KOMUNIKASI EFEKTIF Iroh Rohayati Fatah Disampaikan Pada Pelatihan KORKOT KOTAKU JUNI 2016
Komunikasi : proses menyampaikan atau berbagi informasi, pikiran, dan perasaan melalui lisan, tulisan, atau bahasa tubuh. Efektif : berarti “ada efeknya” (akibatnya, pengaruhnya, kesan) atau “dapat membawa hasil” efektif sering diartikan “mencapai sasaran yang diinginkan”.
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF proses menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek/tujuan dan mengharapkan feedback/umpan balik
TUJUAN UTAMA KOMUNIKASI PERUBAHAN SIKAP ( ATTITUDE CHANGE) PERUBAHAN PENDAPAT ( OPINION CHANGE) PERUBAHAN PERILAKU ( BEHAVIOR CHANGE PERUBAHAN SOSIAL ( SOCIAL CHANGE )
FUNGSI KOMUNIKASI Menyampaikan informasi secara efisien (TO INFORM) Menyampaikan informasi secara efisien (TO INFORM) Mendidik (TO EDUCATE). Membujuk ( TO PERSUADE) Menghibur (TO ENTERTAINT) Untuk kontrol sosial (SOCIAL CONTROL)
TEKNIK KOMUNIKASI YG EFEKTIF Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan: Hukum komunikasi Etika berkomunikasi Sikap berkomunikasi
5 HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF “REACH” RESPECT (Menghormati) EMPATHY (Berempati) AUDIBLE (Dapat didengar) CLARITY (Kejelasan/keterbukaan) HUMBLE (Rendah hati)
HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF RESPECT: menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Prinsip: manusia ingin dihargai dan dianggap EMPATHY: kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain. Prinsip: mendengar atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengar atau dimengerti oleh orang AUDIBLE: materi atau pesan yang disampaikan dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Prinsip: pesan yang disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. CLARITY: berarti keterbukaan atau transparansi. Prinsip: pesan yang disampaikan tidak menimbulkan multi tafsir atau interpretasi lain. HUMBLE: sikap rendah hati. Sikap ini terkait dengan hukum yang pertama yaitu untuk membangun sikap yang menghargai orang lain.
Etika Berkomunikasi Diam dan Menyimak Tidak Memotong Pembicaraan Tidak meninggalkan lawan bicara Tidak menepis pembicaraan lawan Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI BERORIENTASI PADA KEBENARAN (Truth) TULUS (Sincerely) RAMAH (Friendship) KESUNGGUHAN (Seriousness) KETENANGAN (Poise) PERCAYA DIRI (Self Convidence) MAU MENDENGARKAN DENGAN BAIK (Good Listener)
TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN Usahakan memberi awaban singkat. Orang lain mungkin tidak sabar untuk bertanya. Jawaban yang panjang bisa mengundang pertanyaan lain. Jika tidak tahu jawabannya, akui saja atau lemparkan pada klas/audiens. Penanya yang ngotot sering menjebak pembicara pada perdebatan. Tawarkan untuk membahasnya setelah presentasi.
STRATEGI MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Kenali siapa mitra bicara Apa tujuan kita bicara Perhatikan budaya yang berlaku Pahami bahasa Pahami konteks pembicaraan Pilih media dan sarana yang tepat
Faktor keberhasilan komunikasi (Albert Meharabien)
GANGGUAN KOMUNIKASI Dari pengirim (komunikator) Dari penerima (komunikan) Dari media & lingkungan
GANGGUAN KOMUNIKASI DARI PENGIRIM (KOMUNIKATOR) Wawasan terbatas (tulalit) Pesan tidak menarik Istilah tidak mengerti (bahasa/jargon) Salah memilih media/jalur penyampaian Hambatan psikologis (emosi/mood) KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT, PERASAAN, SIKAP, TANPA MENIMBULKAN KECEMASAAN,FRUSTASI BAHKAN DENDAM PADA ORANG LAIN DAN TIDAK MELANGGAR HAK ORANG LAIN Bangun komunikasi assertif
GANGGUAN KOMUNIKASI DARI PENERIMA (KOMUNIKAN) Kurang terampil mengartikan pesan. Wawasan terbatas (tulalit) Tidak fokus pada pembicaraan/perhatian kepada objek lain atau terlalu sibuk 4. Terlalu banyak pesan yang diterima
GANGGUAN KOMUNIKASI Tidak banyak media yang tersedia “Noise” (bising) DARI JALUR ( MEDIA ) DAN LINGKUNGAN Tidak banyak media yang tersedia “Noise” (bising) Suhu (terlalu dingin atau panas) Space (ruang & jarak)
Pola Komunikasi Dialogis (Partisipatif) SUBYEK (PEMDA) (MASYARAKAT) OBYEK (REALITAS) PEMDA SEBAGAI NAKHODA, KOLABORASI, KUMUH (STAKEHOLDERS) PENDAMPING/FASILITATOR DIALOG
Mari Berkolaborasi menuju Kota layak Huni dan Berkelanjutan TERIMA KASIH