PERENCANAAN & PERANCANGAN PERUMAHAN MASSAL Pertemuan 8

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persamaan Garis dan Grafik Kuadrat
Advertisements

METODE MENGGAMBAR PERSPEKTIF
MINGGU VIII UJIAN TENGAH SEMESTER PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
GAMBAR POTONGAN PERTEMUAN V OKT 2007.
BAB 2 VEKTOR Besaran Skalar Dan Vektor
minggu 8 PERANCANGAN ARSITEKTUR IV CAKUPAN ISI
Rangka Batang Statis Tertentu
GRAFIK PRESENTASI DR. AGUNG MURTI NUGROHO JOHANNES P.
Cara-cara Penggambaran Khusus
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
GRAFIK PRESENTASI DR. AGUNG MURTI NUGROHO JOHANNES P.
Software design lanjutan Pertemuan 3. MEMULAI PROYEK BARU Pendekatan menggunakan conceptual building mass adalah workflow pemodelan yang mengikuti tahapan.
PERKALIAN DENGAN METODE GARIS bagian 1
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
Plat Lantai, Kolom, dan Balok Pertemuan 09-10
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 19 & 20
Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
DASAR-DASAR ANALISA VEKTOR
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Perencanaan Batang Tarik
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Metode perancangan, menurut : Chernikov Pertemuan 7 Matakuliah: R0422 / Metode Perancangan Arsitektur Tahun: 2007.
Pertemuan 1 Pendahuluan
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL
DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal sering disebut juga distribusi Gauss. Merupakan model distribusi probabilitas untuk variabel acak kontinyu yang paling.
Proyeksi dan Perspektif
LINEAR PROGRAMMING METODE GRAFIK
Skoring Pauli.
Pengantar MEKANIKA REKAYASA I.
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
G a y a Pertemuan 3-4 Matakuliah : R0474/Konstruksi Bangunan I
MANAJEMEN PEMELIHARAAN Pertemuan 12
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
ONE ROOM LIVING – GAMBAR KERJA INTERIOR
GAMBAR UNTUK DESAIN FURNITURE TOKO PERTEMUAN 14
Pertemuan 01 Pengantar Teori Fungsi
Konsep Dasar Sistem Rumah Susun
Arif hidayat Gerak Pada Garis Lurus Arif hidayat
Floor Plan Pertemuan Matakuliah : W Desain Interior 1
Pengertian Real Estat Pertemuan 01
Draft 2 KAMPUNG SUSUN CATATAN AWAL.
PRAKTEK TACHIMETRI.
ANALISIS GEMPA DENGAN SAP
TIPE PERUMAHAN DALAM PENGEMBANGAN KOTA Pertemuan 04
BAB III Kurva Non Linear.
Matakuliah : Gambar Teknik 2
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
USAHA.
Kurva Non Linear.
STRUKTUR KONSTRUKSI DAN BAHAN IV
Usaha dan energi Oleh : Anggraeni Ayu Dewantie Alifian Maulidzi A
Pendahuluan Pertemuan 1-2
GAMBAR RANCANGAN POTONGAN BANGUNAN
BANGUN RUANG DAN UNSUR-UNSURNYA
Grafik Fungsi Aljabar next
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
GAMBAR TEKNIK KELAS X OLEH ISHRI. MATERI Gambar konstruksi geometrisGambar konstruksi geometris:  Konstruksi garis Konstruksi garis  Konstruksi sudut.
Menggambar perspektif
Peta Konsep. Peta Konsep E. Grafik Fungsi Kuadrat.
E. Grafik Fungsi Kuadrat
PERTEMUAN Ke- 5 Matematika Ekonomi I
KURVA INDIFERENS.
PEDOMAN MENGGAMBAR DETAIL
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK OLEH : KUSTENDAR, S.T TEKNIK GAMBAR OTOMOTIF SMK AL-IHSAN PAMARICAN.
Transcript presentasi:

PERENCANAAN & PERANCANGAN PERUMAHAN MASSAL Pertemuan 8 Matakuliah : PENGANTAR PERUMAHAN MASSAL Tahun : Sep - 2009 PERENCANAAN & PERANCANGAN PERUMAHAN MASSAL Pertemuan 8

TEORI KEPADATAN DALAM PERENCANAAN PERUMAHAN MASSAL Umumnya perumahan massal direncanakan untuk mengisi lingkungan kota yang berkepadatan tinggi yang dapat dilihat dari berbagai kepentingan., a.l. yang bersasaran : * Demografi atau kependudukan yang menggunakan satuan orang/Ha. * Pemasaran perumahan berdasarkan satuan yang terkait dengan ruang. satuan harga luas bangunan dan tanah

Di dunia profesi pemasaran rumah massal, teori kepadatan umumnya diterapkan untuk mengetahui besranya rumah tersebut dengn berbagai satuan. Satuan yang umum digunakan adalah : Kamar (Tidur) / Rumah Orang/Kamar Kamar/Ha Orang/ Rumah Rumah /Ha Orang/Ha Commonwealth Building Research Institute di Australia telah mengembangkan suatu teori untuk merancang Mixed Housing Design dengan menggunakan Grafik 45 derajat.

Contoh memilih tinggi bangunan dengan grafik CBRI (1) Sumbu vertikal dan sumbu horisontal dibagi ke dalam bagian-bagian yang sama dengan pembagi yang sama pula. Sumbu diagonal yang teratas (terluar) dibagi menjadi 10 bagian yang sama dan setiap bagian menunjukkan bagian sebesar 10%. Makna dari masing-masing sumbu lainnya adalah: Sumbu vertikal = angka kepadatan jumlah kamar/Ha dari tipe bangunan hunian yang dijadikan sebagai pilihan pertama. Sumbu horisontal = angka kepadatan jumlah kamar/Ha dari tipe bangunan hunian yang menjadi pilihan kedua atau pilihan berikutnya. Sumbu diagonal (miring)= angka kepadatan jumlah kamar/Ha untuk: - pada penggunaan pertma berarti kepadatan rata-rata dari keseluruhan lingkungan - Pada penggunaan berikutnya berarti kepadatan untuk tipe perumahan yang menjadi dipilih berikutnya.

Contoh memilih tinggi bangunan dengan grafik CBRI (2) Sumbu radial (bertumpu ke sudut titik 0 = presentase (%) banyaknya kamar/Ha yang dipilih dalam perancangan bagi tiap tipe dan menjadi sebutan pada sumbu vertikal.. Cara penggunaan grafik. Diketahui sebagai data masukan : 1.Ada lahan seluas 283 Ha yang diatasnya akan dibangun 1000 kamar dengan kepadatan rata-rata 350 kamar/ Ha. 2.Direncanakan bahwa 15 % dari proyek tsb akan berbentuk bangunan hunian ruko atau maisonette yang kepadatan maksimumnya 200 kamar/Ha. 1 Pindahkan data tersebut di atas ke Grafik CBRI deengan cara sbg berikut Tahap I – Grafik 1 Perhatikan sumbu diagonal dengan angka kepadatan 350 kamar/Ha; Buat garis sumbu radial 15% Titik potong antara dua sumbu tersebut beri tanda X Perhatikan sumbu vertikal dengan angka 200 kamar/Ha Hubungkan sebuah garis dari titik 200 kamar/Ha dengan titik X. Garis tsb memotong sumbu horisontal sekitar angka 400 kamar/Ha.

Contoh memilih tinggi bangunan dengan grafik CBRI (3) Tahap II – Grafik-2 Apa yang dilakukan di grafik 1 adalah tahap penggunaan permulaan atau pertama kali.Sedangkan apa yang dilakukan di grafik-2 sekarang adalah penggunaan yang berikutnya atau yang kedua. Dari grafik 1 telah didapat angka kepadatan 400 kamar/Ha. Angka ini dipakai sekarang sebagai permulaan di grafik-2 1.Beri tanda (pertebal) sumbu vertikal dengan kepadatan 400 kamar/Ha 2.Masukkan angka kepadatan untuk bangunan pilihan kedua yaitu tipe rusun atau Flat 4 lantai dengan kepadatan 275 kamar/Ha dan pilihan berikutnya yaitu tipe bangunan apartemen 8 lantai dengan kepadatan 500 kamar/Ha. 3.Dengan data di atas maka di grafik-2 kita lanjutkan dengan menandai di sumbu vertikal angka kepadatan 275 kamar/Ha , titik P. 4.Tandai di di sumbu horisontal angka kepadatan 500 kamar/ha dengan titik Q . 5.Sambungkan titik P dan Q maka garis tsb akan memotong sumbu diagonal di garis 400 kamar /Ha di titik S. Bila dari titik S ditarik garis ke titik pusat -0 ), maka garis itu berada di titik 32% di sumbu diagonal 500 kamar/Ha.

Contoh memilih tinggi bangunan dengan grafik CBRI (4) Melalui tahap II dan Garfik-2 dapat diketahui bahwa 32% dari (100% -15%) berupa unit hunian tipe apartemen lantai 8. Dan bila dikembalikan kepada perencanaan membangun 1000 kamar di proyek tersebut, maka hasilnya adalah : 1.Hunian tipe ruko /maisonet: 15% dari 1000 kamar = 150 kamar 2.Hunian tipe rumah susun 4 lantai : 32% dari (1000 -150 kamar)= 272 kamar. 3.Hunian tipe apartemen 8 lantai : 68 % dari (1000 – 150 kamar) = 578 kamar. Penguraian dapat juga dikonversi untuk mendapatkan berapa jumlah kamar/tipe hunian, berapa jumlah orang/tipe unit hunian, dan yang akhirnya bermuara ke detail desain tentang besaran dan organisasi denah dan estetika setiap tipe hunian.