NASOFARINGOSKOPI UNTUK DETEKSI DINI KARSINOMA NASOFARING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA Prof. dr. Azamris. spB. K. onk. Sub
Advertisements

K EPERAWATAN M EDIKAL B EDAH A SUHAN K EPERAWATAN K ARSINOMA L ARING Kelompok 15: Aufar Anthasyari Hermi.
PERAWATAN LUKA PADA NY. S DENGAN KANKER MAMMAE (Payudara) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Ruang Nusa Indah Dua.
DWI ANITA SURYANDARI Departemen Biologi Kedokteran FKUI
Kelainan Sistem Pencernaan
Biology Presentation Kanker Mulut.
Karsinoma Nasofaring.
MIMISAN Kelompok FCP 1B:
KANKER PAYUDARA.
BIOPSI ).
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
ASKEP PADA KEGANASAN SISTEM PERNAFASAN
KANKER PARU-PARU xi ipa 2
Patologi Umum.
TUMOR UROTEL UROTEL: Epitel / mukosa yang melapisi permukaan mulai kaliks renalis sampai dengan urethra bagian proksimal termasuk BULI-BULI JENIS.
TUMOR THT.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
dr. Ardizal Rahman, SpM(K)
Kangker payudara,tumor ganas dan tumor jinak pada genitali
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
KANKER PAYUDARA OLIVIA PUTRI GUMANTI III B.
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
CANCER.
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Tumor Hidung dan Sinus Paranasalis
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM Oleh: Deva Juanda (130095)
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
OLEH : ELSA DILANTIKA NIM : TINGKAT : 3 B
Tumor Testis dr. Bobby Hery Yudhanto,SpU
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
KANKER PROSTAT RIRIT FAKTA LAVIANA.
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM NIRASATI IIIB.
Kanker Endometrium Adalah jaringan endometrium yg tumbuh di luar rahim. Bukan penyakit akibat hubungan seksual. Umumnya terjadi pada wanita menopause.
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
oleh: jelita novriza netis
Angiofibroma Nasofaring Juvenilis
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
RETINOBLASTOMA.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Karsinoma Tonsil.
KANKER VULVA.
KARSINOMA NASOFARING.
    ASKEB IV AYU LESTARI Tingkat III B.
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Penyakit Kanker / Tumor Jantung. Tumor yang dimulai di jantung disebut tumor primer Bisa terbentuk di setiap jaringan jantung Bisa bersifat kanker atau.
NEOPLASMA KKPMT 5 D3 RMIK UDINUS TH 2015.
BASIC KNOWLEDGE BIOPSY
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Bahaya penyakit kanker nasofaring
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
ASPEK BEDAH PADA KELAINAN TIROID
Karsinoma Tiroid Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi RSUD Budhi Asih Jakarta Aulia Maruapey Bernadetha Mayang Mutia Alfinta Jayanti Pembimbing : dr. Ratri.
Pendahuluan ICPD  (International Conference on Population and Development ) Mesir)  1995 Beijing, Cina,  1999 Denhaque  2000 New York Definisi.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Lung Cancer Management dr. Reza Kurniawan T., SpP, FCCP, FISR
PRINSIP TERAPI KANKER: PEMBEDAHAN, KEMOTERAPI, DAN RADIOTERAPI Instruktur: Dr. dr. Daan Khambri, SpB (K) Onk.
Transcript presentasi:

NASOFARINGOSKOPI UNTUK DETEKSI DINI KARSINOMA NASOFARING dr. Bagus Condro Prasetyo, Sp.THT-KL, M.Kes

Karsinoma Nasofaring (KNF) tumor ganas yang tumbuh didaerah nasofaring dengan predileksi di fosa Rossenmuller dan atap nasofaring (Lee&Chan,2008). Karsinoma Nasofaring (KNF) Tindakan operasi kurang dapat berperan pada penanganan KNF karena lokasi tumor yang sulit untuk dilakukan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan hanya terbatas pada tindakan biopsy tumor primer ke – 4 kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker paru.

Karsinoma Nasofaring Karsinoma Nasofaring : Cina  30 : 100.000/ tahun Hongkong  24: 100.000/tahun Eropa & Amerika Utara  1: 100.000/tahun Indonesia 4,7 : 100.000 / tahun pria : wanita  2-4 : 1. usia produktif 30-60 tahun 40-50 tahun

Prognosis buruk Posisi tumor yang berdekatan dengan dasar tengkorak dan organ penting. Pertumbuhan invasif Kesulitan diagnosis dini Stadium dini radioterapi Stadium lanjut,  kemoradiasi Keberhasilan terapi sangat ditentukan Ketepatan diagnosis, Stadium penderita dan Pemilihan jenis terapi yang tepat

ANATOMI Daerah nasofaring berbatasan dengan -basis tengkorak (superior), -orofaring (inferior), -koana (anterior), -dinding faring posterior, -dinding faring lateral, torus tubarius

Ear sign/ Tanda telinga : -oklusi tuba - ggn pendengaran - tinnitus - Otitis media Nerve sign NC III-NCVI -NC IX- NC XII Nose sign/ Tanda hidung Pilek&hidung tersumbat -gangguan penghidu -epistaksis - suara sengau Metastase Paru-paru (20%) -Tulang (20%) - Hati -Ginjal -Otak Neck sign/Leher -Pembesaran kelenjar getah bening

Etiologi Genetik Etnis China Histo-Kompatibilitas Mayor pada lokus HLA-A2, B17 dan BW46 resiko terjadinya karsinoma nasofaring sebanyak dua kali lipat. Virus Eipstein-Barr (VCA-IgA & EA- ig A)  titer yang tinggi. EBV  karsinoma nasofaring undifferentiated dan karsinoma nasofaring non-keratinisasi Faktor Lingkungan golongan Nitrosamin, Hidrokarbon diantaranya nikel sulfat. Karsinogen lain yang berperan asap rokok, asap industri, paparan terhadap formaldehid (formalin), gas kimia dan radiasi

Alat Endoskopi : Monitor Processor Sumber Cahaya Kamera Kabel Fiber Optik Telescope rigid & flexible

Diagnosa Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Radiologis CT-scan/ MRI Biopsi Intranasal Blind biopsy endoscope Oral Diagnosa Formula Digby

Formula Digby Gejala Nilai Massa terlihat pada nasofaring 25 Gejala khas di hidung 15 Gejala khas pendengaran Sakit kepala unilateral atau bilateral 5 Gangguan neurologik syaraf otak Eksopthalmus Limfadenopati leher usia < 10 tahun: - 10, usia 15-25 tahun dengan frogface : -10, nilai ≥ 50 : suspek KNF

Keuntungan penggunaan endoskopi nasofaring (nasofaringoskopi) Memungkinkan deteksi dini Visualisasi lebih jelas Pengambilan spesimen (biopsi)lebih presisi

Metode untuk mendeteksi karsinoma nasofaring sensitivity spesificity early detection Indirect miror ( rhinoskopi posterior) 30% 0 % EBV serologi 80%-90% 50%-80% 20% Nasofaringoskopi 80% 60-70% 70% Nasofaringoskopi + biopsi 100% 99%

Klasifikasi dan Histopatologi WHO, 1978 : Keratinizing Squamous Cell Carcinoma /WHO tipe I, 10% Nonkeratinizing Squamous Cell Carcinoma /WHO tipe II , 20% Undifferentiated Carcinoma /WHO tipe III , 70%

Tipe WHO 3  5 year survival rate : 20-30% lebih baik dari WHO1 10 YSR dengan radioterapi saja 40%-50% sedangkan dengan kombinasi kemoterapi 55%-70%

Penentuan stadium berdasarkan UICC 2002, yaitu : T0 : Tidak ada tumor T1 : Tumor terbatas di nasofaring T2 : Tumor meluas kejaringan orofaring dan atau fossa nasalis T2a : tanpa perluasan ke parafaring. T2b : Tumor meluas ke parafaring T3 : Tumor menginvasi struktur tulang dan sinus paranasal. T4 : Tumor meluas ke intracranial dan atau melibatkan syaraf cranial

N0 : Tidak ada pembesaran KGB N1 : KGB unilateral < 6 cm N2 : KGB bilateral < 6 cm, diatas fossa supraklavikula N3a : KGB >6 cm N3b : Meluas ke fossa supraklavikula. M0 : Tidak ada metastase jauh M1 : Ada metastase jauh

Pengelompokan stadium I T1 N0 M0 IIa T2a N0 M0 IIb T1 N1 M0 T2a N1 M0 T2b N0 M0 III T1 N2 M0 T2a,b N2 M0 T3 N1-3 M0 IV T4 N0 M0 T1-3 N3 M0 T1-3 N0 M1

KNF

Normal