MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Advertisements

Manajemen Operasi/Produksi
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Produktivitas dan Mutu
Memproduksi Barang-barang
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR ALFIA RINI,S
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Irmaniar Astuti Ansori ( ) IrchamAdurrahim ( )
Sistem Informasi Manufaktur
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
MultiMedia by Stephen M. Peters© 2001 South-Western College Publishing Chapter 9 Production Management Introduction to.
Produktivitas dan Mutu
Produktivitas dan Mutu
MANAJEMEN PRODUKSI / OPERASI
LINGKUP PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
Bahan Kuliah Manajemen Operasi & Produksi
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
SIKLUS PRODUKSI AYU andrianie.
SIKLUS PRODUKSI BAB 6 PERTEMUAN 11.
9 Chapter Production Management Introduction to
Definisi Fungsi Aplikasi Contoh Jadwal Induk Produksi
Product Process Demand MODUL 05 – 1/ 16 MODUL 05
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Strategi proses Desi harsanti pinuji.
f0 MODUL 10 – 1/ 17 MODUL 10 PERSEDIAAN (3/3)
PRODUCTION MANAGEMENT
MODUL 11 – 1/ 20 MODUL 11 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (1/2)
Sistem Electronic Business
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
MODUL 01 – 1/20 MODUL 01 PENGANTAR SISTEM INFORMASI Tujuan Belajar
perusahaan, dan kepada customer perusahaan tersebut.
Modul 7 FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Bahan Kajian
9 Chapter Production Management Introduction to
MODUL 07 – 1/ 16 MODUL 07 MASTER PRODUCTION SCHEDULING
SCHEDULING (PENJADWALAN)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
  At Ft2 At Ft MODUL 04 PERAMALAN (2/2)
MODUL 12 – 1/ 20 MODUL 12 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (2/2)
Pertemuan XII Penjadualan Operasi dan Pemeliharaan
strategi desain proses manufaktur
Konsep Manajemen Produksi/Operasi
MANAJEMEN INDUSTRI Ir. UMAR MUHAMMAD, MT..
Mrp , jit , penjadwalan jangka pendek dan menengah
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
3 MODUL 14 – 1/ 22 JOB ARR TIME DUE DATE OP. I OP. II OP. III M/C PROC
INFORMATION TECHNOLOGIES AND MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) AS A BASIS FOR A NEW MODEL Bulgarian Journal of Science.
9 Chapter Production Management Introduction to
Strategi proses Desi harsanti pinuji.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Manajemen Produksi.
PRINSIP-PRINSIP JUST-in-TIME
Konteks dan Arti Penting PPC
Pengelolaan produksi dan operasi
PROSES PRODUKSI.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
PENGENDALIAN LANTAI PABRIK (SHOP FLOOR CONTROL-SFC)
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) OLEH: ARIS ROYANDA NIM:
PRODUCTION AND MATERIAL MANAGEMENT
Manajemen Operasi/Produksi
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
9 Chapter Production Management Introduction to
Perencanaan dan Penjadwalan Operasi
Transcript presentasi:

MODUL 13 – 1/ 20 MODUL 13 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2) 1. KEPENTINGAN STRATEGIS SHORT-TERM SCHEDULING Yang dimaksud dengan scheduling adalah alokasi sumberdaya (tenaga kerja, material, dan mesin) secara efisien bagi job–job dalam sistem prioritas. Fungsi scheduling dalam praktek 1. Alat pengambil keputusan operasional 2. Membentuk table waktu (time table) dari aktivitas–aktivitas job dengan mematuhi : a. hubungan antar job b. urutan–urutan job c. keterbatasan sumberdaya Aplikasi scheduling:  Operasi manufaktur Kegiatan projek Dan lain-lain Perusahaan manufaktur membuat schedule yang menyesuaikan produksi dengan permintaan pelanggan. Contoh - Pabrik Lockheed-Martin di Dallas menjadwalkan mesin, perkakas, dan karyawan untuk membuat komponen pesawat terbang. Komputer mainframe Lockheed men-download schedule produksi komponen pada flexible machining system, FMS (sistem permesinan fleksibel) untuk selanjutnya keputusan scheduling terakhir dibuat oleh manajer. FMS dapat mengerjakan beragam ukuran dan bentuk komponen yang akan dibuat, dengan beragam urutan, tanpa perlu menghentikan produksi. Kecanggihan scheduling ini menghasilkan komponen berdasarkan just-in-time, dengan waktu setup rendah, sedikit work-in-process, dan utilisasi mesin yang tinggi. Scheduling yang efisien terjadi pada perusahaan seperti Lockheed-Martin yang dapat memenuhi batas waktu yang dijanjikan kepada pelanggan dan menghadapi persaingan berbasis waktu. Kepentingan strategis scheduling sangat jelas: 1. Dengan membuat scheduling secara efektif, berarti perusahaan Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 13 – 1/ 20 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)

MODUL 13 – 3/ 20 Forward Scheduling Backward Scheduling B E B E sebuah schedule yang dapat dipenuhi sekalipun hal ini berarti batas waktunya tidak dapat dipenuhi. Dalam banyak kejadian, forward scheduling menjadi penyebab tertumpuknya work-in-process. Backward scheduling dimulai dari batas waktu, dan menjadwalkan produksi yang terakhir terlebih dahulu. Kemudian urutan job dijadwalkan satu demi satu, dengan susunan terbalik. Dengan mengurangi lead time untuk setiap item, maka diperoleh waktu mulai. Bagaimanapun, sumberdaya yang diperlukan untuk memenuhi schedule mungkin tidak ada. Backward scheduling digunakan dalam banyak lingkungan manufaktur. Dalam praktek, sebuah kombinasi dari forward scheduling dan backward scheduling sering digunakan untuk menemukan titik temu di antara apa yang dapat dipenuhi dan batas waktu pelanggan. Gambar --- Forward scheduling dan backward scheduling Forward Scheduling Backward Scheduling B E B E Due Date Today Due Date Today Gangguan mesin, ketidakhadiran, permasalahan kualitas, kekurangan, dan faktor lain lebih membuat scheduling semakin rumit. Sebagai konsekuensinya, penugasan sebuah job pada suatu tanggal tertentu tidak memastikan bahwa job tersebut akan dilakukan sesuai schedule yang ditugaskan tersebut. Banyak teknik khusus yang telah dikembangkan untuk membantu membuat schedule yang dapat diandalkan. Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 13 – 3/ 20 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)

Diperkirakan 20 juta orang AS bekerja dalam industri yang menggunakan schedule di sembarang waktu. Dalam wawancara dengan para peneliti, karyawan dari shift malam melaporkan cerita bahwa mereka melihat para pekerja yang tertidur di lini perakitan menjatuhkan perkakas mereka, sekian banyak batch komponen yang cacat melewati pengawas yang mengantuk, dan operator forklift yang kelelahan menabrak dinding. "Cerita ini sangat buruk. Bagaimana mungkin anda mengakui bahwa para pekerja di stasiun pembangkit tenaga nuklir sering tertidur dalam pekerjaannya?" kata seorang peneliti dari Harvard. Scheduling merupakan sebuah masalah utama dalam perusahaan dengan shift malam. Beberapa perusahaan, meski tidak semua, mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tidur dalam tugas di antara para pekerja. Dow Chemical, Detroit Edison, Pennzoil, dan Exxon memberikan cuti beberapa hari sebelum terjadi perubahan shift. Semakin banyak perubahan schedule yang konstan yang dipelajari dari segi ekonomis, perusahaan akan mendapati bahwa mereka tidak bisa mengabaikan masalah tersebut. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang peneliti, "Hal ini melibatkan banyak uang, dan, terkadang, nyawa." Sumber: OH&S Canada (January-February 2002): 46-47; Nursing Management (2001): 54; dan Wall Street Journal (August 9,1999): A4. 3. SCHEDULING WORK CENTER YANG PROCESS-FOCUSED Fasilitas yang process-focused (juga dikenal sebagai fasilitas job-shop atau intermitten) merupakan fasilitas dengan variasi tinggi dan volume rendah, yang biasanya didapati pada organisasi manufaktur dan jasa. Pada sistem produksi tersebut produk dibuat sesuai dengan pesanan. Item yang dibuat dalam sistem seperti ini pada umumnya sangat berbeda dalam material yang digunakan, pengolahan pesanan, persyaratan pemrosesan, waktu pengolahan, dan kebutuhan setup. Karena perbedaan ini, scheduling bisa menjadi sangat kompleks. Sistem ini seharusnya 1. Menjadwalkan pesanan yang datang tanpa melampaui kendala kapasitas work center. 2. Memeriksa ketersediaan bahan dan perkakas sebelum pelepasan sebuah Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Manufacturing Planning and Control [MPC]) Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id MODUL 13 – 5/ 20 SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)