PEMBELAJARAN KONSUMEN 10/23/2017
Pembelajaran Merupakan proses bagi para individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembeliaan dan pemakaian yang mereka terapkan pada perilaku yang akan datang Pemasar harus mengajar konsumen : Sifat dan manfaat produk Dimana harus membelinya Bagaimana menggunakannya Bagaimana memeliharanya Bagaimana membuangnya
Unsur-Unsur Yang Tercakup dalam Pembelajaran Motivasi: dorongan yang berdasarkan atas kebutuhan dan tujuan/sasaran. Merupakan pemacu pembelajaran Isyarat: Merupakan stimuli yang memberikan arah bagi motif. Berfungsi mengarahkan dorongan konsumen Respon: cara bereaksi para individu terhadap dorongan atau isyarat Penguatan: Peningkatan kemungkinan respon khusus akibat isyarat atau stimuli khusus 10/23/2017
DEFINISI BELAJAR/PEMBELAJARAN Hal penting yang perlu diperhatikan dari definisi diatas adalah : Pembelajaran konsumen adalah suatu proses yang berkelanjutan, berlangsung terus menerus dan tidak pernah berhenti. Dengan belajar, seseorang akan memperoleh pengetahuan baru, dimana ia menerima informasi melalui panca indera dan berpikir dari pengalamannya, sehingga semua proses belajar ini akan mempengaruhi apa yang diputuskan, apa yang dibeli, dan apa yang dikonsumsi. Pengalaman memainkan peranan dalam proses belajar. Belajar tidak selalu terjadi karena disengaja sehingga dapat kita katakan bahwa pengetahuan baru dan pengalaman pribadi juga berfungsi sebagai timbal balik bagi individu dan memberi patokan pada perilakunya dimasa mendatang dalam situasi yang serupa.
Teori Pembelajaran Teori Kognitif Teori Perilaku Berdasarkan perilaku yang dapat diamati (respon) yang muncul sebagai hasil pemaparan terhadap stimuli Teori Kognitif Pembelajaran sebagai fungsi proses mental yang murni Sering merupakan respon terhadap pemecahan masalah
Teori Pembelajaran Perilaku Pengkondisian Klasik Pengkondisian Instrumental (Operant) Pembelajaran melalui Pengamatan atau Observasional
Pengkondisian Klasik Menganggap semua organisme (binatang maupun manusia) dapat diajarkan berbagai perilaku tertentu melalui pengulangan (atau pengkondisian).
Model Pengkondisian Klasikk Pavlov Setelah pengulangan : Stimulus tidak terkondisi : Daging Respon Tak Terkondisi : Air Liur Stimulus terkondisi : Bel Stimulus terkondisi : Bel Respon Tak Terkondisi : Air Liur
Aplikasi Strategis dari Pengkondisian Klasik Konsep Dasar Meningkatkan hubungan antara stimulus yang dikondisikan dan tidak dikondisikan Mengurangi kemungkinan untuk dilupakan Kebosanan terhadap iklan akan menjadi masalah (advertising Wearout) Pengulangan Stimulus generalization Stimulus discrimination
PROSES BELAJAR PERILAKU Contoh yang dapat diambil dari pengulangan untuk menghindari advertising wearout ini adalah : Iklan Lux, menggunakan model yang berbeda dalam menunjukkan variasi pilihan sabun lux. Sampoerna Hijau, menggunakan plot cerita yang berbeda untuk menarik minat dan perhatian konsumen. Atau bisa juga mengunakan konsep : Three Hit Theory (konsep pengulangan 3 kali). Hal ini dianggap penting, karena pengulangan diatas tiga kali tidak akan menghasilkan efek conditioning, malah akan mengakibatkan Advertising Wearout. Contoh Iklan yang menggunakan Three Hit Theory ini salah satunya adalah : Iklan Chocolatos.
10/23/2017
Aplikasi Strategis dari Pengkondisian Klasik Konsep Dasar Melakukan reaksi yang sama terhadap stimuli yang agak berbeda Membantu produk “me-too” untuk sukses di pasaran Berguna ketika akan melakukan perluasan produk Repetition Generalisasi Stimulus Stimulus discrimination
Aplikasi Classic Conditioning Contoh produk sabun mandi biore : Contoh produk sabun muka biore :
Aplikasi Classic Conditioning Family Branding Contoh dari family branding, yaitu : merk ABC, pertama kali hanya ada pada batu baterai saja, namun kemudian diperluas menjadi berbagai macam produk seperti : Kecap, sirop, sambal, mie, dan sebagainya.
PROSES BELAJAR PERILAKU Me too Product Me Too Product adalah suatu konsep yang membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang biasa melakukan ini adalah follower yang berusaha membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar. Para pesaing yang menciptakan produk me too product ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa produknya memiliki citra yang baik seperti layaknya produk dengan merek yang sudah ternama. Me Too Products kadang di sebut juga Look Alike Packaging
Aplikasi Classic Conditioning Similar Name Prinsip produk similar name sama dengan me too product, yaitu pesaing ingin membuat citra produknya sama dengan produk pemimpin pasar dimata konsumen. Kesamaan tersebut diharapkan bisa membuat konsumen menarik asosiasi kualitas antara kedua produk tersebut. Contoh untuk similar name ini yaitu : Oreo VS Rodeo (biskuit) Nyam-nyam VS Yan-yan (snack anak-anak) Toto VS Toho (produk sanitary) Gucci VS Guci (produk tas, accessoris)
Aplikasi Classic Conditioning Lincensing Licensing adalah praktek pemberian nama produk/merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film kartun. Nama-nama tersebut digunakan sebagai merek dengan prinsip dan tujuan untuk menimbulkan citra positif terhadap produk-produknya. Citra positif yang telah terbangun dari tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat mengalir kepada produk-produk yang menggunakan namanya. Contoh product Lincensing : Calvin Klein Christian Dior Charles Jourdan Paris Hilton
Aplikasi Strategis dari Pengkondisian Klasik Konsep Dasar Pemilihan stimulus yang khusus diantara stimuli yang sama Merupakan dasar bagi strategi pengaturan posisi yang berusaha membangun citra khas produk tertentu kedalam pikiran konsumen Repetition Stimulus generalization Diskriminasi Stimulus
Lanjutan… Diskriminasi Stimulus (Stimulus Discrimination) Merupakan lawan dari generalisasi stimulus, dimana pada diskriminasi stimulus konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan berbeda terhadap beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya. Pemimpin pasar biasanya ingin agar produknya dilihat berbeda dengan pesaingnya. Oleh karena itu, diskriminasi stimulus biasanya dipakai melakukan positioning dan differentiation produk oleh produsen/pemimpin pasar pada umumnya.
Aplikasi Diskriminasi Stimulus Positioning Positioning suatu merek/produk adalah citra/image yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
Aplikasi Diskriminasi Stimulus Differentiation Pemasar/produsen berusaha mengkomunikasikan nilai lebih produk mereka yang tidak dimiliki produk lain. Jika konsumen dapat /mampu merasakan adanya perbedaan tersebut, maka produsen tersebut dianggap telah mampu membuat differensiasi produknya dimata konsumen.
end 10/23/2017