MEDAN MAGNET SUGIYO,S.si.m.kom.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.si.m.kom

Pendahuluan Magnet dalam teknologi terapan

Kemagnetan Macam macam bentuk magnet Magnet batang, U bulat jarum

6.2 Hukum columb

6.3 pengertian medan magnet Ruangan disekitar kutub magnet yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain Kuat Medan magnet Busar gaya pada suatu satuan kutub di titik itu didalam medan magnet m. H = dalam satuan N/Am atau Web/m2

Garis Gaya Garis yang sedemikian rupa bentuknya hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya

Hukum Coulumb U U F= 𝝁𝑜𝑚1.𝑚2 4π 𝑅 2 𝝁𝑜 4π = 10 7 Weber/A.m F F U U Besarnya gaya tolak atau tarik menarik antara kutub-kutub magnet sebanding dengan kuat kutub masing2 dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya M1 M2 F= 𝝁𝑜𝑚1.𝑚2 4π 𝑅 2 𝝁𝑜 4π = 10 7 Weber/A.m

𝜇 𝑟 = Permeabilitas relativf zat 𝜇 = Permeabilitas bahan 𝜇 𝑟 = 𝜇 𝜇 𝑜 𝜇 𝑟 = Permeabilitas relativf zat 𝜇 𝑜 = Permeabilitas hampa 𝜇 = Permeabilitas bahan

Rapat garis-garis gaya magnet Jumlah garis gaya tegak lurus tiap satu satuan luas H = ∅ 𝐴 Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya 𝐻= 𝐵 𝜇 sehingga B = 𝜇.H = 𝜇.r. 𝜇o.H

B = rapat garis garis gaya 𝜇 = Permeabilitas zat H = kuat medan magnet ∅ = banyaknya garis gaya yang menembus bidang seluas A ∅ = B.A.cos 𝜽

6.4 Bahan magnet Feromagnetik Feromagnetik memiliki momen magnetik permanen tanpa adanya medan magnet yang diberikan dari luar. Feromagnetik teletak pada logam transisi, diantaranya adalah Fe, Co, Ni serta pada logam tanah jarang (rare earth) seperti Nd, dan Gd. Suseptibilitas magnetnya dapat mencapai 106 [2].

Paramagnetik Material paramagnetik mempunyai nilai suseptibilitas magnet yang kecil namun masih bernilai positif. Dengan adanya medan magnet yang diberikan pada material paramagnetik, maka dwikutub atom yang bebas berotasi akan mensejajarkan arah sesuai dengan arah medan magnet.

Diamagnetik Material diamagnetik mempunyai susceptibility magnetik yang kecil dan bernilai negatif. Diamagnetik merupakan sifat magnet yang paling lemah, yaitu tidak permanen dan hanya muncul selama berada dalam medan magnet luar. Besarnya momen magnetik yang diinduksikan sangat kecil, dan dengan arah yang berlawanan dengan arah medan luar. Permeabilitas relatif (μr) lebih kecil dari satu dan suseptibilitas magnetiknya negatif, sehingga besaran B dalam bahan diamagnetik lebih kecil daripada dalam vakum. Jika disimpan diantara kutub-kutub dari electromagnet yang kuat, material diamagnetik akan ditarik ke daerah yang bermedan lemah.

Antiferomagnetik Gabungan momen magnetik antara atom-atom atau ion-ion yang berdekatan dalam suatu golongan bahan tertentu akan menghasilkan pensejajaran anti paralel. Gejala ini disebut anti-feromagnetik. Sifat tersebut antara lain terdapat pada MnO, bahan keramik yang bersifat ionik yang memiliki ion-ion Mn2+ dan O2-. Tidak ada momen magnetik netto yang dihasilkan oleh ion O2-, hal ini disebabkan karena adanya aksi saling menghilangkan total pada kedua momen spin dan orbital. Tetapi ion Mn2+ memiliki momen magnetik netto yang terutama berasal dari gerak spin. Ion-ion Mn2+ ini tersusun dalam struktur kristal sedemikian rupa sehingga momen dari ion yang berdekatan adalah antiparalel. Karena momen-momen magnetik yang berlawanan tersebut saling menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan tidak memiliki momen magnetik.

6.5 medan magnet disekitar kawat berarus

Hukum biot savart

Keterangan: dB = perubahan medan magnet dalam tesla ( T ) k    = μo  = permeabilitas ruang hampa  = i     = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) dl   = perubahan elemen panjang dalam meter (m) θ    = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik  yang ditentukan besar medan          magnetiknya r    = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)

Medan magnet di sekitar kawat lurus berarus Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut

Keterangan B = Medan magnet dalam tesla ( T ) μo = permeabilitas ruang hampa = I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)

Contoh soal Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik 30 A? Penyelesaian: Diketahui: a = 2 cm = 2 x 10-2 m I = 30 A μo= 4 p x 10 -7 Wb/A.m ditanya : B ? Jawab:

Induksi magnetik di pusat arus lingkaran

kawat melingkar dalam tesla ( T) Keterangan: BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla  ( T) I   = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A ) a  =  jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m ) r   = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m ) θ   = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran kawat dalam         derajad (°) x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )

Induksi magnet di pusat lingkaran B  =  Medan magnet dalam tesla ( T ) μo =  permeabilitas ruang hampa  = 4п . 10 -7 Wb/amp. m I     =  Kuat arus listrik dalam  ampere ( A ) a     =   jarak titik P dari kawat dalam meter (m)         =   jari-jari lingkaran yang dibuat Arah ditentukan dengan kaidah tangan kanan 

titik P berada di pusat lingkaran Penyelesaian: Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 3 cm. Berapa besar induksi magnet dititik P, bila: titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 4 cm dari pusat lingkaran titik P berada di pusat lingkaran Penyelesaian: induksi magnet disumbu lingkaran. i = 2,5 A r = 3 cm = 3 x 10-2 m x = 4 cm = 4 x 10-2 m  

sin q = r/a = 3/5, maka sin2q = (3/5)2 = 9/25

Jadi Induksi magnet di dititik P sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2  Induksi magnet di M (pusat lingkaran)

solenoida Tanda = arah menembus bidang kertas Tanda = arah keluar bidang kertas  induksi magnet pada ujung solenoida

induksi magnet pada ujung solenoida induksi magnet ditengah solenoida

Keterangan: l = panjang solenoida (m) i = arus pada solenoida (A) N = banyaknya lilitan n = banyaknya lilitan persatuan panjang (N/ l )

Contoh soal Suatu solenoida terdiri dari 300 lilita berarus 2 A. panjang solenoida 30 cm. Tentukanlah: induksi magnet di tengah-tengah solenoida induksi magnet pada ujung solenoida Penyelesaian: N = 300 lilitan I = 2 A L = 30 cm = 0,3 mo = 4p x 10-7 wb/A.m n = N/l = 300/0,3 = 1000 lilitan/m ditanya : a. B ditengan solenoida b. B diujung solenoida

jawab: a. B = mo .i.n = 4p x 10-7 x 2 x 1000 = 8p x 10-4 wb/m2   b. B = mo .i.n 2 = 8p x 10-4 = 4p x 10-4 wb/m2

toroida adalah solenoida yang dilengkungkan besar induksi magnet pada sumbunya: l = 2pR (keliling slingkaran)

Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 1 A Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 1 A. Jika toroida tersebut memiliki 60 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya.   Penyelesaian Diketahui: r = 50 cm = 0,5 m, N = 60, I = 1 A Ditanya : B pada sumbu toroida?

Gaya magnetik muatan bergerak Kawat yang berarus listrik atau muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet homogen, akan mendapatkan suatu gaya karena pengaruh medan magnet tersebut (gaya Lorentz)   Arah gaya magnetic atau gaya lorentz bergantung pada arah arus dan arah medan magnet, dapat ditunjukkan dengan kaidah tangan kanan.

Kawat berumuatan listrik yang bergerak dalam medan magnet.

F = B I l sin 𝜽 Dimana: F = gaya Lorentz (N) B = Induksi magnetic (Wb) I = kuat arus listrik (A) L = panjang kawat (m) q = sudut antara kawat dengan medan magnet

Contoh soal Bila panjang kawat yang terpengaruh B adalah 4 cm, tentukan besar dan arah gaya magnetic yang timbul pada kawat! Sebuah kawat penghantar berarus listrik 5 A arahnya keluar bidang gambar, memotong tegak lurus garis-garis gaya magnet dengan besar induksi magnet B = 2 x 10-4 tesla

Bila panjang kawat yang terpengaruh B adalah 4 cm, tentukan besar dan arah gaya magnetic yang timbul pada kawat!

Diketahui: i = 5 A B = 2 x 10-4 tesla L = 4 cm = 4 x 10-2 m i B F Sin 900 = 1   B = BI l sin 900 = (2 x 10-4)(5)( 4 x 10-2) = 4 x 10-5 Newton

b. Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet Dimana 𝜽 = sudut antara v dan B. Bila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi gerakan partikel, maka berlaku: F = q v B sin 𝜽

Bila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi gerakan partikel, maka berlaku:

untuk dua kawat yang bermuatan listrik yang bergerak sejajar;

Sebuah electron berkecepatan 2 x 107 m/s masuk dalam medan magnet yang induksi magnetnya 1,5 wb/m2 dengan sudut 600 terhadap garis medan. Hitung gaya magnetic yang dialami electron. (q =1,6 x10-19 C) Penyelesaian: Diketahui: v = 2 x 107 m/s B = 1,5 wb/m2 q =1,6 x10-19 C q = 600 Ditanya: F ?

Diawab: F = B q v = 1,5 x 1,6 x10-19 x 2 x 107 = 4,8 x 10-12

tugas Tentukan arah medan magnet dari gambar-gambar di bawah ini!

2. Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 3 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik 15 A? 3. Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 5 cm. Berapa besar induksi magnet dititik P, bila: titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 5 cm dari pusat lingkaran titik P berada di pusat lingkaran

4. Suatu solenoida terdiri dari 500 lilitan berarus 2,5 A 4. Suatu solenoida terdiri dari 500 lilitan berarus 2,5 A. panjang solenoida 50 cm. Tentukanlah: induksi magnet di tengah-tengah solenoida induksi magnet pada ujung solenoida   5. Sebuah toroida memiliki jari-jari 50 cm dialiri arus sebesar 2,5 A. Jika toroida tersebut memiliki 100 lilitan, hitunglah besar induksi magnetic pada sumbunya. 6. Seutas kawat penghantar panjangnya 200 cm, berarus listrik 10 A, berada dalam medan magnet homogen dengan induksi magnet 0,02 tesla, dan membentuk sudut 300 terhadap arus listrik. Hitung besar gaya loretz yang ditimbulkan pada kawat tsb.

7. Sebuah penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik 7. Sebuah penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Bilakah penghantar itu mengalami

tugas Penerapan Medan magnet dalam kehidupan sehari Ketentuan Cover warna biru Kata pengantar Daftar isi Latar Belakang Aplikasi Medan Magnet Penutup Daftar Pustaka Huruf Ukuran time new roman ukuran 12 1 spasi Margin kanan 3 cm Margin kiri 4 cm Margin Atas 4 cm Margin bawah 3 cm Rata kiri kanan (justify)