Psikologi Kepribadian II: Abraham Maslow Naftalia Kusumawardhani Fakultas Psikologi UPH Februari 2010
Pandangan Maslow : Motivasi Asumsi dasar tentang motivasi : Holistic approach Usually complex People continually by one need or another Motivated by the same basic needs Needs can be aranged on a hierarchy
Hirarki Kebutuhan Ada 5 kebutuhan dasar manusia yaitu (mulai dari yang paling bawah) physiological, safety, love and belongingness, esteem, and self-actualization Kebutuhan level bawah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum meningkat ke kebutuhan berikutnya
Physiological Needs Tercakup di dalamnya : makanan, minum, udara, mempertahankan temperatur badan, dan sebagainya Kebutuhan ini tidak berkaitan dengan rasa makanan, aroma, atau bentuk makanan/minuman benar-benar digerakkan oleh rasa lapar Ciri khas level ini : kebutuhan yang benar-benar dapat terpuaskan atau bahkan terlalu puas dan merupakan kebutuhan yang terjadi berulang kali
Safety Needs Tercakup di dalamnya : keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, proteksi, dan bebas dari rasa takut terhadap perang, teror, sakit, takut, kecemasan, bahaya, kekacauan, dan bencana alam Kebutuhan akan hukum, keteraturan, dan struktur termasuk dalam kebutuhan ini Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi dengan baik basic anxiety
Love and Belongingness Needs Tercakup di dalamnya : keinginan untuk pertemanan, ingin punya pasangan dan anak, ingin menjadi bagian dari keluarga, kelompok, tetangga, atau negara. Termasuk aspek seksual dan hubungan manusia; kebutuhan akan memberi dan menerima cinta
Love and Belongingness Needs Orang yang sudah terpuaskan kebutuhan ini pada usia awal tidak akan panik ketika mereka mengalami penolakan cinta saat mereka dewasa Kelompok kedua : mereka yang tidak pernah menerima cinta dan penerimaan tidak akan mampu memberikan cinta Kelompok ketiga : mereka yang menerima cinta dan penerimaan hanya dalam dosis kecil akan cenderung akan mencari dalam berbagai bentuk
Esteem Needs Tercakup di dalamnya : self-respect, keyakinan, kompetensi, dan mengetahui bahwa orang lain memperlakukan mereka dengan penuh penghargaan Terdapat 2 level : reputasi dan self-esteem. Reputasi : persepsi terhadap penghargaan, pengakuan, atau populeritas; self-esteem lebih dari sekedar reputasi tetapi lebih pada kompetensi riil yang dimiliki bukan berdasarkan sudut pandang orang lain
Self-Actualization Needs Tercakup di dalamnya : self-fulfillment, realisasi potensi diri, dan hasrat untuk kreatif. Individu yang mencapai aktualisasi diri menunjukkan beberapa ciri khas yaitu manusia utuh, natural, bebas berekspresi, tetap punya harga diri sekalipun ditolak, diremehkan dsb,
Aktualisasi Diri Kriteria : Bebas dari psikopatologi Pemenuhan hirarki kebutuhannya makin meningkat Memenuhi B-values Bertumbuh, berkembang, dan secara bertahap mengalami peningkatan kapabilitas
Aktualisasi Diri Individu yang mencapai aktualisasi diri terdorong oleh eternal verities B-values (being values) B-values merupakan indikator psikologis yang sehat, bukan seperti kebutuhan sebelumnya tetapi lebih tinggi metamotivasi