Kesetimbangan Kimia Untuk SMK Teknologi dan Pertanian Kelas XI Semester 4 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
STANDAR KOMPETENSI Hal.: 2 Kesetimbangan Kimia Memahami kesetimbangan kimia dalam reaksi lain, metoda pengukuran pH dan penerapannya Hal.: 2 Kesetimbangan Kimia
KOMPETENSI DASAR Menjelaskan cara menyatakan konsentrasi larutan, teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis Menjelaskan sifat larutan asam basa dan maknanya Menjelaskan arti hidrolisis larutan, buffer dan titrasi asam basa Menjelaskan penerapan asam basa larutan buffer dalam kehidupan sehari hari Menjelaskan terbentuknya endapan berdasarkan kelarutan dan hasil kali kelarutan Hal.: 3 Kesetimbangan Kimia
Membedakan senyawa asam, basa dan netral TUJUAN PEMBELAJARAN Membedakan senyawa asam, basa dan netral Mengidentifikasi sifat asam basa dengan berbagai indikator Memperkirakan suatu larutan yang tidak dikenal Hal.: 3 Kesetimbangan Kimia
PENGANTAR LARUTAN ASAM BASA cuka Buah jeruk Baterai mobil pembersih Sifat larutan asam dan basa sangat penting dalam ilmu kimia,seperti asam sulfat yang terdapat dalam baterai mobil, cuka dan buah jeruk merupakan contoh dari larutan asam sedangkan amonia yang terdapat dalam pembersih merupakan contoh dari larutan basa Hal.: 5 Kesetimbangan Kimia
ASAM BASA MENURUT ARRHENIUS Menurut Arrhenius tahun 1903 Asam adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (ion hidronium) sehingga dapat meningkatkan konsentrasi H₃O⁺ (ion hidronium). Contoh : Basa adalah zat yang dalam air akan menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentasi OH⁻ (ion hidroksida) Hal.: 6 Kesetimbangan Kimia
LANJUTAN Contoh : Konsep asam basa Arrhenius hanya terbatas pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non air. Hal.: 7 Kesetimbangan Kimia
ASAM BASA MENURUT BRONSTED-LOWRY Menurut Bronsted-Lowry tahun 1923 : Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton (H⁺) Basa adalah suatu senyawa yang berperan sebagai penerima proton (H⁺) Reaksi : Hal.: 8 Kesetimbangan Kimia
ASAM BASA MENURUT LEWIS Asam adalah senyawa kimia yang bertindak penerima pasangan elektron. Basa adalah senyawa kimia yang bertindak pemberi pasangan elektron. Reaksi : Hal.: 9 Kesetimbangan Kimia
KEKUATAN ASAM BASA Derajat keasaman (pH) adalah konsentrasi ion H⁺ dalam suatu larutan Rumus : pH = ₋ log[H⁺] Untuk air murni pada suhu 25 ⁰C [H]=[OH]= 10⁻⁷ mol/liter Sehingga pH air murni = ₋ log 10⁻⁷ = 7 Atas dasar pengertian ini, diperoleh : jika pH = 7 → larutan bersifat netral jika pH <7 → larutan bersifat asam jika pH > 7 → larutan bersifat basa Pada suhu kamar pKw =pH + pOH = 14 Hal.: 10 Kesetimbangan Kimia
Larutan Buffer Ambil 10 ml larutan asam asetat 0,1M (larutan 1). Ukur pH larutan dengan menggunkan indikator universal. Kemudian ambil juga 15 ml NH₄OH 0,2M (larutan 2) ukur pH larutan dengan menggunakan indikator universal. Hal.: 11 Kesetimbangan Kimia
LANJUTAN 2. Masukkan 5 ml larutan natrium asetat kedalam larutan 1 dan 20 ml larutan amonium klorida 0,1M kedalam larutan 2, ukur pH larutan dengan menggunakan indikator universal. 3. Apa yang dapat anda simpulkan ? Hal.: 12 Kesetimbangan Kimia
LANJUTAN Larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH Ciri ciri larutan buffer adalah tidak berubah pH jika ditambah sedikit asam, basa atau air 2. Larutan buffer dapat dibuat dari Campuran asam lemah dengan garamnya Campuran basa lemah dengn garamnya Hal.: 13 Kesetimbangan Kimia
CARA PERHITUNGAN pH LARUTAN Cara menentukan pH larutan buffer yang berasal dari asam lemah dengan garamnya Cara menentukan pH larutan buffer yang berasal dari basa lemah dengan garamnya Hal.: 14 Kesetimbangan Kimia
HIDROLISIS DAN pH LARUTAN GARAM Ion ion yang terlarut dalam air dapat dikelompokkan menjadi empat macam : Anion dari asam kuat : Cl⁻, NO₃⁻,SO₄²⁻ Anion dari asam lemah : CH₃COO⁻,CN⁻,HCO₃⁻,S²⁻ Kation dari basa kuat : Na⁺,K⁺,Mg²⁺ Kation dari basa lemah : NH₄⁺,Ag⁺,Cu²⁺ Reaksi penggaraman secara umum dapat dituliskan sebagai berikut HA + MOH → MA + H₂O asam basa garam air Hal.: 15 Kesetimbangan Kimia
LANJUTAN Jika suatu garam dilarutkan dalam air, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi Ion ion yang berasal dari asam lemah atau yang berasal dari basa lemah akan bereaksi dengan air. Reaksi ion dengan air disebut hidrolisis Ion ion yang berasal dari asam kuat atau yang berasal dari basa kuat tidak bereaksi dengan air Hal.: 16 Kesetimbangan Kimia
PENGELOMPOKKAN GARAM Garam garam dapat dikelompokkan menjadi empat jenis berdasarkan asam dan basa asalnya 1. Asam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, misal NaCl,K₂SO₄,Ba(NO₃)₂ pH = 7 2. Asam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, misal CH₃COOK, Mg(CN)₂ pH = ½(14 + pKa + log M) 3. Asam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, misal (NH₄)₂SO₄, AgCl pH = ½(14 - pKb - log M) 4. Asam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, misal CH₃COONH₄,AgCN pH = ½(14 +pKa + pKb) Hal.: 17 Kesetimbangan Kimia
pH CAMPURAN ASAM BASA Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi, jika kita mencampurkan larutan asam dan larutan basa : Jika asam dan basa yang dicampurkan tidak ada yang bersisa(semuanya habis bereaksi), maka yang terbentuk adalah larutan garam. Rumus yang kita gunakan adalah rumus pH larutan garam (hidrolisis) Jika terdapat sisa asam lemah atau sisa basa lemah, maka yang terbentuk adalah larutan buffer. Rumus yang kita gunakan adalah rumus pH larutan buffer Jika terdapat sisa asam kuat atau sisa basa kuat, maka yang terbentuk adalah larutan asam kuat atau larutan basa kuat. Rumus yang kita gunakan adalah rumus pH asam kuat atau pH basa kuat Hal.: 18 Kesetimbangan Kimia
TITRASI ASAM BASA Analisis volumetri adalah penentuan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah vplume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui Analisis volumetri dilaksanakan melalui suatu metode yang disebut titrasi Rumus titrasi : Apabila konsentasi molaritas V₁M₁ = V₂M₂ Apabila konsentrasi normalitas V₁N₁ = V₂N₂ Larutan indikator adalah larutan yang digunakan dalam titrasi untuk menentukan titik akhir titrasi dengan mengalami perubahan warna Hal.: 19 Kesetimbangan Kimia
HASIL KALI KELARUTAN Hasil kali kelarutan (Ksp) didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion ion suatu elektrolit dalam larutan jenuh Perhatikan persamaan reaksi dibawah ini : MA → M⁺ + A⁻ Ksp = [M⁺][A⁻] 3. Rumus diatas dapat disederhanakan menjadi : Untuk elektrolit biner (n=2), berlaku rumus Ksp = S2 S = Untuk elektrolit terner (n=3), berlaku rumus Ksp = 4S3 S = Hal.: 20 Kesetimbangan Kimia
PENGENDAPAN Harga Ksp suatu elektrolit dapat digunakan untuk memperhitungkan apakah suatu elektrolit tersebut dapat larut ataukah mengendap dalam suatu larutan Ketentuan suatu larutan dapat larut atau mengendap seperti kriteria dibawah ini : Jika [M⁺][A⁻] < Ksp, larutan belum jenuh (tak terjadi pengendapan) Jika [M⁺][A⁻] = Ksp, larutan tepat jenuh (tak terjadi pengendapan) Jika [M⁺][A⁻] > Ksp, larutan lewat jenuh ( terjadi pengendapan) Hal.: 21 Kesetimbangan Kimia
Oktaviani Budiarti,S.Pd Akhir “Terima Kasih” Tim Penyusun: Rochim Muliawan,S.Pd, Dra. Hj. Nunun Kusworini, Oktaviani Budiarti,S.Pd SMK Negeri 7 Bandung Hal.: 22 Kesetimbangan Kimia