PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK TEKSTIL KELOMPOK 5 [PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN] KELAS X MS 5 (25) QOIS PRATAMA (26) RAHMA WIDYASTUTI (27) RARA RABITA UCHTY (28) RAYLINDA TRISNAJATI RISTA AYU SYA’BAN NINGTYAS SATRIO PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK TEKSTIL
Lambang Pemeliharaan tekstil Pengemasan Tekstil Perawatan tekstil Lambang Pemeliharaan tekstil
Pengemasan Tekstil Pengemasan dan pengawetan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk membuat produk menjadi awat dan tahan lama. Pengemasan melindungi produk agar tudak mengalami penurunan kualitas pada sampai kepada pembeli. Selain berfungsi sebagai pelindung, kemasan juga memiliki fungsi untuk memudahkan membawa serta pengiriman, memberikan infrmasi, dan untuk menajadi daya tarik sebagai calon pembeli.
Pengemasan produk hasil kerajinan selain menjaga kebersihan dan kualitas produk tetap baik, juga akan memudahkan dalam proses pengiriman produk. Pengemasan dapat bersifat satuan maupun bersifat kesatuan untuk satu set atau satu paket atau satu lusin maupun satu kodi. Teknik pengemasan yang baik akan menjaga kualitas produk dalam pengiriman ke tempat tujuan.
Perawatan Tekstil Aneka bentuk produk kerajinan tekstil atau kain tradisional Indonesia, beberapa di antaranya membutuhkan pekhusus. Pada umumnya, kain tradisional Indonesia sebelum di simpan dalam lemari, tiap lembar kainnya dibungkus dengan menggunakan kertas roti dan diberi kamper agar kain tradisional terlindungi dari gigitan rayap dan tidak mudah rapuk. Secara berkala kain-kain tersebut harus dikeluarkan dari pembungkusnya supaya tidak lembab dengan cara mejemurnya di tempat yang tidak mendapat terik matahari secara langsung. pencucian bagi kain-kain tenun cukup di rendam dalam iar suam-suam kukuu dan dijemur ditempat teduh.
Kain batik dicuci dengan menggunakan buah lerak agar warna kain batik tetap terjaga. Kain dibilas dengan air bersih dan dijemur ditempat teduh. Benda-benda lain yang menggunakan kain tradisional namun sudah dibentuk dan berfungsi selain kain dapat dicuci biasa baik dengan menggosok menggunakan tangan maunpun dengan menggunakan mesin cuci. Keterangan cara pengawetan produk kerajinan tekstil sebaiknya juga dicantimkan pada kemasan agar pembeli mendapat informasi yang tepat untuk merawat produk tekstil tersebut.
Lambang pemeliharaan tekstil Lambang pemeliharaan tekstil (Inggris: laundry symbols) adalah piktogram yang memberi petunjuk bagaimana suatu produk tekstil harus dirawat. Masing-masing daerah dan negara di dunia memiliki standar tersendiri. Di Indonesia, hal ini diatur oleh Badan Standardisasi Nasional dengan standar SNI 08-0336-2005.
Proses Pencucian Suhu maksimum 30 °C Pencucian Pencucian tangan Suhu maksimum 30 °C [(proses sedang) = Bilas dengan suhu yang terus menurun (lebih dingin)] Jangan dicuci
Proses Pengeringan putar Pengeringan putar dengan suhu tinggi Pengeringan putar Pengeringan putar dengan suhu rendah Jangan dilakukan pengeringan putar
Proses pemutihan gunakan pemutih berbahan dasar non-klorin Dapat menggunakan pemutih berbahan dasar klorin. Hanya gunakan pelarut dingin (air) dan pengencer. Jangan gunakan pemutih berbahan dasar klorin
Suhu setrika maksimum 110 °C Suhu setrika maksimum 150 °C Proses penyetrikaan Suhu setrika maksimum 110 °C Penyetrikaan Suhu setrika maksimum 150 °C Jangan disetrika