MEMAHAMI TIM KERJA Pertemuan ke 12.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
MEMPERBAIKI PRESTASI KERJA DENGAN UMPAN BALIK & PENGHARGAAN
Teknik Sukses dan Kerjasama
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Proses Manajemen Kinerja
FUNGSI PENGORGANISASIAN.
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
By kelompok 10 : Ryan Giantara Elia Yohanes Fendi Muhamad Effendi
HAKIKAT IMPLEMENTASI STRATEGI
PERENCANAAN (planning)
Kepemimpinan Wirausaha
BAB V KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, DELEGASI DAN PEMBERDAYAAN
TIM DAN KERJASAMA KELOMPOK
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
TEAM WORK.
PERTEMUAN 12 Kepemimpinan
PERTEMUAN 9 KEPEMIMPINAN.
PERENCANAAN (planning)
KETERAMPILAN INTERPERSONAL. BAB XIII KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN Pertemuan 13.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
AKTIFITAS PELATIHAN.
Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta Drajat Armono.
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
PERENCANAAN (planning)
Apakah Struktur Organisasi itu?
MENGELOLA KONFLIK DALAM PROYEK
By : DEVI SILVIA dan ERNI SUHERNI
Pertemuan ke-12 KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN PERTEMUAN 9.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN PELANGGAN
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
MEMAHAMI TIM KERJA Dosen Pengampu : Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si
MEMAHAMI TIM KERJA Narti Elisa Andayani
Sumber : Perilaku Organisasional
Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan
KERJASAMA TIM DAN KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
MEMAHAMI KERJA SAMA TIM
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
IK104 Pengantar Manajemen & Organisasi Pertemuan #14
TIM DAN KERJASAMA KELOMPOK
Strategi Pengembangan dan Pembelajaran SDM
DEFINISI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
PERENCANAAN (planning)
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
Understanding work teams
TEAM WORK.
PEMBERDAYAAN.
DEFINISI DAN KONSEP MANAJEMEN, PARADIGMA MANAJEMEN YANG BERUBAH
PEMBENTUKAN TIM KERJA PROYEK
PERENCANAAN (planning)
PERENCANAAN (planning)
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
Pertemuan 4 KELOMPOK DAN TIM
PERENCANAAN (planning)
Proses Manajemen Kinerja
PERENCANAAN (planning)
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PERENCANAAN (Planning)
MEMAHAMI TIM KERJA Pertemuan ke 12.
Kepemimpinan Wirausaha. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya.
Proses Manajemen Kinerja
Proses Manajemen Kinerja
DEFINISI DAN KONSEP MANAJEMEN, PARADIGMA MANAJEMEN YANG BERUBAH
Konflik dan keterampilan dalam bernegosiasi
Transcript presentasi:

MEMAHAMI TIM KERJA Pertemuan ke 12

Membentuk Tim Menjadi Populer Tim menjadi bagian yang penting dari gaya bisnis yang dilakukan dalam perusahaan-perusahaan besar. Bukti  Tim biasanya mengalahkan kinerja individu ketika tugas yg sedang dilaksanakan memerlukan beragam keterampilan, penilaian dan pengalaman.

Tim Versus Kelompok: Apa bedanya? Kelompok kerja  berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing, bukan dalam rangka kebutuhan kerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut. Tim kerja  menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat organ mereka mampu meningkatkan kinerja

Jenis-jenis Tim Tim dapat diklasifikasikan berdasar pada tujuan. Tiga bentuk tim yang biasa anda temui dalam sebuah organisasi. , dan tim lintas fungsional. Tim Problem-Solving (Tim pemecahan masalah)  biasanya terdiri dari lima sampai duabelas karyawan yang dibayar perjam berasal dari unit yang sama, yang bertemu beberapa jam dalam setiap minggu untuk mendiskusikan cara-cara memperbaiki kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Para anggota membagi ide atau menawarkan saran tentang bagaimana memperbaiki metode dan proses kerja, tanpa diberi otoritas untuk menerapkan tindakan yang mereka sarankan secara unilateral.

Next... Tim Kerja Self-Managed (tim kerja swakelola)  sebuah eksperimen tim yang memiliki otonomi yang tidak hanya mampu memecahkan masalah, namun juga diharapkan mampu menerapkan solusi dan memikul tanggungjawab penuh atas hasilnya. Tim ini biasanya terdiri dari sepuluh sampai limabelas orang yang memikul tanggungjawab Termasuk tanggungjawab pengendalian kolektif terhadap langkah kerja, penentuan penugasan kerja, pengelolaan pember-hentian, dan pemilihan prosedur inspeksi yang kolektif.

Tim Cross-Functional  terdiri dari para karyawan yang berasal dari level yang hirarkinya kira-kira sama, namun berasal dari wilayah kerja yang berbeda-beda yang bekerjasama menyelesaikan suatu tugas  untuk saling bertukar informasi, mengembangkan ide-ide baru dan menyelesaikan masalah serta mengkordinasikan proyek yang rumit. Tentu saja tim cross function tidak mudah dikelola. Dibutuhkan waktu yang relatif lama karena dibutuhkan belajar untuk bekerja dengan perbedaan dan kompleksitas utamanya membangun kepercayaan dan kerja tim.

Membangun Tim dengan Kinerja Tinggi Ukuran tim kerja yang terbaik cenderung kecil dibawah jumlah sepuluh, terlalu banyak tidak mampu membangun kekompakan, komitmen dan akuntabilitas mutual yang penting untuk mencapai kinerja yang tinggi. Jika unit kerja aslinya lebih besar dari itu usahakan dipecah kedalam dua tim. Kemampuan para anggota: Agar tampil secara efektif, tim memerlukan jenis keterampilan yang berbeda-beda; keahlian teknis, keterampilan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan agar mampu mengidentidikasi masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi alternatif tersebut, dan membuat pilihan yang kompeten, terakhir membutuhkan orang-orang dengan keahlian dan kemampuan untuk mendengar yang baik, memberi umpan balik, mengatasi konflik dan keterampilan interpersonal lainnya.

Mengalokasikan peran dan menunjukkan perbedaan: Setiap individu berbeda dalam kepribadiannya. Penempatan individu pada pekerjaan yang sesuai kepribadian suatu keharusan mengisi posisi dalam tim. Tim memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan individu diseleksi untuk masuk dalam sebuah tim berdasar kepribadian dan preferensi mereka agar cocok dengan peran yang dibutuhkan. Satu Komitmen untuk suatuTujuan yang sama: Tim yang efektif mesti memiliki tujuan atau visi yang sama dan bermakna yang memberikan arah, momentum dan komitmen bagi para anggotanya. Tim yang sukses begitu banyak menggunakan waktu dan usaha dalam mendiskusikan, membentuk dan menyepakati suatu tujuan yang mereka miliki, baik secara kolektif maupun individu

Mengembangkan tujuan yang spesifik: Tim yang mampu menerjemahkan tujuan menjadi sasaran kinerja yang spesifik, dapat diukur dan realistik akan menggiring individu menuju kinerja yang lebih baik dan memberi energi pada tim, memfasilitasi komunikasi yang jelas, membantu mempertahankan fokus pada hasil yang ingin dicapai.

Membutuhkan kepemimpinan dan struktur: untuk memberikan fokus dan arah. Menghindari Kemalasan sosial dan Akuntabilitas: Tim yang kinerjanya tinggi mengurangi kecenderungan pada kemalasan sosial dengan tetap memberi mereka tanggungjawab individu dan tim. Memodifikasi sistem penilaian dan penghargaan kinerja yang tepat: agar dapat merefleksikan kinerja tim, pihak manajemen mempertimbangkan penilaian yang didasarkan pada kelompok, pembagian keuntungan, pembagian prestasi, insentif untuk kelompok yang berukuran kecil, dan modifikasi sistem lainnya yang mendorong usaha dan komitmen tim.

Mengembangkan rasa saling percaya yang tinggi: Dalam hubungan personal kepercayaan itu cenderung rapuh, butuh waktu yang lama membangun kepercayaan, namun gampang runtuh dan sukar untuk diperoleh kembali. Lima dimensi agar kepercayaan dapat tegak, yaitu integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas dan keterbukaan.

9 potensi peran dalam tim yang menjadi preferensi didalam tim tersebut: Creator-innovator, imajinatif baik membangun ide awal, biasanya sangat independen. Explorer-Promoters: suka menggunakan ide-ide baru, andal mengambil ide-ide dan mencari sumberdaya dalam mewujudkan idenya itu, tapi biasanya kurang sabaran dan kurang trampil dalam pengendalian.

Assessor-Developers: terampil dan punya analisis yang kuat. Thruster-Organizers: senang menata prosedur operasional, mengubah ide menjadi kenyataan dan menyelesaikan segala sesuatunya. Concluder-Producers: sangat peduli dengan hasil, peran dititik beratkan pada memaksakan agar tenggat waktu dapat terjaga, dan memastikan seluruh komitmen diikuti dan dilaksanakan.

Controllers-Inspectors: peduli dalam mengembangkan dan memastikan pelaksanaan peraturan dan regulasi, andal memeriksa detil agar terhindar dari ketidakakuratan. Upholder-Maintainers: punya keyakinan yang kuat, andal memperjuangkan tim dari serangan luar dan pendukung setia tim. Mereka orang penting karena mampu menjaga kesetabilan tim.

Reporter-Adviser: Pendengar yang baik dan tidak memaksakan pendapat, pandai mencari informasi, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan. Linkers: Mereka adalah pengatur dan penyatu, tidak suka hal yang ekstrim dan mencoba untuk membangun kerjasama. Mereka kontributor tim, penyatu anggota tim dan aktivitas meski perbedaan dapat saja timbul.