PENYAKIT PADA KEHAMILAN OLEH SILVIA PRADIPTA
DIABETES MELITUS
DEFENISI Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.
Tidak tergantung insulin (TTI) Non Insulin Dependent diabetes mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah. Tergantung insulin (TI), Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah. KLASIFIKASI
Anamnesa : Beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr, riwayat PE dan polyhidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil. DIAGNOSIS
PROGNOSIS Komplikasi maternal : infeksi saluran kemih,hydramnion, hipertensi kronik, PE, kematian ibu. Komplikasi fetal : abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta, makrosomia, kematian intra uterin. Komplikasi Neonatal : prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.
Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarka pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat dan gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa. PENANGANAN
JANTUNG
DEFENISI Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung. Sebaliknya, penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem jantung dan pembuluh darah.
KLASIFIKASI KELAS II KELAS III KELAS I KELAS IV - Tanpa pembatasan kegiatan fisik - Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa KELAS II - Sedikit pembatasan kegiatan fisik - Saat istirahat tidak ada keluhan - Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas . KELAS III - Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik - Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung KELAS IV - Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun
KOMPLIKASI Pada ibu : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus. Pada janin : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
PENANGANAN Kelas III : Kelas I : Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 minggu dapat diberikan diuretic Kelas IV : Harus dirawat di RS. Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus berbaring selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat hilang. Kelas I : Tidak memerlukan pengobatan tambahan Kelas II : Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien dirawat bila keadaan memburuk. Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran.
SISTEM PERNAFASAN
DEFENISI Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah.
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS PARU-PARU ASMA PENYAKIT PNEUMONIA BRONCHITIS DAN INFLUENZ
SISTEM PENCERNAAN
1. Mulut Hipersalivasi Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I, biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan kehamilan. Glugivitis dan epulis Gusi lunak, membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah terutama sewaktu menggosok gigi. Karies gigi Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sehingga kalsium menjadi berkurang. 2. Esopagus dan lambung Pirosus Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua. Esofagitis erosive Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada lambung. Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang dengan hematomesis. Varises esophagus Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan menjadilebih berat bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan hipertensi portal. Gastritis Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus. Apendisitis Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric. Hemoroid (wasir) Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang sudah ada dapat menjadi lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa nyeri dan luka serta mengeluarkan darah.
SISTEM HEMATOLOGI
Perbandingan pertambahan tersebut adalah : Plasma darah bertambah 30% DEFENISI Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah. Perbandingan pertambahan tersebut adalah : Plasma darah bertambah 30% Sel-sel darah bertambah 18% Hemoglobin bertambah 19%
HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH KLASIFIKASI ANEMIA LEUKEMIA HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH
SISTEM PERKEMIHAN
DEFENISI Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml.
KLASIFIKASI BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK) BAKTERI URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK) - Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10 %, dan dipengaruhi oleh paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK) - Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian atas saluran kemih. - Pielonefritis akuta merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai dalam kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 2%, terutama pada kehamilan terakhir dan permulaan masa nifas. - Glomerulonefritis akuta jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini dapat timbul setiap saat dalam kehamilan, dan pnderita nefritis dapat menjadi hamil.biasanya disebakan oleh streptococcus beta -haemolyticus jenis A.
PREDISPOSISI Uretra wanita yang pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang tertinggal, disamping penggunaan kateter yang sering dipakai dalam usaha mengeluarkan air kemih dalam pemeriksaan ginekologik atau persalinan.
GEJALA Kencing sakit terutama pada akhir berkemih Meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri di bagian atas simfisis Perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan Air kemih kadang-kadang tersa panas Suhu badan mungkin normal atu meningkat Nyeri di daerah suprasimfisis
PENANGANAN Istirahat baring sama dengan diluar kehamilan Diet yang sempurna dan rendah garam, Pengendalian hepertensi srta kesimbangan cairan dan elktrolit PENANGANAN
TERIMA KASIH