Layanan Informasi Obat di RS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) DI INDONESIA
Advertisements

FARMASI RUMAH SAKIT.
Metode Penyelesaian Masalah dalam Farmasi Klinik
Selamat Datang Putra-Putri Terbaik Mahasiswa U.N.H.A.S.
PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK DI INDONESIA F.Y WIDODO
Peran dan Tanggung Jawab Perawat CAPD
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
Pengelolaan Sistem Informasi
DRUG RELATED PROBLEM YENI FARIDA S.FARM., APT.
KOMISI VII DAN KOMISI VIII Rakerkesnas Tahun 2015 – Bali
Memotivasi Pasien.
Wawancara riwayat pengobatan
PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
UNDANG UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT tgl
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)
Maura Linda Sitanggang Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
Konseling dan PIO Hening Pratiwi, M.Sc., Apt.
EDUKASI DAN INFORMASI OBAT
BY : ELVIRA HARMIA, SST. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan.
LINGKUP DAN PERAN FUNGSI KEPERAWATAN GERONTIK
PERATURAN TENTANG PERAPOTEKAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PAFI JABAR 2017 Nova Petrika Maulana Mantik, S.Farm.,Apt
TELUSUR SISTEM MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT
Wawancara pelayanan kesehatan
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Ika Putri R.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
PENGANTAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK DAN RUMAH SAKIT
PERILAKU MENCARI BANTUAN
FARMASI Clinician-patient communication Theory GAJAH MADA
Standar Minimal Pelayanan IFRS
Home care YULIATI,SKp,MM.
EDUKASI DAN KONSELING PASIEN
KONSELING PASIEN 20/05/2018.
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
Pelayanan Informasi Obat
Erna Prasetyaningrum,M.Sc.,Apt
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Kebijakan Pemerintah dalam Menjaga Ketersediaan Obat dalam JKN
KEPATUHAN.
Cakupan Ilmu Toksikologi
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
STANDAR PROFESI KEPERAWATAN
FARMASI RUMAH SAKIT KELOMPOK 6.
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
KONSULTASI GIZI, SERTA PERAN KONSULTAN Pertemuan 6
PENGANTAR PARADIGMA KESEHATAN
Sesi 4 : DIAGNOSIS PERILAKU SEHAT
INFORMASI OBAT. Pelayanan Informasi Obat bertujuan sebagai petunjuk praktis bagi farmasi dalam menyelenggarakan pelayanan informasi obat yang dapat diterapkan.
INTRODUCTION FARMASI KLINIK
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
UNDANG UNDANG KESEHATAN
KETRAMPILAN FARMASI KLINIK
Materi (11) MK SIK Kesmas-smt 3
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
PERAN PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL UNTUK MENCEGAH DROP OUT PASIEN TB RESISTEN OBAT I.G.B. INDRO NUGROHO Bagian Psikiatri FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK). 1.. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; 2.. Memperoleh informasi tentang.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PERILAKU MENCARI BANTUAN
KOMUNIKASI MOTIVASI dr. deniz mawarni. Tujuan Pembelajaran : TPU : Peserta mampu menerapkan metode komunikasi motivasi dalam pendekatan penderita TB untuk.
Transcript presentasi:

Layanan Informasi Obat di RS

Informasi Obat merupakan pekerjaan kefarmasian dan HAK KONSUMEN UU Perlindungan Konsumen (UU no 8 / 1999) Informasi lengkap mengenai produk Konsumen berhak menuntut UU Kesehatan (UU no 23 / 1992) Ketentuan dan Tatacara Pendirian Apotik (Permenkes 1993, revisi 2002)

Alasan Utama Perlu adanya Pelayanan PIO Jumlah dan jenis obat yang semakin banyak Pustaka yang semakin banyak dan memerlukan pengalaman dalam memilih pustaka yang baik

PERAN MENDASAR PROFESI FARMASI Identifikasi Drug Related Problem (DRP) PHARMACEUTICAL CARE Filosofi dari penggunaan obat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Praktek kefarmasian yang mengharuskan profesi farmasis bertanggung jawab langsung terhadap penggunaan obat pasien dan dilakukan dengan komitmen penuh Menyembuhkan penyakit Mengurangi gejala penyakit Menahan penyebaran/ memperlambat proses penyakit Mencegah penyakit/gejala penyakit PERAN MENDASAR PROFESI FARMASI Identifikasi Drug Related Problem (DRP) Mencegah Drug Related Problem Memecahkan Drug Related Problem

Prosedur Penggunaan Obat Sistem Melingkar Mengidentifikasi Masalah Pasien Memecahkan Masalah Pasien “Diagnosa” Merencanakan Pengobatan “Penulisan Resep” Menilai Perkembangan Pasien Pelaksanaan Pengobatan “Peracikan & Informasi/konseling obat” Pelaksanaan Pengobatan “Penggunaan obat” Monitor Perkembangan Pasien

Patient care memerlukan integrasi pengetahuan dan keahlian Pengetahuan terapi obat Pengetahuan terapi non obat Pengetahuan penyakit Pengetahuan interpretasi uji lab &diagnostik Pengetahuan Teknologi Farmasi Patient care Ketrampilan Informasi & Konsultasi Obat Ketrampilan penentuan DRP & penyelesaiannya Ketrampilan Memonitor pasien

TERCAPAI TUJUAN TERAPI Kualitas hidup meningkat PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL DOKTER APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI Kualitas hidup meningkat

LAPORAN KETIDAKPATUHAN PASIEN Stewart & Cluff, 29 – 59% penderita Blackwell, 25 – 50% penderita Davis, 30 – 35% penderita Stimson, 19 – 72% penderita Stewart & Caranasos; Peck & King, 4 – 35 % penderita McKenney & Harison, 10,5% penderita dirawat Blackbourn & Galvin a & b, 24% penderita dirawat

Merasa sudah sembuh (14,8%) Mengalami efek samping obat (7,1%) LAPORAN PENYEBAB PENGHENTIAN PENGOBATAN PADA PENDERITA YANG MEMBUTUHKAN PENGOBATAN MENAHUN ( ASMA, DIABETES MELLITUS, PENYAKIT KARDIOVASKULER) Merasa sudah sembuh (14,8%) Mengalami efek samping obat (7,1%) Menurunkan dosis karena merasa lebih baik (20,4%) Mengalami kelebihan dosis yang menimbulkan dampak yang serius (5,6%) Menambah (membeli sendiri) dengan obat – obat herbal / tradisional (19,9%)

LAPORAN BEBERAPA AKIBAT DARI KETIDAKPATUHAN PASIEN 75% Penderita lanjut usia harus dirawat di IGD 70 – 80% penderita hipertensi tidak dapat mengendalikan tekanan darahnya 12% penderita harus dirawat kembali di rumah sakit

RESIKO ATAS KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT Kegagalan terapi Meningkatkan biaya perawatan Memerlukan perawatan tambahan Resiko terhadap toksisitas obat Berjangkitnya kembali penyakit

Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh farmasis dalam rangka penggunaan obat yang tepat : proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban

Pusat Informasi Obat : Tempat farmasis melakukan pelayanan informasi obat, dengan aktivitas utama meliputi : Penerbitan produk informasi seperti buletin, newsletter, informasi obat baru Aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan formularium Evaluasi penggunaan obat Monitoring efek samping obat Riset Pelatihan

Mekanisme Layanan Informasi 2 1 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI PERTANYAAN Penanya Pertanyaan Langsung Telp. Fax Surat E-mail 3 5 Searching Literatures (PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS) 4 KATALOG JAWABAN 6 1st, 2nd, 3rd 7

Menggali Informasi Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up Diperlukan wawancara Diperlukan ketrampilan berkomunikasi

Jenis-jenis Pustaka Pustaka Primer (artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya Sekunder (memuat kumpulan abstrak saja dari berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer) Tersie (buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan tidak up to date)

KONSELING OBAT Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat Memberikan perhatian dan dukungan pada pasien mengenai terapinya

PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU (KRONIS) Misalnya : penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Obat dengan pengawasan tertentu Contoh : warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh : digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh : inhaler, insulin PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN

P E R S I A P A N K O N S E L I N G KEBUTUHAN DASAR KEBUTUHAN SUASANA PENGETAHUAN FARMASI KEMAHIRAN BERKOMUNIKASI NILAI – NILAI PRIBADI SEPERTI SABAR, YAKIN, BERSIKAP TERBUKA, IKHLAS DAN RELA MEMBANTU BAHAN BANTUAN PENDIDIKAN (sebagai tambahan saja) KEBUTUHAN SUASANA ATASI HAMBATAN LINGKUNGAN Tempat terbuka banyak halangan Jarak antara konselor dengan pasien Gangguan lain (bunyi telpon, kehadiran orang lain, dll) HAMBATAN SIKAP DAN EMOSI KONSELOR Sabar, Empati Penekanan suara HAMBATAN DARI PASIEN Hambatan fisik (sakit, cacat) Masalah kepahaman (bahasa, apriori)

TAHAPAN PROSES KONSELING PENGENALAN Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling PENILAIAN Tujuan : Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan (jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita) Teknik : - Prime Question (masalah utama) dg open ended question - Show and tell (perlihatkan dan terangkan) PELAKSANAAN KONSELING Tujuan : Untuk mendidik pasien, agar mengerti ttg obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell PENGUJIAN (VERIFIKASI) Tujuan : Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan (ad 3) Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien KESIMPULAN DAN PENUTUP Tawarkan bantuan jika ada masalah

Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) PIO Nas Badan POM merupakan rujukan dalam layanan informasi dan konsultasi obat dalam segala aspek penggunaannya. PIO Nas menyediakan akses informasi obat standar (Approval labelling) dari semua obat yang diregulasi oleh Badan POM serta approval labelling dari NRA negara-negara terkemuka di dunia.

Penasehat Ahli DR. Dra. Sri Suryawati, Apt Dr. Pratiwi P. Sudharmono, PhD Prof. DR. Rianto Setiabudy Dra. Arini Setiawati, PhD

JEJARING PIO NAS YANG SUDAH TERBANGUN Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK) – Universitas Surabaya PIO – Farmasi RS Cipto Mangun kusumo PIO - Farmasi RS Hasan Sadikin PIO - Farmasi RS Fatmawati PIO - Universitas Pancasila PIO - Medicine Shoppe Poison and Drug Information Center, Univesity Science of Malaysia