FARMAKOLOGI 3 PERIHAL RESEP DAN SINGKATAN LATIN OLEH: Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
RESEP Permintaan tertulis kepada apoteker pengelola Apotik ( APA ) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, drg, drh yang diberi ijin berdasar peraturan Perundang – undangan yang berlaku (Permenkes No 21 / MENKES / PER / I /1981)
Ketentuan yang harus diperhatikan 1. Yang berwenang menulis resep umum Dokter : Tanpa pembatasan obat spesialis Dokter Gigi Pembatasan jenis obat (mulut & gigi) Dokter hewan Pembatasan pasien (hewan)
2. Kertas Resep Satu resep --- Satu Penderita Ukuran & warna --- Tidak ada Peraturan Khusus - warna : putih - ukuran : L= 10 – 12 cm P= 15 – 20 cm Pengelolaan : - Resep harus dirahasiakan - Di tempat praktek disimpan dilaci terkunci - Di Apotik disimpan selama 3 tahun sesuai urutan tanggal & no urut penerimaan resep > 3 th : - dimusnahkan/ dibakar - Saksi : APA + 1 orang petugas Apotik - Berita Acara harus ada ( ditanda tangani saksi)
3. Resep / copy resep hanya boleh diperlihatkan pada: Dokter penulis resep dokter yang merawat pasien - penderita yang bersangkutan - petugas kesehatan / petugas lain yang berwenang 4. Tulisan harus lengkap & jelas Tidak dapat dibaca Resep ada kekeliruan APA hubungi dokter Penyerahan obat ditunda Dokter tidak dapat dihubungi Dokter tetap pada pendirian Tanggung jawab dokter
dr. Yedida G SIP : 005 / IP.DU / 2013 Praktek :Jl. A.Yani Jam :17.00 – 20.00 Surabaya,tgl-bln-tahun R/ PRO : Alamat :
Jumlah R/ , batas wilayah/ waktu -> ≠ pembatasan Tulisan dalam resep Bhs latin Tinta, terbaca R/ & R/ tanda pemisah Jumlah obat Angka romawi Dosis : g. mg. ml.unit Penulisan angka desimal hati – hati Awal tulisan & nama obat HURUF BESAR Obat dalam resep Tunggal/ campuran Standar, generik, paten -> Bukan Rumus Kimia Dosis dan BSO -> ~ kebutuhan/ keadaan px Jumlah R/ , batas wilayah/ waktu -> ≠ pembatasan Resep harus diberi paraf / tanda tangan dokter Aspek legal : UU Kesehatan + Permenkes
Etika dalam Resep a. Dokter – dokter - menyalahkan/menjelekkan sesama kolega tidak boleh b. Dokter – apoteker - apoteker tidak boleh : 1. Mengganti obat 2. Menunjukkan kesalahan resep di depan penderita - Dokter tidak boleh : 1. Menunjuk apotek tertentu 2. Memakai kode tertentu untuk apotek - Dokter seharusnya tidak menulis iter pada resep obat bius
Bagian – bagian dari Resep
INSCRIPTIO PRESCRIPTIO SIGNATURA SUBSCRIPTIO dr. Yedida G SIP : 005 / IP.DU / 2013 Praktek :Jl. A.Yani Jam :17.00 – 20.00 Surabaya,tgl-bln-tahun R/ R. Cardinale Dosis (mg, ml) R. Adjuvans Dosis Corrigens Rasa, Bau, Warna Vehiculum m.f.l.a. sol/susp/caps/pulv S. 3.d.d PRO : Alamat : INSCRIPTIO PRESCRIPTIO SIGNATURA SUBSCRIPTIO
Dokter penulis resep perlu Pengetahuan ttg obat Sifat fisiko kimia obat Farmakologi dan farmakodinami Farmakokinetika Toksikologi Tata cara penulisan resep - Resep ditulis dengan tinta - Jangan tulis rumus kimia obat - Jangan tulis singkatan meragukan - 1 kertas resep boleh lebih dari 1 R/ - Idealnya ada karbon kopi (arsip) Pengetahuan ttg variabel px - Umur (bayi,anak,dws,geriatrik) - Parameter fisik (somatometri) - Perbedaan genetik - Perbedaan individual - Jenis kelamin - Hipersensitivitas - Penyakit (lain) yg diderita
Turunan Resep (APOGRAPH) Salinan resep dokter yang telah masuk apotek Diberikan bila Permintaan pasien Ada tanda ITER Ada obat yang belum diberikan Guna : Mengambil ulang obat Bukti bahwa sebagian / seluruh obat telah diambil Arsip Pengelolaan Disimpan = resep asli (3 tahun)
Nama Apotek Alamat Drs. Hitam Manis, Apt. SIA / SIP Resep dokter:........ tgl :......... Masuk Tgl :........ No :......... Nama px :....................... COPY RESEP R/ Ampicillin 250 mg Dextromethorphan 10 mg Diphenhydramine 20 mg m. f. pulv. d.t.d. No XV S. 3. d.d. pulv. I R/ Tabl. CTM. 4mg No. X S. 3.d.d. Tabl. I det. V PCC : Tanda tangan petugas
APOTEKER PENANGGUNG JAWAB Etiket Wadah Obat Warna putih : Obat Dalam Warna biru : Obat Luar NAMA APOTIK ALAMAT APOTEKER PENANGGUNG JAWAB SIPA Nomer resep Tanggal Nama Penderita Aturan Pakai Paraf apoteker
17 KAIDAH DALAM PENULISAN RESEP Jangan menulis gr apabila yang di maksud gram. Suatu angka di belakang nama bahan obat dalam resep otomatis adalah gram, gr adalah granum yg berarti beratnya 65 mg. Hati – hati penempatan titik desimal pada dosis obat. Tuliskan nama obat dengan jelas Dispesifikasi dengan jelas kekuatan serta jumlah obat yang di tulis dalam resep.
5. Obat yang diresepkan kepada pasien hendaknya obat yang telah diketahui dengan baik. 6. Suatu obat biarpun isinya sama belum tentu mempunyai efek yang sama. 7. Hati hati dengan interaksi obat bila obat yang di berikan lebih dari satu. 8. Dosis tiap obat harus diperhitungkan dengan tepat. 9. Ketahuilah kondisi pasien secara akurat sebelum menentukan pengobatan
10. Terapi suatu obat diberikan bila ada indikasi 10. Terapi suatu obat diberikan bila ada indikasi. Berikan penyuluhan untuk obat obat yang berbahaya dan efek samping yang akan timbul. 11. Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelas diatas resep. 12. Hindari pemberian obat yang terlalu banyak. 13. Hindari pemberian obat jangka panjang. 14. Jelaskan dengan singkat cara penggunaan obat.
15. Peringatkan pasien akan kemungkinan bahaya bila ia menggunakan obat lain disamping yang diberikan dokter. 16. Beritahu kepada pasien bila obat yang diberikan menyebabkan efek samping atau kelainan tertentu. 17. Lakukan pencatatan pada status pasien terutama ttg alergi yg pernah di derita.
PENERAPAN SINGKATAN LATIN DALAM RESEP I.RESEP : PERMINTAAN TERTULIS Dokter Apoteker Obat : - Jenis / macam, Dosis, BSO, Cara Wkt II.BAHASA LATIN - Bahasa mati -> Kosakata baru – - Bahasa internasional : Kedokteran,Farmasi - Dualisme nama bhn / zat – - Psikologis
III. R/ : Recipe = Ambillah S : Signa = Tandailah dr. Yedida SIP : 005 / 2013 Alamat : Jl. A. Yani gang 24 / 12 Surabaya, 5 – 2 – 2013 R / S PRO : Alamat :
R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No XV S Surabaya,……………. R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No XV S R/ Sol. Acidi borici 3% 300 ml R/ Inj. Morphin HCl 1% No X PRO : Alamat : IV. BSO -tabl, caps, pulv, pulv.adsp - supp. -sol, susp, emuls, mix.agit - ung., pasta, cream -extr., Inj., inf., garg., colut.oris - g = gram - gr = grein = 65 mg
V. CARA PEMBUATAN OBAT = berikan separuhnya m. f. l. a = misce fac lege artis = campur dan buatlah a a = ana = sama banyak d. t. d = da tales doses = sesuai dosis diatas q. s. = quantum satis = secukupnya d. i. d = da in dimidio = berikan separuhnya ad = tambahkan sampai dengan
m.f.pulv.da.in caps t.d. No XX S 4 d. d. caps I Surabaya, 1 – 3– 2011 R/ Paracetamol 250 mg Antalgin 250 mg Luminal 10 mg m.f.pulv. d.t.d. No XX S 3 d. d. pulv. I d.i.d R/ Paracetamol Antalgin a a 250 mg m.f.pulv.da.in caps t.d. No XX S 4 d. d. caps I
Surabaya, 17 - 3 - 2011 R/ Ampicillin 100 mg Dextromethorphan 4 mg Diphenhydramine 8 mg Gluc. q.s. m. f. pulv. d.t.d. No XV S. 3. d.d. pulv. I da 1/3 R/ Ampicillin 1500 mg Dextromethorphan 60 mg Diphenhydramine 120 mg Sir. Simplex 10 % C.M.C. Na 1 % Aqua ad 75 ml m. f. susp. S. 3. d.d. cth. I PRO : Milik :
R/ Acid. salicilic. 2% Sulfur ppt. 4% Vaseline flav. Ad 10g m. f. ung Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Acid. salicilic. 2% Sulfur ppt. 4% Vaseline flav. Ad 10g m. f. ung S u.e. R/ Calamine 10% Acid. boric 3% Zinc. oxyd. 10% Talc. Venet ad 100g m. f. pulv. adsp. S u. e.
Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mgNo XIII S u. c. R/ Inj. Morphin HCl 2% No V (lima) S i. m. m. R/ Tabl. Paracetamol 500mg No X S p. r. n. 3 d. d. tabl. I R/ Sol. Jodii spirituosa 2 % rec. par. 100 cc S u. e. VI. TERTULIS DLM S - u. e. - u. c. = u. n. - p. r. n.= s. o. s. = s. n. s. - i. m. m. - d.d - rec.par
- cth, c, gtt. - garg, collut. or. d.c.form. = c. form. = form. Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Garg. Kan 300 cc S garg. 2. d. d. R/ Susp. Amoxycillin. 100 ml S 4 d. d. cth. I R/ Amoxil drops fl No I S 4 d. d. gtt. X R/ Tetracycline gtt. Ophth. No I S gtt. Ophth. 3 d. d. gtt I OD/OS - cth, c, gtt. - garg, collut. or. d.c.form. = c. form. = form.
Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Simvastatine No XXX S 1 d. d. tabl. I h. s R/ Tabl. Antasida No XV S 3 d. d tabl. I ½ h. a. c R/ Tabl. Glibenklamide No XXX S 1 d. d. tabl. I a. c. R/ Tabl. Diazepam 2 mg No X S 1 d. d. tabl. I a.n - a.c ; d.c ; p.c. - a.n.; o.n.; h.s. - mane., vespere m.et.v. - o.m.; o.h.; o. b. h.
VII. RESEP UNTUK KEPERLUAN DOKTER d.c.form : a.u.p / up / m.i. Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No L S . d. c. form R/ Inj. Procaine Penicillin 3 juta I. U No X PRO : a.u.p / up / m.i. Alamat : VII. RESEP UNTUK KEPERLUAN DOKTER d.c.form : a.u.p / up / m.i.
VIII. RESEP INGIN CEPAT DILAYANI cito = P. I. M. = statim Surabaya, 1 – 2 – 2011 cito ! R/ Inj.Valium No II S . i. m. m. VIII. RESEP INGIN CEPAT DILAYANI cito = P. I. M. = statim
IX. RESEP DAPAT / TIDAK DAPAT DIAMBIL ULANG ITER : - Harap Diulang - Letakkan ditempat yg mudah terlihat Ne ITER = N.I = Non Rep - Harap jangan diulang Surabaya, 1 – 2 – 2011 ITER 1 x R/ Tabl. Simvastatin No L S . 1. d. d. tabl. I h. s. R/ Tabl. Glibenklamide No XXX S. 1. d. d. tabl. I mane a.c. R/ Tabl. Piroxicam 20 mg No VII S. 1. d. d. tabl. I o.n.p.c N.I
X. RESEP DIAMBIL SEBAGIAN / DUA KALINYA d. i. d. = da ½ da. In 2 plo Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Simvastatine No XXX S 1 d. d. tabl. I h. s. d.i.d R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mg No XIII S u. c. da.in.2plo
TERIMA KASIH