PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM KOORDINAT.
Advertisements

1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
BILANGAN KOMPLEKS Tujuan : Memahami Operasi Bilangan Kompleks.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
BENTUK POLAR DARI FUNGSI KOMPLEKS
FUNGSI KOMPLEX Yulvi zaika.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
Bilangan Kompleks.
Bentuk Koordinat Koordinat Kartesius, Koordinat Polar, Koordinat Tabung, Koordinat Bola Desember 2011.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS FUNGSI DALAM EKONOMI Materi - 2 Oleh:
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
Materi Kuliah Kalkulus II
KALKULUS I NI KETUT SARI.
BAB 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Terdiri dari dua sumbu koordinat
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
PELATIHAN MATEMATIKA GURU SMK MODEL SENI/PARIWISATA/BISNIS MANAJEMEN
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
BAB III FUNGSI.
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
PENGERTIAN PERSAMAAN GARIS LURUS
2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan
KOORDINAT KUTUB (POLAR) III. Hubungan koordinat kartesius dan kutub
Pengertian-Pengertian
BAB I LIMIT & FUNGSI.
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
KOORDINAT KUTUB (POLAR) & KOORDINAT CARTESIUS
MATEMATIKA DASAR.
Matematika SMK Persiapan Ujian Nasional Trigonometri Kelas/Semester: II/2.
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
Fungsi Riri Irawati, M.Kom 3 sks.
KALKULUS I.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Pendidikan Matematika Veny Triyana Andika Sari, M.Pd.
NILAI MUTLAK PERSAMAAN GARIS FUNGSI
Fungsi, Persamaan Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
Transformasi geometri
BAB 8 TRIGONOMETRI Sumber gambar : peusar.blogspot.com.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
TRIGONOMETRI.
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak serta Beberapa Fungsi
AFLICH YUSNITA FITRIANNA, M.Pd.
Matematika Dasar 3 “Trigonometri”
Sistem koordinat Kartesius
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
PRA – KALKULUS.
BILANGAN KOMPLEKS Tujuan : Memahami Operasi Bilangan Kompleks.
BEBERAPA DEFINISI FUNGSI
Kalkulus 3 Fungsi Ari kusyanti.
Perpangkatan dan Bentuk Akar
M-03 SISTEM KOORDINAT kartesius dan kutub
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
BILANGAN KOMPLEKS © sujono 2009.
TRIGONOMETRI.
FUNGSI.
KOORDINAT KUTUB (POLAR) & KOORDINAT CARTESIUS
BENTUK POLAR DARI FUNGSI KOMPLEKS
Geometri Analitik Datar
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
FUNGSI Pertemuan III.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN FUNGSI TRIGONOMETRI
SISTEM KOORDINAT NURFARIDA F. Universitas Negeri Jakarta 2019.
※ KOORDINAT KARTESIUS & KOORDINAT KUTUB
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
PENDAHULUAN KALKULUS yogo Dwi prasetyo, m. SI. prodi teknik industri dan rpl [ref : calculus (Purcell, Varberg, and rigdon)]
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI BILANGAN KOMPLEKS PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI

Apakah Bilangan Kompleks itu ? PENDAHULUAN Apakah Bilangan Kompleks itu ? Bilangan Kompleks adalah gabungan dari bilangan nyata (Riil) dengan bilangan imajiner

PENDAHULUAN

Apakah Bilangan Imajiner itu ? PENDAHULUAN Apakah Bilangan Imajiner itu ? Bilangan yang merupakan akar kuadrat dari suatu bilangan negatif Contoh : Definisi 1 : dan Jadi dapat ditulis

LATIHAN 1 Tentukan akar – akar dari persamaan kuadrat berikut :

Bentuk Lain Bilangan Kompleks Definisi. Sebuah bilangan kompleks z dinotasikan sebagai pasangan bilangan riil (x,y) dan kita bisa tulis sebagai z = (x,y) Nilai x adalah bagian riil dari z y adalah bagian imajiner dari z dan dinotasikan x = Re(z) dan y = Im(z) Bentuk Lain Bilangan Kompleks 1. Bentuk, z = x + iy Selain dituliskan dalam bentuk pasangan bilangan, bilangan kompleks z juga dituliskan dalam bentuk z = x + i y, dimana x, y real dan i2 = -1. x = Re(z) dan y = Im(z)

BILANGAN KOMPLEKS Penulisan bilangan kompleks z = a+bj sering disingkat sebagai pasangan terurut (a,b), oleh karena itu bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam suatu bidang datar seperti halnya koordinat titik dalam sistem koordinat kartesius Bidang yang digunakan untuk menggambarkan bilangan kompleks disebut bidang kompleks atau bidang argand

Interpretasi geometri bilangan kompleks Secara geometri z = x + iy digambarkan sama dengan koordinat kartesius dengan sumbu tegaknya yaitu x sebagai sumbu riil, dan sumbu mendatar yaitu y sebagai sumbu imajiner. Contoh:

BILANGAN KOMPLEKS Buatlah grafik bilangan kompleks berikut : Z = 4 + 6j dimana : 4 merupakan bilangan real positif 6j merupakan bilangan imajiner positif

Contoh 1 Buatlah grafik bilangan kompleks berikut : Z = -4 + 3j dimana : -4 merupakan bilangan real negatif 3j merupakan bilangan imajiner positif

Contoh 2 berapa nilai bilangan kompleks dari grafis berikut: jawab: Z = - 6 – j 2

Latihan 2 Buatkan kedalam bentuk grafis bilangan kompleks berikut: a. Z =4 – j 6 b. Z = -7 c. Z = - 6 – j 13 d. Z =j11

Bentuk-bentuk Bilangan Kompleks Ada beberapa bentuk penulisan bilangan kompleks yaitu : Bentuk Polar Bentuk Rectangular Bentuk Exponensial

BENTUK REKTANGULAR Bentuk bilangan kompleks a + jb disebut juga bilangan kompleks bentuk rektangular Gambar grafik bilangan kompleks bentuk rektangular : Dari gambar di atas titik A mempunyai koordinat (a,jb). Artinya titik A mempunyai absis a dan ordinat b.

BENTUK POLAR Bilangan kompleks bentuk rektangular a+ jb dapat juga dinyatakan dalam bentuk polar, dengan menggunakan suatu jarak (r) terhadap suatu titik polar  Jika OA = r, maka letak (kedudukan) titik A dapat ditentukan terhadap r dan  . cos 𝜃 ° = 𝑎 𝑟 →𝑎=𝑟 cos 𝜃 ° sin 𝜃 ° = 𝑏 𝑟 →𝑏=𝑟 sin 𝜃 ° 𝑎+𝑗𝑏=𝑟( cos 𝜃 ° +𝑗 sin 𝜃 °

BENTUK POLAR Sehingga rumus yang didapatkan untuk mengubah suatu bilangan kompleks dari bentuk rektangular ke bentuk polar adalah: r adalah sisi miring, yang nilainya adalah : Besar sudut kemiringan dengan θ :

BENTUK EKSPONENSIAL Bentuk eksponensial diperoleh dari bentuk polar. Harga r dalam kedua bentuk itu sama dan sudut dalam kedua bentuk itu juga sama, tetapi untuk bentuk eksponensial harus dinyatakan dalam radian.

KUADRAN Selain itu, perlu diketahui pula letak posisi sudut berada kuadran berapa dari garis bilangan. Dimana : Kuadran I berada pada sudut ke 0 - 90 Kuadran II berada pada sudut ke 90 - 180 Kuadran III berada pada sudut ke 180 – 270 atau (-90) – (-180) Kuadran IV berada pada sudut ke 270 – 360 atau 0 – (-90)

CONTOH SOAL Perhatian persamaan bilangan kompleks berikut z = 3 – j8 bentuk umum bilangan kompleks diatas dapat dirubah ke dalam bentuk bentuk penulisan yang lain. Sudut yang dibentuk adalah di kuadran IV Bentuk Polar nya : z = r(cos + j sin) = 8.54(cos(-69.44) + j sin(-69.44)) Bentuk Exponensialnya :

CONTOH SOAL Dapatkan bentuk polar dan bentuk exponensial dari bilangan kompleks z = -3 + 3i dan terletak di kuadran berapa sudut  nya ?

JAWABAN Persamaan bilangan kompleks z = -3 + j3 Dimana : Sin  = Cos  = di kuadran II Bentuk Polar nya : z = r(cos + j sin) = 3 (cos(135) + j sin(135)) Bentuk Exponensialnya :

Latihan 3 Ubahlah bilangan kompleks berikut ke bentuk polar: a. Z = 1 + i b. Z = 1 – i c. Z = -1 – i d. Z = -1 + i

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Operasinal matematika penjumlahan dan pengurangan merupakan konsep yang umum dan sederhana. Namun bagian ini merupakan bagian yang terpenting dan mendasar. Prinsip penjumlahan dan pengurangan adalah sama, memenuhi sifat-sifat aljabar penjumlahan dan pengurangan

CONTOH SOAL x1 = 2- j3 x2 = 5+ j4 Jawab : xt = (2-j3) + (5+j4)

CONTOH SOAL x1 = 2- j3 x2 = 5+ j4 Jawab : x1 + x2= (2-j3) + (5+j4)

Latihan 4 Jika z = 3 – 2i dan w = 6 – 7i, maka tentukanlah: a. z + w b. z - w c. z w d. 𝑧 𝑤

. Contoh:

2. Bentuk Polar (Trigonometri)

Contoh:

Latihan 5 Jika diketahui z1 = 1 – i, z2 = -2 + 4i, z3 = 3 −2𝑖, maka hitunglah: a. 𝑧 1 𝑧 2 + 𝑧 2 𝑧 1 b. 𝑧 3 − 𝑧 2 c. 𝑧 1 + 𝑧 2 + 𝑧 3 Ubahlah bentuk polar ke bentuk eksponensial: a. Z = 6 cis 60˚ b. Z = 8 cis 135˚ c. Z = 6 cis 240˚ d. Z = 8 cis 330˚

Materi uas Eksponen Logaritma Suku Banyak (Polinomial) Bilangan Kompleks Deret Bunga majemuk dan tunggal