R. MEKAR ISMAYANI STKIP SILIWANGI BANDUNG LINGUISTIK UMUM R. MEKAR ISMAYANI STKIP SILIWANGI BANDUNG
Deskripsi mata kuliah Tujuan mata kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar linguistik sebagai bekal dalam perkuliahan bahasa. Dalam perkuliah linguistik umum ini dibahas mengenai apa itu linguistik , apa objek kajiannya, bagaimana cara kerjanya, masalah-masalah apa saja yang bertalian dengan linguistik, serta siapa-siapa saja tokoh linguistik. Deskripsi mata kuliah Tujuan teoretis: memiliki pengetahuan mengenai ilmu linguistik, objek kajian dan cara kerjanya, masalah-masalah linguistik serta siapa-siapa saja tokoh linguistik sebagai titik tolak penelitian bahasa. Tujuan praktis: diharapkan memahami dan menjadikan linguistik sebagai titik tolak dalam mengajarkan/menerangkan bahasa. Tujuan mata kuliah
Manfaat Linguistik Membantu menyelesaikan dan melaksanakan pekerjaan GURU Melatih keterampilan berbahasa Memahami dan menerangkan kaidah-kaidah bahasa Mempermudah menyampaikan mata pelajaran PENERJEMAH Memahami bahan yang akan diterjemahkan LEKSIKO-GRAFER Menentukan fonem-fonem, ejaan dan garfem fonem Memahami seluk beluk bentuk pembentukan kata, struktur frase, struktur kalimat, makna serta latar belakang sosial bahasa NEGARAWAN/ POLITIKUS Membantu menguasai bahasa dengan baik Meredam dan menyelesaikan gejolak akibat perbedaan bahasa
Kebijakan pelaksanaan dan penilaian perkuliahan Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi, Diskusi Media : Papan tulis, Laptop, Infocus Tugas : Makalah, presentasi Penilaian Aktivitas Tugas UTS UAS 1A+1T+1UTS+2UAS 5
Sumber Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Verhaar, J.W.M. 2008. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. dan sumber lain yang terkait
Referensi Umum Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. KBBI edisi keempat
Hakikat, seluk-beluk & peranan bahasa LINGUISTIK Hakikat, seluk-beluk & peranan bahasa LINGUISTIK ILMU TENTANG BAHASA LINGUIS (orangnya) LINGUISTIK = LINGUISTICS = LINGUISTIQUE = LINGUISTIEK LINGUA BAHASA
Bahasa tertentu Contoh: Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Inggris Langue BAHASA (dalam Perancis) Langage Bahasa secara umum Manusia punya bahasa sedangkan binatang tidak Parole Bahasa dalam wujud nyata/konkret, yaitu ujaran
Apakah Linguistik? Kata linguistik berasal dari bahasa Latin “lingua” yang bermakna “bahasa”. Istilah lingua dalam bahasa Perancis berpadanan dengan kata langue, langage, bahasa Italia berpadanan dengan kata lingua, dan bahasa Spanyol berpadanan dengan kata lengua. Linguistik dalam bahasa Inggris Linguistics sedangkan dalam bahasa Perancis ditulis linguistique.
Terdapat tiga istilah mengenai bahasa dalam bahasa Perancis yaitu langue, langage, dan parole. Langue berarti suatu bahasa tertentu, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan sebagainya. Langage berarti bahasa secara umum/cara berbicara secara umum (bahasa manusia yang mempunyai dua perwujudan yaitu langue dan parole). Parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yang konkret berupa ujaran.
Jadi, Parole atau ujaran adalah wujud bahasa yang konkret, langue mengacu pada suatu sistem bahasa tertentu, dan langage adalah sistem bahasa manusia secara umum.
Linguistik adalah … Linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia (Martinet). Pringodigdo dan Hassan Shadily “linguistik adalah penelaahan bahasa secara ilmu pengetahuan. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara ilmiah (Mansoer Pateda).
Tujuan mempelajari linguistik Tujuan utama, mempelajari suatu bahasa secara deskriptif. Tujuan praktis, linguistik dapat dipakai sebagai titik tolak dalam menerangkan bahasa kepada siswa. Tujuan teoretis, dengan linguistik seorang mahasiswa yang kelak menjadi guru dapat menjalankan penelitian dan bahkan memerikan suatu bahasa yang menjadi perhatiannya.
Objek Kajian Linguistik Objek kajian linguistik adalah bahasa. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa manusia. Linguistik mempelajari seluk beluk bahasa pada umumnya oleh karena itu disebut linguistik umum. Orang yang ahli dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik disebut linguis.
LINGUISTIK SEBAGAI ILMU Suatu pengetahuan dapat dianggap sebagi ilmu apabila memenuhi syarat: Pengetahuan itu harus teratur (sistematis) sehingga merupakan suatu disiplin. Pengetahuan itu harus bersifat progresif artinya terus-menerus mengusahakan tingkatan lebih tinggi. Mempunyai otonomi artinya bebas dalam kalangan sendiri.
Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Van Ophuysen Soewandi EYD jang, sajang ma’moer, ‘akal kamoe, goeroe, itoe Mulai, ramai djalan, djauh pajung, laju njonja, bunji tjukup, tjutji isjarat, masjarakat tarich, achir dirumah, ditulis anak2 jalan, jauh payung, layu nyonya, bunyi cukup, cuci isyarat, masyarakat tarikh, akhir di rumah, ditulis anak-anak
Setiap ilmu harus mengalami tiga tahap perkembangan: Tahap spekulasi Tahap observasi dan klasifikasi Tahap adanya perumusan teori
Keempirisan linguistik (keilmiahan linguistik) dapat dilihat dari objek kajiannya yaitu bahasa yang dapat tergambar dalam ciri-ciri bahasa sebagai berikut: Bahasa adalah bunyi ujaran Bahasa itu bersifat unik Bahasa adalah suatu sistem Bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu Karena sifat empirisnya, maka linguistik mendekati bahasa secara deskriptif tidak secara preskriptif.
BAHASA SEBAGAI OBJEK LINGUISTIK Pengertian Bahasa Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara manusia dan harus bermakna (Mansoer Pateda) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana)
Maka bahasa itu: Berwujud deretan bunyi yang bersistem Sebagai alat (instrumentalis) Bersifat individual Bersifat kooperatif Hakikat bahasa sama pengertiannya dengan ciri atau sifat hakiki terhadap bahasa.
B. SIFAT BAHASA Bahasa merupakan seperangkat bunyi Bahasa itu bersistem Bahasa adalah seperangkat lambang Bahasa bersifat sempurna
HAKIKAT (CIRI-CIRI) BAHASA Bahasa sebagai sistem Bahasa sebagai lambang Bahasa adalah bunyi Bahasa itu bermakna Bahasa itu arbitrer Bahasa itu konvensional Bahasa itu produktif Bahasa itu unik Bahasa itu universal Bahasa itu dinamis Bahasa itu bervariasi Bahasa itu manusiawi
C. FUNGSI BAHASA Fungsi utama bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi
D. BENTUK BAHASA Bahas lisan Bahasa tulis
LINGUISTIK DAN SUBDISIPLINNYA Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan Linguistik merupakan suatu disiplin ilmu Linguistik termasuk ilmu yang berdiri sendiri atau otonom Sebagai ilmu pengetahuan linguistik memiliki sub- subdisiplin
Subdisiplin linguistik dapat dibedakan berdasarkan Pembidangannya Sifat telaahnya Pendekatan objeknya Instrumen Ilmu-ilmu lain Penerapannya Aliran dan teori yang mendasarinya (Mansoer Pateda)
Linguistik dilihat dari pembidangannya Linguistik umum Linguistik terapan Linguistik teoretis Sejarah linguistik 2. Lingustik dilihat dari segi sifat telaahnya Linguistik mikro (makrolinguistik) Linguistik makro (mikrolinguistik)
3. Linguistik dilihat dari segi pendekatan objek Linguistik deskriptif Linguistik historis komparatif Linguistik kontrastif Linguistik sinkronis Linguistik diakronis 4.Linguistik dilihat dari segi instrumen Computer linguistics
5. Linguistik dilihat dari segi ilmu lain Dari segi psikologi (psikolinguistik) Dari segi sosiologi (sosiolinguistik) Dari segi antropologi (antropolinguistik) Dari segi aljabar (linguistik kuantitatif, linguistik komputer, dan linguistik aljabar) 6. Linguistik dilihat dari segi penerapannya Dialektologi Leksikologi leksikostatistik
7. Linguistik dilihat dari teori atau aliran yang mendasarinya Linguistik struktural Linguistik transformasional
BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA
P O K B A H S N Masyarakat Bahasa Variasi dan Status Sosial Bahasa Penggunaan Bahasa Kontak Bahasa Bahasa dan Budaya
sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama T B H Masyarakat bahasa sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama Masyarakat bahasa Inggris Orang-orang yang menggunakan bahasa Inggris Masyarakat bahasa Sunda Orang-orang yang menggunakan Bahasa Sunda
Berdasarkan penuturnya VARIASI DAN STATUS SOSIAL BAHASA Berdasarkan penuturnya Dialek regional Dialek sosial Dialek temporal Berdasarkan penggunaannya Ragam sastra Ragam ilmiah Berdasarkan status pemakaiannya Ragam tinggi Ragam rendah DIGLOSIA
S P E A K I N G PENGGUNAAN BAHASA etting and Scene Tempat dan waktu Hymes dalam Chaer (2007:6364) PENGGUNAAN BAHASA S Tempat dan waktu etting and Scene P articipants Pemeran serta E nds Maksud dan hasil percakapan A Bentuk dan isi percakapan ct sequences K Cara ey I Jalur percakapan nstrumentalities N Norma perilaku orms G Kategori atau ragam yang digunakan enres
KONTAK BAHASA Pengaruh suatu bahasa kepada bahasa lainnya yang menimbulkan perubahan dalam langue KONTAK BAHASA Kontak bahasa Terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan, sehingga tampak adanya penyimpangan interferensi Unsur-unsur bahasa lain yang terbawa sudah dianggap, diperlakukan dan dipakai sebagai bagian dari bahasa yang dimasukinya. bilingualisme multilingualisme integrasi Beralihnya penggunaan suatu kode karena ada sebab alih kode Beralihnya penggunaan suatu kode tanpa sebab campur kode
BAHASA DAN BUDAYA Budaya Bahasa Bahasa mempengaruhi kebudayaan Budaya IPOTESIS SAPIR-WHORF Budaya Bahasa Bahasa mempengaruhi kebudayaan Budaya Bahasa Budaya mempengaruhi bahasa
FONOLOGI
fon (bunyi) Fonologi bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa (Chaer, 2005:102) logi (ilmu) FONOLOGI fonetik fonemik tanpa memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna
Fonetik artikulatoris Fonetik auditoris Fonetik artikulatoris Fonetik akustik Linguistik Fisika Neurologi
Verhaar dalam Marsono (2006: 7) Alat ucap Paru-paru Batang tenggorokan – faringal Pangkal tenggorokan – laringal Pita-pita suara Krikoid Tiroid Aritenoid Dinding rongga tenggorokan Epiglotis Akar lidah Pangkal lidah – dorsal Tengah lidah – medial Daun lidah – laminal Ujung lidah – apikal Anak tekak – uvular Langit-langit lunak – velar Langit-langit keras – palatal Gusi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi – alveolar Gigi atas – dental Gigi bawah – dental Bibir atas – labial Bibir bawah – labial Mulut Rongga mulut Rongga hidung Verhaar dalam Marsono (2006: 7)
Klasifikasi Vokal Klasifikasi konsonan Klasifikasi bunyi 1 Vokal tinggi (I,u) vokal tengah (e) vokal rendah (a) Klasifikasi Vokal 2 Contoh: kerbau, harimau (au, oi, ai, ei) Diftong (Vokal rangkap) 3 Klasifikasi konsonan Bilabial : /b/, /p/, /m/ Labiodental : /f/, /v/ Laminoalveolar : /t/, /d/ Dorsovelar : /k/, /g/
Suprasegmental/ prosodi Bunyi yang dapat disegmentasikan, Contoh: [laba] /l/, /a/, /b/, /a/ Bunyi (fonem) Suprasegmental/ prosodi Bunyi yang dapat tidak dapat disegmentasikan, yakni tekanan, nada, jeda
Bunyi yang membedakan makna -FONEMIK- Fonemik Fonem Bunyi yang membedakan makna Identifikasi fonem cari sebuah satuan bahasa, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama Alofon bunyi-bunyi sebagai bentuk realisasi dari sebuah fonem. Contoh alofon /t/ dan /th/ dari /t/
MORFOLOGI
Bidang kajian morfologi ilmu yang mempelajari bentuk, bentuk kata dan perubahan bentuk kata, serta makna yang muncul akibat perubahan bentuk itu Morfem Bidang kajian morfologi satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil
Identifikasi morfem Sama bentuk beda makna Kesamaan arti atau kesamaan bentuk merupakan ciri atau identitas sebuah morfem. Sama bentuk beda makna Kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dst. Ke pasar, ke terminal, ke kampus, ke dapur, dst. Mengenal morfem dari makna Ditinggal, tertinggal, peninggalan tinggal Menelantarkan, telantar telantar BUKAN lantar ATAU lantaran
Morf dan alomorf Morf = nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya. Alomorf = nama untuk bentuk yang sudah diketahui bentuknya.
Contoh bentuk alomorf me (N)- Me- Mem- Men- Meny- Meng- Menge-
Klasifikasi morfem Klasifikasi morfem Morfem bebas dan morfem terikat Morfem utuh dan morfem terbagi Morfem segmental dan suprasegmental Morfem beralomorf zero Morfem bermakna leksikal dan tidak bermakna leksikal
Berdasarkan distribusi kata Tradisional Berdasarkan makna Verba Nomina Ajektiva Klasifikasi kata Struktural Berdasarkan distribusi kata Lainnya Subjek Predikat Objek Keterangan Kriteria sintaksis
Proses morfemis afiksasi komposisi konversi Modifikasi internal reduplikasi komposisi konversi Modifikasi internal Peng-imbuhan: Prefiks Infiks Sufiks konfiks Peng-ulangan: Ke-seluruhan Sebagian Perubah-an bunyi Penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar Derivasi zero: tanpa perubahan unsur segmental Penambahan unsur-unsur
SINTAKSIS
Fungsi Kategori Peran subjek predikat objek keterangan nomina verba SINTAKSIS Ilmu yang mengkaji kalimat Fungsi subjek predikat objek keterangan Kategori nomina verba adjektifa nuneralia Peran pelaku penderita penerima
kata frasa klausa kalimat
Kata penuh KATA Kata tugas Frasa eksosentrik Frasa Frasa endosentrik Frasa koordinatif Frasa apositif
Berdasarkan kategori segmental predikat Berdasarkan struktur Klausa bebas Klausa terikat KLAUSA Berdasarkan kategori segmental predikat Klausa verbal Klausa nominal Klausa ajektifal Klausa adverbial Klausa preposisional
Satuan pembentuk wacana Inti kalimat Kalimat inti Kalimat non-inti Banyaknya klausa Kalimat tunggal Kalimat majemuk KALIMAT Kelengkapan klausa Kalimat mayor Kalimat minor Kalusa verbal Kalimat verbal Kalimat non-verbal Satuan pembentuk wacana Kalimat bebas Kalimat terikat
Tuturan Tidak Langsung Modus Kalimat Interogatif Deklaratif Imperatif Instruktif Requestif Tuturan Langsung Tuturan Tidak Langsung
SEMANTIK
SEMANTIK SEMANTIK MAKNA subdisiplin linguistik yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal SEMANTIK MAKNA (b) konsep (signifie) Leksikal Gramatikal Kontekstual (c) (a) bentuk (signifian) referen
SEMANTIK LEKSIKAL SINONIM ANTONIM HOMONIM HOMOFON HOMOGRAF POLISEMI HIPERNIM KOLOKASI DENOTASI KONOTASI
SEMANTIK GRAMATIKAL ANTONIM HOMONIM HOMOFON HOMOGRAF SANDING KALIMAT
LINGUISTIK TRADISIONAL, STRUKTURAL DAN TRANSFORMASIONAL
Linguistik tradisional Menekankan analisis bahasa pada makna dan filsafat 1 Zaman Yunani Sifat bahasa ALAMI (FISIS) KONVENSI (NOMOS) ANALOGI ANOMALI
Setiap kata memiliki hubungan dengan benda lain yang dirujuknya. KAUM NATURALIS Bahasa bersifat alami Setiap kata memiliki hubungan dengan benda lain yang dirujuknya. Contoh: Onomatope = kata yang terbentuk berdasarkan peniruan bunyi 1 Bahasa bersifat konvensi Makna kata diperoleh berdasarkan hasil tradisi, kebiasaan-kebiasaan yang mungkin bisa berubah KAUM KONVENSIONAL
KAUM ANALOGI KAUM ANOMALI Bahasa bersifat teratur Contoh: Girl girls Boy boys KAUM ANALOGI 2 Bahasa bersifat tidak teratur Contoh: Write wrote ≠ writed KAUM ANOMALI
Etimologi Morfologi Zaman Romawi Zaman pertengahan Bahasa Latin 2 Zaman Romawi Etimologi Menyelidiki asal usul kata beserta artinya Morfologi Mempelajari kata dan pembentukannya 3 Zaman pertengahan Bahasa Latin Lingua franca
Menjelang lahirnya linguistik modern Sarjana menguasai bahasa Latin, Yunani, Ibrani, Arab 4 Zaman Renaisans Pembahasan, penyusunan, dan perbandingan bahasa-bhaasa Eropa 5 Berkembangnya studi linguistik bandingan Menjelang lahirnya linguistik modern Studi mengenai hakikat bahasa terlepas dari filsafat Kuno
Linguistik struktural Memandang bahasa dari segi struktur Mendeskripsikan bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas Linguistik Modern Ferdinand de Saussure
Linguistik transformasional salah satu tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa Noam Chomsky competence performance kemampuan perbuatan