Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Advertisements

Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 3 ©2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries.
Berbagai tradisi umat Buddha
PERTEMUAN KE 14 Umat Katolik dan Hak Asasi Manusia.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
SUTRA BAKTI SEORANG ANAK Krishnanda Wijaya-Mukti DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIST CENTRE 20 DESEMBER 2009.
Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre
Lukisan-lukisan dari JURANG MAUT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Keyakinan By: Brenda 6B.
PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hoang Ho)
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Ditinjau Dari Agama Buddha
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Inkulturasi By: Madeline 6B.
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Ditinjau Dari Agama Buddha
Soteorologi Pertemuan ke 8.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
CANDI BOROBUDUR Stella V AGUSTINA UNTARI XI IPA XI IPA
Sepucuk Surat untuk Anakku
KEYAKINAN BY: HADARA 6C.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009
IMAN KEPADA ALLAH.
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
KETIKA SEMUANYA MENJADI BARU
ALLAH KASIH KARUNIA DAN PENGHAKIMAN
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Santo Thomas Aquinas
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Santo Thomas Aquinas
Doa Bapa Kami Diskusi tentang Doa
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
BUDAYA TIMUR Kelompok: 1. Dian Anggraeni
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Santo Thomas Aquinas
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
YESUS KRISTUS PEMENUHAN JANJI ALLAH
Pertemuan ke 8 stmik-mdp. Pdt. Asyer Wandi
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Santo Thomas Aquinas
Kebenaran (Righteousness)
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Maria Walanda Maramis Maria Yosephine Catharina Maramis atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari.
MEMBANGUN PERNIKAHAN ANTI PERSELINGKUHAN
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
Apa pun yang Terjadi, Bersyukurlah!
TAO (TAOISME).
DIALOG DENGAN AGAMA BUDHA Agama Budha berasal dari Gautama Sidharta Inti ajaran: CATUR ARYA SATYA
Kebudayaan Jawa Pra Islam Pada Masa Budha
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan)
TUGAS MAKALAH AGAMA- AGAMA DUNIA
Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre
M O T I V A S I KRISHNANDA WIJAYA-MUKTI
BOROBUDUR (3) FAHMI BASYA
Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Created by Joshua Prince Sinaga
Kuis Buddhis SISWA SMB.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
QUOTATION of DALAI LAMA
Relasi gender dalam agama Buddha
1. MENELUSURI HAKIKAT GEREJA a. Gereja : umat allah Dalam perjanjian baru gambaran gereja sebagai umat allah dapat ditemukan dalam 1ptr. 2:10; rm. 9:25.
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
PERNIKAHAN & KELUARGA.
KESEPAKATAN KELAS 8.1 ( PAK ) KBM PENDIDIKAN AGAMA = 80
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke  dunia.
“AKU MENJADIKAN SEGALA SESUATU BARU”
KEMURAHAN DAN KEADILAN DALAM MAZMUR DAN AMSAL
Transcript presentasi:

Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre BODHISATTWA Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre Jakarta, 15 Maret 2009

PENGERTIAN BODHISATTWA Bodhisatta (P), Bodhisattwa (S), Bakal Buddha Makhluk yang bercita-cita merealisasi Bodhi/ Pencerahan Tertinggi/ Penerangan Sempurna, menjadi Sammasambuddha. Perbedaan antara Bodhisattwa dan Arahat terletak pada penekanan aspirasi semata ~ Seorang Bodhisattwa pemula belum tentu tercerahkan, dan seorang Arahat belum tentu seorang Bodhisattwa. Arahat (& orang suci lain) yang telah tercerahkan & memunculkan Bodhicitta serta mempraktikkan paramita disebut Maha-Bodhisattwa.

PENGERTIAN SEMPIT BODHISATTWA Sosok makhluk sebelum menjadi Buddha Gotama, yaitu Siddharta dan pribadi-pribadi sebelumnya yang menjalani lingkaran tumimbal lahir sebagaimana diriwayatkan dalam Kitab Jataka. Bakal Buddha yang akan datang: Maitreya, sekarang ada di Surga Tusita

PENGERTIAN LUAS BODHISATTWA (1) Orang yang berusaha untuk mencapai Penerangan Sempurna sekaligus mengembangkan belas kasih dan altruisme ~ memunculkan Bodhicitta & mempraktikkan paramita. Untuk mencapai Kebuddhaan, ada sepuluh tingkatan (dasabhumi) yang harus dilalui oleh Bodhisattwa (Awatamsaka-sutra 26). Dibedakan: 1) makhluk duniawi 2) makhluk transenden

PENGERTIAN LUAS BODHISATTWA (2) Bodhisattwa transenden dibedakan: Bodhisattwa yang telah mencapai pencerahan tetapi belum mencapai Kebuddhaan Bodhisattwa yang telah memenuhi semua persyaratan sebagai Buddha, tetapi menunda realisasi Nirwana lengkap. Mereka tetap tinggal di dunia, muncul dalam berbagai wujud untuk menolong semua makhluk. Dalam pengertian ini kata Bodhisattwa sering diikuti dengan kata Mahasattwa dan terdapat banyak bentuk personifikasi Bodhisattwa (dan Buddha) transenden. Yang populer adalah Awalokiteswara, Mahasthamaprapta, Manjusri, Samantabhadra, Ksitigarbha.

IKRAR BODHISATTWA Makhluk hidup tak terbilang banyaknya, aku berikrar untuk menyelamatkan mereka; Hawa nafsu tiada habis-habisnya, aku berikrar untuk memadamkannya; Pintu Dharma tiada batasnya, Aku berikrar untuk memasukinya; Jalan Buddha tiada bandingannya, Aku berikrar untuk merealisasinya.

Ikrar Bodhisattwa menunjukkan KOMITMEN Menghargai & melindungi semua bentuk kehidupan Menyingkirkan hawa nafsu & kejahatan Terus-menerus belajar, berlatih, menyempurnakan diri Dengan segala cara menghadirkan hakikat Buddha dalam kehidupan Semangat & tekad Bodhisattwa memperlihatkan dua aspek yang tidak terpisahkan, yaitu: menyempurnakan diri & membawa kebaikan bagi orang lain.

BODHICITTA Kesadaran menuju Pencerahan, Batin Pencerahan, Jiwa Buddha Sekalipun manusia tidak menyadari, ia sesungguhnya memiliki Bodhicitta Bodhicitta bukan milik individual, karena esa, bersifat transenden Dua aspek Bodhicitta: kekosongan (sunyata) dan welas asih (karuna) Kekosongan merupakan implikasi praktis kebijaksanaan (prajna) di luar semua dualisme, identik dengan Yang Absolut; sedang welas asih merupakan manifestasi kekosongan atau ketanpa-akuan

SILA BODHISATTWA Sila-sila pada umumnya + vegetaris Mengembangkan enam paramita (dana, sila, ksanti, wirya, dhyana, prajna) Upaya Kausalya: Kendati sila-sila harus dijaga dengan baik, kadang kala Bodhisattwa menggunakan cara-cara pendekatan yang kelihatannya melanggar sila atau berbeda dengan apa yang akan diperbuat oleh Srawaka/ Pratyekabuddha untuk menolong seseorang/ mencapai tujuan yang mulia

UPAYA KAUSALYA Bodhisattwa dengan upaya kausalya menggunakan kemahirannya sesuai keadaan, mengajar/menolong semua makhluk dengan menjelma dalam wujud yang mereka sukai, memberi dengan sukarela apa yang mereka inginkan, bahkan tubuhnya sendiri. Jika manusia biasa melakukan kesalahan ia akan jatuh ke alam sengsara, sedang Bodhisattwa yang melakukan hal yang sama, ia bisa menaklukkan mara dan membuat yang lain terlahir di alam dewa; ia sendiri mampu menahan penderitaan di neraka dan terlahir di alam Brahma.

Bagai lebah hitam menikmati tanpa mempunyai pemikiran untuk melekat Bodhisattwa memiliki kearifan dari kekosongan, ketiadaan corak (animitta), ketiadaan aktivitas, ketiadaan diri (anatman) sehingga tidak akan terjatuh ke alam yang rendah, tidak kehilangan kualitas akar kebajikannya, tidak mundur dari usaha mencapai Penerangan Sempurna. Bagai lebah hitam menikmati tanpa mempunyai pemikiran untuk melekat

TINGKATAN BODHISATTWA Ada yang membedakan 3 tingkatan Bodhisattwa menurut kemampuan dan lamanya waktu yang diperlukan untuk menjadi Buddha. Pannadhika-bodhisatta tinggi kebijaksanaannya, dan mampu menjadi Buddha dalam waktu singkat Saddhadhika-bodhisatta yang tinggi keyakinannya Viriyadhika-bodhisatta yang tinggi semangat atau usahanya

MAITREYA Arti harfiah Cinta-kasih Satu-satunya Bodhisattwa yang dikenal oleh semua mazhab Relief di Candi Borobudur & Mendut, mahkota ditandai ikon stupa. Versi China: Bilek-hud, Mile-fo digambarkan sebagai Biksu Pu-tai (dinasti Tang, abad ke-10)

Maitreya menurut Kanon Cakkawati-sihanada-sutta: Metteya datang di zaman keemasan setelah masa edan/masa pedang berakhir, manusia meninggalkan kejahatan, usianya rata-rata 80.000 tahun, penduduk padat tapi tak kekurangan makanan, penguasa memerintah bukan dengan senjata, melainkan dengan kebenaran. (D. III, 73-76). Gambaran serupa dalam Buddhawacana-Maitreya-Boddhisattwa-sutra, Negeri Buddha Maitreya akan terwujud 5.670 juta tahun yad.

ATRIBUT TRIKAYA Dhyani-buddha: Amitabha Dhyani-bodhisattwa: Awalokiteswara Manushi-buddha: Sakyamuni Di zaman berikutnya digantikan oleh Amoghasiddhi, Wiswapani dan Maitreya Memuja satu Buddha/Bodhisattwa berarti memuja semua Buddha/Bodhisattwa di sepuluh penjuru

AWALOKITESWARA Arti harfiah ‘Tuhan (Isvara) yang memperhatikan (dunia)’, atau ‘Yang memperhatikan suara (svara) dunia’; Kwan melihat, Se dunia, Im suara. Kuan Im, Guan Yin Phusat, Kannon, Chenrezig, Padmapani, Amoghapasa Legenda Putri Miao San Lahir tgl 19 bln ke-2, mencapai kesempurnaan tgl 19 bln ke-6, wafat tgl 19 bln ke-9 Imlek Pusat ziarah di Gunung Pu-to, prov. Che-kiang, Tiongkok

Awalokiteswara menurut Kanon Saddharma­pundarika-sutra: Awalokiteswara pada dasarnya adalah perwujudan kebenaran, kebijaksanaan dan belas kasih. Ia dapat muncul dalam berbagai wujud, entah Buddha, Brahma, dewa, raja, manusia biasa, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, dan sebagainya (sekurang-kurangnya ada 33 perwujudannya yang diketahui orang) Menolong orang yang dengan sepenuh hati menyebut namanya Phu Men Cing (Rencana Pintu Dunia): Kwan Se Im Posat adalah ta ce memberi kebahagiaan ta pei memusnakan kesengsaraan

Perwujudan Awalokiteswara Lebih sering digambarkan sebagai wanita, tangan kiri memegang botol air kehidupan, tangan kanan memegang setangkai daun yang-liu. Wujud wanita Awalokiteswara di Jawa & Tibet dinamakan Tara, dewi welas-asih Di Candi Mendut patung Awalokiteswara memakai mahkota yang dihiasi ikon kecil Amitabha Bodhisattwa ini juga dianggap memiliki seribu tangan & mata, digambarkan memiliki banyak kepala, banyak tangan membentuk sikap mudra, pada setiap telapak tangan terdapat sebuah mata, & memegang berbagai atribut. Dalai Lama dianggap penjelmaan Awalokiteswara

“JURU SELAMAT” ALAM SUKAWATI Awalokiteswara (kiri) & Mahasthamaprapta (kanan) mengapit Amitabha (tengah) Sosok Bodhisattwa transenden bekerja di dunia memberi respons yang cepat & efektif dalam menjawab doa & menyelamatkan

MAHASTHAMAPRAPTA Arti harfiah “pencapaian kekuatan yang sangat besar“ Bodhisattwa-Mahasattwa dari Sukawati, menuntun orang-orang yang betul-betul berusaha dengan cahaya kebijaksanaannya melepaskan diri dari kejahatan

MANJUSRI Wen-shu-li Phusat Arti harfiah: kesempurnaan kebijaksanaan Manjugosha, Kumara, Wajiswara Arti harfiah: kesempurnaan kebijaksanaan Disebut Ibu Para Buddha, representasi Adi-Buddha atau Wajradhara Pemujaan Manjusri di Jawa Tengah: Prasasti Kelurak (782) Pusat ziarah di Gunung Wu-tai, prov. Shan-si, Tiongkok

SAMANTABHADRA Arti harfiah: berkah selamat universal. Emanasi Dhyani-buddha Wairocana, dengan Manushi-buddhanya Kakusandha berdasar konsep Trikaya. Biasanya berpasangan dengan Manjusri, mengapit Awalokiteswara Pusat ziarah di Gunung O-mei, prov. Sze-chuan, Tiongkok. Pusian Phusat

KSITIGARBHA Arti harfiah ’rahim bumi’, ~ menguasai segala yang tersimpan atau tersembunyi dalam tanah. Ksi = ’tempat kediaman’ = ’perjalanan’. Ksitigarbha-Bodhisattwa-Purwa-pranidhana-sutra: Prasetya jika neraka belum kosong, belum mau menjadi Buddha. Pusat ziarah di Gunung Ciu-Hua, An-hui, Tiongkok. Tee-cong-ong Po-sat Di Zang Wang Phusat

NAMO SARWE BODHISATTWAYA-MAHASATTWAYA TERIMA-KASIH