Bab 9 Politik dan Organisasi Kelompok 6 Tazkiya Laras P. E. / 1401150313 M. Rizky Rihardiansyah / 1401154201 Nurvi Apriana Yusuf / 1401154215 Monica Octaviani Putri / 1401154411 Shabrina Khairunnisa W / 1401154481 MB-39-05
Definisi ilmu politik Menurut W.A.Robson : ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat yaitu sifat hakiki, dasar proses proses ruang lingkup dan hasil hasil Menurut Harool Laswell : “Politik adalah masalah siapa mendapat apa kapan dan bagaimana
Politik dan Perubahan Di organisasi politik dipakai dan diterapkan sebagai pendukung perubahan. Beberapa karyawan yang ikut terlibat dalam politik organisasi biasanya cenderung mendukung penciptaan perubahan dan menginginkan perubahan terjadi.
Metode bentuk antisipasi dalam pergolakan A. Membentuk wadah organisasi yang menampung tuntutan dan permintaan dari mereka mereka yang merasa suaranya ingin didengarkan dan diperhitungkan. B. Melakukan pertemuan rutin dalam periode waktu selama 6 bulan atau 1 tahun sekali. Dengan tujuan mendengarkan keluhan dan masukan dari berbagai pihak khususnya para karyawan yang bernaung di organisasi C. Melakukan pengecekan rutin pada setiap bagian organisasi dan melihat berbagai kekurangan yang terdapat termsuak dengan cepat mengantisipasi berbagai keadaan yang ada
Politik dan Kekuasaan Russel mendefinisikan kekuasaan sebagai hasil pengaruh yang di harapkan. Contohnya kita dapat melihat aplikasi tersebut pada sebuah organisasi profit dan non proit. Dahl menyatakan bahwa “ A memiliki kekuasaan atas B sehingga A dapat meminta B melakukan sesuatu yang tanpa kekuasaan A tersebut tidak akan dilakukabn B” ( halaman 202-203)
Gaining Compliance Upaya yang kita lakukan agar orang lain melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan atau agar mereka menghentikan pekerjaan yang tidak kita sukai.
Politik dan Simpati Penggunaan politik yang mendorong tumbuhnya rasa simpati juga dapat dianggap sebagai sisi positif dari politik. Dlaam dunia kerja ketika kita kbertemu dengan seseorang dan pertemuan tersbut semakin lama semakin dekat maka memungkinkan hubungan tersebut berlanjut menjadi persahabatan, dan persahabatan yang akrab tersebut menimbulkan rasa saling percaya. Kepercayaan = Simpati Ketika kita bisa mendapatkan simpati seseorang maka kita dapat mengatur apa yang kita inginkan walau itu sifatnya negative