Reksa dana & Perusahaan Investasi Lainnya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Reksa dana & Perusahaan Investasi Lainnya Pertemuan ke-5

Pengantar Di bab ini kita akan mempelajari: Konsep Dasar Perusahaan Investasi Jenis-Jenis Perusahaan Investasi Konsep Dasar Reksa Dana Biaya Investasi pada Reksa Dana Pajak Atas Pendapatan Reksa Dana Reksa Dana Bursa (ETF) Kinerja Investasi Reksa Dana: Tinjauan Awal Informasi Tentang Reksa Dana

Peringatan Sebelum Memulai! Definisi Reksa Dana di Indonesia = ‘wadah’ yang dipergunakan untuk dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (UU Pasar Modal no.8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27) Definisi Reksa Dana di Dunia = nama umum untuk ‘perusahaan investasi’ berjenis open-end, dimana ‘sekelompok perusahaan’ ini dikelola oleh perusahaan investasi. Definisi yang ada di Indonesia dimaksudkan untuk menghindari kebingungan dari para investor awam. Namun, akibatnya pemahaman mereka tentang NAB juga menjadi melenceng juga.

1. Perusahaan Investasi Perusahaan Investasi (investment companies, atau di Indonesia lebih dikenal dengan Manajer Investasi) adalah perantara keuangan yang mengumpulkan dana dari investor individu dan menginvestasikan dana tersebut ke dalam beragam sekuritas dan aset lain yang potensial. Menyediakan mekanisme bagi para investor kecil untuk ‘masuk ke dalam tim’, dan turut menikmati manfaat dari investasi berskala besar.

1. Perusahaan Investasi Fungsi & Manfaat: Pemeliharaan dan administrasi pencatatan  Laporan status investasi secara periodik dan re-investasi atas pendapatan bunga, kupon, dan dividen Diversifikasi dan keterpecahan  Dengan dana kecil investor bisa melakukan diversifikasi layaknya investor besar Manajemen profesional  Merasa lebih aman kalau dipercayakan ke “ahlinya” Biaya transaksi lebih murah  Karena perdagangan langsung dilakukan dengan ‘keranjang yang besar’, biaya yang ditanggung perusahaan investasi jadi lebih murah

1. Perusahaan Investasi Karena perusahaan investasi mengumpulkan dana dari para investor individu, mereka harus membagi klaim ke dalam aset di antara para investor. Kepemilikan investor terhadap saham perusahaan investasi adalah proposional terhadap jumlah saham yang dibeli. Nilai dari setiap lembar saham disebut Nilai Aset Bersih (NAB) Trivia: NAB sering disalahpahami oleh banyak investor awam di Indonesia sebagai ‘harga’ dari produk reksadana yang mereka beli.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐴𝑠𝑒𝑡 −𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 1. Perusahaan Investasi Misal, suatu reksa dana mengelola sebuah portofolio sekuritas senilai $120 juta dalam bentuk 5 juta lembar saham. Jika reksa dana tersebut memiliki tanggungan bayaran ke penasihat keuangan sebesar $4 juta dan $1 juta untuk tanggungan gaji karyawan, berapa NAB-nya? 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐴𝑠𝑒𝑡 −𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 Hitung dan masukkan angka tersebut di dalam rumus di atas, maka anda akan mendapatkan NAB sebesar $ 23 per lembar saham. Cek tabel 4.1  perbedaan antara harga pasar reksa dana dengan NAB akan menunjukkan kenaikan/penurunan kekayaan para investor

2. Jenis Perusahaan Investasi Terdiri dari tiga macam jenis: Unit Investment Trust (UIT), Perusahaan investasi terkelola, dan Perusahaan investasi lainnya.

2.1. Unit Investment Trust (UIT) UIT pada dasarnya tidak mengelola portofolionya. Jika sudah tercipta sebuah produk portofolio, UIT tidak akan mengubah-ubah komposisi (instrumen keuangan yang ada di dalam) portofolionya. Biasanya perusahaan pialang yang menggunakan jenis ini. Trust cenderung berinvestasi pada jenis aset yang seragam. Satu UIT hanya berinvestasi di obligasi negara, dan UIT yang lain berinvestasi di obligasi perusahaan swasta. UIT semakin kehilangan pangsa pasar dan dana kelolaannya pada tahun-tahun terakhir ini

2.2. Perusahaan Investasi Terkelola Perusahaan investasi terkelola (managed investment companies) dapat mengubah komposisi portofolionya dari waktu ke waktu, sehingga juga disebut dengan “manajemen aktif”. Reksa dana closed-end diperdagangkan bebas, layaknya sekuritas lainnya. Namun, investor dalam reksa dana jenis ini harus menjual sahamnya pada sesama investor lain jika ingin “menguangkan” sahamnya. Sebaliknya, reksa dana open-end akan menebus saham pada nilai aset bersihnya sesuai dengan permintaan dari investor (tidak perlu susah mencari investor lain lagi).

2.3. Perusahaan Investasi Lainnya Reksa Dana Kumpulan (Commingled Funds)  mirip reksa dana open-end, namun yang diterbitkan pada investor bukan saham atas reksa dana-nya melainkan unit yang dapat dijual-beli pada NAB-nya. Titipan Investasi Real Estat (Real Estate Investment Trusts)  mirip reksa dana closed-end, namun instrumen yang ada di dalamnya adalah real estat atau pinjaman yang dijamin dengan real estat.

2.3. Perusahaan Investasi Lainnya Dana Lindung Nilai (Hedge Fund) Berbeda dengan reksa dana, HF dibentuk sebagai kerja sama privat dan karena itu tidak harus tunduk pada peraturan SEC (OJK-nya Amerika) Hanya terbuka untuk investor kaya atau investor institusi. Investor menyetujui ‘penguncian’ dananya, sehingga investasi tak bisa ditarik. Karena tidak banyak diatur regulasi, manajer HF bisa melakukan banyak strategi yang dilarang dilakukan oleh manajer reksa dana pada umumnya Dana yang terkumpul untuk HF dapat berfokus pada derivatif, perusahaan dalam kesulitan, spekulasi nilai tukar, obligasi konversi, pasar negara berkembang, arbitrase merger dan sebagainya.

3. REKSA DANA Kebijakan investasi  berkaitan dengan peruntukan investasi di reksa dana tersebut. Contohnya: reksa dana pendapatan tetap (fixed-income funds) yang mayoritas harus berisi instrumen keuangan obligasi negara dan/atau korporat, dan cocok untuk investasi jangka menengah (5 – 8 / 10 tahun) Jenis-jenis reksa dana terdiri dari 4 reksa dana yang umum di Indonesia dan ditambah dengan 4 reksa dana lainnya, dimana menurut ukuran luar negeri menjadi jenis reksa dana yang harus dibedakan sementara di Indonesia praktiknya dibuat supaya ‘menginduk’ pada keempat jenis reksa dana utama tersebut.

3. REKSA DANA Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) Berisi commercial paper, repo, dan/atau sertifikat deposito Cocok untuk investasi jangka pendek Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) Berisi mayoritas obligasi negara dan/atau perusahaan BUMN atau swasta, dan minoritas instrumen dari pasar uang Cocok untuk investasi jangka menengah Reksa Dana Saham (RDS) Berisi mayoritas saham-saham perusahaan, dan minoritas intrumen dari pasar uang. Cocok untuk investasi jangka panjang Dikelompokkan menjadi jenis income funds (fokus pada saham yang rajin bagi dividen banyak) dan growth funds (fokus pada saham yang sedang mengalami pertumbuhan harga pesat)

3. REKSA DANA Reksa Dana Berimbang / Campuran (RDC) Terdiri dari gabungan nyaris seimbang antara saham dan obligasi, dengan minoritasnya adalah instrumen pasar uang. Dikelompokkan menjadi jenis life-cycle funds (bauran instrumen di dalamnya mulai dari jenis instrumen yang konservatif sampai dengan agresif) dan targeted-maturity funds (bauran instrumen di dalamnya mengikuti usia investor seiring berjalannya waktu) Reksa Dana Sektor  berkonsentrasi pada industri tertentu Reksa Dana Internasional  Dikelompokkan menjadi global funds (sekuritas seluruh dunia termasuk AS), international funds (sekuritas di seluruh dunia kecuali AS), regional funds (sekuritas di area tertentu, misalnya ASEAN), dan emerging market funds (berinvestasi pada negara berkembang saja, misalnya ke Indonesia)

3. REKSA DANA Reksa Dana Alokasi Aset dan Reksa Dana Fleksibel Mirip reksa dana berimbang / campuran, namun lebih fokus ke proporsi aset yang dialokasikan antar sektor. Dan sering kali bukan menjadi opsi investasi berisiko rendah lagi. Reksa Dana Indeks  akan dibahas di sub-bab 6 BAGAIMANA REKSA DANA DIJUAL? Secara langsung, oleh penjamin emisi reksa dana Secara tidak langsung, oleh pialang yang bertindak atas nama penjamin emisi reksa dana itu sendiri. Konflik kepentingan bernama revenue sharing berpotensi merugikan investor sebagai konsumen jasa, karena perusahaan reksa dana membayar perusahaan pialang untuk merekomendasikan produknya.  mereka harus disclosure! Alternatif lain, melalui “supermarket reksa dana”. Di Indonesia contohnya adalah Bareksa atau Indopremier (IPOT)

4. Biaya Investasi pada Reksa Dana Investor bukan hanya harus mempertimbangkan kebijakan investasi dan kinerja masa lalu si perusahaan reksa dana itu, tetapi juga biaya manajemen dan biaya lain yang terkait. Secara umum ada 4 kelompok biaya yang umum (hanya 3 kelompok yang umum ada di Indonesia) Biaya Operasi  Meliputi biaya admin dan fee konsultasi; tidak jarang juga termasuk biaya marketing. Sehingga berdampak dalam bentuk penurunan nilai portofolio. Beban Pembentukan Awal  komisi atau beban penjualan ketika kita membeli saham reksa dana, dan biaya ini akan mengurangi jumlah uang yang diinvestasikan sejak awal. Jika tidak ada biaya, namanya no load fund.

4. Biaya Investasi pada Reksa Dana Beban Penebusan Akhir  komisi atau beban penjualan ketika kita menjual saham reksa dana. Besarnya persentase beban penjualan akan menurun seiring dengan semakin lamanya kita dapat menahan eksekusi jual saham reksa dana kita. Beban 12b-1  menggunakan aset reksa dana untuk membayar biaya distribusi seperti iklan dan promosi yang disebutkan dalam laporan tahunan dan prospektus.

4.1 Fee dan Imbal Hasil Reksa Dana Misalkan, sebuah reksa dana mempunyai NAB awal sebesar $20 pada awal bulan dan memberikan distribusi pendapatan (misal, dividen dari instrumen keuangan saham di dalamnya) dan distribusi keuntungan modal (misal, capital gain dari instrumen keuangan saham di dalamnya) sebesar $0,2. Jika diketahui NAB pada akhir bulan sebesar $20,1 maka berapa tingkat imbal hasilnya? 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙= 𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 −𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑤𝑎𝑙+𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙= $20,1 −$20+$0,2 $20 =0,15=15%

4.1 Fee dan Imbal Hasil Reksa Dana Misalkan, sebuah reksa dana mempunyai NAB awal bulan sebesar $100 juta/10 juta lembar saham = $10 per lembar saham. Diketahui NAB akhir bulan sebesar $110 juta atau $11 per lembar. Artinya, jika tak ada biaya, maka investor dapat imbal hasil 10% Tapi jika rasio biaya adalah 1%, maka uang sebesar $1 juta harus dibebankan ke $110 juta, dan menjadikan NAB akhirnya hanya sejumlah $109 juta atau $10,9 per lembar. Sehingga imbal hasil investornya pada kasus ini adalah 9% Fee berpengaruh semakin signifikan dengan semakin panjangnya jangka waktu investasi. Lihat tabel 4.2

5. Pajak Atas Pendapatan Reksa Dana Di Amerika Serikat, pajak hanya dibayar oleh investor reksa dana, bukan oleh (perusahaan) reksa dana itu sendiri. Keuntungan modal jangka pendek (bunga dari instrumen sertifikat deposito), jangka menengah (kupon dari instrumen obligasi), dan jangka panjang (dividen dari instrumen saham) dilimpahkan kepada investor seolah-olah investor tersebut menerimanya secara langsung. Merugikan investor individu, karena investor kehilangan kendali ketika dananya diserahkan ke perusahaan investasi yang mungkin akan ‘terlalu aktif’ mengelola dana investor di dalam reksa dananya. Rasio turnover  mengukur seberapa sering ‘isi wadah’ dari sebuah produk perusahaan reksa dana berganti-ganti. Makin sering, maka menunjukkan ketidakefisienan pajak.

5. Pajak Atas Pendapatan Reksa Dana Di Indonesia, Reksa Dana dulu dianggap sebagai “Bebas Pajak” (suatu objek yang seharusnya dikenakan pajak, tapi dibebaskan dari kewajiban tersebut). Namun sejak 2014, Reksa Dana sudah dikenakan pajak sebesar 15% atas kupon dan capital gain yang diterima oleh reksa dana. Ingat! Konteks di sini maksudnya adalah: Reksa Dana-nya yang dikenai pajak, bukan kita sebagai investor yang kena pajak dari penjualan kepemilikan investasi kita pada Reksa Dana. Manajer Investasi dalam mengelola Reksa Dana sudah membayarkan pajak atas keuntungan dan transaksi yang terjadi di dalam ‘wadah garapan’ nya tersebut. Intinya, kita sebagai investor tidak membayar pajak yang berkaitan dengan kepemilikan reksa dana. Bahan bacaan: http://bit.ly/2o1Cabl

6. Reksa Dana Bursa (ETF) Exchange Traded Funds (ETF) adalah jenis reksadana yang memungkinkan investor untuk memperdagangkan portofolio indeks layaknya memperdagangkan saham biasa di bursa. Berbeda prinsip dengan reksa dana yang umumnya memiliki waktu penutupan harga (13:00 WIB di Indonesia). Kinerja ETF diharapkan selaras dengan indeks tertentu, misalnya dengan indeks saham Indonesia (IHSG) itu sendiri karena Beta (β) yang diharapkan dari ETF harus ‘nyaris’ mendekati 1. Saat ini, ETF tidak melulu harus selaras dengan indeks saham induk di setiap negara. Bisa juga selaras dengan indeks industri/sub-industri (misal: MINING), atau ada juga ETF obligasi, dan ETF komoditas (misal: emas dan perak) yang berinvestasi pada komoditasnya sendiri atau berbentuk kontrak berjangka.

6. Reksa Dana Bursa (ETF) Keunggulan ETF: Kelemahan ETF: ETF diperdagangkan secara kontinu, sedangkan Reksa Dana biasa hanya bisa diperdagangkan maksimal sekali sehari. Model penebusan lembar kepemilikan investor terhadap ETF nya untuk ditukar dengan lembar saham dari portofolio dasarnya  menghindari pajak. Teorinya, ETF lebih murah daripada reksa dana, karena tinggal menghubungi pialangnya langsung daripada harus berproses sampai ke reksa dana-nya Kelemahan ETF: Karena diperdagangkan secaca kontinu, ada kemungkinan harga ETF akan sedikit menyimpang dari NAB-nya yang sebenarnya. Nyatanya ETF harus dibeli dari pialang dengan fee tertentu, yang tak jarang justru lebih tinggi dari pada reksa dana biasa.

7. Kinerja Investasi Reksa Dana: Tinjauan Awal Alasan investor menyerahkan dananya ke perusahaan / manajer investasi  karena berharap jika dikelola oleh yang lebih ‘expert’ di bidangnya, maka imbal hasilnya akan lebih baik. Pertanyaan umum: “Tolok ukur apa yang tepat untuk mengevaluasi kinerja suatu investasi?” Dalam konteks reksa dana: “Apakah manajer dengan kinerja baik pada tahun tertentu terjadi karena dia memang kompeten (sehingga hasilnya konsisten terus), atau karena dia sedang beruntung (sehingga hasilnya acak)?” Hasil sebagian besar penelitian: “Hanya sebagian kecil saja kinerja reksa dana yang dikarenakan keahlian, dan sebagian besar kinerja reksa dana dikarenakan keberuntungan” Tambahan: “Kinerja yang buruk cenderung lebih bertahan daripada kinerja yang baik” Kinerja manajer investasi dapat dilihat dari Sharpe Ratio & Treynor Ratio

8. Informasi Tentang Reksa Dana Prospektus adalah sumber primer untuk mendapatkan informasi tentang reksa dana. Isi dari sebuah Prospektus: Tujuan dan kebijakan investasi reksa dana Nama penasihat keuangan dan manajer portofolio. Biaya terkait, biasanya dalam tabel atau kalimat biasa, meliputi biaya front-end, biaya back-end, dan biaya operasi tahunan seperti fee manajemen dan fee 12b-1. Dan informasi lain seperti Statement of Additional Information (SAI) yang berisi daftar sekuritas dari portofolio reksa dana tersebut pada akhir tahun fiskal, laporan keuangan auditan, data tentang komisi pialang yang dibayarkan reksa dana, dll  biasanya tidak akan diberikan kalau tidak diminta. Ada sekitar 1000-an lebih reksa dana di Indonesia, dan salah satu gudang datanya ada di sini >> http://www.bareksa.com/id/data/reksadana/daftar

Tugas Mandiri 4 Apa alasan utama para investor banyak yang memutuskan untuk menggunakan jasa para perusahaan investasi dan reksa dana dalam melakukan investasi? Dan apakah alasan para investor tersebut didukung oleh hasil penelitian yang ada? Jelaskan. Apa perbedaan utama antara Reksa Dana ETF dengan produk-produk Reksa Dana yang biasa, di mata para investor yang ‘malas’ melakukan analisis diversifikasi lebih lanjut? Wawan memiliki sebuah reksa dana yang mempunyai NAB awal tahun sebesar Rp 50 juta. Setelah menunggu setahun NAB nya berkembang menjadi Rp 57 juta, plus Rp 1 juta dari dividen salah satu instrumen saham yang ada di dalam portofolio reksa dana nya. Jika rasio biayanya adalah 0,5%, maka berapa persen imbal hasil yang dia akan terima?