Teori Asam- basa Arhenius Asam sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dan membentuk ion hidrogen (H+), sedangkan basa didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion hidroksida (OH-) Contoh;
Secara eksperimen teori ini dipandang cukup dan dapat menjelaskan reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi merupakan reaksi asam kuat dengan basa kuat dan menghasilkan garam dan air dan menghasilkan panas netralisasi yang konstan.
Tetapan Kesetimbangan Air (Kw) Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:
Jika konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH- sangat kecil dibandingkan dengan H2O mula-mula sehingga konsentrasi H2O tetap, maka harga K:[H2O] juga tetap (Kw) Pada suhu 25 °C, Kw yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10–14. Pada suhu 25 °C, Kw yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10–14 .
Kekuatan Asam dan Basa Kekuatan Asam Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. Asam Kuat Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan
Asam Lemah Asam lemahyaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
[H+] = [HA].ά
Tentukan konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut. a. H2SO4 0,02 M b. HNO3 0,1 M c. CH3COOH 0,05 Mjika derajat ionisasinya 1% d. H2SO3 0,001 M jika Ka = 1 × 10–5
Kekuatan Basa Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. 1.Basa Kuat Basa kuatyaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan
Basa Lemah Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan
Tentukan konsentrasi ion OH– masing-masing larutan berikut. Ca(OH)2 0,02 M Al(OH)3 0,1 M jika Kb = 2,5 × 10–6 c. KOH 0,004 M d. NH4 OH 0,01 M jika terion sebanyak 5%
2. Teori Asam- Basa Brønsted -Lowry Menurut Brønsted - Lowry, asam adalah donor atau penyumbang proton sedangkan basa adalah akseptor atau penerima proton
Basa 1 merupakan basa konjugat asam1 dan asam 1 merupakan asam konjugat basa 1 demikian juga untuk asam2 asam konjugat basa 2 dan basa 2 merupakan basa konjugat asam 2. Contoh asam- basa Brønsted – Lowry :
Derajat Keasaman Sifat asam dan sifat basa suatu zat bergantung pada ion hidronium dan ion hidroksida yang dihasilkan.
Karena konsentrasi ion [H3O+] dalam larutan sangat kecil, maka digunakan istilah pH yaitu –log [H3O+] dan pOH yang berharga –log [OH-]. Hubungan antara pKw dengan pH dan pOH dinyatakan dalam rumusan : pKw = pH + p OH dan berharga = 14 pada 25oC, 1 atm. Dalam reaksi keseimbangan air, air akan terion menjadi ion hidronium (H3O+) dan ion hidroksida (OH-), namun reaksi ionisasi ini sangat lemah , secara kimia reaksinya dituliskan sebagai berikut :
Teori Asam- Basa Lewis Konsep asam- basa yang dikemukakan Brønsted – Lowry telah berhasil digunakan untuk menjelaskan sifat reaksi –reaksi dalam pelarut yang mengandung hidrogen yang dapat terion atau melibatkan proton. Namun konsep ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan suatu reaksi yang tidak melibatkan transfer hidrogen atau tidak melibatkan proton G.N. Lewis mengemukakan konsep asam- basa yang berkaitan dengan transfer pasangan elektron. Menurut Lewis asam didefinisikan sebagai spesies penerima pasangan elektron dan basa adalah spesies yang memberikan atau mendonorkan pasangan elektron