ILMU BAHAN Material Science “POLIMER” POLYMER Mochamad Yusuf Santoso, S.T., M.T., M.Sc. Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan (K3) Jurusan Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Mengapa Belajar ‘Polimer’? Polymers are used in a wide variety of applications from construction materials to microelectronics processing Mengetahui kapan suatu polimer mengalami deformasi plastis dan elastis Memodifikasi sifat mekanik dari polimer
Polimer Merupakan senyawa kimia yang mempunyai massa molekul sangat tinggi dan tersusun dari unit ulangan sederhana (monomer) yang tergabung melalui proses polimerisasi Berasal dari bahasa Yunani polus yang berarti banyak dan meros yang berarti bagian
Klasifikasi Polimer Kriteria klasifikasi polimer: Berdasarkan sumber atau asal Berdasarkan struktur Berdasarkan gaya intermolekuler Berdasarkan monomer
Polimer Berdasarkan Sumber atau Asal Polimer Alam Polimer yang terdapat di alam, pada tumbuhan atau hewan Contoh: protein, selulosa dan karet
Polimer Berdasarkan Sumber atau Asal Polimer Semi Sintetis Turunan dari polimer alam Contoh: selulosa asetat adalah turunan selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca dan film
Polimer Berdasarkan Sumber atau Asal Polimer Sintetis Polimer yang dibuat oleh manusia Contoh: serat, plastik dan karet buatan
Polimer Berdasarkan Struktur Polimer Linier polimer yang terbentuk ketika unit monomer bergabung bersama membentuk rantai panjang yang lurus dan menumpuk satu sama lain mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang tinggi. Contoh: PET, PVC
Polimer Berdasarkan Struktur Polimer Bercabang polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai utama mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah Contoh: glikogen
Polimer Berdasarkan Struktur Polimer Crosslinked Rantai polimer linier yang bergabung dengan rantai lain, melalui ikatan kovalen atau ikatan ion Contoh: karet vulkanisir
Polimer Berdasarkan Struktur Polimer Berjaringan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi polimer ini juga disebut sebagai polimer rantai silang Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh Contoh: adalah Bekelite, resin urea formaldehida
Polimer Berdasarkan Gaya Intermolekuler Elastomer polimer yang mempunyai gaya tarik menarik paling lemah Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal Contoh: vulcanized rubber
Polimer Berdasarkan Gaya Intermolekuler Serat polimer yang mempunyai gaya inter intermolekuler yang paling tinggi mempunyai kuat tarik yang tinggi dan elastisitas yang rendah Contoh: polyethilene
Polimer Berdasarkan Gaya Intermolekuler Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler yang sedang jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan Contoh: Polietena, polivinil klorida (PVC), teflon
Polimer Berdasarkan Gaya Intermolekuler Termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala Contoh: kantung plastik kemasan, Bakelit
Polimer Berdasarkan Monomer Berdasarkan sifat alami unit pengulangan monomer, polimer dapat dikategorikan menjadi: Homo polimer Homo polimer adalah polimer yang terbuat dari jenis monomer yang sama Contoh: polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida Kopolimer Kopolimer terjadi ketika dua atau lebih unit monomer bergabung lewat polimerisasi membentuk polimer Contoh: nilon 66 terbentuk dari polimerisasi asam adipat dan heksametilendiamin
Polimerisasi Proses bersatunya monomer-monomer dalam reaksi kimia untuk membentuk rantai polimer Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi