LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA

pendahuluan Pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik dan ekonomi, diperlukan pengelolaan cadangan pangan di seluruh komponen masyarakat. Caranya ialah dengan menumbuh-kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara perorangan dan kelompok untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan dengan membangun lumbung pangan.

Ketahanan pangan masyarakat merupakan prioritas utama dalam pembangunan karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa. Cadangan pangan bagi masyarakat di suatu daerah dikuasai oleh pemerintah, pedagang / suasta dan rumah tangga yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Cadangan pangan yang dikuasai oleh pemerintah berfungsi a. l Cadangan pangan yang dikuasai oleh pemerintah berfungsi a.l. untuk : (1). melakukan operasi pasar murni (OPM) dalam rangka stabilisasi harga; (2). memenuhi kebutuhan pangan akibat bencana alam atau kerusuhan sosial; (3). memenuhi jatah beras golongan berpendapatan tetap dalam hal ini PNS, TNI/Polri; dan (4). memenuhi penyaluran pangan secara khusus seperti program Raskin.

Cadangan pangan yang dikuasai suasta/pedagang, umumnya berfungsi untuk : (1). mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan; dan (2). mengantisipasi terjadinya keterlambatan pasokan pangan.

Cadangan pangan yang dikuasai oleh rumah tangga, baik individu maupun secara kolektif, berfungsi untuk : (1). mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan pangan pada musim paceklik; dan (2). mengantisipasi ancaman gagal panen akibat bencana alam seperti serangan hama dan penyakit, anomali iklim dan banjir.

Peran pemerintah pusat dan daerah pemerintah pusat tetap mengelola cadangan pangan beras, sedangkan pemerintah daerah mengelola cadangan pangan non beras sesuai dengan makanan pokok masyarakat setempat. pemerintah pusat mengelola stok operasi, stok penyangga dan pipe line stock, sedangkan pemerintah daerah mengelola reserve stock yang diperuntukkan untuk keperluan darurat seperti bencana alam, dan konflik sosial yang tidak bersifat nasional. 

Kerawanan pangan dan kemiskinan hingga kini masih menjadi masalah utama di Indonesia. Kerawanan pangan mempunyai korelasi positif dan erat kaitannya dengan kemiskinan. Jumlah penduduk miskin telah menurun dibanding sebelum krisis ekonomi tahun 1998, berdasarkan data BPS Tahun 2007, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 37,17 juta jiwa (16,58%), Jumlah penduduk miskin diakibatkan oleh kerentanan rawan pangan tahun 2007 sebesar 31,81 juta jiwa (14,19%).

Fokus pembangunan pada saat ini masih diarahkan pada penanganan masalah kerawanan pangan dan kemiskinan yang berada di pedesaan/perkotaan dengan jalan meningkatkan ketahanan pangan. Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga, upaya yang dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan pangan masyarakat dalam bentuk kelembagaan lumbung pangan.  

Indikator keberhasilan 1. Tersedianya fisik lumbung pangan. 2. Berkembangnya organisasi, administrasi dan jaringan usaha lumbung pangan. 3. Tersedianya cadangan pangan di masyarakat 4. Berkembangnya usaha produktif.

Pelajaran dari kebersamaan Lembaga sosial kemasyarakatan

Pertama Petani dari yang semula jadi korban, bisa beralih mengendalikan. Petani kini menjadi pengendali pemasaran hasil tanaman. Pemasaran hasil di kawasan sekitar semula dikendalikan tengkulak, namun saat ini dikendalikan oleh petani. Petani dapat ikut mengendalikan penentuan harga, penimbangan, hingga informasi pasar.

Ke dua Kelompok petani bisa menjadi kekuatan. Sebelum ada kelompok, petani bekerja sendiri-sendiri dengan modal sumber daya maupun ekonomi terbatas. Adanya kelompok tani, dan asosiasinya membuat petani bisa saling membantu dalam usahanya. Petani dapat membuktikan bahwa kekuatan bisa menjadi modal.

Ke tiga Kelompok tani menciptakan solidaritas antar-petani bahkan antar-desa. Masalah satu petani anggota asosiasi merupakan masalah bagi seluruh petani di kawasan tersebut. Dengan demikian, pengusaha tidak bisa mempermainkan satu pun petani karena akan dianggap mempermainkan petani lainnya.

Ke empat Adanya perubahan cara pandang petani terhadap pengusaha. Sebelum ada asosiasi, petani menganggap pengusaha adalah musuh dalam pemasaran karena petani merasa hanya menjadi korban. Kini, petani menganggap pengusaha adalah bagian penting dalam pemasaran dan karena itu mereka menjadi mitra dalam rantai usaha tani. 

Ke lima Petani dapat mengubah sistem ijon yang selama ini terlanjur dianggap sebagai sistem terbaik dalam pemasaran hasil pertanian. Dulunya sistem ijon terjadi akibat petani harus berhutang pada tengkulak atau pengusaha. Namun kini petani menjual pada asosiasi yang membeli dengan harga tinggi sehingga tidak perlu berhutang lagi.

Gapoktan sesuai dengan potensi wilayahnya

Pengorganisasian lpmd 1. Tingkat Pusat Kegiatan pemberdayaan lumbung pangan perlu dilakukan dengan pengorganisasian baik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten di bawah koordinasi Dewan Ketahanan Pangan. Fungsi dan peran Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian adalah: a. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Pangan b. Melakukan koordinasi, sosialisasi, verifikasi, advokasi, terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi d. Pembinaan

2. Tingkat Propinsi Pada tingkat propinsi, Dewan Ketahanan Pangan di tingkat propinsi bertindak sebagai koordinator pelaksana kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan melibatkan Pokja Desa Mandiri Pangan yang sudah ada. Badan/Dinas/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan di Propinsi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan lumbung pangan. b. Melakukan koordinasi, identifikasi dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, sosialisasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan. c. Menetapkan kelompok sasaran dengan SK Kepala Badan/Instansi yang menangani ketahanan pangan propinsi dan melaporkannya ke pusat. d. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala. e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan ke pusat.  

3. Tingkat Kabupaten Dewan Ketahanan Pangan kabupaten sebagai koordinator pelaksana di kabupaten. Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan LPMD melibatkan Desa Mandiri Pangan yang sudah ada. a. Bersama propinsi melakukan identifikasi, sosialisasi, dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan. b. Bersama propinsi melakukan Monitoring dan Evaluasi. c. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan ke propinsi secara berkala. d. Melakukan pendampingan dengan memanfaatkan tenaga pendamping yang sudah ada di Desa Mandiri Pangan.

4. Tingkat Kelompok Lumbung Pangan a. Menyusun RUK. b 4. Tingkat Kelompok Lumbung Pangan a. Menyusun RUK. b. Membangun fisik lumbung. c. Melakukan pengadaan bahan pangan untuk cadangan. d. Mengembangkan usaha ekonomi kelompok. e. Meningkatkan kapasitas kemampuan manajemen dan ekonomi. f. Melaporkan perkembangan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan ke kabupaten secara berkala.

Tahap perwujudan kemandirian kelembagaan lumbung pangan. Strategi Kegiatan LPMD Seluruh proses dapat dilakukan dalam kurun waktu tiga – lima tahun, meliputi tiga tahapan yaitu: Tahap penumbuhan Tahap pengembangan Tahap perwujudan kemandirian kelembagaan lumbung pangan.

Tahap penumbuhan kelompok 1) Identifikasi desa dan kelompok 2) Sosialisasi 3) Seleksi 4) Penetapan 5) Penyusunan RUK (Rencana Usaha Kelompok) 6) Penyaluran Dana Bansos 7) Pemanfaatan Dana Bansos (pembangunan fisik lumbung).

Tahap pengembangan kelompok 1) Penguatan kelembagaan 2) Pengembangan usaha kelompok 3) Penguatan cadangan pangan 4) Penguatan modal usaha 5) Pelatihan dan pendampingan

Tahap kemandirian kelompok 1) Pemantapan kelembagaan 2) Pengembangan jaringan usaha dan kemitraan 3) Pemantapan cadangan pangan 4) Pelatihan dan pendampingan

bantuan lain yang tidak mengikat. penganggaran Sumber-sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan lumbung pangan dapat berasal dari APBN APBD I APBD II swadaya masyarakat bantuan lain yang tidak mengikat.

Tugas : Lumbung pangan adalah salah satu aspek yang dapat mewujudkan ketahanan pangan bangsa Indonesia. Jelaskan (jawaban dikumpulkan tanggal 16 Desember 2015) Terima kasih.

Terima kasih