FARMAKOLOGI 3 PERIHAL RESEP DAN SINGKATAN LATIN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG
Advertisements

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 21 Tahun 2011
R E S E P Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt..
PERAN PERAWAT DALAM PENGELOLAAN & PEMBERIAN OBAT
DIAGNOSA KELUARGA KESEHATAN KELUARGA I. BLUM GENETIK PRILAKU SEHAT
TEKNIK PENULISAN RESEP
BAHASA LATIN DALAM PENULISAN RESEP
RESEP (lanjutan) Bahasa Latin, Sinonim, Sediaan Lazim, dan Khasiat Obat Dwi Endarti, SF, M.Sc, Apt. Lab Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Bagian.
DRUG RELATED PROBLEM YENI FARIDA S.FARM., APT.
PENGANTAR FARMASI KEDOKTERAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 22 TAHUN 2011
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
drh. Dian Vidiastuti PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UB
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
RESEP DAN SALINAN RESEP
Staff Ilmu Reseptir & Farmasi Veteriner FKH Universitas Udayana
RESEP FARMASETIK DASAR.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA
ANALISIS DOSIS Hening Pratiwi, M.Sc., Apt.
UNDANG UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT tgl
FARMAKOLOGI UNTUK PERAWAT
ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM PENDOKUMENTASIAN
PERATURAN TENTANG PERAPOTEKAN
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PAFI JABAR 2017 Nova Petrika Maulana Mantik, S.Farm.,Apt
TELUSUR SISTEM MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang Farmasi
TINJAUAN HUKUM ATAS BERKAS REKAM MEDIS (Medical Record) Husen Kerbala, SH,CN Referensi : Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tgl 12 Maret 2008.
Standar Kompetensi: Menerapkan Distribusi Sediaan Obat Bebas, Bebas Terbatas, dan Obat Keras, Obat Psikotropika dan Narkotika.
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
PERIHAL RESEP R/.
Ass.Apoteker pasca PP.51 th 2009
Penyusunan Formularium RS
Sri Yunita Suraida Salat, S.ST.M.Kes.
OLEH: ROOSTANTIA INDRAWATI,dr,M.Kes
HUBUNGAN DOKTER-APOTEKER-PASIEN SERTA UU KEFARMASIAN TENTANG OBAT
RESEP DAN SALINAN RESEP
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Latihan pemahanan resep
UU Praktik Kedokteran no 29 tahun 2004
ILMU FARMASI KEDOKTERAN
Oleh Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M. Kes.
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
TEKNIK PENULISAN RESEP Oleh : Surahman, S.farm,.Apt.
Ria Anggreiny Permenkes No.9 Thn 2017 Tentang Apotek  Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.
RESEP Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menye rahkan sejumlah tertentu.
RESEP DAN SALINAN RESEP
Cakupan Ilmu Toksikologi
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
Dra Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm, Apt
PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN RESEP
Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 2010
Pedoman Penulisan Resep
Dosen : Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUS SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2017 FARMASI SOSIAL “PERILAKU.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
KORESPONDENSI SURAT DINAS.
 Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi.
PRESKRIPSI Membaca resep, menganalisis resep dan Pengkajian resep Ari Susiana wulandari, M.Sc., Apt.
ISTILAH/SINGKATAN dan TEKNIK PENULISAN DALAM RESEP.
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN JAMU
Legal Aspek Tenaga Kesehatan
Guru Pengajar: Inda Listiani, S. Farm.. DEFINISI APOTEK PP 25 TAHUN 1980 Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan.
Definisi Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan.
R E S E P HERYANTI P,S.Si., Apt.. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan, kepada apoteker untuk memberikan obat kepada.
Oleh : Febri Dian Fitriana O1B Compounding and Dispending Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari.
Transcript presentasi:

FARMAKOLOGI 3 PERIHAL RESEP DAN SINGKATAN LATIN OLEH: Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.

RESEP Permintaan tertulis kepada apoteker pengelola Apotik ( APA ) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita dari dokter, drg, drh yang diberi ijin berdasar peraturan Perundang – undangan yang berlaku (Permenkes No 21 / MENKES / PER / I /1981)

Ketentuan yang harus diperhatikan 1. Yang berwenang menulis resep umum Dokter : Tanpa pembatasan obat spesialis Dokter Gigi Pembatasan jenis obat (mulut & gigi) Dokter hewan Pembatasan pasien (hewan)

2. Kertas Resep Satu resep --- Satu Penderita Ukuran & warna --- Tidak ada Peraturan Khusus - warna : putih - ukuran : L= 10 – 12 cm P= 15 – 20 cm Pengelolaan : - Resep harus dirahasiakan - Di tempat praktek disimpan dilaci terkunci - Di Apotik disimpan selama 3 tahun sesuai urutan tanggal & no urut penerimaan resep > 3 th : - dimusnahkan/ dibakar - Saksi : APA + 1 orang petugas Apotik - Berita Acara harus ada ( ditanda tangani saksi)

3. Resep / copy resep hanya boleh diperlihatkan pada: Dokter  penulis resep  dokter yang merawat pasien - penderita yang bersangkutan - petugas kesehatan / petugas lain yang berwenang 4. Tulisan harus lengkap & jelas Tidak dapat dibaca Resep ada kekeliruan APA  hubungi dokter Penyerahan obat ditunda  Dokter tidak dapat dihubungi  Dokter tetap pada pendirian Tanggung jawab dokter

dr. Yedida G SIP : 005 / IP.DU / 2013 Praktek :Jl. A.Yani Jam :17.00 – 20.00 Surabaya,tgl-bln-tahun R/ PRO : Alamat :

Jumlah R/ , batas wilayah/ waktu -> ≠ pembatasan Tulisan dalam resep Bhs latin Tinta, terbaca R/ & R/  tanda pemisah Jumlah obat  Angka romawi Dosis : g. mg. ml.unit Penulisan angka desimal  hati – hati Awal tulisan & nama obat HURUF BESAR Obat dalam resep Tunggal/ campuran Standar, generik, paten -> Bukan Rumus Kimia Dosis dan BSO -> ~ kebutuhan/ keadaan px Jumlah R/ , batas wilayah/ waktu -> ≠ pembatasan Resep harus diberi paraf / tanda tangan dokter Aspek legal : UU Kesehatan + Permenkes

Etika dalam Resep a. Dokter – dokter - menyalahkan/menjelekkan sesama kolega tidak boleh b. Dokter – apoteker - apoteker tidak boleh : 1. Mengganti obat 2. Menunjukkan kesalahan resep di depan penderita - Dokter tidak boleh : 1. Menunjuk apotek tertentu 2. Memakai kode tertentu untuk apotek - Dokter seharusnya tidak menulis iter pada resep obat bius

Bagian – bagian dari Resep

INSCRIPTIO PRESCRIPTIO SIGNATURA SUBSCRIPTIO dr. Yedida G SIP : 005 / IP.DU / 2013 Praktek :Jl. A.Yani Jam :17.00 – 20.00 Surabaya,tgl-bln-tahun R/ R. Cardinale Dosis (mg, ml) R. Adjuvans Dosis Corrigens Rasa, Bau, Warna Vehiculum m.f.l.a. sol/susp/caps/pulv S. 3.d.d PRO : Alamat : INSCRIPTIO PRESCRIPTIO SIGNATURA SUBSCRIPTIO

Dokter penulis resep perlu Pengetahuan ttg obat Sifat fisiko kimia obat Farmakologi dan farmakodinami Farmakokinetika Toksikologi Tata cara penulisan resep - Resep ditulis dengan tinta - Jangan tulis rumus kimia obat - Jangan tulis singkatan meragukan - 1 kertas resep boleh lebih dari 1 R/ - Idealnya ada karbon kopi (arsip) Pengetahuan ttg variabel px - Umur (bayi,anak,dws,geriatrik) - Parameter fisik (somatometri) - Perbedaan genetik - Perbedaan individual - Jenis kelamin - Hipersensitivitas - Penyakit (lain) yg diderita

Turunan Resep (APOGRAPH) Salinan resep dokter yang telah masuk apotek Diberikan bila Permintaan pasien Ada tanda ITER Ada obat yang belum diberikan Guna : Mengambil ulang obat Bukti bahwa sebagian / seluruh obat telah diambil Arsip Pengelolaan Disimpan = resep asli (3 tahun)

Nama Apotek Alamat Drs. Hitam Manis, Apt. SIA / SIP Resep dokter:........ tgl :......... Masuk Tgl :........ No :......... Nama px :....................... COPY RESEP R/ Ampicillin 250 mg Dextromethorphan 10 mg Diphenhydramine 20 mg m. f. pulv. d.t.d. No XV S. 3. d.d. pulv. I R/ Tabl. CTM. 4mg No. X S. 3.d.d. Tabl. I det. V PCC : Tanda tangan petugas

APOTEKER PENANGGUNG JAWAB Etiket Wadah Obat Warna putih : Obat Dalam Warna biru : Obat Luar NAMA APOTIK ALAMAT APOTEKER PENANGGUNG JAWAB SIPA Nomer resep Tanggal Nama Penderita Aturan Pakai Paraf apoteker

17 KAIDAH DALAM PENULISAN RESEP Jangan menulis gr apabila yang di maksud gram. Suatu angka di belakang nama bahan obat dalam resep otomatis adalah gram, gr adalah granum yg berarti beratnya 65 mg. Hati – hati penempatan titik desimal pada dosis obat. Tuliskan nama obat dengan jelas Dispesifikasi dengan jelas kekuatan serta jumlah obat yang di tulis dalam resep.

5. Obat yang diresepkan kepada pasien hendaknya obat yang telah diketahui dengan baik. 6. Suatu obat biarpun isinya sama belum tentu mempunyai efek yang sama. 7. Hati hati dengan interaksi obat bila obat yang di berikan lebih dari satu. 8. Dosis tiap obat harus diperhitungkan dengan tepat. 9. Ketahuilah kondisi pasien secara akurat sebelum menentukan pengobatan

10. Terapi suatu obat diberikan bila ada indikasi 10. Terapi suatu obat diberikan bila ada indikasi. Berikan penyuluhan untuk obat obat yang berbahaya dan efek samping yang akan timbul. 11. Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelas diatas resep. 12. Hindari pemberian obat yang terlalu banyak. 13. Hindari pemberian obat jangka panjang. 14. Jelaskan dengan singkat cara penggunaan obat.

15. Peringatkan pasien akan kemungkinan bahaya bila ia menggunakan obat lain disamping yang diberikan dokter. 16. Beritahu kepada pasien bila obat yang diberikan menyebabkan efek samping atau kelainan tertentu. 17. Lakukan pencatatan pada status pasien terutama ttg alergi yg pernah di derita.

PENERAPAN SINGKATAN LATIN DALAM RESEP I.RESEP : PERMINTAAN TERTULIS Dokter Apoteker Obat : - Jenis / macam, Dosis, BSO, Cara Wkt II.BAHASA LATIN - Bahasa mati -> Kosakata baru – - Bahasa internasional : Kedokteran,Farmasi - Dualisme nama bhn / zat – - Psikologis

III. R/ : Recipe = Ambillah S : Signa = Tandailah dr. Yedida SIP : 005 / 2013 Alamat : Jl. A. Yani gang 24 / 12 Surabaya, 5 – 2 – 2013 R / S PRO : Alamat :

R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No XV S Surabaya,……………. R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No XV S R/ Sol. Acidi borici 3% 300 ml R/ Inj. Morphin HCl 1% No X PRO : Alamat : IV. BSO -tabl, caps, pulv, pulv.adsp - supp. -sol, susp, emuls, mix.agit - ung., pasta, cream -extr., Inj., inf., garg., colut.oris - g = gram - gr = grein = 65 mg

V. CARA PEMBUATAN OBAT = berikan separuhnya m. f. l. a = misce fac lege artis = campur dan buatlah a a = ana = sama banyak d. t. d = da tales doses = sesuai dosis diatas q. s. = quantum satis = secukupnya d. i. d = da in dimidio = berikan separuhnya ad = tambahkan sampai dengan

m.f.pulv.da.in caps t.d. No XX S 4 d. d. caps I Surabaya, 1 – 3– 2011 R/ Paracetamol 250 mg Antalgin 250 mg Luminal 10 mg m.f.pulv. d.t.d. No XX S 3 d. d. pulv. I d.i.d R/ Paracetamol Antalgin a a 250 mg m.f.pulv.da.in caps t.d. No XX S 4 d. d. caps I

Surabaya, 17 - 3 - 2011 R/ Ampicillin 100 mg Dextromethorphan 4 mg Diphenhydramine 8 mg Gluc. q.s. m. f. pulv. d.t.d. No XV S. 3. d.d. pulv. I da 1/3 R/ Ampicillin 1500 mg Dextromethorphan 60 mg Diphenhydramine 120 mg Sir. Simplex 10 % C.M.C. Na 1 % Aqua ad 75 ml m. f. susp. S. 3. d.d. cth. I PRO : Milik :

R/ Acid. salicilic. 2% Sulfur ppt. 4% Vaseline flav. Ad 10g m. f. ung Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Acid. salicilic. 2% Sulfur ppt. 4% Vaseline flav. Ad 10g m. f. ung S u.e. R/ Calamine 10% Acid. boric 3% Zinc. oxyd. 10% Talc. Venet ad 100g m. f. pulv. adsp. S u. e.

Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mgNo XIII S u. c. R/ Inj. Morphin HCl 2% No V (lima) S i. m. m. R/ Tabl. Paracetamol 500mg No X S p. r. n. 3 d. d. tabl. I R/ Sol. Jodii spirituosa 2 % rec. par. 100 cc S u. e. VI. TERTULIS DLM S - u. e. - u. c. = u. n. - p. r. n.= s. o. s. = s. n. s. - i. m. m. - d.d - rec.par

- cth, c, gtt. - garg, collut. or. d.c.form. = c. form. = form. Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Garg. Kan 300 cc S garg. 2. d. d. R/ Susp. Amoxycillin. 100 ml S 4 d. d. cth. I R/ Amoxil drops fl No I S 4 d. d. gtt. X R/ Tetracycline gtt. Ophth. No I S gtt. Ophth. 3 d. d. gtt I OD/OS - cth, c, gtt. - garg, collut. or. d.c.form. = c. form. = form.

Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Simvastatine No XXX S 1 d. d. tabl. I h. s R/ Tabl. Antasida No XV S 3 d. d tabl. I ½ h. a. c R/ Tabl. Glibenklamide No XXX S 1 d. d. tabl. I a. c. R/ Tabl. Diazepam 2 mg No X S 1 d. d. tabl. I a.n - a.c ; d.c ; p.c. - a.n.; o.n.; h.s. - mane., vespere m.et.v. - o.m.; o.h.; o. b. h.

VII. RESEP UNTUK KEPERLUAN DOKTER d.c.form : a.u.p / up / m.i. Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Paracetamol 500 mg No L S . d. c. form R/ Inj. Procaine Penicillin 3 juta I. U No X PRO : a.u.p / up / m.i. Alamat : VII. RESEP UNTUK KEPERLUAN DOKTER d.c.form : a.u.p / up / m.i.

VIII. RESEP INGIN CEPAT DILAYANI cito = P. I. M. = statim Surabaya, 1 – 2 – 2011 cito ! R/ Inj.Valium No II S . i. m. m. VIII. RESEP INGIN CEPAT DILAYANI cito = P. I. M. = statim

IX. RESEP DAPAT / TIDAK DAPAT DIAMBIL ULANG ITER : - Harap Diulang - Letakkan ditempat yg mudah terlihat Ne ITER = N.I = Non Rep - Harap jangan diulang Surabaya, 1 – 2 – 2011 ITER 1 x R/ Tabl. Simvastatin No L S . 1. d. d. tabl. I h. s. R/ Tabl. Glibenklamide No XXX S. 1. d. d. tabl. I mane a.c. R/ Tabl. Piroxicam 20 mg No VII S. 1. d. d. tabl. I o.n.p.c N.I

X. RESEP DIAMBIL SEBAGIAN / DUA KALINYA d. i. d. = da ½ da. In 2 plo Surabaya, 1 – 2 – 2011 R/ Tabl. Simvastatine No XXX S 1 d. d. tabl. I h. s. d.i.d R/ Tabl. Dexamethasone 0,5 mg No XIII S u. c. da.in.2plo

TERIMA KASIH