PELAYANAN PENYAKIT MENULAR (TUBERKULOSIS) di KELUARGA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Apakah Imunisasi itu ? Imunisasi ialah tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak. Apakah tujuan dan gunanya ? Untuk.
Advertisements

PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER PENYAKIT MENULAR TUBERKULOSIS PARU (TB)
TUBERKULOSIS PADA ANAK ???? Oleh: Ikeu Nurhidayah K, S.Kep., Ners
TUBERCULOSIS (TB PARU)
PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
KUESIONER RUMAH TANGGA Blok V
TBC.
TUBERKULOSIS (TBC) I Kadek Nuryanto.
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
TBC ( TUBERCULOSIS ).
Pelatihan Kader Tuberculosis tingkat Kabupaten dan Kecamatan
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS TOPIK 7
PESERTA PERTEMUAN VALIDASI DATA DAN PERENCANAAN PROGRAM TB
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT TB
EPIDEMIOLOGI TUBERCULOSIS
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
DESA KARANGWUNI PUJIANTA, S.KEP
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
ESTIMASI BEBAN TB, INDIKATOR & TARGET KINERJA
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
TBC & FILARIASIS KELOMPOK 4.
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Alfian Nur Rosyid, MD, Pulmonologist
TUBERCULOSIS.
Etika batuk RS PTPN VIII SUBANG. Pengertian Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari.
TBC pada ibu hamil dan ibu bersalin
AYO BERANTAS.
Childhood Tuberculosis
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
Nama Kelompok Ridwan Suratman Agasti Amalia Pertiwi Trijulia Purnamasari Danang Kurniawan Sischa Pravitasari Anggi Devi Hartina Panggabean.
TUBERKULOSIS (TBC) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI (KIE) dalam P2TB. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Peserta mampu melaksanakan KIE dalam P2TB KHUSUS TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Peserta.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Oleh: TIM UPTD PUSKESMAS DTP PANAWANGAN DETEKSI DINI TUBERKULOSIS (TBC)
PENCAPAIAN MTPTRO PROV. SULSEL
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
MAHASISWA/I JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
DEFINISI TUBERKULOSIS
Kriteria suspek tb/mdr DAN PEMERIKSAAN DAHAK sps
TBC (Tuberculosis) Disusun oleh : - Henrdrawan wicaksono
TUBERKULOSIS.
IKHTISAR PERAWATAN PASIEN HIV/ART
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Disusun oleh : Enur Nurhasanah S,Kep. PKM SRIAMUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Indikator , Definisi Operasional dan target Indikator P2TB
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM PP INH PROVINSI LAMPUNG KEPALA BIDANG BINA P2P DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
INDIKATOR NAS PENANGGULANGAN TBC
UPAYA PENCAPAIAN TB DOTS D.HALISAMON LATIHAN TB DOTS UPK Kupang 28 Oktober 2008.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
Pemerintah melalui Program Nasional Pengendalian TB telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi TB, yakni dengan strategi DOTS (Directly Observed.
Penyakit yg dapat disembuhkan
Disampaikan dalam Rakerkesda 2018
Tuberkulosa (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri “Mycobacterium Tuberculosis”.  Tuberkulosa (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh.
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
APA ITU TB BAHAYA PENYAKIT TB AKIBAT TB PADA MASYARAKAT GEJALA PENDERITA TB PARU PENULARAN PENYAKIT TB PEMERIKSAAN PENYAKIT TB PENGOBATAN PENYAKIT TB.
“Saatnya INDONESIA BEBAS TBC mulai dari Saya” “PEDULI TBC, INDONESIA SEHAT” Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Oleh : Yofa Anggriani Utama,S.Kep,Ners,M.Kep
Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual PERAN KADER DALAM KOLABORASI TB HIV.
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Materi Dasar Tentang TB
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
TUBERCULOSIS (TBC) UPT PUSKESMAS ANAMBAS. TBC ITU ………………..???  BUKAN  BUKAN PENYAKIT KETURUNAN  BUKAN KARENA GUNA-GUNA  BUKAN  BUKAN JUGA KARENA.
KOMUNIKASI MOTIVASI dr. deniz mawarni. Tujuan Pembelajaran : TPU : Peserta mampu menerapkan metode komunikasi motivasi dalam pendekatan penderita TB untuk.
TUBERCULOSIS. . APA ITU TBC ? 1.TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil/kuman TBC 2.TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan.
Tuberculosis (TBC) Puskesmas Pakem. TUBERKULOSIS (TB) Sebagian besar menyerang paru Sebagian besar menyerang paru Dpt juga menyerang organ tubuh lain.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
MATERI PELATIHAN DOKTER KECIL & REMAJA Dr. H. HARI SAPNA KEPALA PUSKESMAS BINJAI SERBANGAN DINAS KESEHATAN KAB. ASAHAN 2015.
Transcript presentasi:

PELAYANAN PENYAKIT MENULAR (TUBERKULOSIS) di KELUARGA

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum Peserta mampu memahami pelayanan tuberkulosis di dalam keluarga Tujuan Pembelajaran Khusus Menjelaskan pelayanan dasar TB di keluarga Menjelaskan Instrumen pendataan Pelayanan Dasar TB

POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN A. Pelayanan dasar TB 1. Definisi dan Tipe TB Definisi TB Tipe TB 2. Penyebab TB 3. Cara Penularan TB 4. Cara Penemuan Terduga TB 5 Cara merujuk penemuan terduga TB 6. Pengobatan TB Tujuan Pengobatan TB Prinsip Pengobatan TB Pengawas menelan obat 7. Pencegahan TB B. Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB

Mengapa TB Penting Beban masalah TB yang tinggi (kasus, kematian tinggi), cakupan rendah Menjadi komitmen global : MDGs (goal 6 target 6 C) dilanjutkan SDGs End TB strategy Komitmen nasional RPJMN Program Prioritas Percepatan Pembangunan Nasional (100 program prioritas, janji presiden) Renstra Kementerian Kesehatan Standar Pelayanan Minimal Meningkatnya komitmen pemerintah

BEBAN PERMASALAHAN TB DI INDONESIA 2015 (Global Report, 2015) 5 Indikator Tingkat Total kasus TB per Rate per 100.000 Tahun Hari Jam Prevalensi Global 13.000.000 35.616 1.484 174 Indonesia 1.600.000 4.384 183 647 Insidensi 8.000.000 21.918 913 133 1.000.000 2.740 114 399 Kematian 1.100.000 3.014 126 16 100.000 274 11 41 Case Detection Rate, semua bentuk 32

Kasus TB yang Hilang (Missing Cases) 680.000 68% 1.000.000 324.000

Milestone menuju Eliminasi TB Visi: Indonesia bebas TB Tujuan: Eliminasi TB di Indonesia tahun 2035 Peluncuran Strategi TOSS-TB : Peta jalan Eliminasi TB Penemuan Intensif, Aktif, Massif Kemitraan dan mobilisasi sosial 2016 Target dampak pada 2020: 20% penurunan insiden TB 40% penurunan kematian TB dibandingkan tahun 2014 Target dampak pada 2025: 50% penurunan insiden TB 70% penurunan kematian TB dibandingkan tahun 2014 2020 2025 Target dampak pada 2030: 80% penurunan insiden TB 90% penurunan kematian TB dibandingkan tahun 2014 Target dampak pada 2035: 90% penurunan insiden TB 95% penurunan kematian TB dibandingkan tahun 2014 2030 2035

Prinsip dan Strategi Penguatan Kepemimpinan program dan dukungan system Peningkatan Akses layanan TOSS-TB bermutu dan berpihak pasien TB Pengendalian faktor risiko penularan TB Peningkatan kemitraan TB melalui forum Gerdunas TB Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB Penguatan manajemen program Desentralisasi Program pada tingkat Kabupaten/kota Penguatan Kepemimpinan Program Kontribusi terhadap Penguatan sistem kesehatan Keberpihakan kepada masyarakat dan pasien TB Inklusif, proaktif, efektif, profesional dan akuntabel

Mengenal Tuberkulosis Dikenal dengan nama TBC, TB (=Tubercle Bacillus) Penyakit menular langsung Disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis = Mtb). Dapat disembuhkan. Bukan disebabkan oleh guna-guna, kutukan, keturunan. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi juga organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). TB dapat menyerang terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian bila tidak diobati segera.

Robert Koch 11 Desember 1843 – 27 Mei 1919 24 Maret 1882 : mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberculosis 1905 : menerima Hadiah Nobel bidang Physiology of Medicine Saudara sekalian yang saya hormati, Seperti telah kita ketahui bersama dan kita akan selalu kita diingatkan bahwa kuman penyebab tuberkulosis (TB) diketemukan oleh dr. Robert Koch dan penemuan tersebut diumumkan pada tanggal 24 Maret 1882. Sehingga saat ini kita semua memperingati tanggal tersebut sebagai Hari TB Sedunia.

Bersin : 4500 – 1 juta partikel Kontak TB Bicara : 0-210 partikel Batuk : 0-3500 partikel Bersin : 4500 – 1 juta partikel

1 pasien TB menularkan kepada 10-15 orang pertahunnya Penularan TB TB menular melalui udara Sumber penularan adalah “dahak” penderita Batuk atau bersin Dipengaruhi oleh : Jumlah kuman Lamanya kontak Daya tahan tubuh Penderita Orang lain Kuman dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab 1 pasien TB menularkan kepada 10-15 orang pertahunnya

GEJALA TB PARU Batuk berdahak Batuk bercampur darah Sesak nafas dan nyeri dada Badan lemas Nafsu makan berkurang Berat badan turun Rasa kurang enak badan (lemas) Demam/ meriang berkepanjangan Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan Faktor risiko, seperti : kontak erat dengan pasien TB, Imunokompromis (ODHA, DM dll) di tempat khusus (Lapas/Rutan, tempat kerja, asrama, pondok pesantren, sekolah, panti jompo dll).

Penemuan Pasien TB Penemuan Pasif dengan Jejaring Layanan TB (PPM) Intensif : HIV, DM, PAL, MTBS, Wajib melaporkan DPM IDI RS Swasta Lab Swasta Apotik Klinik IAI RSU Daerah RS Paru Puskesmas Dikes Kab/kota Labkesda Cakupan 60% BPPM Penemuan Aktif pendekatan keluarga dan masyarakat Cakupan 40% Investigasi kontak : 10 – 15 orang Penemuan di tempat khusus : asrama, lapas, rutan, pengungsi, tempat kerja, sekolah Penemuan di masyarakat : penemuan massal Kader, posyandu, pos TB desa, Chase survey

Cara Menemukan Pasien TB (1) 1. Pemeriksaan Bakteriologi Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak Sewaktu-Pagi (SP) atau Sewaktu-Sewaktu (SS): S (Sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes. P (Pagi) : dahak ditampung pada pagi segera setelah bangun tidur. Dapat dilakukan dirumah pasien atau di bangsal rawat inap bilamana pasien menjalani rawat inap. Jika hasil pemeriksaan dahak positif maka artinya dahak tersebut mengandung kuman TB. Jika hasil pemeriksaan dahak negatif, maka harus dilanjutkan pemeriksaan penunjang lainnya dan pada pasien tersebut harus dirujuk kelayanan kesehatan yang lebih lengkap

Cara Menemukan Pasien TB (2) B. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB Dapat mendiagnosis dalam 2 jam dan bisa menentukan resistensi terhadap rifampisin. Hanya untuk diagnosisi namun tidak dapat dimanfaatkan untuk evaluasi hasil pengobatan. C. Pemeriksaan Biakan Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan media padat (Lowenstein-Jensen) dan media cair (Mycobacteria Growth Indicator Tube) untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis (M.tb). D. Pemeriksaan uji kepekaan obat Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada tidaknya resistensi M.tb terhadap OAT. E. Pemeriksaan Penunjang Lainnya Pemeriksaan foto toraks. Pemeriksaan histopatologi pada kasus yang dicurigai TB ekstraparu.

TB Pada Anak Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Diagnosis TB pada anak menggunakan Sistem Skoring (penilaian dilakukan oleh dokter). Gejala dan Tanda anak yang dicurigai TB adalah: Adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa Demam ≥ 2 minggu tanpa sebab yang jelas Demam Batuk lama selama ≥2 minggu. Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan meskipun gizi telah diperbaiki Lesu atau malaise ≥ 2 minggu.

Pasien TB ekstra paru. TB ekstra paru banyak ditemukan pada anak, Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena, ditentukan oleh dokter.

Tipe Pasien TB 1. Pasien Baru   Tipe Pasien TB 1.  Pasien Baru Adalah pasien TB yang belum pernah diobati dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). 2.  Pasien Kambuh (Relaps) Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan hasil BTA positif. 3.  Pasien Pengobatan Setelah Putus Berobat (Default ) Adalah pasien TB yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif. 4.  Pasien Gagal (Failure) Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih, pada masa pengobatan sebelumnya. 5.  Pasien Pindahan (Transfer In) Adalah pasien TB yang dipindahkan dari Puskesmas/Rumah Sakit antar Kabupaten/Kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya. 6.  Lain-lain: Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk pasien dengan Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan. Catatan: TB paru BTA negatif dan TB ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh, gagal, default maupun menjadi kasus kronik. Hal ini sangat jarang terjadi dan harus dibuktikan melalui pemeriksaan lebih lanjut.

Prinsip Pengobatan TB Dengan pemberian obat anti Tuberkulosis. Tahap awal (2 atau 3 bln) Obat diminum setiap hari Tahap lanjutan (4 atau 5 bln) Obat diminum 3 kali seminggu Dengan pemberian obat anti Tuberkulosis. Tidak boleh monoterapi Lama pengobatan relatif lama (6 – 8 bulan) yang di bagi dalam 2 tahap: Fase Awal (2-3 bulan) dengan minum obat setiap hari Fase lanjutan (4-5 bulan) dengan minum obat 3 x seminggu Harus tuntas. Minum obat di depan pengawas Menelan Obat (PMO)

Pengobatan TB Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan TB di Indonesia: Kategori 1 diberikan kepada pasien baru TB paru BTA positif, Pasien TB paru BTA negatif rontgen positif dan pasien TB ekstra paru   Kategori 2 diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah diobati sebelumnya (pasien kambuh, pasien gagal dan pasien pengobatan setelah putus berobat) Kategori Anak diberikan kepada pasien TB anak

Pemantauan Kemajuan Pengobatan Pada Anak:

Pengawas Menelan Obat (PMO) Definisi: Seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam masa pengobatan hingga sembuh Kriteria PMO Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis Bersedia membantu pasien dengan sukarela Tinggal dekat dengan pasien Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien

TUGAS PMO Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai sembuh. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur. Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak sesuai jadwal. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan merujuk ke Sarana Pelayanan Kesehatan. Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk (petunjuk terdapat di sudut bawah kartu kontrol). Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah

Efek Samping Pada Pengobatan TB Yang harus dilakukan Warna kemerahan pada air seni (urin) Jelaskan kepada pasien untuk tidak perlu khawatir karena warna merah berasal dari salah satu obat yang diminum Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut Jelaskan kepada pasien agar obat diminum malam sebelum tidur Nyeri sendi Segera rujuk ke Petugas kesehatan Kesemutan sampai dengan rasa terbakar di kaki

Efek Samping Berat Gejala Efek Samping Berat : Gatal dan kemerahan kulit Tuli Gangguan keseimbangan/limbung Kuning pada mata dan atau kulit tanpa penyebab lain Gelisah dan muntah-muntah Gangguan penglihatan Bintik-bintik kemerahan pada kulit dan renjatan/syok   Bila ditemukan gejala-gejala diatas, pasien harus menghentikan pengobatannya dan segera rujuk ke petugas kesehatan.  

Bahaya Pengobatan Tidak Tuntas / Melalaikan Pengobatan Pasien akan berisiko : Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian Kebal terhadap Obat Anti TB (OAT), sehingga pasien tidak bisa disembuhkan, harus menggunakan penanganan yang lebih mahal dan waktu pengobatan lebih lama.

PESAN PENTING UNTUK PASIEN TB Menelan OAT secara teratur sampai tuntas sesuai jadual dan aturan yang diberikan oleh dokter. Selalu menutup hidung dan mulutnya dengan tisu/sapu tangan/lengan tangan jika batuk atau bersin. Tidak membuang dahak di sebarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, antara lain : Menjemur alat tidur dan membuka jendela dan pintu setiap pagi agar udara dan sinar matahari masuk. Aliran udara (ventilasi) yang baik dapat mengurangi jumlah kuman di udara. Sinar matahari langsung dapat mematikan kuman. Makan makanan bergizi dan beristirahat cukup Tidak merokok dan minum minuman keras Olahraga secara teratur Mencuci tangan hingga bersih,

Bagaimanakah etika batuk yang benar? Palingkan muka dari orang lain atau makanan Tutup hidung dan mulut dengan tisu/saputangan/lengan tangan ketika batuk dan bersin Setelah batuk atau bersin segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol Hindari batuk di tempat keramaian Gunakan masker atau penutup mulut dan hidung bila sedang batuk/flu Jangan bertukar saputangan atau masker dengan orang lain

Definisi Operasional Standar Pelayanan TB Penderita Tuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar adalah : Terduga TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan panduan OAT standar. Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu PMO

Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun 5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tuberkulosis (TB) paru? 1. Ya 2. Tidak  P.7 6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan)? 1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8 7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai satu atau lebih gejala: 1. Ya 2. Tidak

INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN DASAR TB Indikator untuk Program TB pada Keluarga Sehat (No.6) adalah: Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar: (ART > 15 tahun ) a. Pernah didiagnosis menderita TB Paru b. Meminum obat TB Paru secara standar c. ART pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai satu atau lebih gejala

Kontak.. Subdit TB,Direktorat P2PML,Ditjen P2P Gedung B Lantai 4 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Telp. 021-42804154, Fax. 021-4200405 subdittb@tbindonesia.or.id

THANK YOU