dayn, amwal, rizq, syirkah, dharb, dan sejumlah perintah melakukan perdagangan global (QS. Al-Jum’ah : 9). Pandangan al-qur’an tentang perdagangan Kata tijarah adalah mashdar dari kata kerja yang berarti menjual dan membeli. Kata tijarah ini disebut sebanyak 8 kali dalam Alquran yang tersebar dalam tujuh surat, yaitu surat Al-Baqarah :16 dan 282, An-Nisaa’ : 29, At-Taubah : 24, An-Nur :37, Fathir : 29 , Shaf : 10 dan Al-Jum’ah :11. Pada surat Al-Baqarah disebut dua kali, sedangkan pada surat lainnya hanya disebut masing-masing satu kali. Sedangkan kata ba’a (menjual) disebut sebanyak 4 kali dalam Al-quran, yaitu Surat Al-Baqarah :254 dan 275, Surat Ibrahim :31 dan Surat Al-Jum’ah :9. Selanjutnya istilah lain dari perdagangan yang juga terdapat dalam Al-quran adalah As-Syira. Kata ini terdapat dalam 25 ayat. Dua ayat di antaranya berkonotasi perdagangan dalam konteks bisnis yang sebenarnya (surat Yusuf ayat 21 dan 22), yang menjelaskan tentang kisah Nabi Yusuf yang dijual oleh orang yang menemukannya.
Hadis Rasulullah SAW mengenai perdagangan Anas meriwayatkan bahwa Nabi pernah menawarkan sebuah kain pelana dan bejana untuk minum seraya mengatakan : “Siapa yang ingin membeli kain pelana dan bejana air minum?” Seorang laki-laki menawarnya seharga satu dirham, dan Nabi menanyakan apakah ada orang yang akan membayar lebih mahal. Seorang laki-laki menawar padanya dengan harga dua dirham, dan beliapun menjual barang tersebut padanya (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
KESIMPULAN Kejayaan islam di zaman Rasulullah Saw. Tidak hanya diraih seorang diri. Dengan jelas, islam mengatakan sangat mengutamakan hidup berkelompok dan berjamaah dan melarang untuk perpecahan. Dalam konsep manajemen Rasulullah Saw selalu menerapkan kerjasama dan kekompakan dalam kinerja pegawai. Begitupun dalam perdagangan Rasulullah Saw juga menerapkan konsep yang sesuai dengan kajian Al-Qur’an sehingga tidak menyebabkan perpecahan antara pedagang dan pembeli.